Cintaku Pada Presdir - Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
Tatapan mata dingin ibu Su Shanshan menjadi lebih tajam, dan dia tampak sangat tidak puas dengan apa yang aku katakan.
Su Shanshan menangis dengan getir, "Bu, aku baru saja datang untuk menyapanya. Dia adalah Ningxi dari Grup Ning. Sekarang dia bekerja di Dongchen, dia selalu mencoba menggoda Cheng Jinshi..."
Mata ibu Su Shanshan jatuh tajam ke arahku, dan dia menatapku dari atas kepala sampai ke ujung kaki.
Putrinya dan aku memiliki pendapat berbeda. Tentu saja, dia lebih percaya pada putrinya.
Dia memalingkan matanya dan dengan muka mencibir. "Group Ning? Mengapa kamu mengundang orang seperti untuk datang ke pesta ini? Kamu mau saja berurusan dengan perusahaan yang belum pernah kamu dengar sebelumnya?”
Banyak tatapan mata yang menghina ditujukan kepadaku, latar belakang hidupku memang tidak sebaik Su Shanshan, mereka menatapku seolah-olah aku telah melakukan kesalahan besar.
Xueke tidak tahan melihatnya, dan suaranya terdengar tertekan. "Nyonya Su, hari ini aku yang memintanya datang untuk menemaniku. Kenapa kalian bicaranya mengandung sindiran dan hinaan?"
Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan tenang, "Dulu aku berpikir bahwa keluarga besar seperti keluarga Su harusnya masuk akal dan berpikiran jernih, tahu mana yang benar mana yang salah. Aku tidak menyangka bahwa ini yang aku lihat. Itu juga menjadi pengalamanku, aku sudah tahu siapa sebenarnya kalian. Xueke, ayo pergi .”
Sehabis mengatakan itu, Xueke dan aku sudah siap untuk pergi.
"Berhenti!" ibu Su Shanshan menghentikan kita dengan suara dingin. "Kamu tidak bisa pergi hari ini kecuali kamu meminta maaf kepada Shanshan karena telah memukulnya di depan banyak orang dan masih bersikap arogan."
Aku sudah tahu mengapa Su Shanshan begitu keras kepala. Sulit bagi Su Shanshan untuk tidak begitu sombong kalau dimanjakan begitu membabi buta.
Aku menegakkan badanku dan berkata, "Permintaan maaf hanya diperlukan ketika kesalahan terjadi. Aku benar. Mengapa harus meminta maaf?"
Memang benar aku takut pada kekuatan dan pengaruh keluarga Su, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka dapat menekan orang dengan cara ini.
Kalau ada satu kali, pasti ada kedua kalinya, kompromi tanpa prinsip ini hanya akan membuat Su Shanshan lebih sombong di masa depan.
Mata Su Shanshan memerah. "Bu! Lihat dia ...
"Ningxi ,benar kan? Aku benar-benar sudah ingat namamu! Benar saja, itu hanya berasal dari sebuah keluarga kecil, tapi sikapmu yang tidak tahu diri dan tidak pada tempatnya!” Mungkin ibu Su Shanshan tidak menyangka aku bisa sekeras ini. senyum di wajahnya tidak terlihat lagi. Wajahnya dingin. "Kamu tidak perlu pergi bekerja lagi di Dongchen besok. aku akan berbicara dengan Jinshi. "
Oh, sudah bisa menggantikan Cheng Jinshi dalam membuat keputusan, dan apa benar-benar sudah menjadi ibu mertua?
Aku tertawa sinis. “Oke, kalau begitu maaf merepotkan Nyonya Su.”
Tidak kerja tidak masalah, jika dia bisa membuat Cheng Jinshi setuju, aku akan sangat senang!
"Nyonya Su, jika orang lain, aku dapat setuju dengan kamu, tetapi Ningxi adalah seorang karyawan yang dikirim oleh Grup Zhou dalam Proyek Kerjasama dengan Dongchen. Anda jangan menyulitkan aku."
Tiba-tiba, di belakangnya terdengar suara berat Cheng Jinshi.
Aku terkejut. Ketika aku melihat ke belakang, aku melihat Cheng Jinshi dan ayah Su Shanshan yang kelihatan seperti ayah mertuanya yang sangat puas dengan Cheng Jinshi.
Kota Nan dan Kota Hai ,dua raksasa dari lingkaran bisnis muncul bersama, dan para kerumunan langsung memberi jalan.
Lelaki itu berusia lima puluhan, terlihat berusia empat puluhan, tidak hanya tidak memiliki perut buncit, tetapi juga memiliki sosok yang kuat dan mengenakan setelan yang bernilai tinggi, yang sangat elegan.
Ketika ibu Su Shanshan melihat Cheng Jinshi, dia menjadi senang, dengan wajah ceria dia berkata. "Jinshi, cepat atau lambat, kamu akan menjadi bagian dari keluarga kita. Kamu tidak perlu sungkan, kamu harusnya memanggilku Bibi."
Cheng Jinshi tersenyum dan tidak menjawab. Dia berjalan ke arahku dan mencibir padaku. "Mengapa kamu begitu keras kepala dan sangat sulit untuk meminta maaf atas kesalahanmu?"
Lakukan hal yang salah ……. Tapi aku tidak membuat kesalahan. Haruskah Su Shanshan menghina ibuku? Haruskah aku menahan diri?
Ibu Su Shanshan tidak menanyakan alasannya memukul, begitu pula dia. Su Shanshan melihat gerakan Cheng Jinshi dan menatapku dengan bangga seolah dia adalah pemenang.
Aku menggenggam tanganku erat dan suaraku sangat lemah. "Aku tidak salah. Presdir Cheng, jika kamu ingin memecatku, kamu bisa memecatku. Presdir Zhou juga pasti akan menghormati keputusanmu.”
Mata dingin Cheng Jinshi memperingatkanku untuk tutup mulut. Ayah Su Shanshan membuka mulut tepat pada waktunya dan menasehati ibu Su Shanshan dan mengatakan, "Ini hanya sedikit kesalahpahaman antara anak muda. Buat apa menyulitkan Jinshi karena urusan sepele ini?"
"Ayah, apakah kamu tega melihatku dipukul?" Su Shanshan menangis. Bagaimana dia bisa dengan mudah membiarkanku pergi? Dia ingin mengambil kesempatan ini untuk membuat aku keluar dari Grup Dongchen. Lebih baik lagi kalau tidak muncul di depan Cheng Jinshi lagi.
Ibu Su Shanshan menolak untuk berhenti. "Ningxi, aku akan memberimu dua pilihan. Salah satunya adalah meminta maaf kepada putriku."
Aku menolak, "Tidak mungkin."
"Itu hanya menyisakan satu pilihan."
Setelah itu, dia mengangkat tangannya dengan cepat dan melambaikannya padaku dengan seluruh kekuatannya.
Aku tidak bisa menghindar sama sekali. Aku menutup mataku tanpa sadar dan menunggu selama dua detik, tetapi rasa sakit yang tak terduga tidak datang.
Aku membuka mata, ada sebuah tangan besar yang kuat menghalangi dia. Cheng Jinshi mengendurkan pergelangan tangannya. "Nyonya Su, tolong hormati aku saja. Aku baru saja membicarakan sebuah proyek dengan Presdir Su. Aku akan meminta asistenku menyiapkan kontrak besok ketika aku pergi ke kantor."
Ayah Su Shanshan meraih bahu ibu Su Shanshan dan menariknya tanpa memberinya ruang untuk mengatakan "tidak".
Mengetahui bahwa ini adalah akhir dari cerita, aku siap untuk meninggalkan hotel itu bersama Xueke dan berjalan menuju lift.
Xueke menghela nafas dengan lengan di lengannya, "Sangat jarang bagi Cheng Jinshi untuk datang dengan sebuah proyek untukmu."
Aku agak bingung untuk mengingat adegan tadi, dengan rasa yang tak terlukiskan di pikiranku.
Aku menatap karpet dan berbisik, "Mungkin dia akan bekerja sama dengan Group Su."
Aku tidak ingin membiarkan diriku berharap banyak untuknya lagi. Terlebih lagi, ketika ibu Su Shanshan melihatnya, dan dia juga berkata, "Cepat atau lambat, kamu akan menjadi bagian dari keluarga kita." Artinya sudah sangat jelas.
Tepat setelah aku menekan lift, aku menyerahkan tasku padanya. "Kamu turun dan tunggu aku dulu. Aku akan pergi ke kamar mandi."
Sudah tidak tahan mau ke kamar kecil.
Aku pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan panggilan alam dan berjalan ke pintu masuk lift.
"Apa yang terjadi padamu tadi? Karena sebuah proyek, terus Shanshan kita dipukul dan kita harus melupakannya?"
Lewat pintu kamar kecil yang setengah tertutup, aku mendengar suara marah ibu Su Shanshan keluar dari sana, dan kakiku terpaku.
"Aku tidak melihat masalah dengan wajahnya. Ningxi hanya seorang gadis kecil. Jelas tidak memakai tenaga besar untuk memukul." Ini suara ayah Su Shanshan.
Rasanya agak familiar, dan aku bisa mengenali suara mereka di reaksi pertama, seolah-olah aku sudah terbiasa dengan suara mereka sejak lama.
"Ya, kamu memang begitu. Aku tahu kamu sama sekali tidak pernah memperlakukannya sebagai layaknya putri kandungmu sendiri.”
"Ah, bisakah kamu berhenti berbicara dengan marah?"
"marah? Apakah aku mengatakan yang sebenarnya atau karena marah? Kamu tidak bisa membedakannya dalam hatimu sendiri?”
"Baiklah! Aku sayang padamu, kamu terlalu memanjakannya sampai setinggi langit selama bertahun-tahun, aku juga tidak mengatakan apa-apa. Yah, jangan marah, ya?" ayah Su Shanshan membujuk ibu Su Shanshan dengan suara yang lembut.
Maksudnya apa?
Apa yang dimaksud dengan tidak pernah mengganggap Su Shanshan sebagai putri kandungnya sendiri?
Jangan-jangan, Su Shanshan adalah anaknya ibu Su Shanshan dengan orang lain? Tapi lihat ayah Su Shanshan dan ibu Su Shanshan, keduanya sangat mesra dan harmonis.
Aku menggelengkan kepalaku tanpa sadar. Aku hanya merasa bahwa dugaanku terlalu absurd. aku pergi dengan tergesa-gesa. Aku seperti pencuri yang takut ketangkap.
Novel Terkait
Dark Love
Angel VeronicaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAdore You
ElinaInnocent Kid
FellaMy Enchanting Guy
Bryan WuThe Winner Of Your Heart
ShintaCutie Mom
AlexiaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu