Cintaku Pada Presdir - Bab 175 Ancaman Dirinya

Dia….

Jadi orang yang membuat keributan di Klein pada barusan berhubungan dengan dia ya ?

Aku tidak berani lanjut berpikir.

Shen Yanting sudah buru-buru kembali ke Klein setelah mengantarku ke kantor, jelasnya kejadian kali ini sulit diselesaikan.

Setelah tiba di kantor, aku sambil mengkhawatirkan Klein sambil mencatat semua ide rancanganku pada saat di pabrik cabang Klein, lalu melukis sebuah gambaran sederhana.

Saat ini semua otak pemikiranku hanya ada adegan yang terjadi pada barusan, sehingga sama sekali tidak dapat menenangkan diri, setelah selesai melukis aku langsung melempar sketsa ke meja samping.

Aku terus menebak di hati, namun terus membantah sendiri bahwa dia tidak mungkin melakukan hal ini.

Akan tetapi aku juga mengetahui bahwa pemikiran seperti ini hanya sekedar menipu diri sendiri.

Sudut kanan di layar komputer muncul sebuah berita, topik beritanya adalah kejadian mengenai Klein menjual barang palsu.

Aku langsung menelusuri berita tersebut, setelah selesai membaca, aku langsung menelusuri ulang semua berita yang bersangkutan di situs internet, setelah menelusuri aku baru mengetahui ternyata berita tersebut telah tersebar luas.

Sementara Klein juga harus menghadapi berbagai kondisi krisis.

Aku tidak dapat meyakinkan diri lagi bahwa kejadian ini tidak berhubungan dengan Cheng Jinshi.

Apabila tidak ada yang mengendalikan semua ini, bagian humas di Klein tidak akan membiarkan kejadian ini terus menghebohkan.

Keadaan ini sudah jelas sekali, pastinya ada yang sengaja bertindak balas dendam terhadap Klein.

Sementara orang yang aku ketahui hanya ada Cheng Jinshi.

Pada saat pemikiranku masih kacau balau, ponselku berdering secara tiba-tiba, ternyata telepon yang berasal dari Cheng Jinshi.

Aku langsung angkat dengan tanpa ragu, setelah itu langsung bertanya, “Kamu yang buat ya ?”

Aku berharap sekali dia dapat memberikan jawaban tidak kepadaku.

Namun dia menjawab dengan nada dingin dan tanpa ragu, “Iya, aku.”

“Mengapa ? Cheng Jinshi, kamu gila ya ? !”

“Kamu tidak boleh meninggalkanku.” Dia menjawab dengan terus terang.

Aku merasa kepalaku menjadi sakit, “Apa hubungannya dengan Shen Yanting ? Kenapa kamu harus sengaja menekan Klein ?”

Dia terdiam sejenak dan menjawab, “Aku tidak menyetujui penceraian kita, sedangkan kamu, juga jangan berharap bisa kerja sama dengan Klein, jika tidak, ke depannya bakal banyak permasalahan yang baru lagi.”

Cheng Jinshi benar-benar sudah gila !

Aku tidak dapat mengendalikan emosional diri, “Kamu benar-benar sudah gila ! Kamu merasa bertindak seperti ini sudah bisa mengikatku untuk selamanya ya ? Cheng Jinshi, aku manusia hidup, bukan barang milikmu !”

Dia tersenyum sinis, lalu berkata dengan nada menyindir, “Gila ya ... Mungkin saja aku memang sudah gila, gila karenamu.”

Setelah itu nada bicaranya menjadi rendah, bahkan membawa sedikit kesan lembut yang tidak jelas, “Jangan cerai lagi, boleh ?”

“Tidak mungkin !”

Aku menolak dengan nekat, setelah itu langsung memutuskan sambungan telepon dan duduk lemas di atas kursi.

Lelaki ini … sebenarnya harus bagaimana baru bisa melepaskanku.

Jadi aku mesti mengorbankan waktu seumur hidupku pada sisinya, dia baru bisa merasa puas ya ?

Benar-benar sifat posesif yang mengerikan.

Pada saat aku ingin meletakkan ponsel pada permukaan meja, gerakanku berhenti sejenak, setelah itu aku membuka kunci layar dan menghubungi Shen Yanting.

Bagaimanapun Cheng Jinshi melakukan tindakan demikian juga dikarenakan aku, aku tidak boleh berdiam diri.

“Bagaimana keadaan perusahaan ?”

Setelah teleponnya tersambung, aku langsung bertanya dengan nada tidak sabar.

Sisi lain dari telepon sangat sunyi, sepertinya dia sudah kembali ke ruangan kerja sendiri, akan tetapi perusahaan telah mengalami keadaan krisis seperti ini, Shen Yanting bukan hanya tidak depresi seperti yang aku bayangkan, malahan tetap terkesan percaya diri dan terus terang, “Masih mending, kamu tidak perlu khawatir, aku bisa selesaikan.”

Aku mengerut bibir dan berkata, “Kejadian kali ini…”

Aku ingin meminta maaf kepadanya.

Namun Shen Yanting sepertinya telah menyadari sesuatu, sehingga buru-buru memotong pembicaraanku, “Perusahaan masih belum lama menetap di dalam negeri, wajar saja kalau mengalami hambatan seperti ini, sebagai perusahaan besar yang berkembang secara internasional dan telah investasi di seluruh dunia, harusnya dapat beradaptasi dengan pasar di seluruh tempat, ke depannya aku akan meningkatkan kemampuanku.”

Gaya Shen Yanting terkesan sangat tenang, kata-kata mohon maaf yang ingin aku lontarkan juga tersedak di dalam tenggorokan.

Shen Yanting benar-benar sangat unggul, sama sekali berbeda dengan anak orang kaya yang hanya bisa berfoya-foya.

“Baguslah kalau begitu.”

Aku tidak dapat membantah apapun lagi, Shen Yanting sendiri saja sudah begitu pengertian, aku bukan hanya tidak bisa melontarkan kata-kata maaf, malahan juga tidak perlu menghibur dirinya lagi.

Sepertinya kejadian kali ini tidak terlalu mempengaruhi suasana hatinya, dia tertawa dan berkata, “Kejadian hari ini pasti sudah mengejutkan kamu kan, malam ini aku traktir kamu.”

Awalnya aku ingin menolak niat baiknya, namun Shen Yanting malahan langsung berkata, “Jangan menolak ya, suasana hatiku tidak baik, tidak ingin makan sendirian.”

“Baik.”

Aku tidak dapat menolaknya lagi, anggap saja mengutarakan permohonan maaf dariku dengan cara makan malam bersamanya.

Setelah pulang kerja, dia datang menjemputku untuk makan bersamanya, namun wajahnya tetap saja penuh dengan senyuman.

Aku baru menyadarinya, ternyata dia berkata seperti itu pada saat siang tadi, hanya dikarenakan tidak ingin mendengar penolakan dariku saja.

Dia sangat kuat, sehingga tidak membutuhkan hiburan dariku.

Pada perjalanan pulang setelah makan malam, aku merasa sedikit panik dan berkata, “Meskipun sudah berjanji padamu untuk bekerja sama di proyek baru, tetapi …. aku selalu tidak menemukan ide yang bagus, mungkin saja tidak dapat menggambar lukisan rancangan."

Sketsa di kantorku sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai hasil, terlalu banyak tempat yang perlu diperbaiki, setelah selesai perbaiki juga belum tentu dapat digunakan.

Shen Yanting sama sekali tidak emosi setelah mendengar kata-kataku, malahan balik menghiburku :”Tidak perlu panik, masalah seperti ini ada sebagiannya harus mengandalkan inspirasi, mana mungkin juga bisa diciptakan pada kapan saja. Pelan-pelan, segala hal yang indah patut dinantikan.

Kantornya telah mengalami masalah yang sebesar ini, namun Shen Yanting bukan hanya tidak bereaksi negatif, malahan bisa balik menghibur suasana hatiku.

“Aku usahakan cepat.”

Aku tetap saja melontarkan kata-kata jaminan.

Shen Yanting sedikit mengangguk, lalu mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya :”Pernah bermaksud untuk mengantar anakmu sekolah di negara Eropa ? Keluarga kami ada yang berinvestasi di bidang pendidikan, kalau kamu berminat, mungkin saja aku bisa membantumu.”

Aku terbengong sejenak, aku sama sekali tidak pernah mempertimbangkan hal ini.

Bagaimanapun An An masih begitu kecil, aku tidak bisa tenang apabila meninggalkannya.

Namun sepertinya saat ini sudah boleh mulai mempertimbangkan, apabila ingin sekolah di luar negeri, prosedurnya juga lumayan banyak.

Aku berpikir sejenak, “Masih belum pernah memikirkan hal ini, tetapi sekolah di luar negeri juga lumayan bermanfaat bagi anak kecil.”

“Benar, ruang lingkup pertemanan dan pengalaman hidup juga akan berbeda, sangat membantu bagi pertumbuhan anak kecil.”

Setelah selesai berkata, mobil Shen Yanting telah tiba di bawah gedung rumahku, aku sambil melepaskan sabuk pengaman sambil berkata :”Aku akan mempertimbangkan, terima kasih ya sudah mengantarku.”

Shen Yanting mengangkat alis dan berkata, “Naiklah.”

Aku mengangguk, lalu berbalik badan dan naik ke lantai atas.

Setelah masuk ke dalam rumah, aku langsung melihat An An yang baru selesai mandi, saat ini Bibi Wu sedang membungkus badannya dengan handuk, dan bersiap-siap untuk memeluknya ke dalam kamar.

An An langsung menjerit senang setelah melihatku, kedua tangannya yang sedikit gendut juga terus melambai.

Segala kerisauan di dalam hatiku seolah-olah musnah seketika, aku berjalan menghampiri dan memeluk dia ke dalam pelukan aku, lalu menggendong dia ke dalam kamar dan menggantikan bajunya.

An An baru mau tidur setelah bermain sejenak denganku.

Aku sambil mengelus wajah An An dan sambil mengelus perutku sendiri, keberadaan kedua anak ini sama saja seperti titik kelemahanku, namun juga seperti baja perang bagiku.

Pada keesokan harinya, aku langsung berangkat ke kantor setelah selesai sarapan bersama An An .

Bagaimanapun aku sudah berjanji pada Shen Yanting untuk bekerja sama dengannya, maka aku harus menghasilkan lukisan rancanganku dalam waktu secepat mungkin.

Aku fokus sepenuhnya dalam menyelesaikan pekerjaanku, lalu mempelajari berbagai model yang sedang menghebohkan, aku berusaha meneliti minat pelanggan dari berbagai model tersebut, setelah itu mulai merenungkan rancangan terbaru.

“Pong -----“

Terdengar suara barang dihancurkan yang berasal dari luar ruangan, meskipun telah dibatasi oleh pintu ruangan kerja, namun suaranya tetap sangat nyaring dan berhasil mengejutkan aku.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu