Cintaku Pada Presdir - Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri

Aku sama sekali tidak kaget, juga tidak ragu-ragu, “Baik.”

Zhou Ziyun menarik aku ke belakangnya, membela, “Ketua Zhou, walaupun anda memecat Ningxi, tetap tidak akan ada orang yang percaya bahwa kejadian kebocoran desain tidak berhubungan dengan perusahaan Zhou.”

Penjelasannya ini membuatku semakin yakin, mereka bertengkar karena masalah kebocoran desain perusahaan Dongchen.

Meskipun jelas bahwa perusahaan Zhou sudah sulit untuk mengklarifikasi hubungannya dengan masalah ini, tapi ketua dewan tetap ingin melakukan yang terbaik untuk memperbaiki hubungan dengan perusahaan Dongchen.

Memecat aku adalah cara paling mudah dan jelas untuk menampakkan sikap perusahaan Zhou dalam menangani masalah ini.

Jika aku tetap dipekerjakan oleh perusahaan Zhou, orang lain akan semakin percaya, pihak perusahaan Zhou yang menyuruh aku untuk melakukan itu.

Ketua dewan Zhou berdeham, "Tetap saja tidak boleh membiarkannya tetap bekerja di sini! Seseorang yang mencuri rahasia perusahaan, jika dibiarkan tetap di perusahaan Zhou, itu juga hanya akan membahayakan perusahaan kita!"

Ketika Zhou Ziyun masih ingin berdebat, aku melangkah keluar dari belakangnya dan berkata dengan sikap tidak melebihkan maupun merendahkan diri, "Ketua dewan Zhou, hari ini aku akan melakukan prosedur pengunduran diri."

“kamu cukup pintar!”

Ketua dewan bangkit, mengayunkan lengannya dan pergi dengan penuh amarah.

Zhou Ziyun mengerutkan alis, bertanya dengan heran, “Kenapa kamu menyetujuinya begitu saja? Aku mungkin bisa membiarkanmu tetap bekerja di sini jika aku memegang teguh pada keputusan ini, jika tidak bisa, aku pergi denganmu saja!”

Aku hanya menganggap perkataannya itu sebagai candaan, “Walaupun ketua dewan tidak mengungkit masalah ini, aku juga akan menyerahkan surat pengunduran diri setelah beberapa hari kemudian.”

Aku jujur.

“Kenapa? Apakah… …karena aku menimbulkan gangguan bagimu?”

Dia berpikir dan bertanya, wajahnya tampak murung.

Aku tersenyum tipis, “Bukan begitu, tidak ada hubungannya dengan kamu, sejak aku memutuskan untuk pergi ke perusahaan Dongchen dan mengakui masalah kebocoran desain, aku sudah berpikir untuk mengundurkan diri.”

Menundanya sampai sekarang adalah karena aku khawatir Dongchen akan bertindak.

Jika mereka melakukan sesuatu, aku juga bisa menghadapinya bersama dengan Zhou Ziyun, bukan malah langsung melempar masalah berantakan ini padanya.

Tapi sepertinya Grup Dongchen sudah tidak peduli dengan masalah ini lagi.

Aku tidak mengutarakan pemikiran ini, tetapi Zhou Ziyun tampaknya mengerti. Dia mengangkat tangannya dan mengelus rambutku. Matanya menatapku dengan ketat, "Maaf, aku tidak bisa melindungimu, sebaliknya malah membiarkanmu menanggung setiap konsekuensi yang harus aku tanggung.”

Aku menggelengkan kepalaku dengan lembut, "Itu tidak ada hubungannya denganmu. Lagipula ini juga kebetulan bisa menjadi alasanku untuk melakukan apa yang benar-benar kusukai."

Seseorang yang berlatar belakang pernah mencuri rahasia perusahaan, tidak peduli perusahaan mana yang dituju, tidak mungkin lagi bisa menjabat sebagai asisten eksekutif.

Lingkaran sosial ini tidak terlalu besar, cukup bertanya sudah bisa mengetahui segala hal yang terjadi di lingkaran ini.

Menemukan cara lain untuk mendapatkan jalan keluar adalah satu-satunya pilihanku.

Zhou Ziyun membawa aku ke sofa untuk duduk, lalu menuangkan segelas air untukku, bertanya dengan nada lembut, "Apakah kamu sudah punya rencana lain?"

Aku mengambil gelas itu dan minum seteguk, "Ya, aku ingin meneruskan studiku di desain perhiasan. Profesor universitasku akan memperkenalkan aku kepada salah seorang temannya untuk dijadikan murid privat."

Aku juga baru saja bertelepon dengan profesor universitas beberapa hari yang lalu, aku mengatakan padanya bahwa aku ingin melanjutkan studi desain, sehingga aku pun memutuskan hal ini dalam waktu pendek.

Katanya ketika temannya kembali dari perjalanan bisnis dari Perancis, dia akan memperkenalkan kami.

Namun, temannya amat anti sosial, sehingga hal ini belum bisa dipastikan.

Dia menatapku dengan pandangan takjub, "Belajar desain perhiasan? Aku ingat di CV kamu, jurusan kuliah kamu adalah manajemen!"

Aku tersenyum dengan tak berdaya, tidak merahasiakan darinya. "Aku belajar desain perhiasan di awal dua tahun perkuliahan, tetapi ayahku berpikiran bahwa profesi desain dalam negeri belum matang, katanya tidak ada gunanya aku mendalami jurusan itu, jadi dia memanfaatkan hubungannya untuk mengganti jurusanku tanpa persetujuan dari aku. "

Ngomong-ngomong, aku sangat marah pada saat itu. Ning Zhenfeng tidak pernah memberi aku kasih sayang ayah yang sejati, tetapi dia malah campur tangan dalam kehidupan aku.

Zhou Ziyun mengangkat tangannya dan merapikan poniku. Suaranya lembut, "Jika kedepannya kamu ingin melakukan sesuatu, lakukan dengan penuh percaya diri. Apa pun yang terjadi, aku tetap akan mendukungmu."

Hatiku terasa hangat, “Iya.”

Di sore hari, aku tidak menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan prosedur pengunduran diri. Meninggalkan perusahaan pada waktu pulang kerja, setelah turun dari bus, aku pergi ke pasar untuk membeli buah dan sayuran segar.

Berencana untuk memasakkan diriku sendiri makanan yang enak, termasuk menyambut suatu permulaan baru.

Udang mayonaise, telur orak-arik tomat, sup iga tomat.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, aku menyantap lauk dan sop yang dimasak diriku sendirian, rasanya bagai sedang mengunyah lilin.

Jelas-jelas aku mengambil sayur-sayur itu secara sembarangan, alhasil semuanya merupakan makanan kesukaan Cheng Jinshi.

Pria ini, benar-benar sudah terukir pada setiap sumsum tulangku.

Pada saat yang sama, sebuah berita muncul di layar ponsel.

——Cheng Jinshi, pemilik Grup Dongchen, akan menikah dengan satu-satunya penerus Grup Su, dua perusahaan besar di sektor bisnis akan bergabung dan menjadi semakin kuat.

Setelah membaca berita ini dan kembali memandang hidangan di atas meja, aku merasa lebih ironis lagi.

Setelah selesai mandi di malam harinya, aku membuka sebotol anggur merah, sambil minum anggur, dan sambil menonton film di sofa.

“Toktoktok---“

Ketika mulai mabuk, aku mendengar ada yang mengetuk pintu rumahku.

Aku tidak ingin bergerak, tetapi tidak tahu apa yang teringat di benakku, hati terasa kencang, meletakkan gelas dan bergegas untuk membuka pintu dengan kaki sempoyongan seperti ayam.

Luar pintu kosong, tidak terlihat satu pun bayangan manusia.

Hatiku juga kosong dan hampa.

“Apa yang kamu nantikan? Dia sudah mempunyai calon istri.”

Aku menutup kembali pintu rumah, tersenyum sinis, bermonolog.

Aku berjalan kembali ke sofa tanpa alas kaki, mencoba menghilangkan khayalan tidak realistis dengan anggur.

Tanpa sadar, aku pun mabuk, aku bahkan malas untuk berjalan ke kamar, berbaring di sofa dan tidur.

Tidak tahu berapa lama kemudian, sepertinya ada seseorang yang masuk ke rumahku, mengangkat aku dari sofa ke tempat tidur, dan menyelimuti aku.

Siapa……

Aku berusaha untuk membuka mata, tetapi kesadaran yang lemah sama sekali tidak bisa mengendalikan gerakanku sendiri.

Dalam kondisi yang setengah sadar, sepasang bibir dingin menempel di dahiku, "Selamat malam."

Keesokan harinya, matahari sudah hampir berada di tengah langit, aku duduk di tempat tidur dengan kondisi terbengong, menggeleng-gelengkan kepala, tidak ingat kapan aku kembali ke kamar.

Aku bangkit dan pergi ke luar untuk mencari ponsel dengan kepala yang terasa berat, melihat sebuah pesan teks yang belum dibaca.

Lagi-lagi pesan dari nomor anonim!

Dikirim tiga jam yang lalu.

Aku menjadi sadar dalam sekejap, menatap isi pesan teks. [Cheng Jinshi menikahi Su Shanshan, anakmu akan mempunyai ibu tiri. 】

Aku terbengong.

Apa-apaan ini?

Anak, satu-satunya anakku sudah hilang akibat kelicikan orang.

Aku mengerutkan alis, membalasnya, [Apa maksudnya?]

Menunggu sekian lama, orang itu tidak membalasku lagi.

Aku sungguh penasaran, banyak pertanyaan yang tidak terjawab.

Aku menggunakan nasi yang tersisa tadi malam untuk memasak nasi goreng telur, dan memanaskan sup yang belum habis, dengan sederhana melewati makan siang.

Mengingat profesor universitas akan memperkenalkan aku kepada temannya untuk menjadi murid pribadi, aku tidak bersantai setelah selesai makan, mengambil pensil gambar yang sudah tidak aku sentuh untuk beberapa waktu, ingin mencari kembali perasaan dulu dalam mendesain.

Setelah berganti jurusan di saat kuliah, aku selalu menuliskan inspirasi yang aku dapatkan selama aku punya waktu luang. Ketika waktunya cukup, aku juga akan menggambar desain.

Tentu saja aku tidak sebanding dengan desainer profesional, tetapi aku juga termasuk tidak asing dalam profesi ini.

Selama lima hari berturut-turut, selain membeli barang dan pergi ke panti asuhan untuk menjenguk kakek, aku terus berada di rumah.

Zhou Ziyun datang menemuiku sebanyak dua kali, tetapi dia sangat sibuk, hanya mengatakan beberapa patah kata sudah pergi.

“Tingtong---“

Baru saja selesai menggantikan pakaian dan hendak keluar untuk membeli sayur, terdengar suara bel pintu rumah.

Aku pikir itu adalah Zhou Ziyun, langsung membuka pintu, "Kamu ..."

“Permisi, apakah kamu adalah Ningxi?”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu