Cintaku Pada Presdir - Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
Tidak akan pernah bertemu lagi.
Aku tidak tahu bagaimana diriku bisa keluar dari rumah sakit, juga tidak tahu kapan wajahku sudah dipenuhi dengan air mata.
Aku duduk di dalam mobil, kepala bersandar di stir mobil, kedua tanganku memeluk erat dadaku.
Benar-benar sangat sakit.
Aku sudah memikirkan berbagai skenario akhir dari aku dan dia, satu-satu yang tidak pernah terpikirkan adalah dia akan mengatakan secara langsung kepadaku bahwa dia akan menikahi orang lain.
Dia berkata, dia berhutang terlalu banyak pada Qin Yuming.
Bagaimana denganku.
Bukankah dia juga berhutang banyak padaku.
Apa artinya semua yang telah aku korbankan!
Hanya karena aku tidak cukup kejam, tidak bisa memainkan permainan untuk menjebak orang lain, tidak bisa memfitnah orang lain.
Sejak dulu tidak pernah mengatakan diriku merasa sakit, tidak pernah curhat aku merasa dianiyaya kepadanya.
Jadi apakah itu hal yang harus aku terima.
Setelah beberapa saat, aku menaikkan pandangan, melihat malam hari yang sangat gelap, mengambil tissue, menyeka wajahku, menyalakan mobil dan meninggalkan rumah sakit.
Karena dia sudah mau menikah.
Kalau begitu akhiri saja.
Ningxi, kamu harus benar-benar melepaskannya.
Walaupun aku terus menghibur diriku sendiri, namun masih tersimpan rasa sakit yang tersembunyi di dalam hatiku.
Ketika akan memasuki perumahan, aku menerima panggilan telepon dari Xueke,"Bagaimana kamu masih belum pulang, apakah ada masalah? Baru saja ada polisi yang datang ke rumah mencarimu.”
Pada saat itu, aku menginjak rem, karena bertemu dengan mobil polisi yang akan keluar dari perumahan.
Mereka menghentikan mobilku berkata ini berkaitan dengan kasus Lin Zhi, membutuhkan aku untuk kembali pergi ke kantor polisi, bekerja sama dengan mereka untuk kembali melakukan interogasi.
Mood ku saat ini sudah sangat buruk, namun tidak ada jalan lain hanya bisa pergi ke arah kantor polisi.
Kasus sudah berjalan pada tahap ini, kecuali tidak ada orang yang bisa diinterogasi, pada akhirnya masih mengunciku sebagai satu-satunya tersangka.
Hingga jam sembilan malam, mereka baru membiarkanku meninggalkan kantor polisi.
Ketika aku keluar dari ruangan interogasi, aku bertemu dengan Lin Zhi yang juga bersiap untuk meninggalkan tempat.
Aku akhirnya mengerti, bagaimana polisi bisa tiba-tiba memanggilku untuk menjalani interogasi, pasti ada kaitannya dengannya.
Ketika keluar dari kantor polisi, di sekelilingku sudah tidak ada orang lain.
Dia melihatku, tidak lagi berakting sebagai orang yang pikun, pandangannya dipenuhi sebuah ambisi yang dipenuhi perhitungan,"Ningxi, menurutmu, apakah kamu memiliki jalan lain yang bisa dilalui? Kamu tidak memiliki cara membuktikan ketidakbersalahan dirimu dan semua bukti menunjuk kepadamu, cepat atau lambat kamu akan ditangkap dan kasus ini akan ditutup.
Aku mengerutkan kening, sangat jijik,"Aku benar-benar mencurigai ini adalah drama yang kamu mainkan sendiri! Jika seperti itu, kamu dan Qin Yuming benar-benar mirip, hatimu yang kejam ini cukup mirip seperti ibu dan anak….”
Ketika aku mengucapkan kata"Ibu dan Anak ini”,langsung muncul sebuah tebakan yang tidak bisa dipercaya di dalam pikiranku!
Dia dan Li Jianchuan adalah pasangan kekasih.
Mereka berdua sangat melindungi Qin Yuming dan Qin Yuming juga memiliki wajah yang mirip dengan Li Jianchuan.
Aku menatap Li Zhi dengan pandangan yang erat, ingin mendapatkan kemiripan dengan Qin Yuming dari wajahnya.
Dia ditatap dan menjadi panik, dengan kejam berkata:"Kamu, apa yang kamu lihat!“
Ketika dilihat seperti itu memang benar sedikit mirip.
Aku sengaja bertanya,"Apakah kamu tahu, aku sudah mengetahui rahasiamu.”
"Aku mempunyai rahasia apa? Kamu jangan beromong kosong!"Dia memelototiku, berusaha menyembunyikan kepanikannya.
Bibirku pun perlahan-lahan terangkat, dengan tenang berkata,"Kamu dan Li Jianchuan, pada tiga puluh tahun yang lalu adalah pasangan kekasih. Benar kan? Pada saat itu kalian di 江市, seharusnya memiliki hubungan yang manis untuk beberapa saat…”
"Aku tidak tahu apa yang kamu katakan!”
Dia mengatakan ini, langkah kakinya terlihat sedikit panik dan berjalan cepat ke arah tempat parkir.
Aku mengejarnya, meraih tangannya dan berkata,"Jika benar, Qin Yuming adalah anak kamu dan Li Jianchuan kan?”
Jika tebakan ini benar, maka semua masalah yang terjadi akan menjadi sangat logis.
Li Jianchuan adalah orang seperti apa, bagaimana bisa karena"Takdir"dan berbuat sebaik itu kepada Qin Yuming.
Bahkan demi dia, tidak memperdulikan kemungkinan retaknya hubungan dengan keluarga Cheng, merencanakan Cheng Jinshi untuk menandatangani perjanjian cerai itu.
Namun jika ini adalah hubungan ayah dan anak, maka semua menjadi masuk akal.
Lin Zhi yang mendengar perkataanku, menjadi sedikit terkejut, namun dengan tertawa dingin berkata:"Yang kamu ketahui cukup banyak juga.”
Dia tidak menyangkal.
Hatiku terasa tenggelam,"Kalau begitu dia dan Cheng Jinshi….”
"Jika kamu berani mengatakan satu kata pun dengan sembarang, aku pasti akan membuat keluargamu menanggung harga atas banyak masalahmu ini.”
Terdengar suara laki-laki yang kejam dari belakang.
Aku membalikkan badan, menghadapi wajah yang dingin dan pandangan yang keji dari Li Jianchuan.
Malam yang gelap, ketika membalikkan badan dan melihatnya aku hampir dibuat terkejut,"Asalkan kalian tidak mencari masalah denganku, aku sama sekali tidak peduli dengan masalah-masalah kalian.”
Setelah mengatakannya, aku berjalan kembali ke mobilku dengan punggung yang lurus.
Mengemudikan mobil pergi dari tempat ini.
Dalam pikiranku terus memikirkan pembicaraan yang baru saja terjadi dengan mereka.
Jika Qin Yuming adalah anak dari Lin Zhi, maka Cheng Jinshi dan Qin Yuming… Bukankah adalah kakak beradik?
TIdak mungkin.
Jika seperti itu maka Li Jianchuan dan Lin Zhi tidak mungkin satu pikiran dan membiarkan Qin Yuming menikah dengan Cheng Jinshi.
Kalau begitu apa sebenarnya hubungan mereka?
Hatiku tidak memiliki petunjuk apapun.
Hanya merasa sangat berantakan.
Karena memikirkan ini, ditambah dengan "Berita gembira "Cheng Jinshi yang akan menikah, sepanjang malam aku tidak bisa tidur nyenyak.
Keesokan harinya, langit terang, aku pun turun dari tempat tidur, turun ke bawah membuat sarapan dan menemani kedua anak bermain beberapa saat.
Kemudian aku secara tepat waktu pergi bekerja ke perusahaan.
Menggunakan kesibukan untuk membuang pikiran-pikiran yang aneh dari dalam hatiku.
Pada siang hari, ada orang yang mengetuk pintu kantorku.
Aku mengira Cheng Xuan yang mengirimkanku makanan, tanpa menengadahkan kepala hanya berkata:"Masuk.”
Orang dari luar pun masuk, tidak ada suaranya untuk beberapa saat.
Aku meletakkan pulpen tanda tangan dari tanganku, menengadahkan kepala dan sedikit terkejut,"Sejak kapan kamu kembali?"
Shen Yanting yang seharusnya ada di Inggris, tiba-tiba muncul di dalam kantorku.
"Kemarin baru saja sampai.”
Dia dengan wajah yang tampan mengetuk meja ku dengan jarinya, memiringkan kepala dan bertanya,"Makan siang bersama?”
"Baik."Aku langsung menyanggupi.
Aku berpikir dia baru pulang dari luar negeri, aku pun membawanya ke restoran oriental di dekat bangunan ini, untuk mengubah seleranya.
Pelayan pun membawa kami ke tempat duduk untuk dua orang.
Aku duduk, sambil tersenyum berkata:"Anggap untuk menyambutmu, namun hanya aku seorang, kamu jangan merasa kesepian.”
Dia meletakkan jasnya di punggung kursi dan menjawab seadanya”"Ada kamu saja sudah cukup.”
Aku sedikit tidak enak dan mengalihkan pandangan darinya, perkataannya ini bisa memiliki dua buah arti, aku pun tidak menanggapinya.
Hanya bisa tersenyum, mengalihkan pembicaraan,"Bagaimana bisa kamu tiba-tiba kembali?”
Dia tersenyum dengan misterius berkata,"Pulang untuk memberikanmu sebuah hadiah.”
"Hadiah?"Aku tidak mengerti.
Hadiah apa yang membutuhkannya datang dari tempat yang sangat jauh dan memberikannya langsung kepadaku.
Karena makan siang pada jam sibuk, pelayan pun tidak bisa dengan cepat menyajikan teh, dia pun mengambil teko dengan tenang dan menuangkan teh ke dalam gelasku," Hadiah ini bisa membebaskanmu dari tersangka di kasus pembakaran."
Aku tidak mengalihkan pandangan, dengan mendesak bertanya,"Hadiah apa?”
Kepalaku sudah dibuat pusing oleh kasus ini, jika bisa membersihkan diri, itu adalah hal yang paling aku inginkan.
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniBaby, You are so cute
Callie WangAsisten Bos Cantik
Boris DreyPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu