Cintaku Pada Presdir - Bab 47 Mengancam

Bab 47 Mengancam

Jari-jari yang menggenggam ponsel makin erat tanpa sadar, “Apa?”

Aku sedikit tidak mengerti, apa maksud dari perkataan Chen Lin, Dongchen turut ikut berpartisipasi dalam proyek penawaran, bukankah hanya ingin mendapatkan proyek ini?

Dengan kemampuan mereka, mengerjakan proyek ini seperti memasak sepiring sayur, bagaimana mungkin mereka berinisiatif untuk membagikan sebagian proyeknya, dan membagikannya kepada PT. Zhou yang selalu menjadi lawan mereka?

Chen Lin bersuara batuk, “kami bisa membiarkan PT. Zhou berpartisipasi dalam proyek ini, tapi, sebelum proyek resort mulai berjalan secara formal, kami memerlukan perwakilan PT. Zhou yaitu kamu, untuk kerja di Grup Dongchen, kerja sama seperti ini akan memudahkan dalam berkomunikasi dan juga lebih menghemat waktu.

Aku terbengong, pikiranku hampir tidak bisa menangkapnya, “membiarkan aku kerja di Dongchen?”

“Iya.” Chen Lin menjawab.

Aku mengerutkan alis, “kalau aku tidak pergi?”

“Presdir mengatakan syarat ini sudah paling dasar, kalau tidak setuju, kerjasama batal.”

Aku bisa menebak presdir yang ada di dalam perkataannya adalah Cheng Jinshi, aku melicinkan bibir untuk berkata: “maaf merepotkanmu, tolong berikan telepon kepadanya.”

Pihak Chen Lin disana terdiam, “Presdir tiba-tiba ada rapat darurat, tidak ada waktu untuk menjawab telepon.”

Aku bangkit dari tempat duduk, “kalau begitu aku akan mencarinya di Dongchen.”

Kali ini, dia menjawab dengan cepat, “baiklah, kamu datang.”

Setelah menutup telepon, aku mengangkat tas, dan memandang Zhou Ziyun yang selalu ada disampingku, aku menceritakan ulang maksud dari perkataan PT. Dongchen.

Semakin aku pikir, aku semakin merasa aneh, entah apa yang direncanakan Cheng Jinshi.

Setelah mendengarkan, Zhou Ziyun bertanya dengan suara hangat, “apakah kamu bersedia pergi?”

Hatiku sebenarnya tidak bersedia, tetapi kalau begitu, PT. Zhou akan kehilangan satu kesempatan baik, Zhou Ziyun biasanya juga sangat baik denganku.

Namun, aku dan Cheng Jinshi, seharusnya tidak berbaur bersama lagi, untuk sementara waktu ini, aku belum bisa mengambil keputusan.

Dia mungkin melihat keraguanku, kemudian membujuk: “Ningxi, kalau kamu tidak ingin pergi, boleh kamu tolak. Meskipun partisipasi dalam proyek ini akan sangat membantu PT. Zhou, tapi aku tidak ingin melihat kamu tidak senang karena keputusan ini. Kedepannya masih ada banyak peluang, kita bisa mendapatkan proyek lain.”

Dia mengatakan kata-kata itu, aku merasa diriku sangat egois, dia selalu mempertimbangkan jalan yang terbaik untukku, tapi aku malah ragu-ragu karena perasaan pribadiku sendiri.

Aku melihatnya, “aku akan pergi ke grup Dongchen terlebih dahulu, untuk melihat apakah ada kemungkinan mengubah syaratnya.”

Dia sedikit menganggukan kepala, dan memerintah: “Pergilah, dengan hati-hati.”

PT. Zhou dan Dongchen berada di pertengahan Kota Nan, jaraknya tidak jauh, setelah aku sampai di lobby besar Dongchen, tidak ada seorang pun yang menghalangiku, dengan lancar aku berjalan sampai pintu lift.

“Apakah kalian semua buta? Tidak melihat ada staff non-karyawan masuk!” Ada teriakan dibelakangku.

Aku berbalik badan, melihat Su Shanahan yang semangat berdiri di depan meja resepsionis, dan menegur beberapa gadis yang ada di meja resepsionis.

Salah satu gadis di meja resepsionis menjelaskan dengan mengeraskan kulit kepalanya, “dia, dulu dia sering datang perusahaan, asisten Chen pernah memerintah kita untuk tidak perlu menghalanginya....”

Aku terbengong, ternyata dulu aku masuk dan keluar dari Dongchen, tidak seorang pun yang menghalangiku, apakah Chen Lin sengaja memerintahkan mereka?

Ekspresi Su Shanshan berubah, “dulu sering datang?”

“Juga....juga tidak sering, tapi sudah ada beberapa tahun.” Gadis meja resepsionis berkata.

DING—

Lift sudah sampai, aku melangkah masuk, Su Shanshan menginjak highheels ikut berjalan masuk dengan gerakan marah, bertanya dengan wajah yang sedang mencurigaiku, “apa hubungan kamu dengan Jinshi?”

Aku menekan tombol lantai bawah, dan berkata dengan polos: “tidak ada hubungan.”

Memang, sudah tidak ada hubungan lagi.

Dia sangat marah, sepasang mata yang di rias dengan halus itu menatapku, “tidak ada hubungan? Lalu bagaimana kamu bisa sesuka hati masuk dan keluar dari lobby Dongchen? Aku bisa memberitahumu, aku dan Jinshi adalah pasangan yang sangat cocok, tidak lama lagi kita akan menjalin hubungan bersama, kamu paling hanya merupakan salah satu mainannya.”

Selalu ada orang yang terus mengingatkanku, aku adalah mainannya, aku merupakan salah satu hiburannya ...

bahkan orang yang tidak berhati pun akan merasa sedih

Aku mengalihkan pandanganku, dan menutupi emosiku dengan baik, aku juga tidak ingin menjawab pertanyaannya lagi, berkata dengan tidak sabar, “Ehm, kalau begitu kamu tanya ke orangnya saja.”

Dia sangat marah, dan tangannya menunjuk ke arahku seharian, terbengong hingga tidak mengatakan sepatah kata pun.

Mungkin selalu dimanjakan keluarga Su sejak kecil, Diangkat di tangan takut jatuh, menaruhnya di mulut takut melebur, benar-benar dibesarkan dengan penuh kemanjaan, Apalagi kedudukan keluarga Su pasti tidak banyak orang yang berani menyinggungnya.

Pintu lift terbuka, aku berjalan keluar, menuju ke arah kantor Cheng Jinshi, Chen Lin baru saja keluar dari kantornya, kebetulan bertemu denganku, dan berkata dengan tersenyum: “presiden Cheng sedang menunggu kamu di dalam.”

Rapat mendadak apanya, jelas-jelas sedang menipu aku

Aku menanggapinya tanpa mengubah ekspresi, “baik.”

Aku mendorong pintu dengan mengangkat tanganku, melihat Cheng Jinshi duduk di kursi dengan tenang, memakai kemeja hitam, kedua kancing yang ada dibagian atas terbuka, dapat terlihat dengan samar tulang selangkanya yang bagus, pakaian membungkus bentuk otot yang kuat dan bertenaga, Tampak sangat kasual namun sangat jantan.

Kelopak matanya bagai tinta itu menatap ke arahku, berkata dengan tanpa ada perasaan, “sudah datang.”

Aku menahan kemarahanku, dan bertanya tanpa mengalihkan topik: “kenapa?”

Dia menghentikan perkerjaan tangannya, sedikit mengerutkan kening, dan suaranya sedikit rendah, “apakah kamu tidak melihat, aku tidak ingin kamu setiap hari berada di samping Zhou Ziyun.”

Dia begitu terus terang, sehingga aku tidak bisa melampiaskan emosiku, aku merasa panik dan bosan, “aku tidak tahu pertikaian antar kalian, tapi aku hanya ingin kerja dengan tenang, dibandingkan dengan Zhou Ziyun, aku lebih tidak ingin berhubungan denganmu lagi!”

Mengapa pertentangan dia dengan Zhou Ziyun, harus bercampur aduk dengan perkerjaanku.

Dan, nona Keluarga Su itu, Su Shanshan juga bukan orang yang mudah diganggu, tidak peduli dengan apa hubungan mereka, aku tidak ingin ikut campur.

Ekpersinya memburuk, dan bibir tipisnya bergerak, “Baiklah, proyek ini, Dongchen bukan tidak bisa menyelesaikannya secara mandiri.”

Aku menarik napas dalam, dan kedua tanganku menopang di atas mejanya, “kamu mengancamku?”

“Iya.” Dia sama sekali tidak menyangkal.

Aku bertanya dengan tidak senang, “apakah tidak bisa mengubah syarat?”

Dia berdiri, memasukkan satu tangannya ke saku, satu tangannya lagi menyeberangi meja, menarik kerah bajuku, nada suaranya rendah, dan berkata penuh dengan arti, “Ningxi, aku adalah seorang pengusaha, tidak pernah melakukan perdagangan yang merugikan. Dongchen membiarkan PT. Zhou berpatisipasi dalam proyek ini, setidaknya akan mengalami penurunan keuntungan sebesar 10%. Kecuali kamu, tidak ada syarat lain yang bisa menggantikannya lagi.”

Dia fokus menatapku dengan tatapan yang mendalam, sepertinya akan menghisapku ke dalam.

Aku terbengong, dia mengeluarkan satu dokumen dan meletakkannya di atas meja, menganjurkan dokumen itu ke arahku, “lihat dokumenya.”

Aku sadar kembali, dan duduk di kursi, membuka dokumen yang ada di hadapanku, membaca dengan cepat dan tidak konsentrasi, dokumen itu merupakan perjanjian dalam dua rangkap, dokumen yang menarget kontrak pribadiku.

Aku mengerutkan kening, dan bertanya dengan tidak jelas, “Bukankah itu seharusnya penandatanganan MOU bersama PT. Zhou?”

Cheng Jinshi menampakkan kepeduliannya dengan mengangkat sudut bibir bawahnya, “kontrak dengan PT. Zhou, Chen Lin secara pribadi akan mengantarnya besok. Kontrak ini adalah kontrak kita berdua, kalau tidak ada kontrak ini, aku takut kamu akan melarikan diri.”

Aku tidak mempunyai pilihan yang lain, demi membalas kebaikan Zhou Ziyun yang pernah menyelamatkan aku sebelumnya, aku harus setuju dengan syarat Cheng Jinshi.

Aku melihatnya, dan berkata dengan serius: “kalau begitu aku juga punya satu syarat.”

Dia mengangkat alisnya, menyuruh aku untuk melanjutkan perkataanku.

Aku menekan telapak tanganku, dan berkata, “setelah masalah ini selesai, hubungan antara kita benar-benar putus, kamu jangan lagi campur tangan dalam hidupku.”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu