Cintaku Pada Presdir - Bab 94 Hari Ching Ming

Aku pikir aku dan dia tidak akrab, dan juga tidak ada yang masalah serius, bersiap untuk menolak.

Xueke minum seteguk jus, lalu tiba-tiba mengusulkan : “Kita sehabis makan malam pergi ke Bar YeSe yuk? Sudah lama tidak pergi ke sana.”

Aku tertawa dulu, “Baik, kebetulan pemilik rumahku juga ada di Bar YeSe, aku sekalian mengatakan padanya tentang ganti kunci.”

Waktu sekarang ini, sangat mudah macet.

Memikirkan restoran dekat dengan Bar YeSe, Xueke langsung menaruh mobil di parkiran restoran, kita berjalan bersama ke Bar YeSe, anggap saja mencerna setelah makan.

Saat hampir sampai Bar YeSe, aku mengirim pesan kepada Song Jing, bertanya kepadanya meja berapa.

Aku baru saja menekan tombol kirim, Xueke menggoyang lenganku, jarinya menunjuk sebuah restroran pribadi di depan kanan kami, berbisik-bisik : “Xiao Xi, bukankah itu mertuamu?

Dia selesai berbicara, lalu bereaksi, dengan cepat mengubah mulutnya, “Salah salah, itu ibu Cheng Jinshi!”

Aku tidak terlalu peduli dengan panggilannya, melihat mengikuti arah yang ditunjuk jarinya, melihat Lin Zhi dan seorang pria muda keluar dari dalam restoran.

Bentuk tubuh Pria itu, sepertinya sedikit familiar.

Aku menyipitkan mata, ingin melihat lebih jelas lagi.

Lin Zhi tidak tahu apakah sadar ada orang yang melihatnya, atau bagaimana, lalu menoleh melihat ke arah kami, aku tanpa sadar menarik Xueke, dengan cepat bersembunyi di balik kendaraan off-road.

Ketika mereka semakin lama semakin dekat, aku memegang tangan Xueke dengan sekuat tenaga.

Yaitu Feng Zhe!

Adalah pria Song Jiamin! Juga, dia adalah bukti Song Jiamin membunuh ibuku, juga kebenaran Song Jiamin membunuh anakku, dijual kepadaku secara pribadi.

Bukankah dia bilang mau meninggalkan kota Nan, kenapa belum pergi?

Dia juga kenapa bisa bersama Lin Zhi!

Hatiku mengencang.

Sangat aneh, aku samar-samar merasa, di dalamnya ada rahasia yang tersembunyi.

“Apa yang terjadi padamu, kenapa harus bersembunyi?”

Menunggu mereka naik mobil dan pergi, Xueke bingung dan bertanya.

Aku mengencangkan alis, menceritakan persisnya kepadanya.

Ekspresinya juga mulai berat, menebak dan bertanya : “Jangan-jangan, mertuamu selalu tahu hubungan antara Feng Zhe dan Song Jiamin? Tetapi, dia kenapa masih makan bersama dengan Feng Zhe ……”

Aku berjalan dan menggelengkan kepala, “Tidak tahu.”

Masalah ini, tidak masuk akal.

JIka Lin Zhi tahu hubungan Feng Zhe dan Song Jiamin, dia seharusnya menyuruh Feng Zhe pergi sejauh mungkin baru benar, bagaimanapun dia berselingkuh dibelakang anaknya, Cheng Jinshi.

Tapi barusan, Lin Zhi tampaknya sama sekali tidak marah, bahkan pergi satu mobil dengan Feng Zhe.

Aku merasa otakku tidak cukup digunakan, tidak ingin terlalu banyak berpikir, tetapi menurut instingku, masalah ini ada hubungannya denganku.

Sebelum masuk ke dalam bar, Xueke menasihati : “Jangan terlalu banyak berpikir, mungkin masalah ini tidak ada hubungannya denganmu.”

Aku menganggukkan kepala, masuk ke dalam Bar dengan dia, tiba-tiba, dikelilingi hiruk-pikuk dunia.

Song Jing membalas Wechatku, kebetulan duduk diseberang mejaku dan Xueke.

Aku memberitahu Xueke, lalu berjalan ke arah mejanya.

Dia disana ada duduk 5-6 Pria, masih ada 3-4 wanita, seharusnya adalah pacar mereka, gerakannya relatif intim.

Cahaya dan gelap saling berpotongan, aku juga hanya pernah saat menjual rumah bertemu Song Jing, sekarang agak susah mengenalinya.

Malah dia yang mengenaliku, melambaikan tangannya kepadaku, berteriak : “Di sini!”

Aku tersenyum, berjalan ke sana, dalam beberapa kalimat mengatakan masalah mengganti kunci, wajahnya ada sedikit kesulitan.

Aku berinisiatif menjelaskan, “Karena orang lain mempunyai kunci rumahku, aku benar-benar hanya bisa menggantinya.”

Dia langsung tertegun, dengan marah berkata : “Itu benar-benar harus diganti, terlalu tidak aman jika tidak diganti!”

Aku melihatnya memahaminya, baru merasa tenang, berpikir, lalu berkata : “Oh iya, kunci yang ada ditanganmu apa masih ada? Atau sudah hilang?”

Kunci aslinya total ada 3.

Yang 2 masih ada, jika di Song Jing juga masih ada, benar-benar tidak tahu Cheng Jinshi dari mana mendapatkan kunci.

Matanya tidak nyaman dan melihat ke arah lain, meraih gelas dan minum seteguk anggur, dia tersenyum dan berkata : “Ada, tentu saja ada.”

Suara musiknya sangat berisik, orang yang disebelah tidak bisa mendengar jelas kita sedang membicarakan apa, salah satu temannya sambil memeluk wanita yang disebelahnya, sambil menyindir : “Kak Jing, apa ini kakak ipar yang baru? Perkenalkan donk.”

Aku tertegun, dan wanita yang duduk di sebelah Song Jing, tatapan matanya berubah.

Song Jing memelototinya, berseru : “Tutup mulutmu, jangan bicara sembarangan, aku tidak ingin mati!”

“Kalian bersenang-senang, aku pergi dulu, temanku masih menungguku.” aku selesai berbicara dengan canggung, berjalan ke arah Xueke.

Song Jing dengan cepat menghentikanku, tersenyum dan berkata : “Temanmu ajak saja kemari bermain bersama, semakin banyak orang semakin ramai.”

Kalian di sini sudah cukup ramai.

Aku berpikir begitu, tetapi tidak mengatakannya.

Aku belum berbicara, Xueke berjalan kemari, memberikan handphoneku kepadaku, “Telepon dari Profesor Fang.”

Profesor Fang meneleponku, seharusnya ada hubungannya dengan Fu Songhe.

Saat aku mau menerimanya, handphone berhenti bergetar, lalu memasukkan handphone ke dalam sakuku, bersiap nanti mencari tempat yang sunyi, menelepon kembali Profesor Fang.

“Wanita cantik, tidak tahu apa aku mendapatkan kehormatan ini, mentraktirmu segelas bir?”

Song Jing melewatiku, bersiap untuk menyapa Xueke.

Xueke menyipitkan mata, tidak menunggu dia mendekat, tiba-tiba marah : “Minggir.”

Aku tertegun sebentar, sangat jarang melihat Xueke murka, marah dari hati.

Song Jing juga tertegun, setelah melihat penampilan Xueke, saat menerima senyum itu, eksperinya berat, “Kamu, kamu, lama tak jumpa … …”

Xueke tertawa dingin, “Benar lama tak jumpa, aku pikir tidak akan pernah melihatmu lagi.”

Dia menggaruk kepala dan berkata, “Kota Nan begitu besar, bagaimana mungkin tidak akan bertemu lagi?”

Xueke melihat curiga padanya, “Aku selalu mengira kamu sudah mati, setiap Hari Ching Ming, aku tidak lupa menyalakan dupa untukmu.”

*****(hari Ching Ming adalah hari mengunjungi dan membersihkan kuburan)**********

Beberapa teman Song Jing, satu dua tidak ada yang bisa menahan, tertawa terbahak-bahak.

Aku datang untuk memahami, Xueke dan Song Jing saling kenal, dendamnya cukup dalam.

Aku menarik Xueke untuk pergi, siapa sangka, Xueke duduk, melihat Song Jing dan bertanya : “Aku benar-benar tidak mengira, pemilik rumah Xiao Xi adalah kamu. Kamu kan yang memberikan kunci rumahnya kepada Cheng Jinshi?”

Aku kaget.

Mungkinkah, Song Jing dan Cheng Jinshi saling kenal?

Aku benar-benar tidak pernah memikirkan ini.

Song Jing menghindari tatapannya, memegang rambutnya, langsung menyangkal, “Bukan.”

Xueke menendang betisnya, “Jika kamu ada kemampuan untuk berbohong, jangan menyembunyikan tatapanmu!”

Song Jing kesakitan berteriak-teriak, wanita yang duduk disebelahnya tiba-tiba berdiri, menunjuk Xueke dan marah, “kenapa pakai menendang orang?”

Xueke tertawa melihatnya, “Siapa kamu? Wanita yang didekatinya ke 999?”

Song Jing menyeret wanita itu ke belakangnya, tidak sabar berkata : “Dia menendangku, aku senang, kamu jangan ikut campur.”

“Kak Jing, Aku hanya ingin membelamu … …”

Wanita itu memegang pergelangan tangannya, menggoyang-goyangkan dengan ringan.

Xueke menatapnya dingin, Song Jing sakit kepala dan melepaskan pegangannya, berkata kepadanya : “Kamu pulang dulu, besok aku bawa kamu pergi membeli tas.”

Wanita itu berdiri dengan kaget, membawa tas, pergi dengan senang hati.

Xueke sekali lagi bertanya : “Kamu yang memberikan kunci ke Cheng Jinshi, benarkan? Song Jing, aku memperingatkanmu, kali ini jangan berbohong padaku.”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu