Cintaku Pada Presdir - Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian

Sebelum Cheng Jinshi menjawab, aku berkata menyindir terlebih dahulu “Atas dasar apa? Atas dasar, aku bisa melahirkan anak.”

Wajah Qin Yuming pucat seketika, dia memelototi aku, lalu berlari keluar sambil mendekap wajah.

Aku semakin yakin, dia sangat sensitif sekali terhadap topik anak kecil.

Melihat bunga yang berserakan di lantai, dalam hatiku tiba-tiba memiliki perasaan tertekan yang tak terucapkan.

Seolah-olah, aku juga berubah menjadi orang yang kejam.

Namun, teringat akan anak-anak, teringat akan siksaan Qin Yuming padaku dan anak-anak, aku memberitahu diriku sendiri untuk jangan berbelas kasihan, jangan memberi orang lain kesempatan untuk melangkahi batas.

Hanya dengan begitu, barulah aku bisa melindungi anak-anak.

“Ini tidak ada hubungannya dengan apakah kamu bisa melahirkan anak.”

Tiba-tiba, terdengar suara Cheng Jinshi yang rendah dan berat.

Sekujur tubuhku bergetar, aku tertegun, lalu sadar kembali, Cheng Jinshi sedang menjawab terhadap perkataanku tadi.

Aku meremas tangan “Entah berhubungan atau tidak, aku pun tidak peduli.”

Dalam matanya terlintas akan kesedihan, tetapi segera kembali tenang, lalu Cheng Jinshi berkata dengan suara lembut “Kamu sudah hampir pulang kerja, bagaimana kalau makan malam bersama?”

“Tidak, aku harus pergi membahas masalah kerja sama dengan Shen Yanting” Sambil berkata dengan datar, aku memasukan ponsel ke dalam tas dan hendak pergi.

Cheng Jinshi langsung meraih pergelangan tanganku, matanya tajam dan penuh dengan rasa tidak senang “Kamu….”

“Janji di antara kita, apakah kamu sudah lupa?”

Sebelum aku selesai berbicara, tangan yang menangkap pergelangan tanganku melonggar, bahkan aku bisa merasakan kesedihannya.

Aku perlahan-lahan menarik kembali pergelangan tanganku, aku tidak menatapnya, lalu aku berjalan keluar tanpa menolehkan kepala.

Namun, di punggungku ada sebuah tatapan yang membuat orang bergidik dingin, hingga aku berjalan ke belokan, barulah menghilang.

Aku membawa Chen Xuan pergi ke Klein untuk menemui Shen Yanting, setelah memastikan rinciannya, kami pun segera pergi.

Shen Yanting ingin mengundangku makan bersama, tetapi melihat sikapku yang sungkan, dia juga tidak memaksakan.

Aku bukanlah tidak menganggapnya sebagai teman, hanya saja tidak ingin diberi tuduhan yang tak berdasar.

Setelah keluar dari Klein, aku mengantarkan Chen Xuan pulang ke rumah, lalu langsung menyetir ke kediaman tua.

Sejak memiliki anak, hal yang paling ingin kulakukan setelah sibuk seharian, adalah pulang ke rumah.

Melihat anak-anak, kelelahan dalam seharian pun akan menghilang sebagian besar.

Seluruh pertahanan juga menjadi berarti.

Aku memberhentikan mobil di dalam halaman rumah, lalu turun dan berjalan ke dalam kediaman tua. Tatapanku menyapu pada pintu halaman rumah dan melihat ada sebuah mobil yang melesat masuk.

Aku tidak menghiraukannya dan langsung berjalan ke dalam.

Siapa tahu, begitu masuk ke ruang tamu, aku melihat Su Shansan beserta Ayah Su dan Ibu Su sedang asyik berbincang dengan Lin Zhi. Ketika melihatku, mereka semua terbengong.

Sebaliknya, aku justru tersenyum.

Su Shansan bereaksi terlebih dahulu, dia membelalak marah “Bagaimana kamu bisa ada di sini?!”

“Ini adalah rumahku, tidakkah seharusnya aku berada di sini?” Aku menatapnya bagaikan menatap orang bodoh.

Sementara itu, Ayah Su menatapku dalam diam, tatapannya entah kenapa terasa aneh.

Mendengar perkataanku, Su Shansan langsung meledak, mentang-mentang ada Ayah Su dan Ibu Su di sini, dia berteriak marah “Dasar kamu si jalang, atas hak apa kamu….”

Aku membungkuk mengambil segelas air dan menyemburkannya pada wajah Su Shansan, lalu memotongnya dengan tegas “Su Shansan, mungkin kamu perlu belajar ulang di sekolah dasar, biarlah guru mengajarimu, bagaimana menuliskan kata ‘hormat’.”

Su Shansan termangu dan wajahnya basah. Sesaat kemudian, barulah dia sadar kembali, dia merasa gusar dan menyerbu ke arahku sambil menerkam “Beraninya kamu memperlakukan aku seperti itu??”

Ketika Su Shansan hendak menerjangku, pinggangku dirangkul, lalu aku menabrak ke dalam pelukan yang membawa sedikit kedinginan dan pria itu berseru marah “Su Shansan, apa yang sedang kamu lakukan?”

Su Shansan menerjang udara, ketika melihat Cheng Jinshi, ekspresinya sedikit panik “Aku… dia, dia menyemburkan air padaku!”

Melihat aku baik-baik saja, Cheng Jinshi menatap dingin kepada ketiga orang yang sedang duduk di atas sofa, seolah-olah tidak mendengar perkataan Su Shansan “ Direktur Su, Nyonya Su, Ibu, kalian lanjut berbincang saja, aku bawa Ning Xi ke atas.”

Cheng Jinshi merangkulku dan hendak naik ke atas, lalu Lin Zhi bergegas memanggilnya “Jinshi, hari ini Paman Su dan Bibi Su kamu datang kemari, ada masalah yang ingin mereka bahas denganmu.”

“Ada masalah apa?” Langkah kaki Cheng Jinshi tertegun.

Lin Zhi tersenyum “Kerja sama kamu dan Yuming, bukankah sudah dibatalkan? Sekarang Perusahaan Su ingin bergabung.”

Aku mencibir dan langsung membuka kedok “Bukankah sebelumnya Perusahan Su ingin menjalin kerja sama dengan Klein? Kenapa, sekarang setelah ditolak oleh Klein, kalian menganggap Perusahaan Cheng sebagai cadangan? Sungguh bagus sekali rencana kalian.”

Cheng Jinshi tertegun, lalu bertanya kepada Ayah Su “Apakah benar seperti itu?”

Ayah Su dan Ibu Su juga termangu, sepertinya tidak menyangka aku akan begitu terus-terang.

Ibu Su menatapku dengan gusar, dalam matanya penuh dengan peringatan, tetapi aku sama sekali tidak takut dengannya.

Ayah Su berdeham “Benar seperti itu, namun, Perusahaan Su pasti tidak memiliki pikiran untuk menjadikan Perusahaan Cheng sebagai pilihan cadangan, kamu tenang saja.”

Setelah selesai berkata, tatapannya masih tertuju padaku, ini membuatku merasa sangat aneh.

Tetapi entah kenapa, aku tidaklah menolak tatapannya.

Tanpa mempertimbangkannya, Cheng Jinshi berkata dengan dingin “Perusahaan Cheng tidak kekurangan mitra kerja, Direktur Su, silahkan pulang saja.”

Mendengar penolakannya, Ibu Su menyalahkan semuanya padaku, dia ingin memaki aku, tetapi mundur karena tatapan Ayah Su.

Ayah Su bangkit berdiri dan pamit, lalu pergi bersama Ibu Su dan Su Shansan.

Namun, ketika tiba di depan pintu, Ayah Su menolehkan ke belakang, dia ragu di tempat, sepertinya sedang meronta.

Tetapi pada akhirnya, dia pun pergi.

Aku pulang terlalu malam dan sudah melewati jam makan malam keluarga Cheng, maka aku pergi ke dapur membuat makanan yang sederhana untuk mengisi perut kosong..

“Wa….”

Baru setengah makan, terdengar suara tangisan Anan dari lantai dua.

Hatiku kaget, aku meletakkan sumpit, lalu bergegas berlari ke lantai dua. Anan terjatuh di depan pintu kamar Lin Zhi dan Bibi Wu hendak menggendongnya.

Aku segera ke sana, lalu menggendong Anan dan menenangkannya. Aku menatap Bibi Wu dan bertanya sambil mengernyit “Kenapa Anan menangis?”

Anan merebah di pundakku, di bulu matanya juga ada air mata dan tangannya memegangi sesuatu. Aku sibuk untuk menenangkannya, juga tidak melihat dengan cermat, aku langsung melemparkannya ke dalam topi, lalu lanjut menepuk punggungnya dengan pelan.

Bibi Wu menunjuk pintu kamar yang tertutup rapat dan berkata dengan suara rendah “Anan sepertinya melihat pintu kamar dalam keadaan tidak tertutup, lalu bermain ke dalam, setelah Nyonya naik ke atas, dia langsung mendorong Anan keluar…. Salahku juga, tadi aku sibuk memberi Beibei minum susu dan tidak sempat menggendong Anan keluar.”

Aku menyingkap celana Anan, ada memar di lututnya yang halus.

Api amarah langsung berkobar, aku mendorong pintu kamar dengan keras dan menatap Lin Zhi yang sedang duduk di depan meja rias “Adakah nenek yang seperti kamu?! Anan sedang menangis dengan begitu keras, apakah kamu tidak mendengarnya?”

Lin Zhi langsung meletakkan produk perawatan kulit di tangannya ke atas meja, lalu berkata dengan galak “Kamu tidak mengajari anakmu dengan baik, maka aku ajarkan untukmu.”

Saking gusarnya, badanku gemetaran dan aku berteriak rendah “Apa yang tidak baik dari Anan? Ini adalah rumahnya, dia pun masih berjalan dengan tertatih-tatih, dia tidak sengaja masuk ke dalam kamarmu, apakah kamu tidak bisa berbicara baik-baik dengannya? Kenapa harus melukainya, apakah dia bukan cucumu?!”

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu