Cintaku Pada Presdir - Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
Aku mengerang, mendorongnya dengan lembut, tertawa kecil, “Kamu lihat, bukankah aku baik-baik saja? Mau melakukan prosedur keluar rumah sakit.”
Di bola matanya masih ada rasa bersalah, dengan lembut berkata :”Kamu tunggu di bangsal, aku saja yang pergi melakukannya.”
Selesai bicara, dia membalikkan badannya dan pergi.
Aku melihat-lihat punggungnya, seperti ada yang dipikirkan.
Aku tidak ingin meragukannya, tetapi aku tidak bisa menahannya.
Dia bilang dia pergi ke perjalanan bisnis luar negeri, jadi orang yang kemarin aku lihat di rumah sakit, adalah siapa?
Walaupun aku kemarin benar-benar tidak melihat wajahnya, tetapi bentuk badannya, sangat mirip dengan dia.
Tiba-tiba aku berpikir, mungkin juga seumur hidup ini, aku tidak mungkin lagi mempercayai orang lain seperti aku mempercayai Cheng Jinshi.
Dia sudah selesai melakukan prosedur rumah sakit dan kembali, “ayo jalan, aku antar kamu pulang.”
Aku dan dia bersama-sama berjalan keluar rumah sakit, di tengah perjalanan, aku tidak sengaja berbicara, “Aku kemarin di rumah sakit… …”
--melihat orang yang sangat mirip denganmu.
Kalimat ini tersangkut di tenggorokkan, karena ada orang dari belakangku memegang kerah bajuku, menarik rambut panjangku, sangat sakit.
Aku menolehkan kepala, Ibu Bai Yiyi menarik suaranya dan berteriak, “Kamu ingin kabur ya? Putriku masih berbaring di atas kasur, kamu seorang pembunuh ingin kabur kemana?!”
Putrinya menerima sogokan untuk memfitnahku, setelah dicelakai oleh pelaku dibelakang layar, malah berbalik memfitnahku.
Sekarang masih berpikir menjadikanku kambing hitam menyalahkan semua kesalahannya padaku.
Tidak akan terjadi!
Aku tertawa dingin, “Jika aku tidak keluar rumah sakit, apa kamu berniat membayari biaya rumah sakitku? Tante, jika kamu masih menyebutku pembunuh, aku bisa menuntutmu memfitnah orang.”
Benar-benar tidak tahu malu.
Zhou Ziyun memegang erat tangannya, menyipitkan mata dengan marah, “lepaskan dia.”
Ibu Bai yiyi marah tetapi berusaha tenang, “Siapa kamu? Baiklah, wanita ini benar-benar hebat, pelacur satu lanjut satu lagi!”
Aku melayangkan tangan dan menampar mukanya, berteriak marah sambil melototinya, ”Jaga ucapanmu!”
Dia menjerit dan mulai menangis, “memukuli orang! Semuanya lihat kemari, dia sangat kejam, menyebabkan putriku berbaring di atas kasur tidak bisa bergerak, sekarang masih menamparku!”
Disana ditonton banyak orang, kata-katanya, semakin membuat banyak bisikan yang menuduhku.
Aku tidak diam, membantah, “Tante, aku menghormatimu, sehingga memanggilmu tante, tetapi jika mau dihormati orang lain, perlu diusahakan sendiri. Putrimu menerima sogokan untuk memfitnahku, sekarang dia dicelakai orang, aku lagi yang difitnah, apa kamu sengaja mencari kesempatan untuk memeras uang lebih banyak lagi?”
Bisikan orang yang menuduhku berkurang lebih dari separuh, pandangan mereka terhadap Ibu Bai yiyi telah berubah, mengatakan dia dan putrinya gila harta.
Genggaman tangan Zhou Ziyun bertenaga, setelah Ibu Bai Yiyi kesakitan dan melepas kerah bajuku, didorong keras oleh Zhou Ziyun.
“Ayo kita pergi.” Aku berbicara dengan ringan.
Aku tidak ingin terus-terusan berdebat dengan Ibu Bai yiyi disini, membuang-buang air liur saja.
Tidak disangka, saat membalikkan badan, Ibu Bai yiyi marah dan bergegas menerjangku, tangannya melambaikan belati berwarna perak, lurus menikam ke arahku.
Aku membelalakkan mata, ingin menghindarinya, ternyata, ada orang yang bergerak lebih cepat daripada aku.
Zhou Ziyun menarik lenganku, menaruhku ke dalam pelukannya, berputar setengah putaran, menggantikanku menghalangi Ibu Bai yiyi, belati yang tajam itu menusuk lengannya tanpa ampun, darah segar mengalir terus.
Hanya dalam beberapa hari, menghadapi lagi adegan berdarah seperti ini, jantungku sudah hampir copot.
Ibu Bai yiyi diamankan oleh petugas keamanan, aku bingung berusaha menahan lukanya, “Dokter!Dokter … …”
Darah segar mengalir terus dari sela jariku, aku cemas sampai air mataku mengalir, malah dia yang menasihatiku, “Jangan takut, tidak sakit kok, hanya kelihatannya mengerikan saja.”
Suster terburu-buru kemari, membawa kami ke IGD untuk mengobati luka.
Mukanya sedikit pucat, tetapi saat dokter mengobati lukanya, dahinya sama sekali tidak berkerut, malah dia takut aku khawatir.
Aku menyalahkan diriku sendiri, saat dia menyelamatkanku, dia sama sekali tidak ragu-ragu, tidak mempedulikan apapun menghalangi di depanku.
Sedangkan aku, sebelum kejadian ini, masih meragukannya.
Sesorang yang ingin mencelakakanku, bagaimana mungkin mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku, bagaimanapun, sebelum belati itu menusuknya, tidak ada yang tahu hanya sebuah luka di lengan, atau posisi fatal lainnya.
“Ningxi, Ningxi? Ayo jalan, kita pulang.”
Zhou Ziyun melihatku tidak ada respon, mengangkatkan tangan melambai-lambaikannya di depan wajahku.
Aku kembali fokus, sibuk bertanya : “Apa tidak perlu menginap di rumah sakit untuk pemeriksaan lagi?”
Dia tertawa sebentar, menggunakan lengan yang tidak terluka mengelus-elus kepalaku, “Tidak perlu, sudah aku bilang kepadamu, hanya kelihatan mengerikan saja. Tetapi, aku tidak bisa menyetir.”
“Aku saja, aku saja yang menyetir.”
Aku mengambil kunci darinya, mengantar dia pulang ke rumah, sampai di bawah rumahnya, aku masih ada perasaan tidak tenang.
Aku berinisiatif berkata : “Aku antar kamu ke atas ya? Sekaligus membantu membuatkan makan siang untukmu.”
Seperti ini, setidaknya bisa menebus karena meragukannya, dan membayar rasa bersalah.
Dia terlihat kaget, menyipitkan mata tertawa, “Baiklah, kamu belum pernah datang ke rumahku kan.”
Memesan makanan segar dari supermarket untuk diantar, setelah selesai dikirim, aku selesai membuat masakan, sudah waktunya makan siang.
Dia menyuruhku tinggal untuk makan siang bersama, baru mengantarku pergi.
Awalnya aku berencana untuk naik bus pulang, dia bilang aku harus membawa mobilnya pulang ke rumah, aku tidak bisa menolaknya, akhirnya menyetujuinya.
Kembali ke daerahku, aku memakirkan mobilnya di parkiran basemen, baru saja turun dari mobil, melihat Lin Yuelan dan pamanku.
Melihat raut wajah mereka, aku mempunyai firasat buruk.
“Ningxi, kamu membawa kartu bank kakek kemana?”
Lin Yuelan melihatku, dengan cepat berjalan ke arahku, bertanya dengan marah-marah.
Aku tertegun sebentar, mengatakan kata-kata yang aku ucapkan kepada bibi sekali lagi, “Kakek sekarang tinggal di panti jompo untuk waktu yang lama, aku bersiap mengirimkan barang-barangnya kesana.”
Dia melototiku, “Kamu membohongi mamaku ! Uang yang didalamnya berikan padaku.”
Di dalam otakku tiba-tiba memiliki pemikiran yang mengejutkan, tetapi tidak diungkapkan, “uang apa? Kartu bank kakek uangnya hanya sedikit, ditambah lagi, jika memang ada, semuanya juga milik kakek, kenapa harus diberikan kepadamu?”
“Tidak diberikan kepadaku? Lalu mengapa harus berada ditanganmu?”dia bertanya dengan marah, lalu berkata kepada pamanku : “Pa, kamu lihat dia! Di dalam kartu jelas ada 2 Milyar lebih, kamu setiap hari dipaksa rentenir sampai tidak berani pulang ke rumah, dia malah berpikir untuk menelan seorang diri harta kakek!”
Paman membuang puntung rokok ke tanah, menginjak abunya, “ Ningxi, semuanya adalah satu keluarga, kamu berikan kartu banknya, kita bagi rata.”
Aku mengabaikan kata-kata paman, masih tidak bisa percaya melihat Lin Yuelan, “Lin Yuelan, kamu pasti tahu sesuatu?”
Yang aku ucapkan adalah kalimat pertanyaan, tetapi di dalam hatiku sudah sangat yakin.
Yakin, dia sudah mencuri kartu bank dari Bibi, lalu ditransfer ke Bai Yiyi.
Karena didalam kartu bank kakek, sebenarnya tidak ada uang apapun, Lin Yuelan jika tidak berpartisipasi dalam masalah ini, dia tidak mungkin tahu di dalam kartu bank kakek ada uang 2M lebih.
Bahkan sampai 3.6 milyar, Perusahaan MY yang mentransfernya, uang untuk membeli desain gambar.
Mata Lin Yuelan berkedip tidak nyaman, tetapi dia bertekad mengambil kembali kartu bank itu, dia sengaja mencari perkara, “benar, aku memang mengetahuinya, bukan saja aku mengetahuinya, ditambah lagi aku yang melakukannya, apa yang bisa kamu lakukan?”
Aku masih tidak percaya, menjilat bibir. “Kenapa?”
Dia berkata dingin dengan percaya diri : “Kenapa?! Karena aku benar-benar sangat membencimu, jika bukan kamu ikut campur masalahku dan Song Yang, kenapa dia bisa putus denganku?”
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu