Cintaku Pada Presdir - Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
Shen Yanting meraih pergelangan tangannya dan memperingatkannya dengan suara rendah "Cheng Jinshi, jika kamu tidak melepaskannya, aku akan beraksi!"
Dia acuh tak acuh, aku tidak ingin terus tidak bisa menahannya seperti ini, merendahkan suaraku "Apakah kamu harus memaksaku sampai membencimu?"
Tubuhnya tiba-tiba gemetar dan lengan yang menggenggam tubuhku sepertinya menegang ……
Pada saat Shen Yanting mengangkat tinjunya, Cheng Jinshi perlahan melepaskanku, seluruh tubuhnya basah kuyup dalam hujan lebat, tetapi ada senyum tercela diri di wajahnya.
Jantungku tersentak, aku memaksa diriku untuk tidak berlembut hati, aku berjalan ke pabrik bersama Shen Yanting tanpa menoleh ke belakang.
Aku berkata pada diriku sendiri bahwa ini bukan apa-apa.
Dibandingkan dengan apa yang dia lakukan padaku, ini tidak ada apa-apanya.
Dia tidak pernah bersikap lembut padaku, mengapa aku harus melihat kebelakang.
Ketika kami kembali ke pabrik, kami akhirnya melihat versi sampel yang paling memuaskan dan beban di hati kami pun mulai jatuh.
Meskipun, tidak ada yang tahu tanggapan seperti apa yang akan didapatkan oleh ketiga model ini jika dipasarkan.
Tapi setidaknya, ini bisa dianggap sebagai awal yang baik.
Untuk proyek ini, ketiga model ini pasti tidak cukup.
Di hari-hari berikutnya, aku dengan sepenuh hati mulai mendesain model lain, menantikan gambar desain yang benar-benar dikenali oleh orang-orang.
Saat sibuk, aku hampir lupa apa yang terjadi di pabrik.
Aku tidak tahu, kejadian itu hanya sebuah permulaan, badai yang lebih besar sudah mulai menuju ke arahku.
Juga akan melibatkan orang yang tidak bersalah.
Sekitar seminggu atau lebih, media memicu gelombang serangan sengit terhadap Shen Yanting, Insiden palsu sebelumnya memunculkan masalah karakter Shen Yanting.
Dalam kepanasan media yang omong kosong, Shen Yanting menjadi pihak ketiga yang mengintervensi perasaan orang lain dengan tidak tahu malu.
Begitu melihat beritanya, aku langsung tahu siapa di balik semua itu.
Selain Cheng Jinshi, siapa lagi?
Aku tidak tahu seberapa jauh dia ingin memaksaku, baru akan merasakan kepuasan.
Apakah karena aku yang biasa menganggap pentingnya setiap hari, tidak lagi menganggapnya sebagai pusat dunia dan dia bahkan tidak memberiku jalan untuk pergi?
Dalam pandangannya, aku mungkin item eksklusif dengan nama dia terukir.
Dia tidak menginginkannya, orang lain juga tidak usah berharap untuk menginginkannya.
Terlebih lagi, aku dan Shen Yanting tidak ada hubungan apa-apa.
Aku tidak punya suasana hati untuk membaca komentar yang ditulis oleh netizen tentang hal ini, tidak perlu memikirkannya, aku juga tahu itu semua adalah kata-kata yang buruk.
Aku merasa sangat bersalah, setelah mematikan komputer, aku pergi ke Perusahaan Klein.
Aku berdiri di depan kantor Shen Yanting dan ragu-ragu sejenak baru berani mengangkat tangan dan mengetuk pintu.
Bagaimanapun juga, dia terlibat dalam masalah ini karena aku.
“Silakan masuk.” Suaranya berdering dari pintu dan tidak tersirat emosi.
Aku membuka pintu dan masuk, menarik napas dalam-dalam "Maaf, masalah di internet, aku ……"
“Maaf apa?” Dia menyela dan tersenyum hangat, “Jelas-jelas kamu yang telah membantuku, kenapa kamu masih minta maaf?”
Aku yang membantunya?
Menatapnya dengan tercengang, sama sekali tidak mengerti mengapa dia berkata demikian.
Jelas aku yang melibatkannya ke dalam masalah ini, membuatnya diserang oleh netizen yang tidak mengetahui kebenarannya.
Dia berkata dengan tenang "Aku khawatir tentang popularitas domestik perusahaan dan pangsa pasar yang tidak mencukupi, akibatnya, media mulai membantuku mempublikasikan, reputasiku terbuka dan itu akan mendampakkan pengaruh baik untuk perusahaan di masa depan. "
"Kamu, kamu benar-benar sangat ceria."
Dapat dilihat bahwa dia benar-benar tidak merasa kesal dengan kejadian ini.
Ini mungkin juga alasan mengapa dia begitu sukses.
Selalu bisa melihat kelebihan dan kekurangan di dalam situasi yang kurang baik.
Ini juga merupakan poin yang harus aku pelajari darinya.
Dia tersenyum dan berdiri dari kursi kantor "Jadi, kamu tidak perlu mengindahnya, apalagi merasa bersalah padaku, hal kecil ini, aku tidak akan menganggapnya serius dan jelas keuntungannya lebih besar daripada kerugiannya."
Pemikiran dia benar-benar terbuka, membuatku tidak tahu harus berkata apa.
Dia mengubah topik dan bertanya "Bagaimana dengan desain model yang tersisa?"
“Masih lagi proses desain, waktu untuk menggambar desain masih belum pasti.” Aku menjawabnya dengan detail.
Dia mengangguk "Kerja saja berdasarkan kemampuan kamu, jangan khawatir, proyek yang baik layak ditunggu dengan sabar."
Aku sedikit bingung "Aku juga harap itu adalah proyek yang baik."
Setidaknya, jangan disangkal lagi oleh semua orang.
Setelah mengobrol dengannya sebentar, aku kembali ke perusahaan dan melanjutkan mempelajari gambar desain dengan tenang.
Di musim dingin, malam hari lebih Panjang dari pada siang hari, baru saja sore, langit di luar sudah gelap.
Aku melihat melalui jendela kaca dan melamun melihat langit di luar sebentar, ketika pintu kantor tiba-tiba diketuk, aku tersadar "Silakan masuk."
Asisten Chen Xuan masuk dengan membawa sebuah dokumen, ekspresinya tampak sangat cemas "Presiden Ning, ada salinan selebaran pengadilan anda……"
"Selebaran pengadilan?"
"Ya …… " Dia ragu-ragu.
Melihat dia ragu-ragu, firasat buruk melintas di hatiku, aku menarik dokumen dari tangannya dan melihatnya, hati terasa kencang dan sakit.
Bahkan nafas pun terhalang.
Ternyata itu adalah gugatan perceraian yang diajukan oleh Cheng Jinshi.
Aku menatap kosong untuk beberapa saat dan pada saat tertentu, aku merasa lega.
Bagus.
Bagus.
Bercerai, semuanya akan berakhir.
Bukankah ini yang aku inginkan sejak awal?
Dia menjalani kehidupannya sendiri, terserah dia ingin bersama Qin Yuming atau ingin menikahi Su Shansan.
Aku menyeberangi jalan sempitku, tidak peduli betapa sulitnya jalan di depan, selama ada dua anak bersamaku, aku tidak takut pada apa pun.
Aku menarik nafas dalam-dalam, mencoba berbicara dengan tenang dan menjelaskan kepada Chen Xuan "Kalau begitu pada hari persidangan, aku tidak akan datang ke perusahaan, jika ada dokumen yang perlu ditandatangani, silakan kirimkan ke kantor ayahku."
Chen Xuan mengangguk dan melihat bahwa aku baik-baik saja, dia keluar tanpa khawatir.
Kurang dari lima menit kemudian, dia masuk lagi, kali ini lebih cemas, bahkan tidak sempat mengetuk pintu.
Dia rupanya berlari dari kantornya, napasnya sedikit terengah-engah "Presiden Ning, semuanya dalam masalah! Anda coba lihat di Internet, berita yang baru saja keluar, sudah tersebar dengan luar biasa di media dan portal utama……"
Apa yang luar biasa?
Aku tahu dari penampilannya bahwa itu bukan masalah sepele, jadi aku buru-buru meletakkan gambar desain di tangan dan memeriksa berita di internet.
Benar-benar luar biasa ……
Konten yang diledakkan oleh masing-masing media tidak persis sama.
Oleh karena itu, rasio klik-tayang dari setiap artikel berita mencapai sangat tinggi.
Media ini melaporkan bahwa aku telah berselingkuh selama pernikahan, sering keluar di malam hari, berbicara dengan kasar kepada ibu mertuaku dan memukuli adik iparku.
Media lain melaporkan bahwa aku hamil anak kedua, aku lari keluar mencari pria lain …… Itu tidak secara langsung menyatakan apa yang aku lakukan dengan pria luar, tetapi itu membuat orang-orang memikirkannya.
Singkatnya, dalam berita itu, aku adalah wanita yang tidak tahu malu dan sembrono!
Yang lebih menjengkelkan adalah ada foto-fotoku.
Itu adalah saat aku keluar dengan Shen Yanting, berbicara tentang gambar desain, mendiskusikan kerjasama dan makan, tetapi malah difoto oleh mereka ……
Mereka bahkan tidak memiliki foto kontak fisik, tetapi mereka dengan sengaja mendiskreditkannya seperti ini.
Meskipun, tidak tertulis nama dan marga dalam semua ini dan foto itu tidak terlihat wajah, tetapi orang yang cerdas tahu bahwa protagonis dalam cerita itu adalah aku.
Siapa yang melakukannya?
Aku tahu itu dia bahkan tanpa memikirkannya.
Dia ternyata, begitu kejam kepadaku sampai titik ini, dia bahkan tidak menyisakan sedikitpun tentang kasih sayang.
Juga, kasih sayang macam apa yang ada di antara aku dan dia.
Kasih sayangnya semua sudah digunakan pada tubuh Qin Yuming.
Sangat dingin, seolah-olah ada angin dingin yang tak berujung dan menusuk bertiup di tubuh.
"Presiden Ning, anda... Anda baik-baik saja?"
Mataku kosong, mendengar kekhawatiran Chen Xuan, aku ingin menjawab, tetapi sepertinya seseorang mencekik tenggorokanku, tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun.
Semakin dingin dan semakin dingin, hingga aku tidak bisa menahan gemetar.
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaInnocent Kid
FellaPredestined
Carly1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaRahasia Istriku
MahardikaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu