Cintaku Pada Presdir - Bab 175 Ancaman Dirinya
Dia….
Jadi orang yang membuat keributan di Klein pada barusan berhubungan dengan dia ya ?
Aku tidak berani lanjut berpikir.
Shen Yanting sudah buru-buru kembali ke Klein setelah mengantarku ke kantor, jelasnya kejadian kali ini sulit diselesaikan.
Setelah tiba di kantor, aku sambil mengkhawatirkan Klein sambil mencatat semua ide rancanganku pada saat di pabrik cabang Klein, lalu melukis sebuah gambaran sederhana.
Saat ini semua otak pemikiranku hanya ada adegan yang terjadi pada barusan, sehingga sama sekali tidak dapat menenangkan diri, setelah selesai melukis aku langsung melempar sketsa ke meja samping.
Aku terus menebak di hati, namun terus membantah sendiri bahwa dia tidak mungkin melakukan hal ini.
Akan tetapi aku juga mengetahui bahwa pemikiran seperti ini hanya sekedar menipu diri sendiri.
Sudut kanan di layar komputer muncul sebuah berita, topik beritanya adalah kejadian mengenai Klein menjual barang palsu.
Aku langsung menelusuri berita tersebut, setelah selesai membaca, aku langsung menelusuri ulang semua berita yang bersangkutan di situs internet, setelah menelusuri aku baru mengetahui ternyata berita tersebut telah tersebar luas.
Sementara Klein juga harus menghadapi berbagai kondisi krisis.
Aku tidak dapat meyakinkan diri lagi bahwa kejadian ini tidak berhubungan dengan Cheng Jinshi.
Apabila tidak ada yang mengendalikan semua ini, bagian humas di Klein tidak akan membiarkan kejadian ini terus menghebohkan.
Keadaan ini sudah jelas sekali, pastinya ada yang sengaja bertindak balas dendam terhadap Klein.
Sementara orang yang aku ketahui hanya ada Cheng Jinshi.
Pada saat pemikiranku masih kacau balau, ponselku berdering secara tiba-tiba, ternyata telepon yang berasal dari Cheng Jinshi.
Aku langsung angkat dengan tanpa ragu, setelah itu langsung bertanya, “Kamu yang buat ya ?”
Aku berharap sekali dia dapat memberikan jawaban tidak kepadaku.
Namun dia menjawab dengan nada dingin dan tanpa ragu, “Iya, aku.”
“Mengapa ? Cheng Jinshi, kamu gila ya ? !”
“Kamu tidak boleh meninggalkanku.” Dia menjawab dengan terus terang.
Aku merasa kepalaku menjadi sakit, “Apa hubungannya dengan Shen Yanting ? Kenapa kamu harus sengaja menekan Klein ?”
Dia terdiam sejenak dan menjawab, “Aku tidak menyetujui penceraian kita, sedangkan kamu, juga jangan berharap bisa kerja sama dengan Klein, jika tidak, ke depannya bakal banyak permasalahan yang baru lagi.”
Cheng Jinshi benar-benar sudah gila !
Aku tidak dapat mengendalikan emosional diri, “Kamu benar-benar sudah gila ! Kamu merasa bertindak seperti ini sudah bisa mengikatku untuk selamanya ya ? Cheng Jinshi, aku manusia hidup, bukan barang milikmu !”
Dia tersenyum sinis, lalu berkata dengan nada menyindir, “Gila ya ... Mungkin saja aku memang sudah gila, gila karenamu.”
Setelah itu nada bicaranya menjadi rendah, bahkan membawa sedikit kesan lembut yang tidak jelas, “Jangan cerai lagi, boleh ?”
“Tidak mungkin !”
Aku menolak dengan nekat, setelah itu langsung memutuskan sambungan telepon dan duduk lemas di atas kursi.
Lelaki ini … sebenarnya harus bagaimana baru bisa melepaskanku.
Jadi aku mesti mengorbankan waktu seumur hidupku pada sisinya, dia baru bisa merasa puas ya ?
Benar-benar sifat posesif yang mengerikan.
Pada saat aku ingin meletakkan ponsel pada permukaan meja, gerakanku berhenti sejenak, setelah itu aku membuka kunci layar dan menghubungi Shen Yanting.
Bagaimanapun Cheng Jinshi melakukan tindakan demikian juga dikarenakan aku, aku tidak boleh berdiam diri.
“Bagaimana keadaan perusahaan ?”
Setelah teleponnya tersambung, aku langsung bertanya dengan nada tidak sabar.
Sisi lain dari telepon sangat sunyi, sepertinya dia sudah kembali ke ruangan kerja sendiri, akan tetapi perusahaan telah mengalami keadaan krisis seperti ini, Shen Yanting bukan hanya tidak depresi seperti yang aku bayangkan, malahan tetap terkesan percaya diri dan terus terang, “Masih mending, kamu tidak perlu khawatir, aku bisa selesaikan.”
Aku mengerut bibir dan berkata, “Kejadian kali ini…”
Aku ingin meminta maaf kepadanya.
Namun Shen Yanting sepertinya telah menyadari sesuatu, sehingga buru-buru memotong pembicaraanku, “Perusahaan masih belum lama menetap di dalam negeri, wajar saja kalau mengalami hambatan seperti ini, sebagai perusahaan besar yang berkembang secara internasional dan telah investasi di seluruh dunia, harusnya dapat beradaptasi dengan pasar di seluruh tempat, ke depannya aku akan meningkatkan kemampuanku.”
Gaya Shen Yanting terkesan sangat tenang, kata-kata mohon maaf yang ingin aku lontarkan juga tersedak di dalam tenggorokan.
Shen Yanting benar-benar sangat unggul, sama sekali berbeda dengan anak orang kaya yang hanya bisa berfoya-foya.
“Baguslah kalau begitu.”
Aku tidak dapat membantah apapun lagi, Shen Yanting sendiri saja sudah begitu pengertian, aku bukan hanya tidak bisa melontarkan kata-kata maaf, malahan juga tidak perlu menghibur dirinya lagi.
Sepertinya kejadian kali ini tidak terlalu mempengaruhi suasana hatinya, dia tertawa dan berkata, “Kejadian hari ini pasti sudah mengejutkan kamu kan, malam ini aku traktir kamu.”
Awalnya aku ingin menolak niat baiknya, namun Shen Yanting malahan langsung berkata, “Jangan menolak ya, suasana hatiku tidak baik, tidak ingin makan sendirian.”
“Baik.”
Aku tidak dapat menolaknya lagi, anggap saja mengutarakan permohonan maaf dariku dengan cara makan malam bersamanya.
Setelah pulang kerja, dia datang menjemputku untuk makan bersamanya, namun wajahnya tetap saja penuh dengan senyuman.
Aku baru menyadarinya, ternyata dia berkata seperti itu pada saat siang tadi, hanya dikarenakan tidak ingin mendengar penolakan dariku saja.
Dia sangat kuat, sehingga tidak membutuhkan hiburan dariku.
Pada perjalanan pulang setelah makan malam, aku merasa sedikit panik dan berkata, “Meskipun sudah berjanji padamu untuk bekerja sama di proyek baru, tetapi …. aku selalu tidak menemukan ide yang bagus, mungkin saja tidak dapat menggambar lukisan rancangan."
Sketsa di kantorku sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai hasil, terlalu banyak tempat yang perlu diperbaiki, setelah selesai perbaiki juga belum tentu dapat digunakan.
Shen Yanting sama sekali tidak emosi setelah mendengar kata-kataku, malahan balik menghiburku :”Tidak perlu panik, masalah seperti ini ada sebagiannya harus mengandalkan inspirasi, mana mungkin juga bisa diciptakan pada kapan saja. Pelan-pelan, segala hal yang indah patut dinantikan.
Kantornya telah mengalami masalah yang sebesar ini, namun Shen Yanting bukan hanya tidak bereaksi negatif, malahan bisa balik menghibur suasana hatiku.
“Aku usahakan cepat.”
Aku tetap saja melontarkan kata-kata jaminan.
Shen Yanting sedikit mengangguk, lalu mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya :”Pernah bermaksud untuk mengantar anakmu sekolah di negara Eropa ? Keluarga kami ada yang berinvestasi di bidang pendidikan, kalau kamu berminat, mungkin saja aku bisa membantumu.”
Aku terbengong sejenak, aku sama sekali tidak pernah mempertimbangkan hal ini.
Bagaimanapun An An masih begitu kecil, aku tidak bisa tenang apabila meninggalkannya.
Namun sepertinya saat ini sudah boleh mulai mempertimbangkan, apabila ingin sekolah di luar negeri, prosedurnya juga lumayan banyak.
Aku berpikir sejenak, “Masih belum pernah memikirkan hal ini, tetapi sekolah di luar negeri juga lumayan bermanfaat bagi anak kecil.”
“Benar, ruang lingkup pertemanan dan pengalaman hidup juga akan berbeda, sangat membantu bagi pertumbuhan anak kecil.”
Setelah selesai berkata, mobil Shen Yanting telah tiba di bawah gedung rumahku, aku sambil melepaskan sabuk pengaman sambil berkata :”Aku akan mempertimbangkan, terima kasih ya sudah mengantarku.”
Shen Yanting mengangkat alis dan berkata, “Naiklah.”
Aku mengangguk, lalu berbalik badan dan naik ke lantai atas.
Setelah masuk ke dalam rumah, aku langsung melihat An An yang baru selesai mandi, saat ini Bibi Wu sedang membungkus badannya dengan handuk, dan bersiap-siap untuk memeluknya ke dalam kamar.
An An langsung menjerit senang setelah melihatku, kedua tangannya yang sedikit gendut juga terus melambai.
Segala kerisauan di dalam hatiku seolah-olah musnah seketika, aku berjalan menghampiri dan memeluk dia ke dalam pelukan aku, lalu menggendong dia ke dalam kamar dan menggantikan bajunya.
An An baru mau tidur setelah bermain sejenak denganku.
Aku sambil mengelus wajah An An dan sambil mengelus perutku sendiri, keberadaan kedua anak ini sama saja seperti titik kelemahanku, namun juga seperti baja perang bagiku.
Pada keesokan harinya, aku langsung berangkat ke kantor setelah selesai sarapan bersama An An .
Bagaimanapun aku sudah berjanji pada Shen Yanting untuk bekerja sama dengannya, maka aku harus menghasilkan lukisan rancanganku dalam waktu secepat mungkin.
Aku fokus sepenuhnya dalam menyelesaikan pekerjaanku, lalu mempelajari berbagai model yang sedang menghebohkan, aku berusaha meneliti minat pelanggan dari berbagai model tersebut, setelah itu mulai merenungkan rancangan terbaru.
“Pong -----“
Terdengar suara barang dihancurkan yang berasal dari luar ruangan, meskipun telah dibatasi oleh pintu ruangan kerja, namun suaranya tetap sangat nyaring dan berhasil mengejutkan aku.
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleCutie Mom
AlexiaAir Mata Cinta
Bella CiaoMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu