Cintaku Pada Presdir - Bab 94 Hari Ching Ming
Aku pikir aku dan dia tidak akrab, dan juga tidak ada yang masalah serius, bersiap untuk menolak.
Xueke minum seteguk jus, lalu tiba-tiba mengusulkan : “Kita sehabis makan malam pergi ke Bar YeSe yuk? Sudah lama tidak pergi ke sana.”
Aku tertawa dulu, “Baik, kebetulan pemilik rumahku juga ada di Bar YeSe, aku sekalian mengatakan padanya tentang ganti kunci.”
Waktu sekarang ini, sangat mudah macet.
Memikirkan restoran dekat dengan Bar YeSe, Xueke langsung menaruh mobil di parkiran restoran, kita berjalan bersama ke Bar YeSe, anggap saja mencerna setelah makan.
Saat hampir sampai Bar YeSe, aku mengirim pesan kepada Song Jing, bertanya kepadanya meja berapa.
Aku baru saja menekan tombol kirim, Xueke menggoyang lenganku, jarinya menunjuk sebuah restroran pribadi di depan kanan kami, berbisik-bisik : “Xiao Xi, bukankah itu mertuamu?
Dia selesai berbicara, lalu bereaksi, dengan cepat mengubah mulutnya, “Salah salah, itu ibu Cheng Jinshi!”
Aku tidak terlalu peduli dengan panggilannya, melihat mengikuti arah yang ditunjuk jarinya, melihat Lin Zhi dan seorang pria muda keluar dari dalam restoran.
Bentuk tubuh Pria itu, sepertinya sedikit familiar.
Aku menyipitkan mata, ingin melihat lebih jelas lagi.
Lin Zhi tidak tahu apakah sadar ada orang yang melihatnya, atau bagaimana, lalu menoleh melihat ke arah kami, aku tanpa sadar menarik Xueke, dengan cepat bersembunyi di balik kendaraan off-road.
Ketika mereka semakin lama semakin dekat, aku memegang tangan Xueke dengan sekuat tenaga.
Yaitu Feng Zhe!
Adalah pria Song Jiamin! Juga, dia adalah bukti Song Jiamin membunuh ibuku, juga kebenaran Song Jiamin membunuh anakku, dijual kepadaku secara pribadi.
Bukankah dia bilang mau meninggalkan kota Nan, kenapa belum pergi?
Dia juga kenapa bisa bersama Lin Zhi!
Hatiku mengencang.
Sangat aneh, aku samar-samar merasa, di dalamnya ada rahasia yang tersembunyi.
“Apa yang terjadi padamu, kenapa harus bersembunyi?”
Menunggu mereka naik mobil dan pergi, Xueke bingung dan bertanya.
Aku mengencangkan alis, menceritakan persisnya kepadanya.
Ekspresinya juga mulai berat, menebak dan bertanya : “Jangan-jangan, mertuamu selalu tahu hubungan antara Feng Zhe dan Song Jiamin? Tetapi, dia kenapa masih makan bersama dengan Feng Zhe ……”
Aku berjalan dan menggelengkan kepala, “Tidak tahu.”
Masalah ini, tidak masuk akal.
JIka Lin Zhi tahu hubungan Feng Zhe dan Song Jiamin, dia seharusnya menyuruh Feng Zhe pergi sejauh mungkin baru benar, bagaimanapun dia berselingkuh dibelakang anaknya, Cheng Jinshi.
Tapi barusan, Lin Zhi tampaknya sama sekali tidak marah, bahkan pergi satu mobil dengan Feng Zhe.
Aku merasa otakku tidak cukup digunakan, tidak ingin terlalu banyak berpikir, tetapi menurut instingku, masalah ini ada hubungannya denganku.
Sebelum masuk ke dalam bar, Xueke menasihati : “Jangan terlalu banyak berpikir, mungkin masalah ini tidak ada hubungannya denganmu.”
Aku menganggukkan kepala, masuk ke dalam Bar dengan dia, tiba-tiba, dikelilingi hiruk-pikuk dunia.
Song Jing membalas Wechatku, kebetulan duduk diseberang mejaku dan Xueke.
Aku memberitahu Xueke, lalu berjalan ke arah mejanya.
Dia disana ada duduk 5-6 Pria, masih ada 3-4 wanita, seharusnya adalah pacar mereka, gerakannya relatif intim.
Cahaya dan gelap saling berpotongan, aku juga hanya pernah saat menjual rumah bertemu Song Jing, sekarang agak susah mengenalinya.
Malah dia yang mengenaliku, melambaikan tangannya kepadaku, berteriak : “Di sini!”
Aku tersenyum, berjalan ke sana, dalam beberapa kalimat mengatakan masalah mengganti kunci, wajahnya ada sedikit kesulitan.
Aku berinisiatif menjelaskan, “Karena orang lain mempunyai kunci rumahku, aku benar-benar hanya bisa menggantinya.”
Dia langsung tertegun, dengan marah berkata : “Itu benar-benar harus diganti, terlalu tidak aman jika tidak diganti!”
Aku melihatnya memahaminya, baru merasa tenang, berpikir, lalu berkata : “Oh iya, kunci yang ada ditanganmu apa masih ada? Atau sudah hilang?”
Kunci aslinya total ada 3.
Yang 2 masih ada, jika di Song Jing juga masih ada, benar-benar tidak tahu Cheng Jinshi dari mana mendapatkan kunci.
Matanya tidak nyaman dan melihat ke arah lain, meraih gelas dan minum seteguk anggur, dia tersenyum dan berkata : “Ada, tentu saja ada.”
Suara musiknya sangat berisik, orang yang disebelah tidak bisa mendengar jelas kita sedang membicarakan apa, salah satu temannya sambil memeluk wanita yang disebelahnya, sambil menyindir : “Kak Jing, apa ini kakak ipar yang baru? Perkenalkan donk.”
Aku tertegun, dan wanita yang duduk di sebelah Song Jing, tatapan matanya berubah.
Song Jing memelototinya, berseru : “Tutup mulutmu, jangan bicara sembarangan, aku tidak ingin mati!”
“Kalian bersenang-senang, aku pergi dulu, temanku masih menungguku.” aku selesai berbicara dengan canggung, berjalan ke arah Xueke.
Song Jing dengan cepat menghentikanku, tersenyum dan berkata : “Temanmu ajak saja kemari bermain bersama, semakin banyak orang semakin ramai.”
Kalian di sini sudah cukup ramai.
Aku berpikir begitu, tetapi tidak mengatakannya.
Aku belum berbicara, Xueke berjalan kemari, memberikan handphoneku kepadaku, “Telepon dari Profesor Fang.”
Profesor Fang meneleponku, seharusnya ada hubungannya dengan Fu Songhe.
Saat aku mau menerimanya, handphone berhenti bergetar, lalu memasukkan handphone ke dalam sakuku, bersiap nanti mencari tempat yang sunyi, menelepon kembali Profesor Fang.
“Wanita cantik, tidak tahu apa aku mendapatkan kehormatan ini, mentraktirmu segelas bir?”
Song Jing melewatiku, bersiap untuk menyapa Xueke.
Xueke menyipitkan mata, tidak menunggu dia mendekat, tiba-tiba marah : “Minggir.”
Aku tertegun sebentar, sangat jarang melihat Xueke murka, marah dari hati.
Song Jing juga tertegun, setelah melihat penampilan Xueke, saat menerima senyum itu, eksperinya berat, “Kamu, kamu, lama tak jumpa … …”
Xueke tertawa dingin, “Benar lama tak jumpa, aku pikir tidak akan pernah melihatmu lagi.”
Dia menggaruk kepala dan berkata, “Kota Nan begitu besar, bagaimana mungkin tidak akan bertemu lagi?”
Xueke melihat curiga padanya, “Aku selalu mengira kamu sudah mati, setiap Hari Ching Ming, aku tidak lupa menyalakan dupa untukmu.”
*****(hari Ching Ming adalah hari mengunjungi dan membersihkan kuburan)**********
Beberapa teman Song Jing, satu dua tidak ada yang bisa menahan, tertawa terbahak-bahak.
Aku datang untuk memahami, Xueke dan Song Jing saling kenal, dendamnya cukup dalam.
Aku menarik Xueke untuk pergi, siapa sangka, Xueke duduk, melihat Song Jing dan bertanya : “Aku benar-benar tidak mengira, pemilik rumah Xiao Xi adalah kamu. Kamu kan yang memberikan kunci rumahnya kepada Cheng Jinshi?”
Aku kaget.
Mungkinkah, Song Jing dan Cheng Jinshi saling kenal?
Aku benar-benar tidak pernah memikirkan ini.
Song Jing menghindari tatapannya, memegang rambutnya, langsung menyangkal, “Bukan.”
Xueke menendang betisnya, “Jika kamu ada kemampuan untuk berbohong, jangan menyembunyikan tatapanmu!”
Song Jing kesakitan berteriak-teriak, wanita yang duduk disebelahnya tiba-tiba berdiri, menunjuk Xueke dan marah, “kenapa pakai menendang orang?”
Xueke tertawa melihatnya, “Siapa kamu? Wanita yang didekatinya ke 999?”
Song Jing menyeret wanita itu ke belakangnya, tidak sabar berkata : “Dia menendangku, aku senang, kamu jangan ikut campur.”
“Kak Jing, Aku hanya ingin membelamu … …”
Wanita itu memegang pergelangan tangannya, menggoyang-goyangkan dengan ringan.
Xueke menatapnya dingin, Song Jing sakit kepala dan melepaskan pegangannya, berkata kepadanya : “Kamu pulang dulu, besok aku bawa kamu pergi membeli tas.”
Wanita itu berdiri dengan kaget, membawa tas, pergi dengan senang hati.
Xueke sekali lagi bertanya : “Kamu yang memberikan kunci ke Cheng Jinshi, benarkan? Song Jing, aku memperingatkanmu, kali ini jangan berbohong padaku.”
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangYou're My Savior
Shella NaviLelaki Greget
Rudy GoldUnperfect Wedding
Agnes YuJalan Kembali Hidupku
Devan HardiSi Menantu Buta
DeddyPerjalanan Selingkuh
LindaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu