Cintaku Pada Presdir - Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun

Keesokan harinya.

Aku dan Cheng Jinshi sama-sama mengantar Lin Zhi ke vila keluarga Lin.

Keluarga Lin sudah mengatur semuanya, mengosongkan seluruh vila, dan secara khusus menyewa empat pengasuh dan dua perawat untuk bergiliran merawat Lin Zhi.

Lin Zhi tidak menolak untuk kembali, mungkin dia tidak ingin melihatku setiap hari di keluarga Cheng.

Setelah selesai mengurus Lin Zhi, aku dan Cheng Jinshi pergi lebih dulu, masing-masing kembali ke perusahaan sendiri.

Karena proyek baru, ada banyak perusahaan dalam dan luar negeri mencari kami untuk bekerja sama di proyek baru ini.

Chen Xuan merangkum semua daftar perusahaan untukku, ketika aku memiliki waktu kosong, aku akan melihat satu per satu, lalu memilih dua perusahaan sesuai dengan kemampuan mereka untuk diajak kerja sama, lalu memberikannya kepada desainer mereka untuk bertanggung jawab atas proyek tersebut. Aku hanya perlu membantu mereka meninjau atau memberi saran.

Jam delapan malam, aku pulang kerja.

Cheng Jinshi juga berada di rumah, dia keluar dari dapur, meletakkan seporsi sayur di atas meja, melihat diriku pulang, “Sudah lapar? Cepat makan.”

Aku menghampiri, melihat ada empat lauk dan satu sup di atas meja, sedikit terkejut memandangnya, “Kamu yang memasak semua ini?”

Dia bisa memasak, tapi jarang turun ke dapur dan tidak terlalu ahli.

Dia mengerutkan kening, ekspresinya tidak berubah dan mengatakan kata-kata romantis, “Apakah ada masalah aku memasak untuk istriku sendiri?”

Pada saat ini, dia damai dan kuat, dengan dirinya yang acuh tidak acuh adalah dua orang yang berbeda.

Aku tidak pernah menghadapi dia seperti ini, tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku ingin mendekati dirinya yang seperti ini.

Aku berjalan ke ruang makan, melemparkan tas ke kursi kosong, “Tidak ada masalah.”

Dia memegang mangkuk, mengambilkan sup untukku, “Lambungmu tidak sehat, minum sup dulu baru makan.”

“Baik.”

Seolah, dalam arti sebenarnya, perasaan kedua pasangan itu.

Saat ini, aku berpikir, hubungan kami benar-benar bisa berubah.

Hari-hari selalu bergerak maju, kebencian masa lalu akan berlalu.

Memaafkannya pada tahap tertentu, juga termasuk memaafkan diri sendiri.

Hp di tasku tiba-tiba berdering, aku meletakkan sendok, mengeluarkan hp dan melihatnya, ternyata nomor asing.

Cheng Jinshi curiga “Kenapa tidak dijawab?”

“Mungkin penipu, ayo makan dulu.”

Aku mengerutkan kening, aku tidak terlalu suka menjawab nomor asing dan langsung mematikannya.

Siapa sangka, dua menit kemudian, nomor ini menelepon lagi.

Aku sempat curiga sebentar, lalu menjawabnya: “Halo, siapa?”

“Ning Xi, ya? Aku Liu Qian.”

Bukankah Istri Zhou Ziyun tidak menyukaiku, kenapa tiba-tiba meneleponku?

Aku mencemberutkan bibir, “Iya aku, ada apa?”

“Ketika aku dan Zhou Ziyun menikah, dia ceroboh sampai tidak sempat mempersiapkan cincin. Aku pikir, kebetulan kamu seorang desainer, bisakah kamu membantu kami mendesain sepasang cincin?”

“Bisa.”aku langsung menyetujuinya, “Kapan kamu ada waktu ke perusahaan mengatakan padaku semua persyaratanmu.”

Dia berkata dengan gembira: “Sekarang, aku bisa pergi ke perusahaanmu sekarang, apakah kamu ada waktu?”

Aku sedikit lelah, tidak ingin pergi ke perusahaan lagi, mengingat bantuan Zhou Ziyun kepadaku, aku langsung menyetujuinya.

“Aku ada waktu, aku kirimkan alamatnya ke hp-mu.”

Setelah menutup telepon, aku segera meminum sup di mangkuk.

Cheng Jinshi mengerutkan kening, berkata: “Pelan sedikit.”

“Aku ada urusan harus ke kantor sebentar.”setelah selesai meminum sup, aku bangkit mengambil tasku.

“Ada apa?”

“Itu……”

Awalnya aku ingin memberitahunya, tapi mengingat dia dan Zhou Ziyun tidak akur, dari pada membuat keduanya tidak senang.

Aku mengatur ulang bahasaku, berkata: “Masalah pekerjaan, kamu pernah mengatakan tidak akan ikut campur.”

Aku tidak membohonginya, itu memang masalah pekerjaan.

Dia tidak marah, hanya berkata dengan lembut: “Hati-hati di jalan, pulang lebih awal setelah selesai bekerja.”

“Ehn, iya.”aku menganggukkan kepala, dan bergegas ke perusahaan.

Aku memarkirkan mobil di tempat parkir bawah tanah, lalu menelepon Liu Qian sambil masuk ke lift, bermaksud untuk menanyakan apakah dia sudah tiba.

Anehnya, hp-nya dimatikan.

Aku pikir hp-nya mungkin tidak ada baterai, dan bersiap-siap menunggunya di perusahaan.

Ketika lift sampai, aku keluar dalam kegelapan, semua karyawan sudah pulang kerja.

Karena dua hari yang lalu aku sudah berdikusi dengan Ning Zhenfeng untuk menyewa seluruh gedung, jadi tidak ada perusahaan lain yang menyalakan lampu.

Aku menyalakan senter di hp-ku, berjalan ke depan pintu perusahaan, memasukkan password dan membuka pintu.

“Wuuuu!”

Ketika menekan digit terakhir, pintu perusahaan berbunyi “Dang”dan pada saat yang bersamaan sepasang tangan tiba-tiba menutup mulutku.

Telapak tangannya sangat kasar dan lebar. Ini tangan pria!

Aku ketakutan, membelalakkan kedua mataku, meronta mati-matian, perlahan-lahan kepalaku pusing, dan tubuhku kehilangan kekuatan.

Hingga akhirnya, semuanya gelap.

Ketika sadar, aku terbangun oleh dering hp-ku.

Aku membuka mataku, melihat sekeliling yang gelap gulita, sekitar jam tiga atau empat pagi.

Dengan sinar bulan di luar jendela, aku menemukan diriku berada di kantorku sendiri!

Dan aku, terbaring di sofa kantor, bahkan tubuhku ditutupi sebuah selimut tipis.

Hp dan tas semuanya tidak ada yang hilang.

Apa yang terjadi……

Jelas-jelas aku baik-baik saja, tapi ketakutan besar muncul di hatiku.

Tidak mungkin ada orang yang begitu membosankan, membuatku pingsan hanya ingin aku tidur.

Seolah-olah seseorang telah menenun jaring yang membuatku tidak bisa melarikan diri.

“Seperti sebuah mimpi yang diluar akal sehat, begitu disentuh akan hancur……”

Hp-ku kembali berdering.

Aku melihat telepon dari Cheng Jinshi, aku segera menjawabnya, dan ingin menceritakan padanya apa yang terjadi pada diriku.

“Cheng Jinshi, aku……”

“Ningxi,terjadi sesuatu pada ibu, kamu dimana?”ucap dia mendesak.

“Apa yang terjadi?” Aku panik, karena familiar dengan perusahaan, aku melangkah keluar.

Suaranya seperti lapisan es tipis, “Vila terbakar di tengah malam, dan membakar mati dua orang.”

“Aku segera ke sana! Bagaimana keadaan ibu?”

“Kebetulan ibu bangun tengah malam dan berlari keluar saat melihat api. Dia ketakutan, tapi tidak ada masalah pada dirinya, dia sudah diantar ke rumah lama.”

“Baguslah……”

Pertama-tama dibuat pingsan, lalu tiba-tiba mengetahui Lin Zhi ada masalah, aku gugup sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Tidak peduli berapa kali dia menghitungku, begitu mendengar dia kecelakaan, aku tidak bisa menahan kekhawatiranku.

Bagaimana pun, dia orang hidup, dan ibu kandung Cheng Jinshi.

Aku menyetir mobil ke vila keluarga Lin, vila itu sudah dipasang garis polisi dan polisi sedang melakukan penyelidikan.

Cheng Jinshi berada di gerbang halaman, dia mengepalkan tangannya erat-erat, seluruh tubuhnya dipenuhi dengan aura marah.

Aku turun dari mobil, bergegas ke sampingnya, bertanya: “Bagaimana bisa tiba-tiba terjadi kebakaran, apakah sudah mengetahui penyebabnya?”

Dia menundukkan kepala melihatku. Wajahnya sedikit melembut, tapi tetap saja menakutkan, “Baru mengetahui alasannya, sengaja dibakar.”

“Sengaja dibakar……” Seluruh tubuhku membeku.

Pada saat semua orang tertidur lelap, ini …… berniat membunuh orang.

Aku merasa ngeri, mengingat Lin Zhi terakhir kali terluka, sebuah pikiran melintas di benakku, aku gemetar dan berkata, “A……apakah ingin membungkam mulut dengan membunuh orang?”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu