Cintaku Pada Presdir - Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
Sekujur tubuhku terasa kaku, aku agaknya tahu dari mana asal kebenciannya padaku.
Tapi saat menghadiri pesta pernikahan, aku telah memberitahunya dengan begitu jelas.
Ketika aku tidak tahan untuk memberi penjelasan kepadanya lagi, Zhou Ziyun telah selesai bertelepon dan masuk.
Dia mengambil mantel wanita yang terkapar di sandaran sofa, mengenakannya di bahu Liu Qian, berkata dengan lembut, "Kita harus pergi sekarang, uhm?"
Liu Qian seketika berubah menjadi domba kecil yang jinak, mengangguk, "Oke."
Zhou Ziyun membantunya mengenakan mantel, menoleh ke aku, "Kami pergi dulu. Kami akan mengurus beberapa hal di Kota Nan besok, lalu kita akan kembali ke Kota Hai. Selamat tinggal."
"Oke, di luar sedang turun salju dan jalan licin. Liu Qian sedang hamil, kalian harus hati-hati."
Aku keluar untuk memperingatkan mereka, membawa mereka sampai ke lift.
"Jangan antar lagi, kamu belum boleh terkena udara luar." Kata Zhou Ziyun.
Aku mengangguk, "Oke."
Melihat mereka memasuki lift, barulah aku berbalik dan pulang.
Seminggu kemudian, aku akhirnya tidak perlu menjalani pemulihan setelah melahirkan lagi. Terlebih lagi, tubuhku sudah hampir pulih total. Jadi, aku pun mulai melakukan beberapa latihan ringan.
Aku juga kembali mengelola urusan perusahaan. Setidaknya, aku harus memasukkan proyek baru ke dalam agenda secepat mungkin, tidak boleh membiarkan Shen Yanting menunggu terlalu lama.
Apa yang perlu disenangi adalah selama masa pemulihan, aku mendapat inspirasi baru, yaitu ide desain perhiasan untuk ibu menyusui.
Sejak dulu, ibu menyusui mudah terperangkap dalam masa depresi.
Oleh karena itu, kelompok konsumen yang aku targetkan untuk desain kali ini adalah laki-laki yang baru saja menjadi ayah.
Dengan harapan mereka akan membelinya dan memberikannya kepada istri yang baru saja kembali dari ambang kematian.
Begitu mendapat gambaran kasar, aku langsung menelepon Shen Yanting untuk menjelaskan ideku kepadanya.
Ketika Shen Yanting mendengar ideku, suaranya langsung dipenuhi gairah, "Aku sangat menyukai ide ini. Apakah kamu membutuhkan sesuatu? Apa yang bisa aku bantu?"
Tujuanku meneleponnya memang terkandung maksud untuk meminta bantuannya.
Sekarang dia berinisiatif menawarkan diri, aku pun menyampaikannya dengan terus terang, "Aku ingin menempatkan ruang desain dari proyek baru ini di Departemen Kebidanan dan Ginekologi rumah sakit. Aku yakin tempat itu akan memberiku lebih banyak inspirasi."
"Tidak masalah, serahkan ini padaku! Kamu cukup menunggu inspirasi desainnya datang padamu."
Dia langsung setuju.
Dia juga memeluk ekspektasi yang besar terhadap ideku.
Alhasil, kebutuhanku terpenuhi dengan cepat.
Dia mencari seorang kenalan dan meminta bantuannya untuk mendapatkan gudang kosong di Departemen Kebidanan dan Ginekologi rumah sakit.
Keesokan hari setelah penyewaan, dia membawaku ke rumah sakit untuk melihatnya.
Dia tersenyum sambil bertanya, "Bagaimana, apakah kamu puas?"
Aku segera mengangguk, "Sangat puas!"
Gudang kosong terletak di ujung koridor tempat lantai Departemen Kebidanan dan Ginekologi berada. Keberadaan kantor pada Gudang kosong ini tidak akan berdampak pada rumah sakit, tapi akan membantu aku menemukan inspirasi.
Dipikir-pikir, Shen Yanting pastinya menguras banyak usaha untuk menemukan posisi yang segitu cocok.
"Baguslah. Aku akan membereskan gudang dalam dua hari ini untuk membuat kantormu senyaman mungkin." Matanya penuh senyuman, "Aku menantikan desain barumu."
"Aku pasti akan merealisasikan ideku secepat mungkin."
Kami berjalan keluar dari rumah sakit. Aku mengangkat tanganku untuk melihat jam, "Ini kebetulan waktunya makan siang, bagaimana kalau aku mentraktirmu makan?"
"Aku yang seharusnya mentraktirmu makan untuk merayakan idemu yang begitu bagus."
"Hari ini aku yang harus traktir sebagai rasa terima kasihku padamu karena telah menemukan tempat yang bagus untukku. Kamu traktir di lain hari saja!" Aku bersikeras.
Sebenarnya, alasan aku mau mentraktirnya makan bukan hanya karena ini.
Saat janinku harus mengalami kelahiran prematur, untung ada dia yang mendatangiku tepat waktu.
Dia menyelamatkan nyawaku dan Beibei.
Budi ini bukan budi yang bisa dibayar dengan sekadar mentraktir makan.
Melihatku begitu bersikeras, dia merasa agak lucu, "Baiklah."
Aku mengajaknya ke restoran makanan barat. Makanan barat restoran ini sangat otentik. Dia yang tumbuh besar di Eropa seharusnya suka.
"Tahukah kamu, ini adalah restoran makanan barat yang paling sering aku kunjungi setelah datang ke Kota Nan."
Setelah duduk, dia tiba-tiba berkata sambil tersenyum.
Aku agak terkejut, tidak sangka akan segitu kebetulan. Aku tersenyum, "Aku merasa makanan restoran ini cukup otentik, sehingga aku mengajakmu ke sini untuk mencicipinya. Tak sangka kamu malah sudah menjadi pelanggan tetap."
Aku selalu merasa nyaman saat bersamanya.
Tapi kenyataan hidup selalu suka mengesalkan orang.
Begitu kami selesai memesan, Su Shanshan dan Ibu Su berjalan ke arah meja kami. Ketika mereka menemukanku, mereka berdua agak terkejut. Kemudian, mereka menatapku dengan marah.
Namun, ketika mereka berjalan sampai di sisi kami, penampilan mereka kembali ke penampilan lembut nyonya dan putri dari keluarga bangsawan.
"Direktur Shen, aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini. Ini sungguh takdir." Ujar Su Shanshan sambil tersenyum.
Alis Shen Yanting terangkat, tersenyum sopan, "Nona Su, sungguh kebetulan."
Su Shanshan berkata dengan tulus: "Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Direktur Shen, apakah aku boleh meminta waktu Direktur Shen sebentar?"
“Jika itu adalah masalah kerja sama, Nona Su tidak perlu repot-repot membicarakannya. Klein tidak akan dengan mudah mengubah keputusan apa pun.” Shen Yanting menolak dengan tegas.
Su Shanshan agaknya tidak menyangka Shen Yanting begitu tidak memberi muka, ekspresinya agak canggung. Dia bermuka tebal untuk melanjutkan: "Ini bukan masalah kerja sama, ada beberapa masalah pribadi yang ingin aku bicarakan denganmu."
Pada dasarnya Shen Yanting merupakan pria yang lembut. Mendengar apa yang dikatakan Su Shanshan, dia tidak enak untuk menolak lagi. Jadi, dia bangkit dan berjalan ke sisi lain restoran bersamanya.
Aku memandang Ibu Su yang tidak mengikuti mereka, mengerutkan kening, "Apakah kamu punya urusan lain?"
Entah kenapa, dia telah mempersulitku berulang kali demi Su Shanshan, tetapi aku tetap menghormatinya.
Itu seperti kepribadian yang telah tercetak pada tulang.
Melihat Shen Yanting dan Su Shanshan telah menjauh, Ibu Su menatapku dengan ganas, "Ning Xi, aku sudah curiga mengapa Klein menolak untuk bekerja sama dengan Grup Su tanpa memberikan kesempatan apa pun, ternyata kaulah yang mengacaukannya dari belakang!"
Dia mengancingkan masalah ini padaku tidak lain adalah karena melihatku makan bareng Shen Yanting.
Ketika Shen Yanting meminta nasihatku, aku memang tidak memberikan nasihat yang sepenuhnya obyektif.
Oleh karena itu, aku tidak ingin berdebat tidak berarti dengannya. Aku bangkit untuk pergi.
“Kenapa? Kehabisan kata?!” Ibu Su menarik lenganku dan mendorongku ke belakang. Aku terhuyung kembali ke kursi.
Aku kehilangan kesabaran, "Apakah Grup Su tidak pernah mengintrospeksi diri atas kerja sama yang gagal didapati? Apakah kalian selalu bertingkah seperti ini setiap kali kerja sama ditolak?"
Dia berdengus, dia sangat marah hingga mengulurkan tangan untuk menyodok dahiku, mengertakkan gigi, "Aku peringatkan kamu, kerjasama antara Grup Su dan Direktur Shen tidak ada hubungannya denganmu!"
“Lalu kenapa kamu mencariku sekarang?” Aku menggenggam tangannya dan menghempaskannya.
Dia menyangga pada meja untuk berdiri stabil, matanya melotot, "Kenapa aku mencarimu? Aku lagi memperingatkanmu untuk tidak banyak ikut campur!! Kamu bukan lagi nyonya muda dari Keluarga Cheng, kamu hanya wanita jalang! Aku mendengar bahwa kamu melahirkan seorang anak perempuan dan hampir mati?! Ini adalah peringatan Tuhan padamu, jangan kepo!"
Kemarahanku tiba-tiba meledak. Aku memelototinya, melakukan serangan balik tanpa ragu, "Kalau begitu aku juga ingin memberi tahu kamu bahwa orang di akta nikah Cheng Jinshi masih aku. Jika anak perempuan kesayanganmu ingin naik posisi, kalian masih harus menunggu. Apa artinya ini, artinya dia bahkan lebih buruk dari wanita jalang! "
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeBehind The Lie
Fiona LeeUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Yang Dalam
Kim YongyiPenyucian Pernikahan
Glen ValoraSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu