Cintaku Pada Presdir - Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku

“Informasi apa?”

Aku mengangkat kepala dengan curiga, merasa kalau itu seharusnya ada kaitannya dengan Zhou Ziyun.

Benar saja, Xue Ke minum seteguk teh, mulai berkata: “Aku sudah menemukan Zhou Ziyun.”

Aku memandangnya dengan gembira, “Kapan, sekarang dia ada di mana?”

Ekspresi wajahnya tidak terlalu santai, mengatupkan bibir, “Beberapa hari yang lalu.”

“Kenapa sekarang baru beritahu aku?”

Samar-samar aku merasa, kemungkinan masalah tidak semudah ini.

Terpikir perkelahian Zhou Ziyun di bar setelah mabuk, jantungku berdegup kencang, bertanya lagi: “Apakah telah terjadi sesuatu padanya?”

Dia bergegas menggeleng kepala, “Kamu jangan panik, dia baik-baik saja, tidak terjadi masalah apa-apa, aku juga sudah memberitahu situasimu padanya dengan jelas.”

Aku baru merasa tenang, saat mau bertanya lagi, Xue Ke menatapku dengan ragu-ragu, “Masih, masih ada satu hal lagi……”

“Masalah apa?” Aku bertanya.

Dia sangat bimbang, aku memiliki sebuah firasat buruk, semakin merasa cemas, “Sebenarnya apa yang telah terjadi?”

Seharusnya Song Jing tahu hal ini, dia mendorong-dorong Xue Ke, “Kamu katakan saja, bukan masalah besar juga.”

Xue Ke ragu sejenak, begitu menguatkan hati, langsung mengeluarkan satu kartu undangan dan diserahkan padaku.

Aku meremas telapak tanganku, menerimanya, begitu buka dan melihatnya, aku tertegun sejenak.

Ini adalah kartu undangan pernikahan.

Pengantin pria adalah Zhou Ziyun, tapi pengantin wanita adalah seorang gadis bernama Liu Qian, aku tidak mengenalnya.

Tempat pernikahan berada di Kota Hai dan waktu pernikahan dua hari kemudian.

“Aku juga tidak tahu persis sebenarnya apa situasinya, pokoknya sekarang seperti ini, Zhou Ziyun menyuruhku harus memberikannya padamu. Lusa aku akan pergi bersamamu untuk menghadiri pesta pernikahan.” Xue Ke melihatku termenung, juga merasa tidak tahu harus bagaimana.

Aku sedikit linglung baru tersadar, tanpa sebab hati terasa agak santai.

Mungkin karena aku tahu, walaupun diriku bercerai dengan Cheng Jinshi, juga sulit memberi tanggapan apa-apa buat Zhou Ziyun.

Sekarang dia sudah menemukan seseorang yang bisa bersamanya seumur hidup, aku merasa senang untuknya.

Dulu, selalu merasa bersalah padanya, sekarang seperti ini bagus juga.

Tidak peduli bagaimanapun, aku harus pergi menghadiri upacara pernikahannya, menyiapkan sebuah hadiah besar dan memberikan ucapan secara pribadi padanya.

Dia adalah orang yang begitu lembut dan perhatian, pantas mendapatkan wanita terbaik di dunia ini.

Aku tersenyum sejenak, “Apakah kamu pernah bertemu dengan pengantin wanitanya?”

Xue Ke merasa tertekan sambil menggeleng, “Tidak.” Sepertinya dia teringat sesuatu, mengeluarkan ponsel lalu menelepon, sambil tersenyum memberikan ponsel padaku, “Zhou Ziyun, kamu angkat saja.”

Aku menutup kartu undangan, mengambil ponselnya, di dekatkan ke samping telinga.

“Xiao Xi, sudah lama tidak bertemu.”

Suara akrab yang sudah lama hilang terdengar dari seberang telepon, awalnya aku memiliki setumpuk pertanyaan, tapi mendadak bahkan tidak tahu harus mengatakan apa, dari mulut hanya bisa mengucapkan sepatah, “Lama tidak bertemu.”

Dia tersenyum lembut, tetap lembut seperti biasanya, “Masalah yang terjadi padamu dalam waktu dekat ini, secara garis besar aku sudah mengetahuinya, tidak peduli apa pun keputusanmu, aku akan mendukungmu, tapi, kamu harus mempertimbangkannya dengan jelas.”

Tidak tahu kenapa, tiba-tiba aku merasa mataku menjadi kabur, menahan air mata yang basah, sambil tersenyum menjawab: “Baik, pasti akan. Kalau kamu, apakah baik-baik saja?”

Dia berbicara dengan cepat, “Cukup baik, sekarang berada di Kota Hai, lepas dari keluarga Zhou, sendirian juga bisa melakukannya dengan baik. Yang paling penting adalah, di sini bertemu pasangan yang paling penting dalam hidup ini…..”

Di seberang telepon ada keheningan sesaat, kemudian, dia menghela nafas dengan pelan, “Aku sudah mengingkari janjiku padamu, selalu ingin menunggumu, sekarang, malah bertemu pasangan yang cocok.”

Aku tersenyum acuh tak acuh, "Tidak boleh mengungkit masalah ini lagi, aku benar-benar merasa senang untukmu, rasanya ingin memberimu ucapan berkat yang paling baik di dunia ini!"

"Apakah benar?" Dia juga mulai tersenyum lagi.

Aku mengangguk, tersenyum dari dalam lubuk hatiku, "Tentu saja benar, kamu tunggu saja, aku pasti akan pergi. Semoga kamu bisa memiliki cinta yang paling indah di dunia ini."

Semua kebaikannya padaku dulu, aku tidak bisa membalasnya, satu-satunya yang bisa dilakukan, pada saat ini hanya mendoakannya dengan tulus.

"Baik, aku akan menunggumu." Suaranya ada sedikit serak yang tidak mudah untuk disadari.

Aku sudah mendengarnya, sedikit khawatir, tapi tidak bertanya terlalu banyak.

Setelah mematikan telepon, pelayan yang ada di restoran mulai menyajikan hidangan, makan dengan senang sekali.

Tapi, Xue Ke selalu agak mengkhawatirkan perasaanku.

Selesai makan saat mengantar aku dan An An pulang, akhirnya dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya: "Xiao Xi, apakah kamu akan merasa sedih?"

Aku tahu kenapa dia akan mengajukan pertanyaan ini, dalam sekejap merasa tidak berdaya dan tertawa sejenak, "Kenapa harus sedih? Xue Ke, dibandingkan siapa pun aku lebih berharap dia bisa bahagia."

Tiba di rumah, aku memandikan dan membawa An An tidur dulu, lalu berdiri di balkon.

Melihat lampu yang banyak di luar sana, dalam hatiku muncul kebimbangan, tapi begitu terpikir dengan pernikah Zhou Ziyun, aku lali merasa lebih tenang sedikit.

Hidupku sudah hancur berantakan, tapi Zhou Ziyun tidak bersalah, tidak seharusnya hidupnya berantakan sepertiku.

Dua hari kemudian, aku pergi ke bandara bersama Xue Ke, naik ke pesawat yang terbang ke Kota Hai.

Awalnya aku khawatir bagaimana dengan An An, Xue Ke malah berinisiatif mengatakan ajak An An pergi bersama.

Dia sangat menyukai An An, masih belum sampai kota Hai, An An sudah bisa tanpa aku ibu kandung ini.

"Pria kecil benar-benar sangat lucu sekali, dia sungguh menyenangkan loh Xiao Xi!"

Tiba di kota Hai, saat keluar dari bandara, Xue Ke masih memeluk An An, wajah penuh senyuman berbicara padaku.

Aku memegang koper, mengoda sambil berkata: "Sudahlah, jika sungguh menyukainya, kamu bawa pulang rumah saja.

Xue Ke tertawa lepas, bercanda pada An An, "Sudah dengar belum? Mamamu mau memberikanmu kepadaku!"

Tidak tahu An An mengerti atau kenapa, tiba-tiba langsung cemberut, menunjukkan gaya akan menangis.

Xue Ke bergegas membujuk: "Sayang, jangan sampai menangis, hanya bercanda denganmu. Ternyata memang lebih dekat dengan mama kandungmu, aku hanya mama angkatmu!"

An An mendengarnya, sepertinya merasa tenang, langsung membenamkan kepala ke dalam pelukannya.

Aku berada di samping tidak bisa menahan tawa.

Pesta pernikahan siang baru mulai, kami pergi ke hotel yang sudah diatur oleh Zhou Ziyun untuk meletakkan koper, mengganti pakaian, lalu menggunakan taksi pergi ke hotel tempat diadakannya pernikahan.

Tempat pernikahan didekor hingga sangat romantis, memiliki gaya barat, penuh dengan mawar pink, bahkan ada aroma samar di udara, membuat orang merasa bahagia.

Begitu memasuki ruang perjamuan, langsung melihat Zhou Ziyun yang penuh semangat dengan mengenakan setelan jas dan di depan dada ada bros bunga.

Dan di sampingnya, berdiri seorang gadis yang mengenakan gaun pengantin putih, riasan wajah yang indah serta gaya yang anggun, kemungkinan itu adalah pengantin wanita Liu Qian.

“Kak!”

Xue Ke memanggil sekali, wajah Zhou Ziyun penuh senyuman yang seperti biasanya, menggandeng Liu Qian berjalan ke arah kami.

Aku tersenyum, menyerahkan kotak beludru yang ada di tangannya, “Selamat menempuh hidup baru, semoga langgeng selamanya!”

Di dalam diisi kalung pasangan yang aku suruh orang segera buatkan dari pabrik dua hari lalu.

Gambar desainnya dulu aku yang membuatnya, seharusnya itu adalah desain pasangan pertamaku, sebelum diserahkan ke pabrik, bersusah payah memodifikasi beberapa detailnya.

Kemungkinan ini adalah hadiah terbagus yang bisa aku pikirkan untuk saat ini.

Zhou Ziyun tertegun sejenak, sambil tersenyum menerimanya, “Terima kasih.” Pria melihat ke bocah kecil yang ada dalam pelukan Xue Ke, “Ini An An ya?”

“Benar, belum terlalu pintar bicara, kalau tidak sudah bisa memanggilmu paman.” Aku mengolok-olok dia.

Zhou Ziyun juga tertawa gembira, melihat Liu Qian, lalu memperkenalkan kepada kami: “Ini adalah calon istriku, Liu Qian.”

Melihat dia begitu bahagia, kekhawatiranku semalam, saat ini perlahan mulai menghilang.

Xue Ke dengan lugasnya memanggil sepatah, “Halo, kakak ipar!”

Aku juga berinisiatif menyapa Liu Qian, “Halo, semoga kalian berdua langgeng terus dan selalu bahagia.”

“Terima Kasih.” Dia menunjukkan senyuman tipis, berkata dengan sopan.

Mereka masih harus menyapa tamu lain, aku dan Xue Ke tidak menyita banyak waktu mereka, setelah ngobrol sebentar, langsung mencari tempat duduk yang ada nama kami, kemudian duduk di sana.

Setelah duduk, Xue Ke mengerutkan kening, melihat ke arahku, tanpa berpikir langsung bertanya: “Apakah kamu merasa ada yang tidak benar?”

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu