Cintaku Pada Presdir - Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
Sebelum Cheng Jinshi menjawab, aku berkata menyindir terlebih dahulu “Atas dasar apa? Atas dasar, aku bisa melahirkan anak.”
Wajah Qin Yuming pucat seketika, dia memelototi aku, lalu berlari keluar sambil mendekap wajah.
Aku semakin yakin, dia sangat sensitif sekali terhadap topik anak kecil.
Melihat bunga yang berserakan di lantai, dalam hatiku tiba-tiba memiliki perasaan tertekan yang tak terucapkan.
Seolah-olah, aku juga berubah menjadi orang yang kejam.
Namun, teringat akan anak-anak, teringat akan siksaan Qin Yuming padaku dan anak-anak, aku memberitahu diriku sendiri untuk jangan berbelas kasihan, jangan memberi orang lain kesempatan untuk melangkahi batas.
Hanya dengan begitu, barulah aku bisa melindungi anak-anak.
“Ini tidak ada hubungannya dengan apakah kamu bisa melahirkan anak.”
Tiba-tiba, terdengar suara Cheng Jinshi yang rendah dan berat.
Sekujur tubuhku bergetar, aku tertegun, lalu sadar kembali, Cheng Jinshi sedang menjawab terhadap perkataanku tadi.
Aku meremas tangan “Entah berhubungan atau tidak, aku pun tidak peduli.”
Dalam matanya terlintas akan kesedihan, tetapi segera kembali tenang, lalu Cheng Jinshi berkata dengan suara lembut “Kamu sudah hampir pulang kerja, bagaimana kalau makan malam bersama?”
“Tidak, aku harus pergi membahas masalah kerja sama dengan Shen Yanting” Sambil berkata dengan datar, aku memasukan ponsel ke dalam tas dan hendak pergi.
Cheng Jinshi langsung meraih pergelangan tanganku, matanya tajam dan penuh dengan rasa tidak senang “Kamu….”
“Janji di antara kita, apakah kamu sudah lupa?”
Sebelum aku selesai berbicara, tangan yang menangkap pergelangan tanganku melonggar, bahkan aku bisa merasakan kesedihannya.
Aku perlahan-lahan menarik kembali pergelangan tanganku, aku tidak menatapnya, lalu aku berjalan keluar tanpa menolehkan kepala.
Namun, di punggungku ada sebuah tatapan yang membuat orang bergidik dingin, hingga aku berjalan ke belokan, barulah menghilang.
Aku membawa Chen Xuan pergi ke Klein untuk menemui Shen Yanting, setelah memastikan rinciannya, kami pun segera pergi.
Shen Yanting ingin mengundangku makan bersama, tetapi melihat sikapku yang sungkan, dia juga tidak memaksakan.
Aku bukanlah tidak menganggapnya sebagai teman, hanya saja tidak ingin diberi tuduhan yang tak berdasar.
Setelah keluar dari Klein, aku mengantarkan Chen Xuan pulang ke rumah, lalu langsung menyetir ke kediaman tua.
Sejak memiliki anak, hal yang paling ingin kulakukan setelah sibuk seharian, adalah pulang ke rumah.
Melihat anak-anak, kelelahan dalam seharian pun akan menghilang sebagian besar.
Seluruh pertahanan juga menjadi berarti.
Aku memberhentikan mobil di dalam halaman rumah, lalu turun dan berjalan ke dalam kediaman tua. Tatapanku menyapu pada pintu halaman rumah dan melihat ada sebuah mobil yang melesat masuk.
Aku tidak menghiraukannya dan langsung berjalan ke dalam.
Siapa tahu, begitu masuk ke ruang tamu, aku melihat Su Shansan beserta Ayah Su dan Ibu Su sedang asyik berbincang dengan Lin Zhi. Ketika melihatku, mereka semua terbengong.
Sebaliknya, aku justru tersenyum.
Su Shansan bereaksi terlebih dahulu, dia membelalak marah “Bagaimana kamu bisa ada di sini?!”
“Ini adalah rumahku, tidakkah seharusnya aku berada di sini?” Aku menatapnya bagaikan menatap orang bodoh.
Sementara itu, Ayah Su menatapku dalam diam, tatapannya entah kenapa terasa aneh.
Mendengar perkataanku, Su Shansan langsung meledak, mentang-mentang ada Ayah Su dan Ibu Su di sini, dia berteriak marah “Dasar kamu si jalang, atas hak apa kamu….”
Aku membungkuk mengambil segelas air dan menyemburkannya pada wajah Su Shansan, lalu memotongnya dengan tegas “Su Shansan, mungkin kamu perlu belajar ulang di sekolah dasar, biarlah guru mengajarimu, bagaimana menuliskan kata ‘hormat’.”
Su Shansan termangu dan wajahnya basah. Sesaat kemudian, barulah dia sadar kembali, dia merasa gusar dan menyerbu ke arahku sambil menerkam “Beraninya kamu memperlakukan aku seperti itu??”
Ketika Su Shansan hendak menerjangku, pinggangku dirangkul, lalu aku menabrak ke dalam pelukan yang membawa sedikit kedinginan dan pria itu berseru marah “Su Shansan, apa yang sedang kamu lakukan?”
Su Shansan menerjang udara, ketika melihat Cheng Jinshi, ekspresinya sedikit panik “Aku… dia, dia menyemburkan air padaku!”
Melihat aku baik-baik saja, Cheng Jinshi menatap dingin kepada ketiga orang yang sedang duduk di atas sofa, seolah-olah tidak mendengar perkataan Su Shansan “ Direktur Su, Nyonya Su, Ibu, kalian lanjut berbincang saja, aku bawa Ning Xi ke atas.”
Cheng Jinshi merangkulku dan hendak naik ke atas, lalu Lin Zhi bergegas memanggilnya “Jinshi, hari ini Paman Su dan Bibi Su kamu datang kemari, ada masalah yang ingin mereka bahas denganmu.”
“Ada masalah apa?” Langkah kaki Cheng Jinshi tertegun.
Lin Zhi tersenyum “Kerja sama kamu dan Yuming, bukankah sudah dibatalkan? Sekarang Perusahaan Su ingin bergabung.”
Aku mencibir dan langsung membuka kedok “Bukankah sebelumnya Perusahan Su ingin menjalin kerja sama dengan Klein? Kenapa, sekarang setelah ditolak oleh Klein, kalian menganggap Perusahaan Cheng sebagai cadangan? Sungguh bagus sekali rencana kalian.”
Cheng Jinshi tertegun, lalu bertanya kepada Ayah Su “Apakah benar seperti itu?”
Ayah Su dan Ibu Su juga termangu, sepertinya tidak menyangka aku akan begitu terus-terang.
Ibu Su menatapku dengan gusar, dalam matanya penuh dengan peringatan, tetapi aku sama sekali tidak takut dengannya.
Ayah Su berdeham “Benar seperti itu, namun, Perusahaan Su pasti tidak memiliki pikiran untuk menjadikan Perusahaan Cheng sebagai pilihan cadangan, kamu tenang saja.”
Setelah selesai berkata, tatapannya masih tertuju padaku, ini membuatku merasa sangat aneh.
Tetapi entah kenapa, aku tidaklah menolak tatapannya.
Tanpa mempertimbangkannya, Cheng Jinshi berkata dengan dingin “Perusahaan Cheng tidak kekurangan mitra kerja, Direktur Su, silahkan pulang saja.”
Mendengar penolakannya, Ibu Su menyalahkan semuanya padaku, dia ingin memaki aku, tetapi mundur karena tatapan Ayah Su.
Ayah Su bangkit berdiri dan pamit, lalu pergi bersama Ibu Su dan Su Shansan.
Namun, ketika tiba di depan pintu, Ayah Su menolehkan ke belakang, dia ragu di tempat, sepertinya sedang meronta.
Tetapi pada akhirnya, dia pun pergi.
Aku pulang terlalu malam dan sudah melewati jam makan malam keluarga Cheng, maka aku pergi ke dapur membuat makanan yang sederhana untuk mengisi perut kosong..
“Wa….”
Baru setengah makan, terdengar suara tangisan Anan dari lantai dua.
Hatiku kaget, aku meletakkan sumpit, lalu bergegas berlari ke lantai dua. Anan terjatuh di depan pintu kamar Lin Zhi dan Bibi Wu hendak menggendongnya.
Aku segera ke sana, lalu menggendong Anan dan menenangkannya. Aku menatap Bibi Wu dan bertanya sambil mengernyit “Kenapa Anan menangis?”
Anan merebah di pundakku, di bulu matanya juga ada air mata dan tangannya memegangi sesuatu. Aku sibuk untuk menenangkannya, juga tidak melihat dengan cermat, aku langsung melemparkannya ke dalam topi, lalu lanjut menepuk punggungnya dengan pelan.
Bibi Wu menunjuk pintu kamar yang tertutup rapat dan berkata dengan suara rendah “Anan sepertinya melihat pintu kamar dalam keadaan tidak tertutup, lalu bermain ke dalam, setelah Nyonya naik ke atas, dia langsung mendorong Anan keluar…. Salahku juga, tadi aku sibuk memberi Beibei minum susu dan tidak sempat menggendong Anan keluar.”
Aku menyingkap celana Anan, ada memar di lututnya yang halus.
Api amarah langsung berkobar, aku mendorong pintu kamar dengan keras dan menatap Lin Zhi yang sedang duduk di depan meja rias “Adakah nenek yang seperti kamu?! Anan sedang menangis dengan begitu keras, apakah kamu tidak mendengarnya?”
Lin Zhi langsung meletakkan produk perawatan kulit di tangannya ke atas meja, lalu berkata dengan galak “Kamu tidak mengajari anakmu dengan baik, maka aku ajarkan untukmu.”
Saking gusarnya, badanku gemetaran dan aku berteriak rendah “Apa yang tidak baik dari Anan? Ini adalah rumahnya, dia pun masih berjalan dengan tertatih-tatih, dia tidak sengaja masuk ke dalam kamarmu, apakah kamu tidak bisa berbicara baik-baik dengannya? Kenapa harus melukainya, apakah dia bukan cucumu?!”
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiMy Greget Husband
Dio ZhengPredestined
CarlyHarmless Lie
BaigePenyucian Pernikahan
Glen ValoraCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu