Cintaku Pada Presdir - Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
Sebenarnya sangat aneh, aku sangat membenci Su Shanshan, tetapi tidak dapat membenci Nyonya Su yang selalu memanjakannya.
Dia menawarkan untuk berbicara denganku, aku bahkan tidak memikirkannya dan langsung setuju.
Dia menyuruhku masuk ke mobil dan pergi ke kafe berkelas. Musik piano merdu berputar-putar di ruangan besar kafe.
Dia memesan pada pelayan: “Secangkir Capuccino.”
“Aku juga sama.” Aku berkata.
Setelah pelayan pergi, dia duduk dalam posisi yang elegan, tetapi kehilangan kelembutan di pesta kemarin, dia benar-benar berwajah dingin dan secara terus terang mengatakan: “Aku pikir, kamu seharusnya tahu apa yang ingin aku bicarakan denganmu.”
Aku tertegun, “Gambarannya tahu.”
Paling untuk membicarakan tentang Su Shanshan terluka kemarin, dan dia datang berjuang untuk putrinya.
Wajahnya hampir tidak meninggalkan tanda penuaan, dibandingkan dengan Lin Zhi, dia jauh lebih muda, dan sekarang tatapannya lumayan tajam, “Aku berharap kamu pergi meninggalkan kota Nan.”
Apa?
Aku dengan kaget melihat ke arahnya, dan bertanya, “Pergi meninggalkan kota Nan?”
Jarinya yang ramping mengeluarkan selembar cek dari dalam tas, dia meletakkannya di meja dan mendorong ke sisiku, tidak memberi kesempatakan untuk menolak, “Ya, pergi, maka uang ini akan menjadi milikmu.”
Mataku melihat ke lembaran cek itu, terlihat angka tiga dibagian depannya dan sebaris angka nol yang panjang.
Benar-benar tidak terpikir, bahwa alur cerita di dalam drama TV dan novel suatu hari akan dimainkan pada diriku.
Lebih dari sekadar drama TV, orang tua pria memberi uang untuk mengusir peran utama perempuan pergi, dan untuk aku, calon ibu mertua lelaki yang memberi uang mengusirku pergi.
Aku merasa sangat lucu, “Mengapa?”
Aku menanyakan perkataan ini.
Mengapa, tidak peduli kapan saja, orang yang mengalami kekalahan selalu saja aku.
Pada saat yang sama, pelayan membawa kopi dan meletakkannya di depan kami. “Silakan minum.”
Nyonya Su mengangkat kopinya dan meneguk, dengan tatapannya yang sombong, “kamu merasa tidak cukup? Ini gampang saja, kamu mengatakan sebuah harga, aku seharusnya dapat memuaskanmu.”
Aku meletakkan tanganku di pangkuanku, meremas pakaian hingga ujung kuku menjadi putih, dengan tenang aku berkata, “Nyonya Su, yang aku tanya adalah, atas dasar apa minta aku pergi? Karena kekayaan keluarga Su, jadi bisa begitu tanpa alasan?”
Dia tiba-tiba meletakkan cangkir kopi di atas meja, wajahnya berubah sangat jelek, “Alasan? Putriku Shanshan terluka oleh kamu, dan semalam baru keluar dari rumah sakit. Jika aku tidak masuk akal, maka sekarang aku akan mencari seseorang untuk langsung membuangmu keluar dari kota Nan!”
Oh, sepertinya Su Shanshan telah memainkan pertunjukan yang bagus di depannya.
“Aku tidak tahu bagaimana Su Shanshan memberitahumu, tapi aku memukulnya karena dia menjebakku, dan aku hampir diperkosa, dan itu juga dia yang duluan bertingkah.” Aku mengatakan yang sebenarnya.
Nyonya Su sama sekali tidak merasa kaget, malah tersenyum ironis. “Aku tidak bisa melihatnya, ternyata kamu begitu muda, tetapi penuh dengan kebohongan di mulutmu. Shanshan telah mengatakannya padaku bahwa kamu berpura-pura bergaya di luar menarik perhatian pria dan hampir saja kehilangan kehormatanmu. Dan tidak tahu bagaimana membuat sebuah rekaman palsu ingin menyalahkannya ke Shanshan, membiarkan Jinshi salah paham padanya.”
Aku membuka lebar mataku, aku sangat kaget dan butuh waktu lama untuk mengembalikan kesadaranku, aku sudah menebak Su Shanshan tidak akan mengatakan yang sebenarnya, tetapi aku benar-benar tidak terpikir dia bisa mengarang sampai begini.
Aku rasa, dia juga akan mengatakan begitu pada Cheng Jinshi.
Tidak heran, pada malam itu setelah dia dari rumah sakit kembali ke perusahaan, tanpa mengatakan apapun langsung menghapus rekaman itu.
Dia mungkin sudah memutuskan bahwa itu adalah yang palsu.
Suara Nyonya Su terus lanjut berkata, “Awalnya aku tidak ingin mengatakan hal ini, untuk sedikt menghargaimu, siapa tahu kamu malah menjebak putriku.”
Nada suaranya yang dingin dan keras, sikapnya yang akan terus melindungi putrinya.
Aku tidak daat menahan dan berkata dengan nada dingin: “Untuk apa aku menjebaknya, membiarkan Cheng Jinshi salah paham padanya?”
Apakah otakku kemasukkan air? Menuduh kepolosan diriku untuk menjebaknya?
Dia menatapku dengan tatapan yang mendalam, dan menjilat bibirnya, “Mantan istri Jinshi, coba kamu katakan mengapa?”
Aku tertegun, pikiranku bagai di setrum, berusaha untuk tenang dan berkata, “benar-benar tidak terpikir, Nyonya Su dan Nona Su begitu baik padaku, bergiliran menyelidiki diriku.”
Nada suaranya yang meremehkan, “Kalau sudah bercerai jangan lagi berharap untuk membulatkan cermin yang telah pecah.” Dan berkata lagi dengan penuh kebaikan: “Jumlah uang ini cukup untuk kamu pergi ke kota manapun, membeli rumah dan mobil, tanpa perlu memikirkan biaya kehidupan selama sisa hidupmu.”
Aku mengambil cek di atas meja, di bawah tatapannya yang memuaskan, aku merobeknya menjadi 4 bagian, dan berkata sekata demi sekata: “Nyonya Su, aku memiliki kaki dan tangan, tidak perlu hidup dengan menjual harga diriku. Dan, perkataan yang aku katakan padamu hari ini, kalau ada sekata yang membohongimu, aku keluar akan ditabrak mati oleh mobil.”
Selesai berkata, aku tidak peduli pada wajahnya yang pucat, aku mengeluarkan uang tunai dari dalam dompet, dan meletakkannya di atas meja dan melangkah pergi.
Aku baru saja keluar dari kafe, ada sebuah mobil berhenti di depanku, jendela mobil diturunkan, Zhou Ziyun menaikkan alisnya, “Ayo, masuk ke mobil.”
Aku tertegun, masuk ke mobil, bertanya dengan bingung: “kenapa kamu berada disini?”
“Pada siang hari ketika aku pulang kerja, aku ingin mengajak kamu untuk makan bersama. Aku baru saja turun langsung terlihat kamu masuk ke dalam mobil keluarga Su. Aku khawatir, jadi mengikuti datang untuk melihat, kamu jangan salah paham, aku bukan sengaja mengikuti.” Dia mengatakannya dengan jelas.
Aku tersenyum, “Terima kasih.”
Dia mengelus rambutku, “Belum makan kan? Apa yang ingin kamu makan?”
Dengan santai aku berkata, “Terserah makan apa saja yang bisa mengisi perut.”
Sebenarnya beberapa hari yang lalu karena sakit maag, setiap hari harus makan makanan yang tawar, jika lidahku bisa bicara, mungkin dia akan marah duluan, aku benar-benar ingin makan makanan di warung pinggir jalan.
Tapi dia mengikuti saran dokter dan merawatku dengan ketat. Aku tidak berani mengatakannya.
Dia melirik pada waktu dan tersenyum, “Permintaanmu begitu mudah? Aku tahu ada sebuah restoran di daerah sini, dan rasanya enak.”
Kami pergi makan siang bersama, disaat makan, dia menanyakanku, “Apa yang Nyonya Su katakan?“
Aku tidak peduli pada apapun, jadi mengatakan semuanya.
Dia mendengar Nyonya Su memintaku pergi meninggalkan Kota Nan, tiba-tiba mengangkat kepala dan fokus menatapku, “bagaimana menurutmu, apakah kamu ingin pergi?”
Aku menyeka sudut mulutku, dan memikirkan sesuatu, “Sebenarnya terkadang memang ingin pergi.”
Ingin, pindah ke suatu tempat, dan mengulang dari awal.
Kota Nan benar-benar tidak ada yang pantas aku rindukan.
Mungkin karena aku terlalu fokus, jadi tidak memperhatikan perubahan pada tatapan Zhou Ziyun.
——
Ketika aku kembali bekerja di perusahaan Zhou, semuanya tampak tenang, tetapi aku tidak tahu bahwa itu hanyalah kesunyian sebelum badai.
Pada hari ini, aku baru saja pulang kerja dan keluar dari perusahaan dan mendapat telepon dari paman. Dia mengatakan bahwa ada berita yang menyenangkan untuk aku, memintaku pergi ke rumahnya.
Dalam telepon, dapat terdengar bahwa suasana hatinya sangat bagus.
Paman muda biasanya tidak pernah meneleponku, lagipula dia mengatakan itu adalah berita yang menyenangkan, aku tidak bisa menahan kegembiraan dan menaiki sebuah bus ke rumahnya.
Turun dari bus, aku membeli buah di toko buah sebelum memasuki komplek.
Tetapi aku tidak terpikir, berita menyenangkan yang dia katakan, tidak kalah dengan halilintar bagiku.
Aku menekan bel pintu kemudian, kakak sepupu Lin Yuelan yang datang membuka pintu, dia menerima buah keranjang dari tanganku, dengan wajahnya penuh suka cita, “Ayo, cepat masuk ke dalam.”
Sebelum aku memasuki, aku mendengar tawa paman yang langka, “Yayaya, aku bisa melihatnya, bahwa kamu benar-benar menyayangi Yuelan.....”
Aku mengganti sandal, secara otomatis aku melihat ke ruang tamu, dan seluruh tubuhku bagai tersambar petir.
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuHei Gadis jangan Lari
SandrakoLove In Sunset
ElinaBack To You
CC LennyBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyDewa Perang Greget
Budi MaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu