Cintaku Pada Presdir - Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
Aku tahu aku tidak boleh begitu keras kepala, jadi aku memutuskan untuk mengambil tasku dan pulang kerja.
Jam sekarang, keadaaan di luar adalah jam senja, cahaya matahari berpancar di kaca bangunan, sehingga kaca tersebut terlihat sangat terang dan lembut.
Setelah aku berjalan melewati sana, bayanganku bergerak dan cahaya di atas kaca juga ikut bergerak.
Aku sudah ada ide!
Sebuah inspirasi tiba-tiba memancar ke otakku, aku berjalan kembali ke arah kantor dengan langkah kaki yang semakin cepat.
Aku bisa mengganti kristal air yang menggantung di tengah menjadi desain gerak yang berputar.
Desain ini pun akan menjadi sesuai dengan 'enerjik' yang dikatakan Fu Songhe.
Tetapi, desain gerak berputar seperti ini tidak mudah, harus pertimbangkan gerakan berputarnya dengan baik, agar penjualannya akan menjadi semakin menarik mata pembeli.
Aku membuka komputer dan berpikir beberapa saat, sampai langit sudah menggelap, aku baru memiliki pemikiran pasti.
Setelah selesai, aku memberikan hasil desin kepada Fu Songhe, waktu itu sudah hampir jam 10 malam.
Untungnya perumahanku dekat saja dengan kantor, jalan kaki pun hanya butuh waktu sepuluh menit.
"Bagus, ada perkembangan lagi"
Pada saat sampai di rumah, aku menerima balasan email dari Fu Songhe.
Beban dihatiku pun terasa lega setelah mendapatkan pengakuan dari dia, aku mandi dengan tubuh yang lega kemudian tidur.
Beberapa hari selanjutnya, Fu Songhe tidak muncul di kantor.
Sementara aku juga menjalani kehidupan dua titik satu garis dengan tenang.
Kantor dan rumah.
Kehidupanku sepertinya sudah menjadi tenang.
Selain kadang aku merasa risau dengan hasil desainku, aku tidak tahu apakah aku bisa berhasil mengambil proyek yang dikatakan Fu Songhe.
"Ning Xi, datang ke ruanganku"
Pada saat aku sedang melamun, sebuah suara pria berdering dari belakangku.
Aku segera menoleh ke belakang, aku melihat Fu Songhe yang baru saja kembali ke kantor, kemudian aku pun berdiri dan mengikuti dia masuk ke ruangannya.
Setelah masuk ke dalam ruangan, Fu Songhe duduk di sofa dengan ekspresi yang serius seperti biasanya.
Aku mengira dia memanggilku karena melihat aku melamun, sehingga aku menekan tanganku sendiri dan berkata dengan gugup, "Direktur Fu, tadi aku......."
"Aku bermaksud mau membawa kamu kerja sama dengan Klein, apakah kamu percaya terhadap dirimu?"
Fu Songhe tiba-tiba bersuara.
Aku merasa kaget, "Klein?!"
Dia memberikan aku sebuah tatapan yang pasti.
Aku merasa sangat kaget!
'Klein' adalah sebuah perusaahan besar yang berlokasi di Australia, produk perusahaan mereka sangat terkenal di dalam maupun luar negeri.
"Aku, apakah aku bisa?"
Aku sedikit meragukan kemampuanku sendiri, meskipun aku sangat ingin memiliki pengalaman ikut serta dalam proyek ini, tetapi aku tidak ingin membebani perusahaan.
Fu Songhe melihat ke aku dan berkata dengan nada suara ringan : "Kita berhasil mengambil proyek ini dengan hasil desain kamu, apakah kamu merasa kamu bisa?"
Aku merasa kaget dan bahagia, sehingga aku pun tertawa, "Terima kasih Direktur Fu"
"Tidak perlu terima kasih kepadaku, proyek ini sangat besar, kamu harus mengeluarkan kondisi terbaikmu untuk ikut serta, kalau kita gagal, ada banyak perusahaan yang mau merebut proyek ini"
"Baik, saya pasti akan berusaha sebaik mungkin"
Aku merasa sangat emosional, sampai tanganku bergetar, aku tidak menyangka proyek yang pertama kali aku ikut serta adalah proyek sebesar ini dari perusaahan yang begitu besar.
Proyek ini adalah proyek impian dari banyak desainer.
Pada saat pulang kerja, aku turun ke lantai bawah dengan elevator, suasana hatiku sangat baik, aku ingin memasak makanan enak sebagai perayaan untuk diriku.
Tetapi, tuhan tidak ingin mengkabulkan keinginanku.
Pada saat kehidupanku sudah mulai membaik seperti cuaca cerah, langit pasti akan turun hujan deras dan memukul aku kembali ke penampilan semula.
Pada saat aku keluar dari pintu gerbang bangunan, aku melihat sebuah mobil familier di jarak tidak jauh dariku, aku merasa panik dan berjalan lebih cepat
"Ning Xi"
Cheng Jinshi yang aku sudah tidak lama berjumpa dengannya turun dari mobil dan berjalan ke arahku, kemudian dia menghalangi kepergianku.
Aku teringat dengan masalah beberapa hari lalu, hatiku tetap terasa kesusahan, aku berkata dengan suara dingin : "Awas"
"Ikut aku ke mobil" Dia memegang lenganku dan bersikap sangat keras kepala.
"Mengapa aku harus menuruti kata-katamu, kamu mengira dirimu itu siapa?"
Aku menolak dia dengan tidak sabar.
Ekspresi dia pun tenggelam, aku tidak akan menuruti dia.
Pada saat suasana sedang tegang, pintu tempat penumpang terbuka, seorang wanita turun dari mobil dengan sepatu hak tingginya.
Qin Yumin.
Aku melihat ke Cheng Jinshi yang sedang menahan lenganku, kemudian melihat ke Qin Yumin, hatiku terasa asam dan pahit.
Mereka berdua benar-benar sangat melengket terhadap sesama.
Qin Yuming berjalan kepadaku dengan senyuman, kemudian dia melirik ke Cheng Jinshi, "Sikapmu begitu buruk, kalau aku itu Xiao Xi, aku juga tidak ingin menghiraukan kamu"
Aku merasa Qin Yuming bukan orang baik, aku juga tidak merasa dia sedang berbicara untukku.
Aku tidak tahu ini adalah perasaan alat indera keenam wanita, atau aku yang terlalu banyak berpikir, aku merasa setiap kali Qin Yuming berbicara, dia kelihatan sangat sembarang dan santai, tetapi sebenarnya tiap kata-katanya memiliki tujuan.
Qin Yuming menarik tanganku dengan sikap yang sangat ramah, orang yang tidak mengerti akan mengira aku sangat dekat dengan dia, dia berkata dengan lembut, "Xiao Xi, kamu jangan banyak berpikir, aku yang pergi mencari Jinshi dan meminta dia untuk membawa aku datang mencari kamu"
"Hah."
Apakah dia sedang memberi tahu, kalau bukan dia, aku tidak akan bisa bertemu dengan Cheng Jinshi?
Aku menarik tanganku kembali dengan ekspresi datar, "Ada urusan apa?"
"Aku dengar kamu adalah desainer perusahaan Karry Fu, apakah aku ada kesempatan untuk mengundang kamu bergabung dengan perusahaan yang aku baru saja buka?"
"Maaf, aku tidak ada keinginan untuk mengganti pekerjaan"
Aku tidak tahu dia mendapat informasi ini dari mana, tetapi bagaimanapun, aku tidak ingin memiliki sedikit hubungan pun dengan dia.
"Aku benar-benar sangat kagum denganmu, aku juga sangat mendukung kemampuan desainmu, kalau kamu mau datang ke perusahaanku, tidak hanya gajimu akan naik sampai berlipat-lipat kali, kamu bahkan bisa memimpin tim desain juga" Qin Yuming tidak mau menyerah, dia memberi tahu aku fasilitas yang semakin mempesona.
Naik gaji, naik jabatan.
Orang normal yang mendengar dua kalimat itu pati akan merasa tersentuh.
Tetapi aku semakin tidak mengerti dengan tujuan Qin Yumin, aku melihat ke dia dengan ekspresi datar, "Nona Qin, kamu menarik aku ke perusahaanmu di bawah gedung kantorku, apakah hal ini tidak sedikit tidak sesuai?"
Wajah Qin Yuming terlihat canggung, dia menjelaskan : "Aku memiliki niat yang sangat besar untuk merekrut kamu ke perusahaanku"
Aku tertawa, "Kamu salah mencari orang, pengalamanku terlalu sedikit, tidak pantas menerima fasilitas yang kamu beri"
Setelah itu, aku berputar balik badanku dan ingin pergi dari mereka, tetapi Cheng Jinshi menghalangi aku lagi dengan alis mengerut, "Mengapa kamu tidak pantas? Kamu sangat berbakat dan sangat giat, kamu pantas menerima fasilitas seperti ini"
Cheng Jinshi pertama kali memuji aku, itu demi bicara untuk Qin Yumin, aku merasa lucu dan kasihan dengan diriku.
Aku menahan rasa sakit di hatiku dan tertawa dengan dingin, "Tuan Cheng, anda terlalu memandang tinggi saya"
Aku mendorong dia dan langsung berjalan ke arah rumahku.
"Ning Xi!"
Cheng Jinshi mengejar aku, wajahnya memiliki kemarahan yang jelas, dia menatap aku dengan matanya yang hitam, "Mengapa?"
"Apa?!"
Aku sama sekali tidak ingin menghiraukan dia.
Kemarin mereka sama-sama menghina aku, sekarang? Dia memaksa aku ke perusahaan milik cinta pertama dia lagi?
Aku menatap ke pria yang aku cintai selama banyak tahun, hatiku terasa sangat sedih, aku pun berkata dengan terus terang, "Kenapa? Kamu harus melihat aku.........."
----- "Kamu harus melihat aku diinjak oleh cinta pertamamu sampai tidak memiliki harga diri?!"
Berkata sampai setengah, kalimat belakang itu tersumbat di tenggorakanku, rasa ini membuat aku merasa ingin menangis.
Dia juga menyadari ada sesuatu yang salah, kemarahan dia pun terlihat agak mengurang, "Kamu mau bilang apa?"
Aku menarik sebuah nafas dalam dan berusaha mengatur suasana hatiku, "Aku ada memegang proyek sekarang, aku tidak bisa mengundurkan diriku pada saat seperti ini"
Buat apa mengatakan kata-kata itu. Aku hanya akan terlihat sedang meminta dihina saja.
Karena, aku bukan orang yang ada di hatinya.
Novel Terkait
More Than Words
HannyMr Huo’s Sweetpie
EllyaAdore You
ElinaInnocent Kid
FellaSomeday Unexpected Love
AlexanderAkibat Pernikahan Dini
CintiaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiThat Night
Star AngelCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu