Cintaku Pada Presdir - Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
Namun, seri produk ini sudah membuat perusahaan Chen Jinchi berdiri stabil di lingkaran intan permata, bahkan di pasar global, produk ini telah dipasarkan dengan baik, pangsa pasar yang terus meningkat.
Bahkan, ada kecenderungan untuk melawan Klein.
“Presiden Ning, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, dia tidak melakukan janji pertemuan, tapi dia mengatakan kamu pasti akan bertemu dengannya.”
Aku sedang mengambar konsep desain, saat ingin mencari inspirasi, meja resepsionis meneleponku.
Aku mengerutkan alis, “Apa namanya?”
“Marga Fu, seorang tuan.”
Marga Fu… seharusnya orang itu adalah Fu Songhe.
Tapi, untuk apa dia mencariku?
Aku terbengong sejenak, kemudian memerintah: “Biarkan dia masuk, kemudian membawa secangkir kopi masuk.”
Aku menghentikan pekerjaan tanganku, bangkit dan membuka pintu, menunggu dia masuk.
Saat membuka pintu, dia juga baru saja berjalan sampai pintu, aku melihat Fu Songhe yang ada di depanku, aku merasa sangat kaget.
Tidak tahu dekat-dekat ini, apa yang terjadi, membuatnya berubah begitu banyak.
Raut mukanya terlihat sangat lesu, rambutnya berantakan, lingkaran hitam yang ada di bawah matanya sangat dalam, tidak tahu sudah berapa lama tidak tidur dengan baik, bahkan pakaian yang dikenakannya pun sedikit kotor.
Aku segera menyuruhnya masuk, “Presiden Fu, masuklah dan duduk.”
Dia sama sekali tidak bergerak, menatapku dengan tatapan benci.
Aku menatapnya dengan tatapan aneh, dia mengejek: “Presiden Fu? Ning Xi, apakah kamu tidak tahu aku sudah bangkrut, atau kamu sengaja mengejekku?”
Aku terbengong, sudah bangkrut?
Dia mendengus, kemudian berkata dengan nada yang sangat marah, “Hari ini, kamu harus memberiku kompensasi sebanyak sepuluh juta, kalau tidak, aku akan membuat perusahaanmu tidak bisa buka lagi!”
“Sepuluh juta?” Aku terbengong, “Kenapa?”
Aku tidak berhutang uang kepadanya.
“Apakah kamu tahu kenapa aku bisa bangkrut?! Klein menyalahkanku karena melanggar kontrak, jadi aku sudah bangkrut!” Dia menatap tajam ke arahku, seperti tidak sabar dan ingin membunuhku.
Aku melihatnya dan berkata dengan nada tidak sombong, “Kontrak kamu dengan Klein, tampaknya tidak menyatakan bahwa harus menyuruhku untuk menjadi desainer, hanya saja setelah aku mengundurkan diri, kamu tidak bisa mendesain produk yang dapat memuaskan Klein, jadi terjadilah pelanggaran kontrak, bukankah? Dan, bahkan jika aku terus menjadi desainer, emang kenapa? Cepat dan lambatnya kamu akan menyerahkan proyek ini kepada keluarga Su, atau Qin Yuming, dan aku, tidak ingin membuat sesuatu yang baik untuk salah satu dari mereka!”
Aku memprihatinkan reputasinya, tidak membongkar kebenaran bahwa sebelumnya dia menggunakan tindakan licik.
Namun, sepertinya dia mengerti maksud perkataanku, dia menarik kerah bajuku, kemudian berkata sambil menggertakkan gigi: “Apa maksudmu?!”
Ini adalah wilayahku, aku tidak takut kamu melakukan apa-apa padaku, aku perlahan-lahan menyikirkan tangannya, “Sepuluh juta, aku tidak mempunyai uang sebanyak itu.”
“Tidak mungkin! Proyek itu, perusahaanmu ini menghasilkan banyak uang, jangan pikir aku tidak tahu!” Dia menjerit.
Aku menarik napas, “Iya, menghasilkan banyak uang, tapi mengembangkan produk baru, operasi perusahaan... apakah ada bagian yang tidak memerlukan biaya?”
Aku tidak mengerti, kenapa dia bisa begitu tegas.
“Aku tidak peduli, kamu segera memikirkan cara!” Dia menatapku dengan tatapan marah, kedua matanya penuh dengan garis merah.
Aku berusaha menenangkan susana hatiku, melihatnya dan berkata dengan nada sabar: “Uang, aku tidak punya. Namun, aku bisa memberimu dua pilihan, pertama, jika kamu bersedia datang ke perusahaanku, aku akan memberimu posisi sebagai direktur desain, semua proyek, aku akan memberimu dividen, kedua, aku akan memikirkan cara untuk memberimu uang sebanyak dua juta, itu juga termasuk membalas budi atas pengajaranmu sebelumnya.”
Dua pilihan ini sudah merupakan keterbatasan dari hal yang bisa aku lakukan.
Fu Cenren malah merasa tidak puas, dia melihatku dan terus tersenyum dingin, kemudian memperingatkan dengan nada suara dalam, “Ning Xi, tunggu saja, aku berjanji, aku akan membuat perusahaanmu tidak bisa buka lagi!”
Setelah berkata, dia pergi dengan wajah marah, di sepanjang jalan, dia malah mengangkat kaki dan menendang beberapa kursi, menakuti beberapa wanita hingga berteriak.
Aku keluar dan menasehati mereka, lalu kembali ke kantor, menemani An An bermain sejenak, setelah menanangkan diri, aku terus membenamkan diri dalam mengambar desain.
Yang penting bisa menghasilkan produk yang bagus, maka tidak ada seorang pun yang bisa menghancurkan perusahaanku dengan mudah.
Sekali sibuk, waktu berlalu dengan cepat, saat mendongak lagi, sudah melewati waktu pulang kerja.
Saat pertengahan, ada karyawan wanita yang masuk dan bermain dengan An An, bocah kecil ini mirip seperti Cheng Jinshi, sangat ganteng, hanya dalam waktu sehari, telah begitu banyak kakak yang menggemarinya.
Aku memasukkan ponsel ke dalam tas, kemudian memeluk An An dan pulang kerja.
Hal yang tidak menyangka, aku baru saja keluar dari gedung kantor, ada sosok orang yang lari kemari dengan cepat, lalu mangangkat tangan dan menampar pipiku, tamparan yang membuatku terbengong, pipi kiriku terasa sakit hingga mati rasa.
Saat sadar kembali, aku baru menyadari orang yang berlari kemari adalah Ibunya Su Shanshan, dia berkata dengan sikap sombong, “Ning Xi! Semalam kamu berani memukul anakku, ini adalah pengorbanan yang harus kamu keluarkan!”
Entah kenapa, melihatnya begitu melindungi Su Shanshan tanpa membedakan mana yang salah dan benar, hatiku merasa sangat tidak nyaman.
Su Shanshan juga berlari kemari, menarik tangan Nyonya Su dengan ekspresi kasihan, “Ibu, semalam dia menampar pipiku beberapa kali, pipiku sekarang masih mempunyai bekas tangannya.”
Nyonya Su sangat marah, menunjukku sambil berkata, “Shan Shan tumbuh besar di sampingku, aku pun tidak tega memukulnya, kamu malah berani memukulnya begitu keras!”
“Tante, itu karena dia pantas ditampar.” Aku berkata.
Setelah mendengar perkataanku, ekspresi wajahnya langsung memburuk dan api yang ada di dalam kedua matanya tanpa sadar ingin menyemburkan keluar, “Apa yang kamu katakan?? Kamu seorang gadis kecil, kenapa bisa begitu kejam, sekarang tidak hanya tidak ingin minta maaf, kamu malah mengatakan perkataan seperti ini?!”
Aku melihatnya, “Mungkin penyamaran anakmu di depanmu sangat baik, sehingga kamu tidak bisa melihat sisinya yang kejam, jika dibandingkan dengan tindakannya, aku menamparnya beberapa kali, benar-benar sudah terlalu baik.”
Bahkan mencari sepuluh pria untuk memperkosa wanita yang sedang hamil, masalah seperti ini pun bisa dilakukan olehnya.
Masih ada masalah apa yang tidak berani dilakukan oleh Su Shanshan?
Nyonya Su terbengong, melihat Su Shanshan dengan tatapan ragu-ragu, Su Shanshan segera berpura-pura menangis, “Ibu! Dia asal ngomong, jangan-jangan kamu mendengar perkataannya dan mencurigakanku?”
Nyonya Su tentu berpihak pada Su Shanshan, dia berkata, “Aku memperingatkanmu, kedepannya jika kamu membully Shan Shan lagi, aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan baik!”
Dia berpikir sejenak, kemudian berkata lagi: “Jika sudah ingin bercerai, cepatlah cerai, jangan menunda-nunda, wanita seperti kamu ini, bagaimana mungkin bisa cocok dengan Jin Shi? Shan Shan dan Jin Shi baru merupakan pasangan yang cocok!”
Su Shanshan merangkul lengannya, dia melihatku dengan tatapan bangga.
Tatapan itu sepertinya sedang mengatakan: Dasar makhluk kasihan, aku mempunyai Ibu yang melindungiku, kamu?
Aku melihat mereka berdua dengan tatapan tidak santai, “Siapa bilang aku ingin bercerai? Sekarang, aku sudah tidak ingin bercerai.”
Perkataan ini, seharusnya merupakan perkataan yang paling membuat mereka merasa tidak nyaman.
Terutama Su Shanshan.
Seperti dugaan, dia mengerutkan alisnya, kemudian memelototiku, “Apa yang kamu katakan? Kenapa kamu mengatakan cerai langsung cerai, kamu mengatakan tidak cerai langsung tidak cerai, aku memberitahukanmu, kamu harus cerai dengan Cheng Jinshi!”
“Apa identitasmu? Pernikahanku dengan Cheng Jinshi, sejak kapan giliranmu untuk mengambil keputusan?” Aku bertanya dengan nada polos.
Su Shanshan sangat marah, sikap itu seolah-oalah aku yang memisahakannya dengan Cheng Jinshi, dia melangkah maju ke arahku, “Aku akan menghancurkan mulutmu!”
Aku segera mundur ke belakang, sebenarnya di bawah gedung kantor, ada penjaga keamanan, tidak akan terjadi sesuatu.
Namun, seseorang langsung berlari kemari dengan cepat, mendorong Su Shanshan dengan kuat, “Su Shanshan, apa yang kamu lakukan? Jangan membully Xiao Xi!”
Siapa lagi yang bisa mengatakan perkataan seperti ini, tentu saja orang itu adalah Zhou Xueke.
Dia mengangkat alis dan berteriak pada Song Jing yang tidak jauh dari sini: “Kamu sedang melamun apaan, segera menelepon Cheng Jinshi, katakan padanya, anak yang ada di dalam perut wanitanya sudah tidak bisa diselamatkan!”
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengLove Is A War Zone
Qing QingKembali Dari Kematian
Yeon KyeongYour Ignorance
YayaBehind The Lie
Fiona LeeCEO Daddy
TantoVillain's Giving Up
Axe AshciellyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu