Cintaku Pada Presdir - Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat

Aku tersenyum menatapnya, karena dia menginginkannya, maka terus beradu saja.

Qin Yuming mendengus, lalu naik ke lantai atas dan memanggil asisten rumah tangga untuk membawakan kopernya ke atas.

Sungguh besar gayanya.

Aku sama sekali tidak marah, hanya saja leherku masih terasa sakit membara, lalu aku pergi ke kamar mandi untuk memeriksa luka di leherku.

Begitu melihatnya, aku pun terkejut.

Tangan Qin Yuming sungguh kejam, leherku memar karena dicekiknya.

Ditambah lagi kulitku yang putih cerah, saat ini tampak sedikit mengerikan.

Ketika aku kembali ke ruang tamu, ada seorang asisten rumah tangga yang berjalan kemari membawakan obat sambil berkata “Nyonya muda, luka di leher anda tidak ringan, aku bantu anda oleskan obat saja. Obat ini sangat manjur, jika digunakan dengan tepat waktu, mungkin akan mereda sebentar lagi.”

Aku bergeleng “Tidak perlu.”

Jika akan mereda sebentar lagi, bukankah sia-sia aku dicekiknya?

Lin Zhi menyipitkan mata menatapku “Jangan-jangan kamu ingin mempertahankan luka ini, untuk melapor pada Cheng Jinshi?”

“Ibu, anda sungguh pintar.”

Aku sama sekali tidak menutup-nutupi tujuanku.

Lin Zhi tertegun, mungkin dia tidak menyangka aku akan begitu terus-terang, lalu wajahnya penuh dengan amarah “Kamu benar-benar keterlaluan! Apakah kamu bersikeras membuat onar dan membuat rumah kita ini menjadi kacau?!”

Aku hampir tertawa saking marahnya!

Logika apa-apaan ini.

Dia dan Qin Yuming boleh menghinaku berulang kali, tetapi aku dicekik hingga seperti ini, hanya bisa menerimanya begitu saja?

Aku mencibir “Jika kamu ingin aku tidak begitu keterlaluan, bisa juga, tetapi aku memiliki satu syarat.”

“Apa syaratnya?”

“Kamu panggil Qin Yuming ke bawah, biarkan aku cekik kembali.” Aku berkata satu persatu.

Lin Zhi bangkit dan menepuk meja, lalu berseru marah “Kamu jangan dikasih hati malah minta jantung!”

Ini juga disebut dengan dikasih hati minta jantung?

Aku tersenyum dan menatapnya dengan makna menyindir “Kamu begitu menyayangi dia? Baiklah, aku bisa tidak mencekiknya, kalau tidak, anda mewakilkan dia saja?”

“Apa yang kamu katakan???” Wajah Lin Zhi penuh dengan rasa tidak percaya, lalu dia menatapku dengan gusar “Ning Xi, apakah kamu menghormati orang tua dengan seperti itu? Bagaimanapun, kamu juga seharusnya mengikuti Cheng Jinshi memanggilku ‘ibu’!”

“Ibu, aku memanggilmu ‘ibu’, sudah merupakan penghormatan terbesar. Ibuku, pasti tidak akan menghubungi pihak media, lalu menebarkan berita palsu mengenai perselingkuhanku dengan marak!”

Kejadian ini, Lin Zhi sungguh sangat keji.

Saat ini, mendengarku mengungkitnya, wajah Lin Zhi berubah warna antara merah dan putih, lalu dia melemparkan gelas ke lantai “Kamu… kamu mendengar omong kosong dari siapa!”

“Apakah itu omong kosong, dalam hatimu jelas sekali.” Jawabku dengan pelan.

Seketika, Lin Zhi kehabisan kata-kata, dia bangkit berdiri dari sofa dengan wajah suram, lalu hendak kembali ke kamarnya.

“Tuan muda, anda sudah pulang.”

Terdengar suara asisten rumah tangga di ambang pintu.

Tuan muda dalam rumah ini, tentu saja hanya ada Cheng Jinshi.

Pertunjukkan meriah, akan segera dimulai.

Cheng Jinshi berjalan masuk dengan langkah besar “Ibu, aku sudah pulang.”

“Ah, iya, sebentar lagi sudah bisa makan.”

Langkah kaki Lin Zhi tertegun, sepertinya dia gelisah.

Cheng Jinshi menyahut sambil menanggalkan mantel, lalu memberikannya kepada asisten rumah tangga. Tatapannya tertuju padaku, membawa sedikit kesenyuman.

Namun, detik berikutnya, senyumnya digantikan oleh kedinginan. Cheng Jinshi berjalan cepat kemari, ujung jarinya yang dingin mengusap lukaku “Ada apa dengan lehermu?”

Aku menyusut ke belakang dan mendongak menatapnya “Dicekik.”

Cheng Jinshi mengernyit “Apakah kamu keluar rumah hari ini?”

Aku tidak berbicara, hanya menggeleng kepala.

Aku tidak keluar rumah, maka siapa yang melukai aku, jawabannya jelas sekali.

Cheng Jinshi menyipitkan mata dan menoleh menatap Lin Zhi “Ibu, bagaimana datangnya luka Ning Xi?”

“Ini… ini….”

Lin Zhi terbata-bata dan tidak ingin mengatakan apa-apa, entah membantu menutupi Qin Yuming, atau yang lainnya.

Mata Cheng Jinshi menjadi gelap dan dia langsung mempertanyakan “Apakah kamu yang melakukannya?”

“Bukan, tentu saja bukan aku!” Lin Zhi segera membantah.

Lalu Cheng Jinshi menunjuk seorang asisten rumah tangga dan berpesan “Panggil Qin Yuming ke bawah.”

Suaranya dingin dan berat, membuat orang bergidik tak tertahankan.

Aku justru ingin melihat, apakah Cheng Jinshi akan mempersulit Qin Yuming demi aku.

Qin Yuming adalah kesayangannya.

Tidak lama kemudian, Qin Yuming turun ke bawah, kedua matanya merah seperti kelinci, seolah-olah telah menerima ketidakadilan yang amat besar.

Ketika melihat Cheng Jinshi yang berdiri tegak di ruang tamu, nada bicara Qin Yuming membawa sedikit kegirangan “Jinshi, akhirnya kamu sudah pulang.”

Cheng Jinshi menatapnya, ekpresinya tidak terbaca melalui suara “Minta maaf pada Ning Xi.”

Seketika, Qin Yuming termangu, bibirnya gemetaran, tetapi dia tetap berjalan ke sana “Ma, maaf, tadi aku benar-benar sangat sedih, sehingga emosiku tinggi dan melukaimu….”

Sungguh pintar bermain kata-kata!

Secara tersurat dan tersirat, Qin Yuming memberitahu Cheng Jinshi bahwa akulah yang membuat dia sedih terlebih dahulu, sehingga dia turun tangan padaku karena tidak bisa mengendalikan emosinya.

“Minta maaf dengan begitu saja, apa gunanya?” Aku bahkan merasa, Cheng Jinshi sedang membantunya.

Qin Yuming mendongak menatapku dan matanya berair lagi “Kalau begitu… apa yang kamu inginkan? Asalkan kamu bisa puas, aku bisa melakukan semuanya.”

“Plak….”

Tiba-tiba aku melemparkan tamparan padanya “Begini, kurang lebih terhitung puas.”

Qin Yuming mendekap wajahnya dan tercengang menatapku, Lin Zhi yang berdiri di samping pun terbengong.

Cheng Jinshi juga mengerutkan alis, sepertinya sangat tidak menyetujui tindakanku, tetapi dia tidak berkata apa-apa, hanya berkata kepada asisten rumah tangga “Ambilkan obat….”

“Aku memukul orang kesayanganmu, apakah kamu merasa sangat sakit hati?” Aku langsung memotongnya dan bertanya dengan mencibir.

Namun, dalam hatiku terasa masam dan pahit, bagaikan diteteskan dengan jus lemon, sangat tidak nyaman.

Cheng Jinshi mengernyit “Kamu jangan salah paham, aku sudah pernah menjelaskan denganmu, aku dan dia hanyalah teman….”

Aku tertawa terbahak-bahak, seluruh amarahku pun berkobar “Teman?! Kamu pernah melihat teman lawan jenis mana yang lama menetap di rumah orang? Cheng Jinshi, akulah istrimu, kita adalah suami-istri yang sah! Untuk apa kamu membiarkan wanita lain tinggal di dalam rumah?!”

Berkata hingga kalimat terakhir, aku mengucapkannya dengan berteriak.

Qin Yuming menatapku sambil menggertak gigi, dalam matanya penuh dengan kebencian, tetapi disembunyikan dengan cepat, lalu dia menjelaskan dengan sikap lemah “Kamu benar-benar salah paham, aku hanya….”

“Hanya apa, hanya menerobos masuk sebagai pelakor, bukankah?”

Aku mencibir, lalu berkata kepada Cheng Jinshi “Hari ini, jika dia tidak pergi, maka aku yang akan pergi. Cheng Jinshi, kamu pikirkan saja sendiri.”

Bibir Cheng Jinshi mengerat, tepat ketika dia hendak berbicara, Qin Yuming berkata dengan mata merah, tetapi tidak menangis “Jinshi, aku tidak akan menyulitkanmu… aku pergi, aku segera mengemas dan pergi!”

Lalu Qin Yuming berlari ke lantai atas.

Cheng Jinshi tidak menatapnya, melainkan berkata padaku dengan serius “Aku benar-benar tidak memiliki hubungan dengannya, dia berhubungan baik dengan Cheng Yang dan juga dengan Ibu, dia lama menetap di sini juga hanya untuk menemani Ibu. Sebelum kamu pindah kembali, aku jarang sekali pulang ke sini.”

Seolah-olah membantunya mencerminkan sesuatu, Lin Zhi segera berkata “Benar, benar, aku dan Yuming si gadis ini sangat jodoh, sejak dia tinggal ke dalam rumah kita, kualitas tidurku pun jauh lebih baik.”

“Ternyata begitu.”

Aku mengangguk dengan penuh pikiran, lalu tiba-tiba berkata “Ibu, jika anda benar-benar menyukainya, kalau tidak, pindah ke rumahnya saja?”

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu