Cintaku Pada Presdir - Bab 232 Pasti Ada Yang Salah

Setelah berkata, Cheng Jinshi pun membawa Anan ke dalam ruang praktek dokter.

Aku tidak tahu apakah dia sedang peduli kepada akutau apa.

Anan sedang sakit, aku tentu saja tidak bisa pulang begitu saja, sehingga aku hanya bisa mengikuti dia membawa Anan ke dokter.

Melihat aku bersikap keras kepala, Cheng Jinshi juga tidak mengatakan apa-apa.

Pada saat Anan sedang diinfus, Cheng Jinshi memanggil dokter untuk memeriksa aku.

"Nona Ning, apakah kamu tidak beristirahat dengan baik pada akhir-akhir ini?" Dokter bertanya sambil melihat wajahku.

Aku mengangguk "Iya"

Dokter berkata "Berarti sakit kepalamu disebabkan oleh kekurangan tidur. Aku akan meresepkan obat untuk kamu, habis makan obat tidurlah dengan baik, tidak ada masalah besar"

"Baik, terima kasih"

Setelah dokter pergi, aku melihat ke Cheng Jinshi dengan aneh.

Aku hanya sakit kepala, kenapa dia bersikap seperti ini? Bukannya dia masih sangat membenciku waktu di kantor polisi kemarin?

Setelah Anan selesai infus, waktu sudah jam dua subuh.

Setelah tiba di rumah, aku meminum obat yang diresepakan oleh dokter. Mungkin karena obatnya memiliki ramuan tidur atau mungkin karena aku terlalu lelah, aku tertidur setelah baring di atas tempat tidur.

Besok pagi, aku tidur sampai siang hari.

Setelah keramas aku turun ke lantai bawah, pembantu menyajikan sarapan ke atas meja makan dan sekalian mau menyimpan koran keuangan yang terletak di atas meja, seharusnya koran itu koran yang dibaca Cheng Jinshi pada tadi pagi.

Sambil makan sarapan, tatapanku tertuju kepada salah satu judul yang tertulis pada koran "Rapat industri real estat diadakan di kota Nan. Presdir Grup Dongchen dan kepala perusahaan Li maju untuk menjadi tuan rumah"

"Tunggu sebentar"

Aku menghentikan pembantu dan mengambil koran dari tangannya, sambil minum susu, aku membaca isi koran.

Karena rapat tersebut bukan rapat publik, pemberitaaan hanya berupa teks tertulis tanpa melampirkan foto.

"Kepala keluarga Li, Li Jianchuan tiba di kota Nan pada 21 Maret, akan menjadi tuan rumah bersama Presdir Grup Dongchen, Cheng Jinshi..."

Jantungku mengerat waktu aku melihat tanggalnya.

21 Maret.

Kebakaran vila keluarga Lin juga terjadi pada 21 Maret.

Lumayan kebetulan juga....

Melihat nama 'Li Jianchuan', sebuah tebakan muncul di otakkau, tanganku bergetar dan hampir menuangkan susu ke atas bajuku.

Aku meletakkan gelas susu dengan buru-buru dan berlari ke lantai atas, masuk ke kamarku, aku mengeluarkan surat cinta yang Anan ambil dari kamar Lin Zhi kemarin.

Li Jianchuan.

Di surat cinta ini, tanda tangan penulis juga merupakan sebuah pedang.

Aku tidak yakin, tetapi aku tidak bisa tidak meragu apakah di antara ini tidak ada hal yang memalukan.

Karena penasaran, aku pun mencari tahu informasi Li Jiangchun di internet.

Keluarga Li adalah keluarga besar di kota Jincheng, setelah klik tombol cari, ensiklopedia Li Jianchuan pun segera muncul di layar.

Aku masuk ke ensiklopedia, aku terkejut waktu melihat foto Li Jianchuan.

Li Yuming... kenapa bisa begitu mirip dengannya?

Alat indera mereka sedikit mirip, tetapi yang paling membuat mereka terlihat mirip adalah penampilan keseluruhan.

Benar-benar terlalu mirip.

Orang yang tidak tahu akan mengira mereka adalah ayah dan anak.

Berpikir kembali, aku berpikir mungkin semua ini hanya kebetulan, tetapi aku merasa diriku sepertinya berada di tengah kabut.

Aku menyimpan perasaaan kejutan dan membaca pengenalan tentang Li Jianchuan.

Dia adalah pendiri group Li, sekitar tiga puluh tahun lalu, dia mendapatkan penghasilan pertamanya di salah satu pabrik kecil kota Jiang yang terletak di sebelah kota Jincheng, yang selanjutnya berkembang menjadi Grup Li yang terkenal di seluruh negeri.

.....

Semakin melihat ke bawah, aku semakin melamun.

Tidak boleh, aku harus mencari cara untuk mendekati Lin Zhi, harus mencari tahu apa yang terjadi di antara semua ini.

Satu kebetulan adalah sebuah kebetulan.

Kalau ada begitu banyak kebetulan, di antara ini pasti ada sesuatu.

Aku menyembunyikan emosiku, keluar dari kamar dan kebetulan melihat dua pembantu sedang menemani Lin Zhi keluar dari kamar. Sepertinya mereka mau membawa dia pergi ke taman untuk berjemur matahari.

Aku segera menghampirinya "Ibu..."

"Nyonya muda, tolong jangan mempersulit kami"

Seorang pembantu menghentikan aku.

Tidak ada solusi lain, aku hanya bisa berkata "Baik, kalian menjaga nyonya dengan baik"

Pembantu baru terlihat tenang dan membantu Lin Zhi turun ke lantai bawah.

Setelah mereka keluar dari vila, aku pun segera masuk ke kamar Lin Zhi.

Aku tidak bisa mendekati dia, kalau begitu hanya bisa melihat apakah ada barang lain.

Mungkin aku masih bisa menemukan satu surat cinta lagi.

Aku masuk ke dalam kamar Lin Zhi dan mengunci pintu sebelum mencari dengan kecepatan yang cepat.

Setelah beberapa saat, aku tidak berhasil menemukan apa pun.

Aku berjalan ke meja buku dan mencari lagi di sana, selain buku, tidak ada apa pun.

Pada saat ini tiba-tiba hujan, pembantu pasti akan membawa Lin Zhi kembali.

Aku meletakkan kembali buku ke atas meja dengan panik dan mengembalikan semua barang ke tempat semula baru meninggalkan kamar.

Siapa tahu, waktu berputar balik badan aku tidak sengaja menabrak sebuah buku yang sudah ditutupi oleh debu.

Aku mengambilnya dengan buru-buru dan beberapa tiket kereta jatuh dari buku.

Setelah melihat tempat tujuan tiket-tiket itu, tatapanku menjadi mengerat.

Setiap tiket adalah tiket pergi pulang kota Nan ke kota Jiang ataupun kota Jing ke kota Nan.

Pemberhentian setiap kali tidak lama, hanya sekitar empat sampai lima hari.

Aku teringat dengan Lin Zhi akan berangkat ke luar kota sendiri sekali atau dua kali setiap tahun...

Waktu itu Cheng Jinshi dan aku mengira dia hanya pergi liburan dan bermain, jadi kami tidak pernah bertanya secara spesifik tentang itu.

Siapa sangka dia pergi ke kota Jiang, tempat kepala keluarga Li memulai bisnis.

Kota Jiang bahkan tidak termasuk ke dalam 5 kota besar, buat apa dia pergi ke sana?

Liburan? Hanya orang bodoh yang akan mempercayai hal itu.

............

Kalau berkata semua ini adalah kebetulan, aku sendiri saja tidak percaya!

Aku meletakkan tiket ke dalam buku kembali dan keluar dari kamar Lin Zhi dengan cepat.

Waktu aku baru saja keluar, salah satu pembantu yang bertanggung jawab menjaga Lin Zhi segera menghampiri aku.

Pembantu mengerutkan alisnya "Nyonya muda, anda tadi sedang..."

"Salah satu mobil mainan edisi terbatas tuan muda kecil menghilang, aku sedang mencarinya, apakah kalian melihatnya?" Aku sembarang berkata.

Pembantu itu tidak meragukan, dia menggelengkan kepalanya dan menjawab "Tidak"

"Kalau begitu kalian coba perhatikan, kalau melihatnya, berikan kepada tuan muda kecil. Dia sangat menyukai mainan itu"

Setelah berkata, aku pun masuk ke kamar anak-anak dan mengelus dadaku sambil menenangkan diri.

Benar-benar terasa seperti sedang mencari pencuri.

Setelah menenangkan diriku, aku mengeluarkan ponsel dan menelpon ke Zhou Xueke, meminta dia untuk menemani aku ke kota Jiang.

Aku sangat yakin, Lin Zhi dan Li Jianchuan pasti memiliki hubungan.

Dari Qin Yuming sama tidak ada terobosan, mungkin dari sana aku bisa menemukan sedikit hal.

Setelah menelepon Zhou Xueke, aku meminta tante Wu untuk menjaga dua anak dengan baik. Kemudian kembali ke kamar untuk mengemas dua pasang pakaian, sebuah foto dan siap untuk keluar.

"Kamu mau pergi kemana?"

Waktu aku baru saja keluar dari rumah, aku bertemu dengan Cheng Jinshi yang baru saja pulang dari luar. Dia bertanya dengan alis mengerut.

Aku merasa sedikit gugup dan sembarang beralasan "Xueke mminta aku untuk temani dia keluar jalan-jalan, aku akan pulang setelah dua atau tiga hari"

Cheng Jinshi tidak mempercayaiku, sementara aku juga mulai menyembunyi hal-hal dari dia.

Dua orang yang saling tidak percaya menjadi suami istri, kalau orang lain mendengar hal ini, mereka akan merasa sangat lucu.

Tidak tahu apakah Cheng Jinshi menyadari aku sedang berbohong, dia menatap aku untuk sejenak sebelum berkata "Hati-hati di luar"

"Tenang saja, aku adalah orang yang pelaku tersangka pembunuhan dan pembakaran, tidak ada yang berani menganggu aku"

Aku tersenyum dengan menghina dan masuk ke dalam mobil.

Kota Jiang hanya merupakan sebuah kota kecil, tempat itu bahkan tidak memiliki bandara, jadi aku dan Zhou Xueke hanya bisa pergi ke sana dengan kereta tercepat.

Di dalam kereta, aku memberi tahu Zhou Xueke tujuan aku pergi ke kota Jiang dan Zhou Xueke merasa sangat terkejut.

Perjalanan hampir sepuluh jam membuat tubuh kita sangat kelelahan dan kesakitan, kami tiba di kota Jiang pada malam hari.

Keluar dari stasiun kereta, aku menginjak jalanan di kota Jiang dan merasa.... ada beberapa jawaban, sudah semakin mendekat denganku.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu