Cintaku Pada Presdir - Bab 45 Tidak Mengizinkan
Bab 45 Tidak Mengizinkan
Rambutnya basah terkena hujan, tatapannya yang mendalam menatap pada diriku, mungkin karena lampu di koridor terlalu gelap, jadi aku tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.
Dengan membawa perasaan kesepian yang samar dia menggerakan bibirnya yang tipis, “Kamu hari ini......”
“Ningxi, apakah ada temanmu yang datang?” Tiba-tiba terdengar suara Zhou Ziyun dari belakang.
Cheng Jinshi mengikuti suara masuk ke dalam, setelah melihat itu adalah Zhou Ziyun, muncul kemarahan di matanya, dia menggerakan bibirnya menatap padaku, tatapannya yang tajam, terlihat sangat menyeramkan.
Aku jarang sekali melihat dia seperti itu, tiba-tiba aku terasa kulit kepalaku pun menjadi kebal, belum sempat berkata, aku melihat sosok di sebelahku maju ke depan menarik kerah baju Zhou Ziyun, dia mengangkat tangan dan memukul dengan kepalan tangannya.
Aku panik, segera berlari menangkap lengan Cheng Jinshi, “Apa yang kamu lakukan?! Cepat lepaskan.”
Cheng Jinshi terlihat kejam, tangannya mengepal semakin erat, dia berkata dengan penuh amarah, “Ningxi, kamu pergi menjauh.”
Dia baru saja selesai berkata, Zhou Ziyun juga mengembalikan tinjuan padanya, tinjuannya memukul di pipi Cheng Jinshi, sudut bibirnya tiba-tiba berdarah.
Cheng Jinshi mendorongku, dengan tidak peduli dia menyeka darah di sudut mulutnya, tersenyum dan di detik berikutnya, berkelahi bersama Zhou Ziyun.
Aku sangat panik, tetapi sama sekali tidak dapat bercampur tangan, hanya bisa berteriak cemas di samping mereka, “Bisakah kalian berhenti berkelahi, Cheng Jinshi!”
Apa sebenarnya yang dilakukan Cheng Jinshi? Tanpa berkata langsung masuk memukuli orang, dia bagai menangkap basah istrinya berselingkuh, dan memukuli selingkuhannya.
Aku terkejut dengan pikiran yang muncul dalam otakku, selingkuhan apa, aku dan Zhou Ziyun hanya memiliki hubungan atasan dan bawahan, lagipula aku dan Cheng Jinshi sudah bercerai, kalau benar terjadi sesuatu juga kebebasanku.
“Zhou Ziyun, kamu ada urusan apa datang saja padaku, jangan merencanakan sesuatu pada Ningxi! “Cheng Jinshi menekan Zhou Ziyun di karpet, mencekik lehernya, dengan matanya yang merah karena kemarahan, berteriak marah.
Dia sepertinya sangat marah, nadanya bagaikan suara petir, hatiku terasa gelisah.
Zhou Ziyun tidak dapat melawannya, dan kehilangan tenaga, dia dicekik hingga wajahnya memerah, tetapi dia tidak peduli, mengangkat alisnya dan berkata: “Merencanakan apa? Aku tidak mengerti.”
Cheng Jinshi menariknya dari lantai, tersenyum dingin menggertakkan giginya, “Jangan menyangka aku tidak tahu apa rencanamu, buat apa kamu susah payah mendekatinya?”
Apa yang mereka katakan?
Aku bingung mendengarnya, Zhou Ziyun susah payah mendekatiku?
Zhou Ziyun mengangkat bahunya, tersenyum berkata, “Cheng Jinshi, aku hanya ingin mendekatinya.”
Aku bagai di petir berdiri di tempat, aku mencurigai apakah diriku salah mendengar.
Mendekati, Mendekatiku? Pikiranku bingung.
Cheng Jinshi langsung mengusirnya keluar, terlihat samar kemarahan dari sudut mulutnya, nada suaranya yang rendah dan dingin, berkata dengan tegas, “Kamu jangan memikirkannya.”
Zhou Ziyun dengan santai berdiri, dengan nada polos menyindir: “Kenapa? Kamu sendiri tidak menghargainya dan meninggalkannya, sekarang malah tidak mengizinkan orang lain menyukainya?”
Sekali lagi aku tertegun, dia mengetahui hubunganku dan Cheng Jinshi? Tetapi, aku tidak pernah memberitahunya.
Bahkan berpura-pura tidak mengenal Cheng Jinshi di depannya.
Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di antara mereka berdua dan aku tidak mengetahuinya.....
“Bump...........”
Cheng Jinshi dengan marah mendorong menutup pintunya, membatasi Zhou Ziyun di luar.
Dia berjalan selangkah demi selangkah perlahan-lahan mendekatiku, suaranya lambat dan jelas, “Hari ini di pesta, kamu terburu-buru menjaga jarak denganku, dikarenakan dia?”
Tubuhnya yang besar tinggi memiliki tekanan yang sangat kuat, bagaikan kalau aku mengangguk, dia akan langsung menelanku.
Namun perkataan yang dikatakan Zhou Ziyun masih bergema di telingaku.
Ya, dia tidak pernah menghargai aku, jadi mengapa sekarang ingin bercampur tangan dalam hidupku?
Pikiranku berantakan, dan berkata: “Aku hanya mengatakan kenyataan, kalau mengenai alasannya, apakah itu penting?
Dia fokus menatapku, menahan amarahnya, bertanya, “Apakah sebelumnya kamu sudah menjalin hubungan dengannya sehingga memutuskan untuk meninggalkanku?”
Hatiku dengan samar terasa sakit, Sebelumnya dia yang meletakkan perjanjian perceraian di depanku, dan sekarang malah mempertanyakanku seperti ini.
Aku menatapnya dengan tajam, dan berkata dengan penuh sindiran, “Ya, seperti yang kamu katakan, apakah dirimu merasa puas?”
Dia sedikit memejamkan matanya, alisnya berkerut, mencubit daguku, kata demi kata dia memerintahku, “Ningxi, aku tidak mengizinkan, tidak mengizinkan kamu menyukainya.”
Aku terasa lucu, “Mengapa? Apakah hanya dirimu yang boleh memiliki cinta baru, dan aku tidak boleh memulai kehidupan baru?”
Orang ini benar-benar sombong dan tidak masuk akal.
Kekuatan ditangannya agak longgar, wajah pun menjadi lebih ramah, dia tidak menjawab malah bertanya, “Cinta baru, kapan aku memiliki cinta baru?”
Aku dengan tidak sabar memukul melepaskan tangannya, “Kamu mengganggap aku buta atau bodoh? Tadi baru saja berpasangan dengan wanita lain keluar masuk pesta, sekarang langsung tidak mengakuinya.”
Semakin berkata aku semakin merasa kesal, aku pergi menuangkan segelas air dingin yang besar dan meminumnya.
Tiba-tiba dia tersenyum, merangkul pinggangku dari belakang, lengan yang kuat menggelilingi pinggangku, nadanya yang rendah berkata, “Itu bukan cinta baru, dia adalah Su Shanshan, putri tunggal dari keluarga Su, beberapa lama ini Dongchen akan mengadakan kerja sama dengan Perusahaan keluarga Su, sehingga aku pergi ke pesta bersama dia.”
“Dia berbisik di telingaku, dan punggungku terasa suhu hangat dari dadanya, seluruh tubuhku tanpa sadar menjadi kaku, aku mengangkat tangan ingin mendorongnya, dan berkata dengan nada kaku, “Kamu tidak perlu mengarang ini untuk membohongiku, asalkan kamu jangan datang lagi mencariku di masa depan, itu sudah cukup.”
Tentu saja, aku tidak akan percaya, Lin Zhi, ibu Jinshi, baru saja datang memperingatkan diriku tadi pagi, dan mengatakan, Cheng Jinshi juga menyukai wanita dari keluarga orang kaya ini.
Dia membalikkan tubuhku, dan alisnya berkerut, dia menatapku dengan serius, dan bertanya, “Kamu tidak percaya padaku?”
Orang-orang yang selalu bersikap dingin dan sombong, tiba-tiba mengajukan pertanyaan seperti itu, membuat jantungku terkejut.
Aku kembali sadar, memaksa diriku menjadi kejam, dengan nada dingin aku berkata: “Aku percaya atau tidak itu tidak penting, aku juga tidak peduli apakah dirimu memiliki cinta baru, mulai dari sekarang kita jangan memiliki hubungan lagi, bisakah?”
Angin berhembus masuk dari jendela, melalui pernapasan masuk kedalam paru-paru, seperti sedang di tusuk jarum, terasa sakit.
Aku sepertinya masih belum dapat melepaskannya sepenuh hati.
Udara membeku dalam sesaat, dia tertegun menatapku, dan ada emosi yang tak terkatakan di dalam matanya,dan perlahan-lahan dia menggerakan bibirnya: “Kamu sudah memikirkannya?”
Aku menundukkan kepala, dan mengepalkan tanganku, aku tidak dapat berkata apapun.
Bagaikan kalau aku memberikan jawaban positif, maka hubungan kami benar-benar akan putus.
Aku menahan suatu kesakitan yang menyebar di dalam hati, berusaha mengendalikan emosiku, “Ya, pergilah kamu.”
Selesai berkata, aku melangkah ke arah kamar.
Aku dan dia, tidak seharusnya berhubungan, untuk apa saling mengait lagi, lebih baik langsung putus hubungan seperti ini.
Baru saja berjalan dua langkah, pergelangan tanganku tiba-tiba di tarik olehnya, dengan kuat dia menarikku ke dalam pelukannya, dan berputar lalu aku ditekan olehnya di sofa.
Aku menjerit, “Mengapa kamu..........”
Aku belum selesai berkata, bibirnya yang lembut sudah menempel ke bibirku dan menghalangi perkataanku, menyerbu dengan tergesa-gesa dan memaksa, diikuti dengan bau amis darah yang memenuhi atmosfer.
“hmmm, kamu......”
Aku merasa malu dan marah mendorong padanya, tetapi dia sama sekali tidak peduli, jarinya yang ramping membuka resleting gaunku, dan menyentuh punggungku dengan mesra, sentuhan jarinya membuatku bergemetar.
Diam-diam aku memarahi diriku sendiri tidak berguna, mengapa tubuhku selalu tidak pernah bisa menolaknya......
Bibirnya mencium mengarah ke bawah, Nafas yang panas dan kasar, sebagian besar menghembus di area leherku, membuat tubuhku menjadi lemas tak berdaya bagai segumpalan air.
Aku menolaknya, mungkin dikarenakan gairah yang membangkit, suaraku menjadi lembut, “Jangan, tidak bole.....”
Nada suaranya yang rendah berkata: “Aku tidak mengizinkanmu untuk berhenti.”
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyAwesome Husband
EdisonThe Revival of the King
ShintaCutie Mom
AlexiaSuami Misterius
LauraIstri Yang Sombong
JessicaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu