Cintaku Pada Presdir - Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
Hatiku tegang, secara tidak sadar melihat Cheng Jinshi.
Wajah Cheng Jinshi sangat buruk, sepasang matanya seperti elang yang galak itu melihat ke tubuh Zhou Ziyun, “Zhou Ziyun, benar-benar tidak sangka, kamu begitu tertarik dengan wanitaku.”
Zhou Ziyun mengenakan jas yang berwarna terang, terlihat sangat hangat dan tenang, tapi saat ini berdiri dengan Cheng Jinshi, dia juga tidak ada maksud ingin mundur.
Dia memegang pergelangan tanganku, memberi tahu kepada Cheng Jinshi, "Xiao Xi sudah bercerai denganmu, dia bukan milikmu lagi, dia juga bukan milikku, tapi aku akan berusaha mengejarnya.”
*******(Xiao Xi adalah panggilan akrab Ningxi)************
Cheng Jinshi berkata dengan tersenyum dingin, “Berusaha? Aku tidak peduli bagaimana dengan usahamu, dalam hatinya, hanya ada aku.”
Aku melihatnya sekilas, belum lagi aku berkata, Zhou Ziyun sudah berkata, “Tapi kamu menyakitinya, hatinya sudah disakiti hingga berlubang, dan aku akan mencari cara untuk menjahitnya kembali, membuat dia memiliki kemampuan mencintai seseorang lagi.”
Selasai bicara, Zhou Ziyun menatapku dengan lembut.
Aku sedikit terbengong, aku tidak berpikir bahwa Zhou Ziyun begitu mengerti aku.
Hatiku sekarang, penuh dengan luka, dan aku sudah tidak ada kemampuan mencintai orang lagi.
Wajah Cheng Jinshi sangat buruk, tapi matanya sedikit demi sedikit menggelap, dan mengangkat bibirnya yang tipis, "Xiao Xi, aku bisa memperbaiki kesalahanku."
Hatiku tiba-tiba tenang, Zhou Ziyun menggoyangkan pergelangan tanganku, membuat aku terbangun, aku berkata, “Kamu bisa memperbaiki kesalahanmu, tapi aku juga bisa tidak menerimanya.
Aku tidak bisa menebak pemikirannya, karena aku sudah ingin memulai hubungan baru, mengapa memberi harapan kepadaku lagi.
Aku tidak bisa mengerti pikirannya, karena aku harus memasuki hubungan baru, mengapa repot-repot memberi aku harapan.
Tidak peduli dengan kebaikannya itu benar atau tidak, sekarang juga aku harus mengambil keputusan.
Lebih baik mengatakan menghancurkan kerinduan diri sendiri, daripada mengatakan menghancurkan kerinduannya padaku.
Hubungan yang tidak pasti ini bukanlah hubungan yang bisa aku kendalikan.
Jari-jari Cheng Jinshi perlahan-lahan mengetat dan tidak ada ekspresi di wajahnya. "Apakah kamu sudah memikirkannya?”
Aku melihat ke bawah dan berkata dengan polos, “Iya, sudah ku pikirkan sejak awal.”
“Presdir Cheng, berhubung dengan masalah kebocoran desain, tidak peduli apakah Dongchen ingin menyelesaikannya secara pribadi atau prosedur hukum, kami grup PT. Zhou akan mendampingi sampai akhir nanti. Kalau tidak ada masalah lain, kita pergi dulu.”
Beberapa kalimat dari Zhou Ziyun, membuat semua masalah ini terlewati.
Aku segera berbicara, “Ini adalah masalahku, kamu jangan...”
Meskipun Dongchen dan grup Zhou sudah bersaing selama bertahun-tahun, tapi itu karena kondisi Dongchen yang tidak sengaja ingin menyulitkannya.
Kalau membuat Cheng Jinshi marah, grup Zhou belum pasti bisa menanggung konsekuensinya.
Dia berkata dengan serius, "Aku tidak ingin kamu sendirian menghadapi masalah ini."
Aku sedikit terbengong.
Ini tampaknya pertama kalinya, ada seorang pria yang mengatakan kata-kata seperti ini padaku, aku sedikit tersentuh.
Sebelum menyadarkan diri, dia sudah menarik pergelangan tanganku, dan berjalan keluar dari kantor Cheng Jinshi.
Tanpa sadar aku menoleh ke belakang dan tanpa sengaja mataku bertatapan dengan lelaki itu, tatapan itu dingin dan dipenuhi dengan banyak hal rumit.
Ada makna kebencian, ketidakberdayaan, kemarahan, dan ... semacam emosi yang disebut dengan tidak rela, mungkin semua itu hanya halusinasiku.
Aku menarik kembali pandanganku, dan merasa sangat tidak tenang.
Sampai berjalan ke belokan yang ada didepan, rasa ini barulah hilang.
Namun, aku tidak merasa lega.
Saat masuk lift, terdengar suara barang yang jatuh terpecah-belah.
"Apakah kamu baik-baik saja?"
Di dalam lift, Zhou Ziyu bertanya padaku dengan lembut.
Aku melihat angka yang terus menerus loncat di dalam lift, “Ya, baik.”
Aku tidak lupa tujuan Su Shanshan meneleponku, aku mengeluarkan handphone dan mengirim pesan teks kepadanya: seperti yang kamu mau, aku juga berharap kamu bisa menepati janji, kalau tidak, aku punya bukti kamu yang mengancamku.
Setelah menekan tombol kirim, aku baru merasa masalah ini sudah berakhir.
Mobil Zhou Ziyun berhenti di tempat parkir Dongchen, aku awalnya tidak bermaksud ingin menyuruhnya mengantarku, tapi teringat masalah yang disampaikan oleh Cheng Jinshi, hatiku sedikit penasaran, dan membuat aku naik ke mobilnya.
Aku memakai sabuk pengaman, membasahi bibirku, dan bertanya dengan santai, "Bagaimana kamu tahu aku ada di Dongchen?"
Dia menyalakan lampu sein untuk menghentikan mobil, dia mengangkat alisnya, “Aku sudah menebaknya, saat semalam kamu mengatakannya di dalam mobil.”
Aku mengingat sejenak, dan kemudian teringat topik pembicaraan semalam.
Tidak kepikiran bahwa ingatannya begitu jernih.
Entah kenapa, aku merasa dadaku tersesak, aku membuka jendela mobil: “sebenarnya, kamu tidak perlu membantuku, agar tidak melibatkan grup Zhou.”
Dia tersenyum acuh tak acuh, "Kamu terlalu banyak berpikir, di mata orang lain, grup Zhou sudah terlibat dalam masalah ini.”
Aku sedikit terbengong, dan mencoba untuk bertanya: “ku dengar dari mereka, setelah kebocoran desain, MY membantu grup Zhou mendapatkan satu proyek besar?”
Aku ingin mengatakan pada diriku sendiri bahwa itu hanya kebetulan, tapi dari mana ada kebetulan yang terjadi begitu tak sengaja.
Jadi, saat Cheng Jinshi memberitahuku, aku sama sekali tidak bisa mengatakan apapun.
Zhou Ziyu bahkan tidak ragu, dia sedikit merasa bersalah dan menjelaskan: "masalah ini benar-benar tidak terduga, grup Zhou sudah mendapatkan keuntungan dalam proyek jangka panjang dengan MY, MY baru saja memberi proyek ini, siapa tahu, masalah ini terlibat dengan masalah kebocoran desain, dan membuat orang salah paham.
Aku mengangguk, dia berkata lagi: “Maaf, salahku tidak memikirkan dengan matang, seharusnya kemarin tidak mengizinkan kamu bekerja di perusahaan Dongchen dalam jangka panjang, sebaliknya, juga tidak membuat orang-orang ada kesempatan untuk menuduhmu.”
Aku menggelengkan kepalaku, “Tidak apa-apa, karena ada orang yang berniat ingin menjebakku, maka aku juga tidak bisa bersembunyi.”
Dia menyangkal dengan tersenyum, sedikit tidak berdaya, “Pihak sana belum tentu tidak suka kamu, mungkin saja mereka tidak suka grup Zhou, jadi menyinggung Dongchen, dan situasi grup Zhou akan jauh lebih susah.”
Mendengar kata-katanya, aku tidak tahan menghilangkan keraguanku padanya.
Tentu saja, selama pemikiran Zhou Ziyun masih jernih, dia tidak akan menggunakan cara yang licik dalam menentang Dongchen.
Rancangan pihak sana sangat teliti, bahkan memfitnah aku ingin membocorkan desain, mereka juga sudah membantu aku mempersiapkan semuanya.
Namun, hingga sampai sekarang, aku tidak hanya tidak tahu siapa orang belakang itu, dan juga tidak tahu orang itu ingin melawan aku, atau melawan grup Zhou, aku masih tidak tahu.
Namun, aku tidak terpikir, setelah beberapa lama, ada orang yang memberitahuku jawaban dari semua itu.
"Apa yang kamu pikirkan?"
Zhou Ziyun memanggil aku.
Aku melihat ke luar melalui jendela, “Tidak, aku tiba-tiba teringat kakekku, aku ingin menjenguknya.”
Akhir-akhir ini terjadi banyak masalah, dan sudah lama aku tidak pergi ke panti jampo.
“Aku dengar dari Xueke bahwa kakekmu sudah dipindahkan ke panti jompo, panti jompo mana?” Dia bertanya.
Aku menjawabnya, "Panti jompo Anshan."
Setelah aku berkata, dia menyalakan lampu sein dan belok ke kanan, itu arah ke panti jompo.
Aku tahu dia ingin mengantarku, aku tidak menolaknya, “Terima kasih.”
Dia mengerutkan alis, “Xiao Xi, aku tidak suka kamu selalu mengucapkan terima kasih padaku, ini membuat jarak kita menjadi jauh.”
Aku tersenyum, "Yah, kedepannya aku akan berusaha mengurangi kata-kata ini."
Dia melihatku dengan mata menyipit, "Bukan kurangi, tapi tidak mengatakannya lagi.”
Aku sedikit tertegun.
Aku bisa melihat kepeduliannya padaku, tapi aku tidak bisa memberikan respon yang dia inginkan.
Setelah sampai di panti jompo, aku turun dari mobil, dan membungkukkan badanku ke jendela dan berkata: “Presdir Zhou, kamu pergi saja, tidak perlu menungguku, setelah aku menemani kakek, aku bisa pulang sendiri.”
Dia setuju, "Oke." Aku masuk ke panti jompo, aku pergi ke kantor dokter yang menangani kakek untuk menanyakan kondisi kakek, dan aku baru pergi ke kamar kakek.
Sebelum aku memindahkan panti jompo kakek, aku berpikir cukup lama, dan aku memilih kamar VIP.
Biaya kamarnya memang lebih mahal dari kamar biasa, namun kamar ini lebih nyaman untuk kakek tinggal, dokter mengatakan ini juga bermanfaat dalam pemulihan penyakit.
Saat aku masuk, perawat sedang memijat tubuh kakek.
Perawat melihat aku masuk, dia berkata dengan tersenyum: “Kakekmu baru saja tidur.”
“Tidak apa-apa, aku tunggu saja sampai kakek bangun, dan menemaninya berbicara.”
Aku berjalan ke sebelah tempat tidur, melihat raut muka kakek jauh lebih baik dari sebelumnya, suasana hatiku juga ikut membaik.
Perawat berdiri, dan membungkukkan punggungnya untuk merapikan selimut kakek, “Kakekmu sangat beruntung, mempunyai cucu perempuan yang berbakti.”
Aku melihatnya, dan tersenyum, “Terima kasih sudah merawat kakekku.”
“Aiya, ini adalah pekerjaan kita, kalau begitu kamu menemani kakekmu, aku keluar dulu.”
Dia berjalan keluar, dan menuntup pintu.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensBretta’s Diary
DanielleWaiting For Love
SnowAdore You
ElinaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu