Cintaku Pada Presdir - Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
Sebenarnya sangat lucu apabila dipikirkan, dua orang yang sudah menikah, bahkan membahas masalah kehidupan pribadi dengan cara yang begitu formal.
Cheng Jinshi menatapku dengan tatapan tegas dan tegang, “Ningxi, ini.”
“Tidak masalah juga kalau tidak mau, kalau begitu kita sekarang langsung cerai saja.” Aku menggerakkan pundak dengan gaya tidak peduli dan memotong pembicaraannya.
Dia memejamkan matanya, seolah-olah sedang menahan amarah. Namun sejenak kemudian dia berkata, “Boleh, aku setuju.”
“Baik, kalau begitu aku lanjut, aku dan anak mau pindah ke rumah tua keluarga Cheng, tetapi sebaiknya ibumu pindah keluar dari tempat itu. Tidak pindah juga tidak masalah, asalkan dia jangan ikut campur dan merusak hubungan suami istri kita.”
Ini adalah permintaan terakhir.
Sebelumnya Lin Zhi sangat membela Qin Yuming, dia berdiri di rumah tua keluarga Cheng dan bahkan terus mengusirku.
Kalau begitu kali ini aku akan pulang dengan sikap yang pasti.
Bukan hanya sekedar pulang, aku akan tinggal di sana hingga jangka waktu yang panjang.
Lihat saja siapa akan emosi terlebih dahulu.
Cheng Jinshi menatapku dengan tatapan kaget, setelah itu mengerut alis dan berkata, “Xiao Xi, perubahan kamu sangat besar.”
Aku kaku terbengong, bagaimanapun aku sama sekali tidak menyangka kalau dia akan berkata demikian, setelah sadar kembali aku berkata dengan nada menyindir :”Mungkin saja dengan demikian, orang tertentu akan merasa kalau aku bukan manusia yang lemah, dan tidak dapat dipermainkan mereka dengan sesuka hatinya.”
Diriku yang dulu, sangat gampang diatasi dan sangat rendah diri.
Namun hasil apa yang aku dapat ?
Aku hanya mendapatkan penuduhan dan penghinaan mereka yang keji, sekarang Qin Yuming bahkan berani menyakiti anak-anakku !
Namun aku tidak bermaksud menceritakan kejadian hari ini kepada Cheng Jinshi, dikarenakan tidak berguna juga meskipun aku memberitahunya.
Cheng Jinshi belum tentu mau membantuku, mendingan aku sendiri yang bertindak langsung.
Cheng Jinshi sedikit bengong, dia mengerut bibirnya, tatapan matanya sangat dalam. Aku tidak dapat menebak isi pemikirannya.
Setelah itu aku menarik sudut bibir dan beralih ke topik awal, “Ini permintaan yang terakhir, kamu bisa menyetujuinya ?”
Dia sadar kembali dan mengangguk, “Setuju.”
Suaranya jeda sejenak, wajahnya menampakkan reaksi lembut, “Akhirnya kamu mau pulang, aku mana mungkin tidak setuju.”
Aku mengabaikannya dan berdiri :”Baiklah, aku pulang untuk mengemas barang, nanti malam kamu datang menjemputku dan anak-anak.”
Tidak tahu juga apa yang terjadi, meskipun Cheng Jinshi mau menyetujui semua permintaanku, namun aku malahan tidak merasa senang.
Dia mengangkat tangan dan melirik jam, setelah itu berkata, “Waktunya sudah malam juga, aku suruh orang yang mengemas barang saja, kita pulang saja ke kantorku, tunggu aku selesai rapat, kita makan malam bersama.”
“Tidak perlu lagi.”
Aku bersiap-siap untuk pulang, namun dia menarik tanganku dengan gerakan ringan dan menatapku dengan tatapan berharap :”Sebentar saja sudah selesai rapat.”
Aku membuang muka dan menyetujuinya dengan gaya terpaksa, “Baiklah.”
Aku menyadari bahwa setiap kalinya aku ke perusahaan Cheng, mental hatiku selalu mengalami perubahan yang drastis.
Pernah ada rasa minder, memohon, emosi dan juga nekat.
Sementara pada kali ini, aku berusaha mencari perasaan emosional di hatiku, namun malahan tidak dapat menemukannya.
Hatiku bahkan tidak merasakan emosional apapun.
Aku dan Cheng Jinshi masih ke dalam lift khusus, setelah keluar dari lift, dia membawa aku ke ruangan kerja CEO dan memintaku untuk menunggu sejenak. Setelah itu memerintahkan kepada asistennya untuk menyiapkan jus buah dan makanan untukku.
Setelah itu dia buru-buru melanjutkan acara rapat yang terputus karena permintaanku.
Aku pernah ke ruangan kerja Cheng Jinshi untuk beberapa kalinya, keadaannya pada setiap kalinya selalu sama.
Bersih dan sunyi.
Ruangan kerja juga persis seperti pemiliknya.
Aku meminum jus buah dan berdiri, setelah itu aku mulai memperhatikan keadaan ruangan tersebut, tanpa disadari aku mendorong pintu ruang istirahat.
Tidak tahu juga apakah dia pernah membawa Qin Yuming ke tempat ini ?
Aku memperhatikan sekilas, namun tidak dapat menemukan jawabannya.
Intinya di dalam ruangan ini tidak ada jejak wanita.
Namun hal ini tidak dapat membuktikan apapun.
Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang berasal di luar ruangan, sepertinya Cheng Jinshi telah kembali.
Aku baru saja ingin beranjak keluar, Cheng Jinshi sudah mendorong pintu dengan reaksi yang tidak senang, namun ketika melihatku, ekspresi wajahnya berubah seketika dan bagaikan telah lega, “Kenapa kamu bisa di sini ?”
“Sembarang melihat.” Aku berkata dengan ekspresi biasa.
Dia menatapku dengan tatapan dalam, sepertinya dia mulai mengerti sesuatu, sehingga wajahnya menampakkan sedikit senyuman, “Kalau begitu kamu lihat saja, aku membalas email dulu, nanti kita makan bersama.”
Aku menggeleng kepala dan berkata dengan nada datar : “Tidak perlu lagi, tidak ada yang seru.”
Aku melalui tubuhnya dan melangkah keluar, setelah itu duduk di atas sofa dan menyantap makanan di atas meja.
Setelah selesai makan sepotong kue, dia juga sudah menyelesaikan pekerjaannya, dia mengambil jaketnya dan memanggilku dengan nada lembut :”Ayo, kita makan.”
Dia mengendarai mobilnya dan membawaku ke sebuah restoran masakan pedas yang terkenal, pada saat menghentikan mobilnya di depan restoran, aku melirik Cheng Jinshi dengan tatapan bingung, namun tidak mengatakan apapun.
Setelah itu aku melepaskan sabuk pengaman dan keluar dari mobil.
“Aku dengar dari Cheng Lin, katanya restoran ini lumayan bagus.”
Dia melangkah menghampiri aku dan bersiap-siap untuk memeluk pundakku, aku menghindarinya dengan tanpa jejak, setelah itu mulai menyindir, “Cheng Jinshi, ternyata kamu bahkan mengubah selera makan sendiri hanya demi Qin Yuming.”
Tangannya kaku di pertengahan udara, kemudian masuk ke dalam saku celananya dan mengerut alis, “Aku hanya berpikir kamu mungkin saja akan suka. Kalau kamu tidak suka, kita makan di restoran lainnya saja.”
Aku kaku terbengong, rupanya dia memilih restoran berdasarkan selera aku.
Aku melangkah ke dalam restoran, “Tidak perlu lagi, di sini saja.”
Kami masuk ke dalam ruangan yang dipesan oleh Chen Lin, setelah duduk di dalam, pelayan langsung masuk dengan membawa menu makanan.
Cheng Jinshi melirik sekilas dan memberikan menu makanannya kepadaku, “Kamu pesan saja.”
Aku tidak pernah datang ke restoran ini, namun masakan pedas lebih kurangnya juga sama.
Aku tidak membuka menu makanan lagi, malahan langsung memesan beberapa makanan khas, setelah itu aku mengingat sesuatu dan berkata kepada pelayan :”Tambah satu porsi sup tulang.”
Pelayan menjawab dengan sopan dan melangkah keluar.
Dalam seketika itu suasana menjadi sangat hening.
Aku menoleh kepala dan menatap awan abu-abu yang berada di luar jendela, setelah itu terdengar suara seorang lelaki yang berkata, “Kamu ketemu masalah ya ?”
Aku terbengong sekilas, beberapa saat kemudian aku baru menyadari maksud pertanyaan tersebut.
Mungkin saja dikarenakan keputusan kembali ke keluarga Cheng terkesan sangat mendadak.
Semua ini bahkan terjadi di luar dugaannya.
Aku langsung mengelak, “Tidak ada.”
Apabila memberitahukan kejadian hari ini kepadanya, dia bukan hanya tidak akan membantuku, malahan akan menyadari niat dan tujuanku.
Cheng Jinshi terus menatapku, aku tidak menghindari tatapannya, beberapa saat kemudian dia mengeluh nafas dan berkata, “Kalau ada masalah, kasih tahu aku saja.”
Aku tertawa sinis di dalam hati, namun agar dia tidak mencurigai aku, aku tetap saja mengangguk dan berkata, “Aku tahu.”
Tidak lama kemudian pelayan mulai mengantar hidangan, di atas makanan tersebut mengandung lapisan berwarna merah yang sangat menggodakan, aku bahkan langsung berselera hanya dengan menatapnya.
Mungkin saja dikarenakan jarak keberhasilan pembalasan aku terhadap Qin Yuming sudah semakin dekat, sehingga semua makanan akan terkesan enak.
Sementara Cheng Jinshi yang duduk di sampingku hanya makan sedikit saja, setelah itu dia meletakkan sumpit dan terus meneguk teh.
Aku mengerut bibir dan menoleh ke arahnya, “Cheng Jinshi, ke depannya kita jangan makan bersama di luar lagi. Kamu tidak sanggup makan yang pedas, sedangkan aku, juga tidak ingin menyesuaikan seleramu lagi.”
Mungkin saja kami memang bukan orang yang sejenis.
Pada dulunya, selera dan kebiasaan kami hampir persis total, sebenarnya hal ini dikarenakan aku sendiri yang menyesuaikannya dan berusaha mengelabui kenyataan.
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLove at First Sight
Laura VanessaMata Superman
BrickLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyWahai Hati
JavAliusDoctor Stranger
Kevin WongCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu