Cintaku Pada Presdir - Bab 114 Pelanggan Jinshi

Aku hampir tidak bereaksi.

Pemadaman listrik karena manusia?!

Aku segera menjawab polisi, Xueke menemani aku pergi ke kantor polisi.

2 menit kemudian, aku merasa darah sudah membeku, tidak disangka ini adalah jebakan orang.....

Siapa yang melakukan?

Apakah itu untuk kakek?

Aku tidak berani memikirkan lebih lanjut.

Kami tiba di kantor polisi, polisi laki-laki yang bertanggung jawab datang menghampiri.

Aku tidak berani mempercayainya, "Kamu barusan menelepon, memberi tahu bahwa pemadaman listrik di rumah sakit ada orang yang sengaja, apakah itu benar?"

Aku tidak pernah memikirkannya.

"Benar, kami telah menangkap orang yang melakukan hal itu." Polisi laki-laki itu dengan tegas berkata, lalu, "Sekarang kami sedang melakukan interograsi, kamu harus menemani, lihat apakah Kamu mengenal tersangka, dan apakah Kamu sempat berargumen dengan kakekmu?"

"Baiklah."

Aku setuju, polisi laki-laki itu membawa aku masuk, membuat Xueke menunggu di luar.

Setelah dua hari, aku datang lagi ke ruang interograsi, tetapi dengan suasana hati yang berbeda.

Aku mati-matian melihat orang yang menggunakan borgol, laki-laki yang duduk di atas bangku, langsung lupa tujuan awal datang kemari, sambil menggertakan gigi bertanya, "Apakah kamu yang melakukan?"

Polisi laki-laki membawa aku masuk kedalam ruang interograsi, "Kamu tenang sedikit, sekarang kamu hanya perlu membedakan apakah kamu mengenalnya, memberi kami petunjuk sudah cukup."

Aku berusaha menahan perasaan itu, di balik kaca menunggu orang itu, "Tidak kenal."

"Baiklah, kalau begitu kamu silahkan pergi, kalau ada perkembangan aku beri tahu." Polisi berkata.

Aku berpikir, "Aku tunggu di luar, jika interograsi mengalami masalah tolong bicarakan kepada aku."

Dia mengerti perasaan aku, lalu mengangguk setuju.

Aku dan Xueke bersama-sama menunggu di depan, menunggu setiap detik menitnya.

Jika benar-benar orang itu yang sengaja melakukan, dia sebenarnya ingin apa.

Pasti ada jawaban, tetapi aku menahan diri, tidak ingin memikirkan lebih lagi.

Menunggu sampai senja, ruang interograsi terdengar suara gebrakan meja, lalu, tidak lebih dari 10 menit, polisi keluar dari ruangan.

Dia memberikan hasil interograsi kepada polisi lainnya, juga menjelaskan sesuatu.

Sehabis itu, datang dan bertanya: "tersangka direkrut, ada seseorang yang membayarnya, memberi 100 juta rupiah, menyuruhnya memadamkan listrik. Dia membeli staff rumah sakit, dan masuk kedalam ruangan."

Perasaan aku mulai meledak, aku berlari menerobos ruang interograsi, tidak tahan untuk membunuhnya!

100 juta!

Demi 100 juta, membunuh kakekku.

"Ning Xi!" Xueke dan polisi menahan aku, Xueke takut aku tidak dapat menahan emosi, dapat melakukan suatu kesalahan, seketika menasehati aku, "Jangan berlebihan, disini kantor polis!"

"Kita sudah mengikuti hasil interograsi untuk diperiksa lebih lanjut, percayalah, aku akan cepat menemukan pelaku utama."

Polisi menghibur aku.

Dia menasehati aku untuk pulang dan menunggu kabar, aku ingin menunggu di kantor polisi, saat buntu, seorang polisi wanita berteriak: "Ketua Chen, hasil sudah keluar!"

Ketua Chen, dia yang bertanggung jawab atas tugas ini, dia berkata: "Silahkan bicara."

Polisi wanita membuka mulut: "telepon yang digunakan tersangka, nomor telepon baru saja diproses, sekarang sudah tidak berguna, tetapi pihak lain tidak cukup berpengalaman, SIM Card terus di dalam handphone, kami melihat letaknya, sekarang di Manhattan, New York. Secara kebetulan, Lin Huasheng pergi ke Manhattan setelah menerima kompensasi 8 miliar dari rumah sakit."

Lin Huasheng adalah nama paman.

Ketua Chen membiarkan dia terus berbicara.

"Kompensasi itu, semua dikirim ke perusahaan, manajer perusahaan bernama Song Yang." Dia menelan ludah, mengangkat kepala dan bertanya kepada aku, "Kamu kenal dengan Song Yang?"

Aku hampir tidak dapat percaya apa yang aku dengar.

Aku bengong beberapa detik, seluruh tubuh tidak bernapas, setiap kata mengandung kebencian, "Kenal, dia adalah tunangan Lin Yuelan.”

Lalu ketua Chen, "Kalau begitu kami dapat memastikan, masalah ini adalah pembunuhan yang disengaja, dengan Lin Huasheng ada hubungannya. Kalau dia kembali, kami akan segera menangkapnya."

Aku sudah mengerti, kenapa bibi tidak datang dalam acara penguburan kakek, langsung kabur.

Tentu saja untuk menghindari hukuman!

Ada lagi..... mereka jelas menganggap uang adalah kehidupan, dan bagaimana bisa memberikan kepada Song Yang?

Aku tidak mengerti, lupakan paman dan Lin Yuelan, kenapa bibi juga ikut terlibat?

Nyawa kakek, dimata mereka tidak berharga.

Hatiku sangat marah, juga sedih akan kakek......

Bekerja seumur hidup untuk anak, tetapi tidak ada ketenangan.

Aku dan Xueke keluar dari kantor polisi, berjalan menuju mobil Xueke, aku melihat mobil yang aku kenal.

Aku sengaja berhenti, melihat lebih jelas, hati seperti tertimpa batu, susah untuk dijelaskan.

Itu adalah mobil Cheng Jinshi.....

Di dalam mobil kecuali dia, disampingnya juga ada seseorang, tetapi sekarang sudah malam, muka tidak terlihat, hanya dapat mengira bahwa dia adalah wanita.

Wanita itu, dia juga membungkuk dan meraih kancing di bagian atas lehernya.

Dia orang yang tidak suka ada orang lain yang terlalu dekat dengannya, tapi dia tidak menghentikannya.

Hatiku serasa berhenti.

"Lihat apa?" Xueke penasaran melihat ke arah yang aku lihat.

Aku sibuk menariknya pergi, "Tidak ada, aku kira melihat orang yang di kenal, ternyata salah."

Kalau Xueke melihat, bisa jadi langsung pergi melawan.

Saat itu, pintu mobil belakang itu terbuka, Song Jing keluar dari mobil, masuk kedalam pintu kantor polisi.

Tetapi Cheng Jinshi, langsung mengemudi.

Aku melihat ketempat dia pergi, Song Jing kemari, melihat aku, ekspresinya panik, membalikkan badan dan langsung pergi.

"Song Jing, kenapa kamu berlari?" Xueke memanggilnya.

Song Jing menarik rambut, meninggikan bahu, dan tertawa, "Tidak lari....., aku kenapa harus lari?"

Xueke tidak percaya, lalu bertanya: "Kamu kesini untuk apa?"

"Aku tidak dapat memberi tahu." Song Jing menggeleng, sedikit khawatir melihat aku, lalu berbicara kepada Xueke: "Nona, aku pergi dulu."

Xueke mengerutkan dahi, melihat ditangannya memegang sebuah buku, saat dia tidak siap, cepat-cepat mengambilnya.

Dia melihatnya, kami sangat terkejut, tidak terduga tertegun bersama.

Itu adalah paspor wanita itu.

Song Jing bereaksi, saat kita terbengong, mengambil kembali barangnya.

Raut wajah Xueke tidak baik, sepertinya marah, "Ini siapa?"

Song Jing dengan gugup berkata, "Dia dengan kamu tidak ada urusannya, hanya pelanggan."

Kelihatan, sejak di bar, mereka berdua bertemu, seperti berkomunikasi dari awal, hubungannya semakin membaik.

Xueke sangat marah, Song Jing tidak dapat menjelaskan, dan asal bicara, "Bukan punyaku, pelanggannya Jinshi."

Selesai bicara, baru sadar bahwa dia salah bicara, ekspresinya ingin menangis, aku dapat melihatnya.

Aku dapat melihat, Song Jing bukannya takut Xueke melihat paspor, tetapi takut aku melihatnya.

Baru sadar apa yang sudah aku lihat, aku sangat penasaran.

Kurang lebih, paspor itu adalah wanita yang duduk di sebelah Jinshi.

"Paspor......."

"Wanita ini, baru datang dari luar negeri......"

Kemarin saat Zhou Zhiyun menjemput aku di bawah, aku kira Cheng Jinshi akan marah, ternyata, dia sama sekali tidak ada waktu untuk berpikir, dia ada orang yang lebih penting untuk dijemput.

"Pelanggan? pelanggan seperti apa? membantunya mengikat kancing?"

Angin sejuk datang dari berbagai arah, saat seperti ini, darah seluruh tubuh sudah membeku, dari atas kepala sampai kaki terasa dingin.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu