Cintaku Pada Presdir - Bab 47 Mengancam
Bab 47 Mengancam
Jari-jari yang menggenggam ponsel makin erat tanpa sadar, “Apa?”
Aku sedikit tidak mengerti, apa maksud dari perkataan Chen Lin, Dongchen turut ikut berpartisipasi dalam proyek penawaran, bukankah hanya ingin mendapatkan proyek ini?
Dengan kemampuan mereka, mengerjakan proyek ini seperti memasak sepiring sayur, bagaimana mungkin mereka berinisiatif untuk membagikan sebagian proyeknya, dan membagikannya kepada PT. Zhou yang selalu menjadi lawan mereka?
Chen Lin bersuara batuk, “kami bisa membiarkan PT. Zhou berpartisipasi dalam proyek ini, tapi, sebelum proyek resort mulai berjalan secara formal, kami memerlukan perwakilan PT. Zhou yaitu kamu, untuk kerja di Grup Dongchen, kerja sama seperti ini akan memudahkan dalam berkomunikasi dan juga lebih menghemat waktu.
Aku terbengong, pikiranku hampir tidak bisa menangkapnya, “membiarkan aku kerja di Dongchen?”
“Iya.” Chen Lin menjawab.
Aku mengerutkan alis, “kalau aku tidak pergi?”
“Presdir mengatakan syarat ini sudah paling dasar, kalau tidak setuju, kerjasama batal.”
Aku bisa menebak presdir yang ada di dalam perkataannya adalah Cheng Jinshi, aku melicinkan bibir untuk berkata: “maaf merepotkanmu, tolong berikan telepon kepadanya.”
Pihak Chen Lin disana terdiam, “Presdir tiba-tiba ada rapat darurat, tidak ada waktu untuk menjawab telepon.”
Aku bangkit dari tempat duduk, “kalau begitu aku akan mencarinya di Dongchen.”
Kali ini, dia menjawab dengan cepat, “baiklah, kamu datang.”
Setelah menutup telepon, aku mengangkat tas, dan memandang Zhou Ziyun yang selalu ada disampingku, aku menceritakan ulang maksud dari perkataan PT. Dongchen.
Semakin aku pikir, aku semakin merasa aneh, entah apa yang direncanakan Cheng Jinshi.
Setelah mendengarkan, Zhou Ziyun bertanya dengan suara hangat, “apakah kamu bersedia pergi?”
Hatiku sebenarnya tidak bersedia, tetapi kalau begitu, PT. Zhou akan kehilangan satu kesempatan baik, Zhou Ziyun biasanya juga sangat baik denganku.
Namun, aku dan Cheng Jinshi, seharusnya tidak berbaur bersama lagi, untuk sementara waktu ini, aku belum bisa mengambil keputusan.
Dia mungkin melihat keraguanku, kemudian membujuk: “Ningxi, kalau kamu tidak ingin pergi, boleh kamu tolak. Meskipun partisipasi dalam proyek ini akan sangat membantu PT. Zhou, tapi aku tidak ingin melihat kamu tidak senang karena keputusan ini. Kedepannya masih ada banyak peluang, kita bisa mendapatkan proyek lain.”
Dia mengatakan kata-kata itu, aku merasa diriku sangat egois, dia selalu mempertimbangkan jalan yang terbaik untukku, tapi aku malah ragu-ragu karena perasaan pribadiku sendiri.
Aku melihatnya, “aku akan pergi ke grup Dongchen terlebih dahulu, untuk melihat apakah ada kemungkinan mengubah syaratnya.”
Dia sedikit menganggukan kepala, dan memerintah: “Pergilah, dengan hati-hati.”
PT. Zhou dan Dongchen berada di pertengahan Kota Nan, jaraknya tidak jauh, setelah aku sampai di lobby besar Dongchen, tidak ada seorang pun yang menghalangiku, dengan lancar aku berjalan sampai pintu lift.
“Apakah kalian semua buta? Tidak melihat ada staff non-karyawan masuk!” Ada teriakan dibelakangku.
Aku berbalik badan, melihat Su Shanahan yang semangat berdiri di depan meja resepsionis, dan menegur beberapa gadis yang ada di meja resepsionis.
Salah satu gadis di meja resepsionis menjelaskan dengan mengeraskan kulit kepalanya, “dia, dulu dia sering datang perusahaan, asisten Chen pernah memerintah kita untuk tidak perlu menghalanginya....”
Aku terbengong, ternyata dulu aku masuk dan keluar dari Dongchen, tidak seorang pun yang menghalangiku, apakah Chen Lin sengaja memerintahkan mereka?
Ekspresi Su Shanshan berubah, “dulu sering datang?”
“Juga....juga tidak sering, tapi sudah ada beberapa tahun.” Gadis meja resepsionis berkata.
DING—
Lift sudah sampai, aku melangkah masuk, Su Shanshan menginjak highheels ikut berjalan masuk dengan gerakan marah, bertanya dengan wajah yang sedang mencurigaiku, “apa hubungan kamu dengan Jinshi?”
Aku menekan tombol lantai bawah, dan berkata dengan polos: “tidak ada hubungan.”
Memang, sudah tidak ada hubungan lagi.
Dia sangat marah, sepasang mata yang di rias dengan halus itu menatapku, “tidak ada hubungan? Lalu bagaimana kamu bisa sesuka hati masuk dan keluar dari lobby Dongchen? Aku bisa memberitahumu, aku dan Jinshi adalah pasangan yang sangat cocok, tidak lama lagi kita akan menjalin hubungan bersama, kamu paling hanya merupakan salah satu mainannya.”
Selalu ada orang yang terus mengingatkanku, aku adalah mainannya, aku merupakan salah satu hiburannya ...
bahkan orang yang tidak berhati pun akan merasa sedih
Aku mengalihkan pandanganku, dan menutupi emosiku dengan baik, aku juga tidak ingin menjawab pertanyaannya lagi, berkata dengan tidak sabar, “Ehm, kalau begitu kamu tanya ke orangnya saja.”
Dia sangat marah, dan tangannya menunjuk ke arahku seharian, terbengong hingga tidak mengatakan sepatah kata pun.
Mungkin selalu dimanjakan keluarga Su sejak kecil, Diangkat di tangan takut jatuh, menaruhnya di mulut takut melebur, benar-benar dibesarkan dengan penuh kemanjaan, Apalagi kedudukan keluarga Su pasti tidak banyak orang yang berani menyinggungnya.
Pintu lift terbuka, aku berjalan keluar, menuju ke arah kantor Cheng Jinshi, Chen Lin baru saja keluar dari kantornya, kebetulan bertemu denganku, dan berkata dengan tersenyum: “presiden Cheng sedang menunggu kamu di dalam.”
Rapat mendadak apanya, jelas-jelas sedang menipu aku
Aku menanggapinya tanpa mengubah ekspresi, “baik.”
Aku mendorong pintu dengan mengangkat tanganku, melihat Cheng Jinshi duduk di kursi dengan tenang, memakai kemeja hitam, kedua kancing yang ada dibagian atas terbuka, dapat terlihat dengan samar tulang selangkanya yang bagus, pakaian membungkus bentuk otot yang kuat dan bertenaga, Tampak sangat kasual namun sangat jantan.
Kelopak matanya bagai tinta itu menatap ke arahku, berkata dengan tanpa ada perasaan, “sudah datang.”
Aku menahan kemarahanku, dan bertanya tanpa mengalihkan topik: “kenapa?”
Dia menghentikan perkerjaan tangannya, sedikit mengerutkan kening, dan suaranya sedikit rendah, “apakah kamu tidak melihat, aku tidak ingin kamu setiap hari berada di samping Zhou Ziyun.”
Dia begitu terus terang, sehingga aku tidak bisa melampiaskan emosiku, aku merasa panik dan bosan, “aku tidak tahu pertikaian antar kalian, tapi aku hanya ingin kerja dengan tenang, dibandingkan dengan Zhou Ziyun, aku lebih tidak ingin berhubungan denganmu lagi!”
Mengapa pertentangan dia dengan Zhou Ziyun, harus bercampur aduk dengan perkerjaanku.
Dan, nona Keluarga Su itu, Su Shanshan juga bukan orang yang mudah diganggu, tidak peduli dengan apa hubungan mereka, aku tidak ingin ikut campur.
Ekpersinya memburuk, dan bibir tipisnya bergerak, “Baiklah, proyek ini, Dongchen bukan tidak bisa menyelesaikannya secara mandiri.”
Aku menarik napas dalam, dan kedua tanganku menopang di atas mejanya, “kamu mengancamku?”
“Iya.” Dia sama sekali tidak menyangkal.
Aku bertanya dengan tidak senang, “apakah tidak bisa mengubah syarat?”
Dia berdiri, memasukkan satu tangannya ke saku, satu tangannya lagi menyeberangi meja, menarik kerah bajuku, nada suaranya rendah, dan berkata penuh dengan arti, “Ningxi, aku adalah seorang pengusaha, tidak pernah melakukan perdagangan yang merugikan. Dongchen membiarkan PT. Zhou berpatisipasi dalam proyek ini, setidaknya akan mengalami penurunan keuntungan sebesar 10%. Kecuali kamu, tidak ada syarat lain yang bisa menggantikannya lagi.”
Dia fokus menatapku dengan tatapan yang mendalam, sepertinya akan menghisapku ke dalam.
Aku terbengong, dia mengeluarkan satu dokumen dan meletakkannya di atas meja, menganjurkan dokumen itu ke arahku, “lihat dokumenya.”
Aku sadar kembali, dan duduk di kursi, membuka dokumen yang ada di hadapanku, membaca dengan cepat dan tidak konsentrasi, dokumen itu merupakan perjanjian dalam dua rangkap, dokumen yang menarget kontrak pribadiku.
Aku mengerutkan kening, dan bertanya dengan tidak jelas, “Bukankah itu seharusnya penandatanganan MOU bersama PT. Zhou?”
Cheng Jinshi menampakkan kepeduliannya dengan mengangkat sudut bibir bawahnya, “kontrak dengan PT. Zhou, Chen Lin secara pribadi akan mengantarnya besok. Kontrak ini adalah kontrak kita berdua, kalau tidak ada kontrak ini, aku takut kamu akan melarikan diri.”
Aku tidak mempunyai pilihan yang lain, demi membalas kebaikan Zhou Ziyun yang pernah menyelamatkan aku sebelumnya, aku harus setuju dengan syarat Cheng Jinshi.
Aku melihatnya, dan berkata dengan serius: “kalau begitu aku juga punya satu syarat.”
Dia mengangkat alisnya, menyuruh aku untuk melanjutkan perkataanku.
Aku menekan telapak tanganku, dan berkata, “setelah masalah ini selesai, hubungan antara kita benar-benar putus, kamu jangan lagi campur tangan dalam hidupku.”
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari
SandrakoIstri kontrakku
RasudinThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMy Superhero
JessiPerjalanan Selingkuh
LindaAku bukan menantu sampah
Stiw boyMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu