Cintaku Pada Presdir - Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang

Sekujur tubuhku terasa kaku, aku agaknya tahu dari mana asal kebenciannya padaku.

Tapi saat menghadiri pesta pernikahan, aku telah memberitahunya dengan begitu jelas.

Ketika aku tidak tahan untuk memberi penjelasan kepadanya lagi, Zhou Ziyun telah selesai bertelepon dan masuk.

Dia mengambil mantel wanita yang terkapar di sandaran sofa, mengenakannya di bahu Liu Qian, berkata dengan lembut, "Kita harus pergi sekarang, uhm?"

Liu Qian seketika berubah menjadi domba kecil yang jinak, mengangguk, "Oke."

Zhou Ziyun membantunya mengenakan mantel, menoleh ke aku, "Kami pergi dulu. Kami akan mengurus beberapa hal di Kota Nan besok, lalu kita akan kembali ke Kota Hai. Selamat tinggal."

"Oke, di luar sedang turun salju dan jalan licin. Liu Qian sedang hamil, kalian harus hati-hati."

Aku keluar untuk memperingatkan mereka, membawa mereka sampai ke lift.

"Jangan antar lagi, kamu belum boleh terkena udara luar." Kata Zhou Ziyun.

Aku mengangguk, "Oke."

Melihat mereka memasuki lift, barulah aku berbalik dan pulang.

Seminggu kemudian, aku akhirnya tidak perlu menjalani pemulihan setelah melahirkan lagi. Terlebih lagi, tubuhku sudah hampir pulih total. Jadi, aku pun mulai melakukan beberapa latihan ringan.

Aku juga kembali mengelola urusan perusahaan. Setidaknya, aku harus memasukkan proyek baru ke dalam agenda secepat mungkin, tidak boleh membiarkan Shen Yanting menunggu terlalu lama.

Apa yang perlu disenangi adalah selama masa pemulihan, aku mendapat inspirasi baru, yaitu ide desain perhiasan untuk ibu menyusui.

Sejak dulu, ibu menyusui mudah terperangkap dalam masa depresi.

Oleh karena itu, kelompok konsumen yang aku targetkan untuk desain kali ini adalah laki-laki yang baru saja menjadi ayah.

Dengan harapan mereka akan membelinya dan memberikannya kepada istri yang baru saja kembali dari ambang kematian.

Begitu mendapat gambaran kasar, aku langsung menelepon Shen Yanting untuk menjelaskan ideku kepadanya.

Ketika Shen Yanting mendengar ideku, suaranya langsung dipenuhi gairah, "Aku sangat menyukai ide ini. Apakah kamu membutuhkan sesuatu? Apa yang bisa aku bantu?"

Tujuanku meneleponnya memang terkandung maksud untuk meminta bantuannya.

Sekarang dia berinisiatif menawarkan diri, aku pun menyampaikannya dengan terus terang, "Aku ingin menempatkan ruang desain dari proyek baru ini di Departemen Kebidanan dan Ginekologi rumah sakit. Aku yakin tempat itu akan memberiku lebih banyak inspirasi."

"Tidak masalah, serahkan ini padaku! Kamu cukup menunggu inspirasi desainnya datang padamu."

Dia langsung setuju.

Dia juga memeluk ekspektasi yang besar terhadap ideku.

Alhasil, kebutuhanku terpenuhi dengan cepat.

Dia mencari seorang kenalan dan meminta bantuannya untuk mendapatkan gudang kosong di Departemen Kebidanan dan Ginekologi rumah sakit.

Keesokan hari setelah penyewaan, dia membawaku ke rumah sakit untuk melihatnya.

Dia tersenyum sambil bertanya, "Bagaimana, apakah kamu puas?"

Aku segera mengangguk, "Sangat puas!"

Gudang kosong terletak di ujung koridor tempat lantai Departemen Kebidanan dan Ginekologi berada. Keberadaan kantor pada Gudang kosong ini tidak akan berdampak pada rumah sakit, tapi akan membantu aku menemukan inspirasi.

Dipikir-pikir, Shen Yanting pastinya menguras banyak usaha untuk menemukan posisi yang segitu cocok.

"Baguslah. Aku akan membereskan gudang dalam dua hari ini untuk membuat kantormu senyaman mungkin." Matanya penuh senyuman, "Aku menantikan desain barumu."

"Aku pasti akan merealisasikan ideku secepat mungkin."

Kami berjalan keluar dari rumah sakit. Aku mengangkat tanganku untuk melihat jam, "Ini kebetulan waktunya makan siang, bagaimana kalau aku mentraktirmu makan?"

"Aku yang seharusnya mentraktirmu makan untuk merayakan idemu yang begitu bagus."

"Hari ini aku yang harus traktir sebagai rasa terima kasihku padamu karena telah menemukan tempat yang bagus untukku. Kamu traktir di lain hari saja!" Aku bersikeras.

Sebenarnya, alasan aku mau mentraktirnya makan bukan hanya karena ini.

Saat janinku harus mengalami kelahiran prematur, untung ada dia yang mendatangiku tepat waktu.

Dia menyelamatkan nyawaku dan Beibei.

Budi ini bukan budi yang bisa dibayar dengan sekadar mentraktir makan.

Melihatku begitu bersikeras, dia merasa agak lucu, "Baiklah."

Aku mengajaknya ke restoran makanan barat. Makanan barat restoran ini sangat otentik. Dia yang tumbuh besar di Eropa seharusnya suka.

"Tahukah kamu, ini adalah restoran makanan barat yang paling sering aku kunjungi setelah datang ke Kota Nan."

Setelah duduk, dia tiba-tiba berkata sambil tersenyum.

Aku agak terkejut, tidak sangka akan segitu kebetulan. Aku tersenyum, "Aku merasa makanan restoran ini cukup otentik, sehingga aku mengajakmu ke sini untuk mencicipinya. Tak sangka kamu malah sudah menjadi pelanggan tetap."

Aku selalu merasa nyaman saat bersamanya.

Tapi kenyataan hidup selalu suka mengesalkan orang.

Begitu kami selesai memesan, Su Shanshan dan Ibu Su berjalan ke arah meja kami. Ketika mereka menemukanku, mereka berdua agak terkejut. Kemudian, mereka menatapku dengan marah.

Namun, ketika mereka berjalan sampai di sisi kami, penampilan mereka kembali ke penampilan lembut nyonya dan putri dari keluarga bangsawan.

"Direktur Shen, aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini. Ini sungguh takdir." Ujar Su Shanshan sambil tersenyum.

Alis Shen Yanting terangkat, tersenyum sopan, "Nona Su, sungguh kebetulan."

Su Shanshan berkata dengan tulus: "Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Direktur Shen, apakah aku boleh meminta waktu Direktur Shen sebentar?"

“Jika itu adalah masalah kerja sama, Nona Su tidak perlu repot-repot membicarakannya. Klein tidak akan dengan mudah mengubah keputusan apa pun.” Shen Yanting menolak dengan tegas.

Su Shanshan agaknya tidak menyangka Shen Yanting begitu tidak memberi muka, ekspresinya agak canggung. Dia bermuka tebal untuk melanjutkan: "Ini bukan masalah kerja sama, ada beberapa masalah pribadi yang ingin aku bicarakan denganmu."

Pada dasarnya Shen Yanting merupakan pria yang lembut. Mendengar apa yang dikatakan Su Shanshan, dia tidak enak untuk menolak lagi. Jadi, dia bangkit dan berjalan ke sisi lain restoran bersamanya.

Aku memandang Ibu Su yang tidak mengikuti mereka, mengerutkan kening, "Apakah kamu punya urusan lain?"

Entah kenapa, dia telah mempersulitku berulang kali demi Su Shanshan, tetapi aku tetap menghormatinya.

Itu seperti kepribadian yang telah tercetak pada tulang.

Melihat Shen Yanting dan Su Shanshan telah menjauh, Ibu Su menatapku dengan ganas, "Ning Xi, aku sudah curiga mengapa Klein menolak untuk bekerja sama dengan Grup Su tanpa memberikan kesempatan apa pun, ternyata kaulah yang mengacaukannya dari belakang!"

Dia mengancingkan masalah ini padaku tidak lain adalah karena melihatku makan bareng Shen Yanting.

Ketika Shen Yanting meminta nasihatku, aku memang tidak memberikan nasihat yang sepenuhnya obyektif.

Oleh karena itu, aku tidak ingin berdebat tidak berarti dengannya. Aku bangkit untuk pergi.

“Kenapa? Kehabisan kata?!” Ibu Su menarik lenganku dan mendorongku ke belakang. Aku terhuyung kembali ke kursi.

Aku kehilangan kesabaran, "Apakah Grup Su tidak pernah mengintrospeksi diri atas kerja sama yang gagal didapati? Apakah kalian selalu bertingkah seperti ini setiap kali kerja sama ditolak?"

Dia berdengus, dia sangat marah hingga mengulurkan tangan untuk menyodok dahiku, mengertakkan gigi, "Aku peringatkan kamu, kerjasama antara Grup Su dan Direktur Shen tidak ada hubungannya denganmu!"

“Lalu kenapa kamu mencariku sekarang?” Aku menggenggam tangannya dan menghempaskannya.

Dia menyangga pada meja untuk berdiri stabil, matanya melotot, "Kenapa aku mencarimu? Aku lagi memperingatkanmu untuk tidak banyak ikut campur!! Kamu bukan lagi nyonya muda dari Keluarga Cheng, kamu hanya wanita jalang! Aku mendengar bahwa kamu melahirkan seorang anak perempuan dan hampir mati?! Ini adalah peringatan Tuhan padamu, jangan kepo!"

Kemarahanku tiba-tiba meledak. Aku memelototinya, melakukan serangan balik tanpa ragu, "Kalau begitu aku juga ingin memberi tahu kamu bahwa orang di akta nikah Cheng Jinshi masih aku. Jika anak perempuan kesayanganmu ingin naik posisi, kalian masih harus menunggu. Apa artinya ini, artinya dia bahkan lebih buruk dari wanita jalang! "

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu