Cintaku Pada Presdir - Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya

Aku termangu dan mencurigai apakah dia telah salah minum obat.

Atau mungkin, dia telah kerasukan.

Lin Zhi merasa kesal sekali mendengar perkataannya dan tidak bisa berkata apa-apa untuk sesaat.

Aku berkata tersenyum “Tiba-tiba aku ingin sekali makan mie seafood buatan ibu, aku ingat pernah memakannya sekali ketika baru menikah ke dalam keluarga Cheng, sampai sekarang pun tidak bisa melupakan rasa itu…. Ibu, bisakah merepotkanmu membuatkan satu porsi untukku sekarang?”

Aku tidak tahu sebenarnya aku ingin mengetes tingkat kesabaran Cheng Jinshi kepadaku atau sengaja membalas dendam kepada Lin Zhi.

Lin Zhi naik pitam “Ning Xi, apakah kamu sudah cukup?!”

Tidak cukup.

Dibanding dengan perbuatan kalian padaku, ini bahkan tidak terhitung sebagai permulaan.

Merancang strategi sehingga membuatku keguguran.

Membawa pergi anakku dengan paksa.

Menebar gosip di internet bahwa aku selingkuh dalam pernikahan.

Berulang kali menjebakku dan menghinaku.

….

Masalah demi masalah, kejadian demi kejadian, aku tidak pernah melupakannya.

Aku menarik lengan baju Cheng Jinshi dan berkata dengan suara lembut “Aku benar-benar ingin sekali memakannya, bolehkah?”

Aku tidak ingat sudah berapa lama aku tidak berbicara dengannya seperti ini.

Cheng Jinshi terbengong, tangannya yang ditarik olehku pun menjadi tegang, sepertinya tidak menyangka aku akan bersikap intim dengannya tiba-tiba, lalu dia berkata sambil tersenyum lembut “Tentu saja boleh.”

Cheng Jinshi mengusap rambutku dengan memanjakan, lalu menatap Lin Zhi “Ibu, repotkan anda sebentar, suruh koki untuk membantu anda saja.”

Lin Zhi bangkit menepuk meja “Aku lihat kamu juga sudah gila!”

Ekspresi Cheng Jinshi menjadi muram, dia menyeringai pada diri sendiri, lalu berkata dengan suara sedingin es “Benar, aku sudah gila, tetapi apakah anda tidak pernah merasa bahwa anda sendiri memiliki kesalahan?”

“Kesalahan apa yang….”

Suara Lin Zhi menghilang tiba-tiba, seakan tiba-tiba teringat akan sesuatu.

Sementara aku, juga bisa menebak apa yang dimaksud oleh Cheng Jinshi.

Beberapa waktu yang lalu, Lin Zhi sendiri yang merancang strategi agar media memfitnahku.

Lin Zhi menjatuhkan piring dan gelas yang ada di atas meja makan, lalu berjalan ke dapur dengan gusar, membuatkan mie seafood untukku.

Sarapan pagi ini sungguh membuatku merasa nyaman dari segi badan dan hati.

Aku sama sekali tidak peduli itu adalah buatan Lin Zhi atau Lin Zhi pergi ke dapur dan menyuruh koki membuatkannya.

Setelah menyantap sarapan pagi, Cheng Jinshi berangkat kerja, sebelum pergi, dia melirikku dengan khawatir.

Aku tidak tahu apa yang sedang dia khawatirkan.

Begitu Cheng Jinshi pergi, wajah Lin Zhi berubah semakin suram, asisten rumah tangga yang melayaninya menjadi berhati-hati, takut Lin Zhi akan melampiaskan amarah kepada mereka.

“Ning Xi, apakah kamu sengaja mencari masalah denganku?!”

Aku berpura-pura tidak paham “Apa?”

Lin Zhi memelototiku dengan penuh kobaran api dan mengayun tangan ingin menamparku “Aku peringatkan kamu, jangan macam-macam! Kalau tidak, aku akan langsung membuatmu pergi dari rumah keluarga Cheng!!”

Aku menangkap pergelangan tangannya dengan erat, lalu tersenyum menatapnya “Ibu, lebih baik kamu bersikap baik padaku. Sekarang aku tidak bisa menerima ketidakadilan, begitu aku sedih, aku mungkin akan tidak tahan, lalu memberitahu putramu.”

Kemudian, aku mengibaskan tangannya, lalu hendak naik ke atas.

Saking gusarnya, napas Lin Zhi menjadi terengah-engah, lalu dia melemparkan sebuah gelas “Dasar jalang! Jalang!!”

Aku berpura-pura tidak mendengarnya, ketika aku naik ke atas ke kamar anak, kedua anak itu kebetulan sudah bangun.

Bersama dengan pengasuh, aku membasuh wajah dan menggantikan pakaian mereka, lalu menyuapkan mereka dengan teliti.

Untung saja, kemampuan adaptasi kedua anak ini lumayan kuat, juga penuh dengan rasa ingin tahu terhadap rumah baru ini.

Pada sore hari, aku memanggil beberapa asisten rumah tangga ke kamar bermain yang telah ditetapkan kemarin dan berpesan “Semua barang di dalam ruangan ini, buang keluar.”

“Baik.”

Aku berpikir sejenak, lalu berpesan “Barang yang tidak dapat dibuang, ganti saja dengan yang baru, termasuk juga karpet.”

Aku tidak ingin anakku menggunakan benda apapun yang telah digunakan oleh Qin Yuming si pelakor itu.

Asisten rumah tangga mengiyakan “Baik, Nyonya muda.”

“Apa maksudmu?! Kenapa kamu menghina orang seperti ini?” Terdengar suara makian Qin Yuming dari belakang.

Cheng Jinshi sedang tidak di rumah dan akhirnya Qin Yuming menampakkan wujud aslinya.

Aku berbalik badan sambil dan tersenyum “Ada apa, ini adalah barang rumahku, aku ingin menggantinya bagaimana, maka menggantinya bagaimana, kepada apa Nona Qin marah?”

Hak apa yang dia miliki untuk marah?

Aku menginjak mukanya di depan asisten rumah tangga, wajah Qin Yuming merah seketika “Jangan mengira aku tidak tahu, kamu sengaja dan ingin memaksaku pergi, benar bukan?!”

Aku tertawa “Benar, perbuatanku ini, tidak melanggar norma dan etika bukan.”

Tidak ada wanita manapun yang mampu menerima pelakor untuk tinggal di bawah satu atap dengannya.

“Aku di sini untuk menemani Bibi Lin, jika kamu keberatan, kamu bisa mengatakannya pada Bibi, jika dia setuju, aku akan segera pergi.” ujar Qin Yuming dengan tanpa rasa takut.

“Tidak masalah. Karena kamu tidak ingin pergi, maka pelan-pelan saja.”

Aku menatapnya dengan tak acuh, lalu tersenyum “Kemarin bukankah kamu berkata padaku di telepon bahwa pembalasan dendam kamu padaku baru saja dimulai? Oke, sekarang aku punya waktu yang banyak untuk menemanimu bermain.”

Tanpa menunggu Qin Yuming berbicara, aku berkata kepada asisten rumah tangga “Setelah semua barang telah diganti, lakukan pensterilan luar dalam terlebih dahulu, barulah boleh meletakkan barang-barang tuan kecil dan nona kecil ke dalam.”

Qin Yuming merasa aku sedang menghinanya, maka aku lakukan dengan sepenuhnya saja.

“Ning Xi, kamu sungguh keterlaluan!”

Qin Yuming gusar sekali, dia berjalan ke lantai atas sambil menghentakkan kaki, tidak lama kemudian, dia berjalan turun sambil menarik koper dan matanya memerah “Aku akan pergi sekarang, apakah kamu senang?”

“Senang, kalau begitu mohon kamu bersikap dengan lebih teguh, tidak mudah pada akhirnya memutuskan untuk pergi, janganlah dibujuk untuk tinggal dengan mudah.”

Akting ini, hanya orang bodoh yang tidak paham.

Aku berjalan ke lantai bawah.

Qin Yuming juga berjalan turun, dia pergi ke ruang tamu sambil menangis dan berpamitan dengan Lin Zhi “Bibi, maaf, aku tidak bisa menemani anda setiap hari lagi. Di dalam rumah ini ada yang senantiasa menyerangku, aku benar-benar tidak bisa bermuka tebal untuk terus tinggal lagi.”

Api amarah Lin Zhi berkobar-kobar, dia memelototiku, lalu membujuk Qin Yuming “Kamu adalah tamu aku, siapa yang berani menyerangmu, akulah orang pertama yang tidak akan membiarkannya! Jangan menangis lagi, Bibi tidak membolehkan kamu untuk pergi.”

Kedua orang ini, sungguh konyol.

Dulu, Lin Zhi tidak menyetujui Cheng Jinshi untuk bersama dengan Qin Yuming dan Cheng Jinshi pun putus hubungan dengan keluarganya.

Sekarang, kenapa hubungan mereka menjadi begitu baik?

Jangan-jangan, adalah karena memiliki musuh yang sama, yaitu aku?

Aku tersenyum dan berkata mengusik “Ibu, kamu begitu menyukainya, suruh saja dia melahirkan beberapa cucu untukmu!”

Wajah Qin Yuming menjadi pucat seketika, sekujur tubuhnya gemetaran, lalu dia menyerbu ke arahku dengan ekspresi bengis dan mencekik leherku “Ning Xi, diam kamu!”

“Uhuk….”

Aku tidak bisa bernapas karena dicekik, aku berjuang keras untuk meronta, tetapi Qin Yuming bagaikan telah kehilangan akal sehat, tenaganya besar sekali seolah-olah akan langsung mencekikku hingga mati.

Wajah Qin Yuming bengis sekali, dia menatapku dengan keji, lalu berteriak dengan serak “Apa hebatnya kamu memiliki anak?! Aku beritahu kamu, cepat atau lambat aku akan membuatmu kehilangan segalanya!”

Lin Zhi juga tidak tahu Qin Yuming akan bereaksi dengan begitu dahsyat, dia tertegun, lalu bergegas menariknya pergi “Yuming, kamu tenang sedikit!”

Aku melangkah mundur dengan waswas, aku memegangi leher sambil bernapas terengah.

Aku bisa merasakan, tadi Qin Yuming benar-benar ingin mencekikku hingga mati.

Dia… sepertinya sangat sensitif terhadap anak.

Akal sehat Qin Yuming kembali perlahan-lahan, dia melihat kedua tangannya sendiri lalu menatapku dan menendang koper dengan ganas “Aku tidak akan pergi, Ning Xi, lihat saja siapa yang akan menang!”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu