Cintaku Pada Presdir - Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
Aku menyeka air mata dan berkata dengan dingin, "Dia mempermalukan aku, aku masih bisa bersabar! Tetapi dia menghina ibuku, mengapa aku tidak boleh memukulnya?"
Dia marah. "Kamu, ibu sudah mati. Apakah kamu mau demi orang yang sudah meninggal meminta keadilan? Kamu ini benar-benar mempersulitkanku!"
Aku menarik napas dalam-dalam, acuh tak acuh dan berkata sarkas, "Benar, ibuku sudah tiada, tetapi di hatiku, kamu sudah tiada empat tahun lalu."
Empat tahun yang lalu, sejak dia dan Song Jiamin memaksa ibuku untuk melompat dari gedung, pada saat itu juga dia mati di hatiku!
Empat tahun kemudian, dia demi perusahaan Ning, berlutut didepanku dan memohon kepadaku, pada saat itu, aku mengira dia benar-benar menyesal dan memberikan semua uang perceraian dari Cheng Jinshi.
Sebagai gantinya hasil bekerja sama dengan orang lain, akibatnya aku hampir diperkosa.
Ayah seperti ini, lebih baik tidak ada dari pada ada.
“Binatang liar! Keluar kamu, aku tidak akan memiliki anak perempuan sepertimu lagi mulai sekarang!" dia berteriak hingga kelihatan urat lehernya.
Aku tertawa dengan dingin, dan berkata: "Tuan Ning, kamu salah bicara, aku, yang tidak pernah memiliki ayah mulai dari sekarang."
Ketika kata-kata itu keluar dari mulutku, aku berbalik dan pergi, dan ketika aku hendak berjalan menuju pintu, tulang belakang tiba-tiba terbanting oleh suatu barang yang keras, disertai dengan nada rendah Ning Zhenfeng, "Awas!"
Awas ……
Oh, dalam kesanku, ini juga bukan pertama kali dia mengatakan ini padaku.
Aku mengalami rasa sakit yang hebat di punggungku, dan meninggalkan keluarga Ning dengan langkah kaki yang berat, ini benar-benar sebuah pemandangan yang sangat buruk, hal-hal yang menyedihkan akan selalu bertemu dengan guntur dan hujan lebat.
Awalnya aku pikir aku tidak akan sedih, tetapi aku tidak tahu yang membanjiri mukaku sekarang ini adalah air hujan atau air mata.
Bagaimanapun, aku masih sangat mendambakan cinta seorang ayah yang hampir tidak pernah ada.
Dimata orang lain sangat mudah didapatkan, tetapi, aku bahkan sampai dengan meminta tolong saja pun tidak akan dapat.
Aku berjalan keluar dari area villa dan bahkan ingin naik taksi saja pun tidak dapat taksi kosong, dan aku harus pergi ke halte bus.
Sebuah Audi putih tiba-tiba berhenti di sampingku, Zhou Ziyun, yang sudah beberapa hari tidak betemu, turun dari dari mobil dengan membawa payung dan berjalan dengan wajah gugup. “Hujan begitu deras, mengapa tidak mencari tempat untuk berteduh dulu?"
Aku tersenyum, "Aku tidak berpikir sampai situ, aku hanya ingin segera pulang."
Dia membuka pintu dan membiarkanku naik kedalam mobil, dia kemudian berjalan mengitari mobil dan duduk di kursi pengemudi, mengambil handuk dari kotak penyimpanan, dan menutupinya di kepalaku dan dengan lembut menyeka rambutku, "dasar bodoh, apakah terjadi sesuatu?"
Mungkin tidak ada yang pernah seperti dia, bersikap sangat lembut terhadapku, dan itu membuatku mejadi sedikit kehilangan kesadaran diri.
Segera, kesadaran diriku kembali, aku menghentikan gerakannya, dan mengambil handuk dan menyeka rambutku sendiri.
Pandangan lembutnya menatap lurus ke arahku, tidak percaya, menegaskan: "Benarkan?"
Mungkin karena kepeduliannya yang tulus, atau mungkin karena hatiku terlalu tertekan, dan aku memberitahuinya semua hal yang dilakukan oleh Ning Zhenfeng dan Su Shanshan.
Dia mengerutkan alisnya dengan kencang, tidak takut bahwa aku basah kuyup atau tidak, dia langsung membawaku kedalam pelukannya, dan berkata sambil menyalahkan dirinya: “Ini salahku, jika bukan karena aku terlalu sibuk baru-baru ini, Xueke tidak akan menggantikanku ke pesta itu, dia juga tidak akan memanggilmu pergi dan membuatmu harus menerima perlakuan seperti ini, ini semua salahku. ”
Dengan lembut aku mendorongnya dan menekan bibirku, "Bagaimana aku bisa menyalahkanmu? Ini tidak ada hubungannya denganmu."
Dia meremas pipiku dan menatapku dengan serius, "Ningxi, aku sangat harap suatu hari kamu bersedia memberikan aku kesempatan untuk berbagi kesusahan ini denganmu, bukan kamu sendirian."
Aku termenung, dan sekejap aku tidak tahu harus berkata apa.
Meskipun dia bukan orang yang paling aku harapkan, untuk mengatakan ini kepadaku, tetapi hatiku masih merasa sedikit tersentuh.
Kata-kata penolakan, aku tidak tega mengatakannya, hanya saja, aku masih harus mencari kesempatan bertemu dengannya dan mengatakannya dengan jelas.
Ketika sampai di rumah, aku merasakan sedikit pusing di kepalaku, setelah mandi, aku langsung terlentang diranjang dan tidur.
Ponsel yang terletak di meja samping tempat tidur tiba-tiba berdering, aku dengan keadaan setengah sadar mengulurkan tangan dan ingin mengambilnya, tetapi aku tidak mendapatkannya malah menjatuhkan ponselku.
Aku tidak tahu berapa lama kemudian, ada telapak tangan dingin di dahiku, dan kemudian sebiji obat dimasukkan ke dalam mulutku, awalnya aku menolak obatnya untuk masuk kedalam mulutku, tetapi di telingaku terdengar suara yang aku harapkan dalam hati ku, seperti sedang membujuk anak kecil "Ningxi, ayolah, kamu lagi sakit dan harus minum obat."
Aku menelan obat dengan tenang dan tidur lagi.
Pada saat aku bangun, langsung bertatapan dengan sepasang mata yang tajam dan licik, aku terkejut dan bertanya, dan tenggorokanku merasa sangat sakit "Bagaimana kamu bisa di rumahku?"
Cheng Jinshi berbaring di sampingku dan menyentuh dahiku, "Aku meneleponmu tadi malam, tetapi kamu tidak menjawab, terus aku datang dan menyadari bahwa kamu demam."
Samar-samar aku ingat bahwa seseorang telah memberiku obat, dan tubuh memang merasa tidak nyaman setelah jatuh sakit.
Berpikir bahwa dia ada di sini untuk merawatku sepanjang malam, hatiku seperti terharu dan menjadi lembut, beberapa emosi yang tak terkatakan.
Namun, itu masih agak aneh, aku bangkit dan duduk, "lalu, lalu bagaimana kamu masuk?"
Dia mengedipkan matanya, perlahan berkata, "Kamu yang membuka pintu untukku, apakah kamu tidak ingat?"
Aku menggelengkan kepala dan tidak memiliki kesan sama sekali.
Tetapi melihat ketenangannya dan kemandirian, sepertinya dia tidak berbohong kepadaku, dan aku juga tidak bertanya lagi.
Selain itu, jika dia tidak datang, aku mungkin demam sepanjang malam, dan ketika aku bangun hari ini takutnya akan menjadi orang bodoh.
Aku memejamkan mataku, dan berkata dengan pelan: “Terima kasih.”
Dia tiba-tiba meraih tanganku dan suaranya agak berat, "Ningxi, bisakah kita kembali bersama lagi?"
Phw------
Hatiku seperti dinyalakan kembang api, dan detak jantungku juga berdebar sangat kencang.
Dia bilang, kita kembali bersama lagi?
Kalimat ini sepertinya menjadi perulangan otomatis, dan itu terus bergema di telingaku, sekejap membuatku hampir kehilangan akal dan berpikir bahwa dia menyukaiku.
Dan dengan cepat memulihkan kesadaran diri, menikah selama empat tahun, dia selalu menjauhkan dirinya denganku, tetapi kenapa setelah bercerai, dia tiba-tiba membuat keputusan seperti itu?
Apakah karena aku tidak lagi mengejar di belakangnya seperti sebelumnya, tidak lagi membiarkannya mengendalikannya.
Karena itu, dia mengatakan kalimat ini, mungkin tidak berhubungan dengan perasaan, tetapi hanya ingin menambah masalah.
Aku memilah emosiku dan mencoba menenangkan diri, "Tuan Cheng, lelucon ini sama sekali tidak lucu."
"Aku tidak bercanda denganmu, setelah perceraian, aku selalu tidak terbiasa, aku selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam keluargaku, dan ada sesuatu yang hilang dalam hidupku." Dia menatapku dengan tatapan tajam, dan nadanya sangat jarang seserius ini.
Ternyata karena tidak terbiasa.
Aku tersenyum dengan masam, "Itu normal. Bahkan jika hewan peliharaan yang dipelihara tiba-tiba menghilang, awalnya mereka tidak akan terbiasa, tetapi setelah waktu yang lama, mereka akan terbiasa."
Wajahnya kusam dan suaranya sedikit dingin, dia berkata dengan sepatah dua patah kata: "Apakah kamu sudah tidak punya perasaan denganku lagi?"
Aku secara tidak sadar memegang telapak tanganku, aku hampir tidak berani melihat tatapannya, dan mencoba menekan gemetaran suaraku. "Sudah hilang dari dulu."
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCantik Terlihat Jelek
SherinMenantu Hebat
Alwi GoAnak Sultan Super
Tristan XuHusband Deeply Love
NaomiSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu