Cintaku Pada Presdir - Bab 114 Pelanggan Jinshi
Aku hampir tidak bereaksi.
Pemadaman listrik karena manusia?!
Aku segera menjawab polisi, Xueke menemani aku pergi ke kantor polisi.
2 menit kemudian, aku merasa darah sudah membeku, tidak disangka ini adalah jebakan orang.....
Siapa yang melakukan?
Apakah itu untuk kakek?
Aku tidak berani memikirkan lebih lanjut.
Kami tiba di kantor polisi, polisi laki-laki yang bertanggung jawab datang menghampiri.
Aku tidak berani mempercayainya, "Kamu barusan menelepon, memberi tahu bahwa pemadaman listrik di rumah sakit ada orang yang sengaja, apakah itu benar?"
Aku tidak pernah memikirkannya.
"Benar, kami telah menangkap orang yang melakukan hal itu." Polisi laki-laki itu dengan tegas berkata, lalu, "Sekarang kami sedang melakukan interograsi, kamu harus menemani, lihat apakah Kamu mengenal tersangka, dan apakah Kamu sempat berargumen dengan kakekmu?"
"Baiklah."
Aku setuju, polisi laki-laki itu membawa aku masuk, membuat Xueke menunggu di luar.
Setelah dua hari, aku datang lagi ke ruang interograsi, tetapi dengan suasana hati yang berbeda.
Aku mati-matian melihat orang yang menggunakan borgol, laki-laki yang duduk di atas bangku, langsung lupa tujuan awal datang kemari, sambil menggertakan gigi bertanya, "Apakah kamu yang melakukan?"
Polisi laki-laki membawa aku masuk kedalam ruang interograsi, "Kamu tenang sedikit, sekarang kamu hanya perlu membedakan apakah kamu mengenalnya, memberi kami petunjuk sudah cukup."
Aku berusaha menahan perasaan itu, di balik kaca menunggu orang itu, "Tidak kenal."
"Baiklah, kalau begitu kamu silahkan pergi, kalau ada perkembangan aku beri tahu." Polisi berkata.
Aku berpikir, "Aku tunggu di luar, jika interograsi mengalami masalah tolong bicarakan kepada aku."
Dia mengerti perasaan aku, lalu mengangguk setuju.
Aku dan Xueke bersama-sama menunggu di depan, menunggu setiap detik menitnya.
Jika benar-benar orang itu yang sengaja melakukan, dia sebenarnya ingin apa.
Pasti ada jawaban, tetapi aku menahan diri, tidak ingin memikirkan lebih lagi.
Menunggu sampai senja, ruang interograsi terdengar suara gebrakan meja, lalu, tidak lebih dari 10 menit, polisi keluar dari ruangan.
Dia memberikan hasil interograsi kepada polisi lainnya, juga menjelaskan sesuatu.
Sehabis itu, datang dan bertanya: "tersangka direkrut, ada seseorang yang membayarnya, memberi 100 juta rupiah, menyuruhnya memadamkan listrik. Dia membeli staff rumah sakit, dan masuk kedalam ruangan."
Perasaan aku mulai meledak, aku berlari menerobos ruang interograsi, tidak tahan untuk membunuhnya!
100 juta!
Demi 100 juta, membunuh kakekku.
"Ning Xi!" Xueke dan polisi menahan aku, Xueke takut aku tidak dapat menahan emosi, dapat melakukan suatu kesalahan, seketika menasehati aku, "Jangan berlebihan, disini kantor polis!"
"Kita sudah mengikuti hasil interograsi untuk diperiksa lebih lanjut, percayalah, aku akan cepat menemukan pelaku utama."
Polisi menghibur aku.
Dia menasehati aku untuk pulang dan menunggu kabar, aku ingin menunggu di kantor polisi, saat buntu, seorang polisi wanita berteriak: "Ketua Chen, hasil sudah keluar!"
Ketua Chen, dia yang bertanggung jawab atas tugas ini, dia berkata: "Silahkan bicara."
Polisi wanita membuka mulut: "telepon yang digunakan tersangka, nomor telepon baru saja diproses, sekarang sudah tidak berguna, tetapi pihak lain tidak cukup berpengalaman, SIM Card terus di dalam handphone, kami melihat letaknya, sekarang di Manhattan, New York. Secara kebetulan, Lin Huasheng pergi ke Manhattan setelah menerima kompensasi 8 miliar dari rumah sakit."
Lin Huasheng adalah nama paman.
Ketua Chen membiarkan dia terus berbicara.
"Kompensasi itu, semua dikirim ke perusahaan, manajer perusahaan bernama Song Yang." Dia menelan ludah, mengangkat kepala dan bertanya kepada aku, "Kamu kenal dengan Song Yang?"
Aku hampir tidak dapat percaya apa yang aku dengar.
Aku bengong beberapa detik, seluruh tubuh tidak bernapas, setiap kata mengandung kebencian, "Kenal, dia adalah tunangan Lin Yuelan.”
Lalu ketua Chen, "Kalau begitu kami dapat memastikan, masalah ini adalah pembunuhan yang disengaja, dengan Lin Huasheng ada hubungannya. Kalau dia kembali, kami akan segera menangkapnya."
Aku sudah mengerti, kenapa bibi tidak datang dalam acara penguburan kakek, langsung kabur.
Tentu saja untuk menghindari hukuman!
Ada lagi..... mereka jelas menganggap uang adalah kehidupan, dan bagaimana bisa memberikan kepada Song Yang?
Aku tidak mengerti, lupakan paman dan Lin Yuelan, kenapa bibi juga ikut terlibat?
Nyawa kakek, dimata mereka tidak berharga.
Hatiku sangat marah, juga sedih akan kakek......
Bekerja seumur hidup untuk anak, tetapi tidak ada ketenangan.
Aku dan Xueke keluar dari kantor polisi, berjalan menuju mobil Xueke, aku melihat mobil yang aku kenal.
Aku sengaja berhenti, melihat lebih jelas, hati seperti tertimpa batu, susah untuk dijelaskan.
Itu adalah mobil Cheng Jinshi.....
Di dalam mobil kecuali dia, disampingnya juga ada seseorang, tetapi sekarang sudah malam, muka tidak terlihat, hanya dapat mengira bahwa dia adalah wanita.
Wanita itu, dia juga membungkuk dan meraih kancing di bagian atas lehernya.
Dia orang yang tidak suka ada orang lain yang terlalu dekat dengannya, tapi dia tidak menghentikannya.
Hatiku serasa berhenti.
"Lihat apa?" Xueke penasaran melihat ke arah yang aku lihat.
Aku sibuk menariknya pergi, "Tidak ada, aku kira melihat orang yang di kenal, ternyata salah."
Kalau Xueke melihat, bisa jadi langsung pergi melawan.
Saat itu, pintu mobil belakang itu terbuka, Song Jing keluar dari mobil, masuk kedalam pintu kantor polisi.
Tetapi Cheng Jinshi, langsung mengemudi.
Aku melihat ketempat dia pergi, Song Jing kemari, melihat aku, ekspresinya panik, membalikkan badan dan langsung pergi.
"Song Jing, kenapa kamu berlari?" Xueke memanggilnya.
Song Jing menarik rambut, meninggikan bahu, dan tertawa, "Tidak lari....., aku kenapa harus lari?"
Xueke tidak percaya, lalu bertanya: "Kamu kesini untuk apa?"
"Aku tidak dapat memberi tahu." Song Jing menggeleng, sedikit khawatir melihat aku, lalu berbicara kepada Xueke: "Nona, aku pergi dulu."
Xueke mengerutkan dahi, melihat ditangannya memegang sebuah buku, saat dia tidak siap, cepat-cepat mengambilnya.
Dia melihatnya, kami sangat terkejut, tidak terduga tertegun bersama.
Itu adalah paspor wanita itu.
Song Jing bereaksi, saat kita terbengong, mengambil kembali barangnya.
Raut wajah Xueke tidak baik, sepertinya marah, "Ini siapa?"
Song Jing dengan gugup berkata, "Dia dengan kamu tidak ada urusannya, hanya pelanggan."
Kelihatan, sejak di bar, mereka berdua bertemu, seperti berkomunikasi dari awal, hubungannya semakin membaik.
Xueke sangat marah, Song Jing tidak dapat menjelaskan, dan asal bicara, "Bukan punyaku, pelanggannya Jinshi."
Selesai bicara, baru sadar bahwa dia salah bicara, ekspresinya ingin menangis, aku dapat melihatnya.
Aku dapat melihat, Song Jing bukannya takut Xueke melihat paspor, tetapi takut aku melihatnya.
Baru sadar apa yang sudah aku lihat, aku sangat penasaran.
Kurang lebih, paspor itu adalah wanita yang duduk di sebelah Jinshi.
"Paspor......."
"Wanita ini, baru datang dari luar negeri......"
Kemarin saat Zhou Zhiyun menjemput aku di bawah, aku kira Cheng Jinshi akan marah, ternyata, dia sama sekali tidak ada waktu untuk berpikir, dia ada orang yang lebih penting untuk dijemput.
"Pelanggan? pelanggan seperti apa? membantunya mengikat kancing?"
Angin sejuk datang dari berbagai arah, saat seperti ini, darah seluruh tubuh sudah membeku, dari atas kepala sampai kaki terasa dingin.
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoMr Huo’s Sweetpie
EllyaPerjalanan Selingkuh
LindaMy Greget Husband
Dio ZhengPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu