Cintaku Pada Presdir - Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
Saat dia melepaskan celanaku, aku menarik pinggir ranjang dan langsung menghempaskannya ke arah dinding mengenai kepalanya dengan sekuat tenaga.
Dia menjerit kecil, karena kesakitan dia melepaskanku dengan sendirinya. Aku turun dari ranjang dengan merangkak, aku berlari ke keluar dan berteriak dengan kencang: “Bibi Liu! Tolong aku!”
Kulit kepalaku terasa sakut, Song Yang menjambak rambutku dan pintu kamar tertutup dari luar.
Melihat Song Jiamin masuk, aku menangis dan berteriak: “Kak Jiamin, cepat biarkan kakakmu pergi dariku.”
Song Jiamin memberikan isyarat pada Song Yang dan dia melepaskanku dengan kasar, mengambil baju yang di lantai dan memakainya.
“Ningxi mimpi buruk, ya?”Song Jiamin bertanya dan mengembalikan bajuku. Dia membantuku memasang kancing bajuku.
Aku gemetaran duduk di ranjang: “Bukan...“
Belum selesai bicara, pintu kamar terbuka, Bibi Liu masuk ke dalam: “Nona, apa yang terjadi?”
Aku gemetaran sampai menggertakkan gigi, aku terus meneteskan air mata dan sulit bicara: “Song Yang tadi melepaskan bajuku, dia mau...”
Song Yang memasang wajah polos: “Ningxi, apa yang kamu katakan? Aku tadi mendengar kamu memanggilku.”
Dia langsung berubah raut wajah, dan melihat ke arah Song Jiamin dan memohon: “Kak Jiamin, cepat katakan.”
Song Jiamin melihat dan masuk ke dalam. Bajuku dan Song Yang berantakan, apa yang terjadi dapat dilihat dengan jelas.
Dia mengerutkan kening dan berkata dengan lembut: “Bibi Liu, Ningxi sedang mimpi buruk. Aku khawatir dia minum terlalu banyak hingga hampir muntah. Maka aku datang melihatnya dan dia tiba-tiba tersadar dan bicara sembarangan.”
Aku melihatnya dengan tertegun: “Apa yang kamu katakan...”
“Mengapa semuanya ada di kamar Ningxi?”Tiba-tiba terdengar suara Ibuku dari depan pintu.
Aku berlari dan masuk ke dalam pelukannya, tubuhku gemetaran dan berkata: “Ibu, Song Yang ingin memperkosaku saat aku mabuk...”
Ibuku sangat emosi: “Apa?!”
Ayahku yang berdiri di samping Ibuku langsung mengambil vas bunga dan meleparkan ke arah Song Yang dan berkata: “Bangsat, keluar sana!”
Song Yang menghindar dari vas bunga dan belum sempat berkata apa-apa, Song Jiamin muncul dan berkata pada ayah ibuku dengan wajah pasrah: “Om, tante, tidak terjadi apa-apa. Ningxi mabuk, tadi hanya aku yang ada di kamarnya dan dia tiba-tiba sadar. Kakakku datang kemari karena mendengar suaranya dan khawatir. Dia mimpi buruk hingga berkata ngawur.”
Ayahku berteriak padaku: “Kamu sembarangan ngomong!”
Aku tertegun dan berkata dengan gemetar: “Bukan seperti itu, wanita itu sedang berbohong! Apa yang kukatakan itu benar...”
Aku sudah mengatakan kalimat ini berulang-ulang kali.
Tapi, citra Song Jiamin sebagai anak baik sudah tertanam di benak mereka. Hanya Ibuku yang sedikit curiga, sisanya tidak ada.
Tidak ada bukti apa pun di tubuhku. Apa pun yang kukatakan tidak ada yang akan percaya padaku.
Song Yang tertawa bangga dan melihatku, Song Jiamin menatapku dengan penuh perhitungan.
Tidak ada bantuan dan kegelapan melingkupiku dengan kejam...
……
“A——”
Aku tiba-tiba tersadar, pundakku basah dan terasa dingin.
Ini adalah mimpi.
Sudah tidak tahu berapa lama aku tidak bermimpi seperti ini.
Mimpiku terlalu nyata, 10 tahun telah berlalu dan aku masih tidak bisa melupakan masalah ini.
Setelah itu mungkin karena khawatir dengan masalah ini, Ayah Song Yang menghabiskan semua tabungannya untuk mengantarnya ke luar negeri.
Tapi masalah ini masih belum bisa terselesaikan olehnya...
Tidak ada yang tahu, seberapa berat kesulitan yang aku tanggung.
Mungkin karena masalah ini, aku sangat benci dengan Song Jiamin dan kakaknya, palsu dan menjijikan.
Aku melihat dekat ke luar jendela, mataku kering, tubuhku terasa dingin, hatiku dingin tidak ada yang membantu.
“Mimpi lagi?”Terdengar suara serak dari belakang tubuhku.
Tubuhku kaku dan aku langsung duduk. Disertai cahaya bulan dari luar jendela, aku melihat Cheng Jinshi yang tidur di sisiku dan bertanya: “Mengapa kamu ada di ranjangku?”
Aku jelas-jelas melihatnya telah pergi, tapi mengapa dia bisa masuk lagi dan naik ke atas ranjangku, dasar jahanam!
Dia juga ikut duduk. Tangannya yang panjang memeluk diriku, dagunya menempel di kepalaku: “Kondisimu tidak stabil, aku khawatir meninggalkanmu seorang diri.”
Aku tertegun, seakan ada kehangatan masuk ke dalam tubuhku. Ujung jariku juga terasa hangat.
Tapi diantara aku dan dia sudah terlalu banyak penghalang. Perhatiannya juga sudah terlambat.
Akal sehatku memberitahuku untuk menghindar darinya, tapi perasaanku tidak demikian, hanya satu malam saja.
“Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam?”Aku bertanya.
Dia mengelus rambutku,”Memanjat dari jendela.”
Aku mendorongnya: “Omong kosong, di sini adalah lantai 22, kamu pikir aku adalah anak umur 3 tahun.”
Dia tersenyum dan bertanya: “Kamu mimpi apa?”
Aku mengendalikan emosiku agar dapat bicara dengan tenang: “Aku bermimpi aku nyaris diperkosa.”
Aku merasa oksigen dalam kamarku berkurang. Cheng Jinshi memegang pundakku dan menidurkanku. Dia tidur di sampingku dan memelukku masuk ke dalam dadanya dan berkata: “Hanya mimpi, siapa yang berani melakukannya, maka aku akan menghabisinya”
Dia bicara sembarangan namun bisa memberikan ketenangan padaku.
Jika dia tahu sungguh ada yang berani melakukannya, dan orang itu adalah kakak Song Jiamin, apakah dia akan bertindak seperti yang dia katakan?
Aku mencibir dan bertanya padanya: “Jika itu adalah keluarga Song Jiamin?”
Dia mengelus pundakku: “Ningxi, aku sekarang tidak tahu caranya menjelaskannya padamu, hubunganku dengan Song Jiamin tidak seperti yang kamu pikirkan. Sejak putus 5 tahun yang lalu, kita sudah tidak berhubungan lagi.”
Apa?
Aku menatapnya dan tidak percaya dengan perkataannya.
Akan terjadi sesuatu dengan sepasang pria dan wanita yang belum menikah jika tinggal di tempat yang sama. Dan lagi, pria itu tahu Xiao Bao terluka karena dirancang oleh Song Jiamin. Dan pria itu juga memaafkannya, berarti dia mencintainya. Mana mungkin tidak pernah terjadi sesuatu.
Kecuali ada masalah dengan kemampuannya di ranjang. Tapi tidak demikian, aku sudah mencobanya dan dia sangat hebat.
Aku membuka mulutku namun tidak dapat bertanya apa-apa karena tidak ada hubungannya denganku.
Malam ini kami melewatinya sebagai mantan suami istri.
Aku tertawa lepas: “Kenapa? Setelah cerai denganku sudah tidak bernafsu?”
Dia tidak marah malahan tersenyum, dia mencium bibirku dan menggigit kuping telingaku, tenggorokannya terasa panas: “Mengapa kamu bertanya demikian tengah malam?”
Sambil bicara, nafas panasnya terasa di kulit telingaku sehingga membuat sekujur tubuhku merinding. Batang telingaku panas dan aku mendorongnya: “Pergi!”
Bibirnya bergeser ke leherku dan dia menghisapnya. Aku sedikit kesakitan dan mati rasa, dia berkata pelan: “Berikan padaku, ok?”
Selesai bicara, tangannya masuk ke dalam rok piyamaku dan tangannya bergerak naik hingga ke bagian sensitifku. Aku kehilangan akal sehatku dan aku mendapatkan kemalangan.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieThick Wallet
TessaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaBaby, You are so cute
Callie WangMy Greget Husband
Dio ZhengThis Isn't Love
YuyuKamu Baik Banget
Jeselin VelaniCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu