Cintaku Pada Presdir - Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
Aku tersenyum menatapnya, karena dia menginginkannya, maka terus beradu saja.
Qin Yuming mendengus, lalu naik ke lantai atas dan memanggil asisten rumah tangga untuk membawakan kopernya ke atas.
Sungguh besar gayanya.
Aku sama sekali tidak marah, hanya saja leherku masih terasa sakit membara, lalu aku pergi ke kamar mandi untuk memeriksa luka di leherku.
Begitu melihatnya, aku pun terkejut.
Tangan Qin Yuming sungguh kejam, leherku memar karena dicekiknya.
Ditambah lagi kulitku yang putih cerah, saat ini tampak sedikit mengerikan.
Ketika aku kembali ke ruang tamu, ada seorang asisten rumah tangga yang berjalan kemari membawakan obat sambil berkata “Nyonya muda, luka di leher anda tidak ringan, aku bantu anda oleskan obat saja. Obat ini sangat manjur, jika digunakan dengan tepat waktu, mungkin akan mereda sebentar lagi.”
Aku bergeleng “Tidak perlu.”
Jika akan mereda sebentar lagi, bukankah sia-sia aku dicekiknya?
Lin Zhi menyipitkan mata menatapku “Jangan-jangan kamu ingin mempertahankan luka ini, untuk melapor pada Cheng Jinshi?”
“Ibu, anda sungguh pintar.”
Aku sama sekali tidak menutup-nutupi tujuanku.
Lin Zhi tertegun, mungkin dia tidak menyangka aku akan begitu terus-terang, lalu wajahnya penuh dengan amarah “Kamu benar-benar keterlaluan! Apakah kamu bersikeras membuat onar dan membuat rumah kita ini menjadi kacau?!”
Aku hampir tertawa saking marahnya!
Logika apa-apaan ini.
Dia dan Qin Yuming boleh menghinaku berulang kali, tetapi aku dicekik hingga seperti ini, hanya bisa menerimanya begitu saja?
Aku mencibir “Jika kamu ingin aku tidak begitu keterlaluan, bisa juga, tetapi aku memiliki satu syarat.”
“Apa syaratnya?”
“Kamu panggil Qin Yuming ke bawah, biarkan aku cekik kembali.” Aku berkata satu persatu.
Lin Zhi bangkit dan menepuk meja, lalu berseru marah “Kamu jangan dikasih hati malah minta jantung!”
Ini juga disebut dengan dikasih hati minta jantung?
Aku tersenyum dan menatapnya dengan makna menyindir “Kamu begitu menyayangi dia? Baiklah, aku bisa tidak mencekiknya, kalau tidak, anda mewakilkan dia saja?”
“Apa yang kamu katakan???” Wajah Lin Zhi penuh dengan rasa tidak percaya, lalu dia menatapku dengan gusar “Ning Xi, apakah kamu menghormati orang tua dengan seperti itu? Bagaimanapun, kamu juga seharusnya mengikuti Cheng Jinshi memanggilku ‘ibu’!”
“Ibu, aku memanggilmu ‘ibu’, sudah merupakan penghormatan terbesar. Ibuku, pasti tidak akan menghubungi pihak media, lalu menebarkan berita palsu mengenai perselingkuhanku dengan marak!”
Kejadian ini, Lin Zhi sungguh sangat keji.
Saat ini, mendengarku mengungkitnya, wajah Lin Zhi berubah warna antara merah dan putih, lalu dia melemparkan gelas ke lantai “Kamu… kamu mendengar omong kosong dari siapa!”
“Apakah itu omong kosong, dalam hatimu jelas sekali.” Jawabku dengan pelan.
Seketika, Lin Zhi kehabisan kata-kata, dia bangkit berdiri dari sofa dengan wajah suram, lalu hendak kembali ke kamarnya.
“Tuan muda, anda sudah pulang.”
Terdengar suara asisten rumah tangga di ambang pintu.
Tuan muda dalam rumah ini, tentu saja hanya ada Cheng Jinshi.
Pertunjukkan meriah, akan segera dimulai.
Cheng Jinshi berjalan masuk dengan langkah besar “Ibu, aku sudah pulang.”
“Ah, iya, sebentar lagi sudah bisa makan.”
Langkah kaki Lin Zhi tertegun, sepertinya dia gelisah.
Cheng Jinshi menyahut sambil menanggalkan mantel, lalu memberikannya kepada asisten rumah tangga. Tatapannya tertuju padaku, membawa sedikit kesenyuman.
Namun, detik berikutnya, senyumnya digantikan oleh kedinginan. Cheng Jinshi berjalan cepat kemari, ujung jarinya yang dingin mengusap lukaku “Ada apa dengan lehermu?”
Aku menyusut ke belakang dan mendongak menatapnya “Dicekik.”
Cheng Jinshi mengernyit “Apakah kamu keluar rumah hari ini?”
Aku tidak berbicara, hanya menggeleng kepala.
Aku tidak keluar rumah, maka siapa yang melukai aku, jawabannya jelas sekali.
Cheng Jinshi menyipitkan mata dan menoleh menatap Lin Zhi “Ibu, bagaimana datangnya luka Ning Xi?”
“Ini… ini….”
Lin Zhi terbata-bata dan tidak ingin mengatakan apa-apa, entah membantu menutupi Qin Yuming, atau yang lainnya.
Mata Cheng Jinshi menjadi gelap dan dia langsung mempertanyakan “Apakah kamu yang melakukannya?”
“Bukan, tentu saja bukan aku!” Lin Zhi segera membantah.
Lalu Cheng Jinshi menunjuk seorang asisten rumah tangga dan berpesan “Panggil Qin Yuming ke bawah.”
Suaranya dingin dan berat, membuat orang bergidik tak tertahankan.
Aku justru ingin melihat, apakah Cheng Jinshi akan mempersulit Qin Yuming demi aku.
Qin Yuming adalah kesayangannya.
Tidak lama kemudian, Qin Yuming turun ke bawah, kedua matanya merah seperti kelinci, seolah-olah telah menerima ketidakadilan yang amat besar.
Ketika melihat Cheng Jinshi yang berdiri tegak di ruang tamu, nada bicara Qin Yuming membawa sedikit kegirangan “Jinshi, akhirnya kamu sudah pulang.”
Cheng Jinshi menatapnya, ekpresinya tidak terbaca melalui suara “Minta maaf pada Ning Xi.”
Seketika, Qin Yuming termangu, bibirnya gemetaran, tetapi dia tetap berjalan ke sana “Ma, maaf, tadi aku benar-benar sangat sedih, sehingga emosiku tinggi dan melukaimu….”
Sungguh pintar bermain kata-kata!
Secara tersurat dan tersirat, Qin Yuming memberitahu Cheng Jinshi bahwa akulah yang membuat dia sedih terlebih dahulu, sehingga dia turun tangan padaku karena tidak bisa mengendalikan emosinya.
“Minta maaf dengan begitu saja, apa gunanya?” Aku bahkan merasa, Cheng Jinshi sedang membantunya.
Qin Yuming mendongak menatapku dan matanya berair lagi “Kalau begitu… apa yang kamu inginkan? Asalkan kamu bisa puas, aku bisa melakukan semuanya.”
“Plak….”
Tiba-tiba aku melemparkan tamparan padanya “Begini, kurang lebih terhitung puas.”
Qin Yuming mendekap wajahnya dan tercengang menatapku, Lin Zhi yang berdiri di samping pun terbengong.
Cheng Jinshi juga mengerutkan alis, sepertinya sangat tidak menyetujui tindakanku, tetapi dia tidak berkata apa-apa, hanya berkata kepada asisten rumah tangga “Ambilkan obat….”
“Aku memukul orang kesayanganmu, apakah kamu merasa sangat sakit hati?” Aku langsung memotongnya dan bertanya dengan mencibir.
Namun, dalam hatiku terasa masam dan pahit, bagaikan diteteskan dengan jus lemon, sangat tidak nyaman.
Cheng Jinshi mengernyit “Kamu jangan salah paham, aku sudah pernah menjelaskan denganmu, aku dan dia hanyalah teman….”
Aku tertawa terbahak-bahak, seluruh amarahku pun berkobar “Teman?! Kamu pernah melihat teman lawan jenis mana yang lama menetap di rumah orang? Cheng Jinshi, akulah istrimu, kita adalah suami-istri yang sah! Untuk apa kamu membiarkan wanita lain tinggal di dalam rumah?!”
Berkata hingga kalimat terakhir, aku mengucapkannya dengan berteriak.
Qin Yuming menatapku sambil menggertak gigi, dalam matanya penuh dengan kebencian, tetapi disembunyikan dengan cepat, lalu dia menjelaskan dengan sikap lemah “Kamu benar-benar salah paham, aku hanya….”
“Hanya apa, hanya menerobos masuk sebagai pelakor, bukankah?”
Aku mencibir, lalu berkata kepada Cheng Jinshi “Hari ini, jika dia tidak pergi, maka aku yang akan pergi. Cheng Jinshi, kamu pikirkan saja sendiri.”
Bibir Cheng Jinshi mengerat, tepat ketika dia hendak berbicara, Qin Yuming berkata dengan mata merah, tetapi tidak menangis “Jinshi, aku tidak akan menyulitkanmu… aku pergi, aku segera mengemas dan pergi!”
Lalu Qin Yuming berlari ke lantai atas.
Cheng Jinshi tidak menatapnya, melainkan berkata padaku dengan serius “Aku benar-benar tidak memiliki hubungan dengannya, dia berhubungan baik dengan Cheng Yang dan juga dengan Ibu, dia lama menetap di sini juga hanya untuk menemani Ibu. Sebelum kamu pindah kembali, aku jarang sekali pulang ke sini.”
Seolah-olah membantunya mencerminkan sesuatu, Lin Zhi segera berkata “Benar, benar, aku dan Yuming si gadis ini sangat jodoh, sejak dia tinggal ke dalam rumah kita, kualitas tidurku pun jauh lebih baik.”
“Ternyata begitu.”
Aku mengangguk dengan penuh pikiran, lalu tiba-tiba berkata “Ibu, jika anda benar-benar menyukainya, kalau tidak, pindah ke rumahnya saja?”
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCutie Mom
AlexiaWaiting For Love
SnowThat Night
Star AngelStep by Step
LeksTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Dan Rahasia
JesslynCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu