Cintaku Pada Presdir - Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
Setelah berkata, Cheng Jinshi pun membawa Anan ke dalam ruang praktek dokter.
Aku tidak tahu apakah dia sedang peduli kepada akutau apa.
Anan sedang sakit, aku tentu saja tidak bisa pulang begitu saja, sehingga aku hanya bisa mengikuti dia membawa Anan ke dokter.
Melihat aku bersikap keras kepala, Cheng Jinshi juga tidak mengatakan apa-apa.
Pada saat Anan sedang diinfus, Cheng Jinshi memanggil dokter untuk memeriksa aku.
"Nona Ning, apakah kamu tidak beristirahat dengan baik pada akhir-akhir ini?" Dokter bertanya sambil melihat wajahku.
Aku mengangguk "Iya"
Dokter berkata "Berarti sakit kepalamu disebabkan oleh kekurangan tidur. Aku akan meresepkan obat untuk kamu, habis makan obat tidurlah dengan baik, tidak ada masalah besar"
"Baik, terima kasih"
Setelah dokter pergi, aku melihat ke Cheng Jinshi dengan aneh.
Aku hanya sakit kepala, kenapa dia bersikap seperti ini? Bukannya dia masih sangat membenciku waktu di kantor polisi kemarin?
Setelah Anan selesai infus, waktu sudah jam dua subuh.
Setelah tiba di rumah, aku meminum obat yang diresepakan oleh dokter. Mungkin karena obatnya memiliki ramuan tidur atau mungkin karena aku terlalu lelah, aku tertidur setelah baring di atas tempat tidur.
Besok pagi, aku tidur sampai siang hari.
Setelah keramas aku turun ke lantai bawah, pembantu menyajikan sarapan ke atas meja makan dan sekalian mau menyimpan koran keuangan yang terletak di atas meja, seharusnya koran itu koran yang dibaca Cheng Jinshi pada tadi pagi.
Sambil makan sarapan, tatapanku tertuju kepada salah satu judul yang tertulis pada koran "Rapat industri real estat diadakan di kota Nan. Presdir Grup Dongchen dan kepala perusahaan Li maju untuk menjadi tuan rumah"
"Tunggu sebentar"
Aku menghentikan pembantu dan mengambil koran dari tangannya, sambil minum susu, aku membaca isi koran.
Karena rapat tersebut bukan rapat publik, pemberitaaan hanya berupa teks tertulis tanpa melampirkan foto.
"Kepala keluarga Li, Li Jianchuan tiba di kota Nan pada 21 Maret, akan menjadi tuan rumah bersama Presdir Grup Dongchen, Cheng Jinshi..."
Jantungku mengerat waktu aku melihat tanggalnya.
21 Maret.
Kebakaran vila keluarga Lin juga terjadi pada 21 Maret.
Lumayan kebetulan juga....
Melihat nama 'Li Jianchuan', sebuah tebakan muncul di otakkau, tanganku bergetar dan hampir menuangkan susu ke atas bajuku.
Aku meletakkan gelas susu dengan buru-buru dan berlari ke lantai atas, masuk ke kamarku, aku mengeluarkan surat cinta yang Anan ambil dari kamar Lin Zhi kemarin.
Li Jianchuan.
Di surat cinta ini, tanda tangan penulis juga merupakan sebuah pedang.
Aku tidak yakin, tetapi aku tidak bisa tidak meragu apakah di antara ini tidak ada hal yang memalukan.
Karena penasaran, aku pun mencari tahu informasi Li Jiangchun di internet.
Keluarga Li adalah keluarga besar di kota Jincheng, setelah klik tombol cari, ensiklopedia Li Jianchuan pun segera muncul di layar.
Aku masuk ke ensiklopedia, aku terkejut waktu melihat foto Li Jianchuan.
Li Yuming... kenapa bisa begitu mirip dengannya?
Alat indera mereka sedikit mirip, tetapi yang paling membuat mereka terlihat mirip adalah penampilan keseluruhan.
Benar-benar terlalu mirip.
Orang yang tidak tahu akan mengira mereka adalah ayah dan anak.
Berpikir kembali, aku berpikir mungkin semua ini hanya kebetulan, tetapi aku merasa diriku sepertinya berada di tengah kabut.
Aku menyimpan perasaaan kejutan dan membaca pengenalan tentang Li Jianchuan.
Dia adalah pendiri group Li, sekitar tiga puluh tahun lalu, dia mendapatkan penghasilan pertamanya di salah satu pabrik kecil kota Jiang yang terletak di sebelah kota Jincheng, yang selanjutnya berkembang menjadi Grup Li yang terkenal di seluruh negeri.
.....
Semakin melihat ke bawah, aku semakin melamun.
Tidak boleh, aku harus mencari cara untuk mendekati Lin Zhi, harus mencari tahu apa yang terjadi di antara semua ini.
Satu kebetulan adalah sebuah kebetulan.
Kalau ada begitu banyak kebetulan, di antara ini pasti ada sesuatu.
Aku menyembunyikan emosiku, keluar dari kamar dan kebetulan melihat dua pembantu sedang menemani Lin Zhi keluar dari kamar. Sepertinya mereka mau membawa dia pergi ke taman untuk berjemur matahari.
Aku segera menghampirinya "Ibu..."
"Nyonya muda, tolong jangan mempersulit kami"
Seorang pembantu menghentikan aku.
Tidak ada solusi lain, aku hanya bisa berkata "Baik, kalian menjaga nyonya dengan baik"
Pembantu baru terlihat tenang dan membantu Lin Zhi turun ke lantai bawah.
Setelah mereka keluar dari vila, aku pun segera masuk ke kamar Lin Zhi.
Aku tidak bisa mendekati dia, kalau begitu hanya bisa melihat apakah ada barang lain.
Mungkin aku masih bisa menemukan satu surat cinta lagi.
Aku masuk ke dalam kamar Lin Zhi dan mengunci pintu sebelum mencari dengan kecepatan yang cepat.
Setelah beberapa saat, aku tidak berhasil menemukan apa pun.
Aku berjalan ke meja buku dan mencari lagi di sana, selain buku, tidak ada apa pun.
Pada saat ini tiba-tiba hujan, pembantu pasti akan membawa Lin Zhi kembali.
Aku meletakkan kembali buku ke atas meja dengan panik dan mengembalikan semua barang ke tempat semula baru meninggalkan kamar.
Siapa tahu, waktu berputar balik badan aku tidak sengaja menabrak sebuah buku yang sudah ditutupi oleh debu.
Aku mengambilnya dengan buru-buru dan beberapa tiket kereta jatuh dari buku.
Setelah melihat tempat tujuan tiket-tiket itu, tatapanku menjadi mengerat.
Setiap tiket adalah tiket pergi pulang kota Nan ke kota Jiang ataupun kota Jing ke kota Nan.
Pemberhentian setiap kali tidak lama, hanya sekitar empat sampai lima hari.
Aku teringat dengan Lin Zhi akan berangkat ke luar kota sendiri sekali atau dua kali setiap tahun...
Waktu itu Cheng Jinshi dan aku mengira dia hanya pergi liburan dan bermain, jadi kami tidak pernah bertanya secara spesifik tentang itu.
Siapa sangka dia pergi ke kota Jiang, tempat kepala keluarga Li memulai bisnis.
Kota Jiang bahkan tidak termasuk ke dalam 5 kota besar, buat apa dia pergi ke sana?
Liburan? Hanya orang bodoh yang akan mempercayai hal itu.
............
Kalau berkata semua ini adalah kebetulan, aku sendiri saja tidak percaya!
Aku meletakkan tiket ke dalam buku kembali dan keluar dari kamar Lin Zhi dengan cepat.
Waktu aku baru saja keluar, salah satu pembantu yang bertanggung jawab menjaga Lin Zhi segera menghampiri aku.
Pembantu mengerutkan alisnya "Nyonya muda, anda tadi sedang..."
"Salah satu mobil mainan edisi terbatas tuan muda kecil menghilang, aku sedang mencarinya, apakah kalian melihatnya?" Aku sembarang berkata.
Pembantu itu tidak meragukan, dia menggelengkan kepalanya dan menjawab "Tidak"
"Kalau begitu kalian coba perhatikan, kalau melihatnya, berikan kepada tuan muda kecil. Dia sangat menyukai mainan itu"
Setelah berkata, aku pun masuk ke kamar anak-anak dan mengelus dadaku sambil menenangkan diri.
Benar-benar terasa seperti sedang mencari pencuri.
Setelah menenangkan diriku, aku mengeluarkan ponsel dan menelpon ke Zhou Xueke, meminta dia untuk menemani aku ke kota Jiang.
Aku sangat yakin, Lin Zhi dan Li Jianchuan pasti memiliki hubungan.
Dari Qin Yuming sama tidak ada terobosan, mungkin dari sana aku bisa menemukan sedikit hal.
Setelah menelepon Zhou Xueke, aku meminta tante Wu untuk menjaga dua anak dengan baik. Kemudian kembali ke kamar untuk mengemas dua pasang pakaian, sebuah foto dan siap untuk keluar.
"Kamu mau pergi kemana?"
Waktu aku baru saja keluar dari rumah, aku bertemu dengan Cheng Jinshi yang baru saja pulang dari luar. Dia bertanya dengan alis mengerut.
Aku merasa sedikit gugup dan sembarang beralasan "Xueke mminta aku untuk temani dia keluar jalan-jalan, aku akan pulang setelah dua atau tiga hari"
Cheng Jinshi tidak mempercayaiku, sementara aku juga mulai menyembunyi hal-hal dari dia.
Dua orang yang saling tidak percaya menjadi suami istri, kalau orang lain mendengar hal ini, mereka akan merasa sangat lucu.
Tidak tahu apakah Cheng Jinshi menyadari aku sedang berbohong, dia menatap aku untuk sejenak sebelum berkata "Hati-hati di luar"
"Tenang saja, aku adalah orang yang pelaku tersangka pembunuhan dan pembakaran, tidak ada yang berani menganggu aku"
Aku tersenyum dengan menghina dan masuk ke dalam mobil.
Kota Jiang hanya merupakan sebuah kota kecil, tempat itu bahkan tidak memiliki bandara, jadi aku dan Zhou Xueke hanya bisa pergi ke sana dengan kereta tercepat.
Di dalam kereta, aku memberi tahu Zhou Xueke tujuan aku pergi ke kota Jiang dan Zhou Xueke merasa sangat terkejut.
Perjalanan hampir sepuluh jam membuat tubuh kita sangat kelelahan dan kesakitan, kami tiba di kota Jiang pada malam hari.
Keluar dari stasiun kereta, aku menginjak jalanan di kota Jiang dan merasa.... ada beberapa jawaban, sudah semakin mendekat denganku.
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomAdieu
Shi QiAwesome Husband
EdisonLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyYama's Wife
ClarkBretta’s Diary
DanielleAwesome Guy
RobinCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu