Cintaku Pada Presdir - Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
Dia tidak menyembunyikannya, dengan berani dia mengakuinya, “Tidak salah, itu adalah perbuatanku. Ningxi, ini hanyalah sebuah peringatan kecil.”
Dengan marah aku memegang bahunya, dengan tegas bertanya, “Apakah kamu sudah gila, kamu hampir saja membunuh Cheng Yang! Apakah dia telah membuat kamu marah? Song Jiamin, kamu benar-benar sangat mengerikan!”
Dengan rileks dia melepaskan tangan aku, tertawa dengan manis, “Bukan aku, kamulah penyebabnya. Jika kamu menyetujui untuk menandatangai surat perceraian itu, bagaikan cara kamu telah pindah keluar yang begitu gampang, perlukah aku melakukan hal ini?”
Aku sangat ingin merobek mukanya yang cukup menjijikkan, dengan tenaga aku mengepalkan tangan aku, dengan kalimat yang jelas aku memperingati dia, “Song Jiamin, kamu benar-benar tidak tahu malu! Itu adalah rumah aku, jika aku berani untuk pindah keluar, maka aku sekarang juga berani untuk pindah kembali ke rumah!”
Mukanya tiba-tiba menjadi kusam, “Apa maksudmu?”
Dadaku di aliri kemarahan, bahkan suaraku dipenuhi dengan kebencian, “Bagaimana, apakah aku harus meminta izin dari selingkuhan jika aku ingin kembali pulang ke rumah aku?”
Aku sengaja menekankan kata “selingkuhan”, agar membuat dia menyadari identitasnya.
Melihat ekspresi dia yang menjadi marah, di dalam hati aku merasa senang untuk sesaat.
Setelah kembali ke hotel, aku segera memasukkan semua barang aku ke dalam koper, lalu segera memanggil taksi dan langsung pulang ke rumah.
Dalam tatapan mata Bibi He yang terkejut, aku segera menarik koper aku lalu segera pulang ke kamar aku.
Walaupun aku sudah pindah keluar aku masih saja merasa tidak tenang, mengapa aku harus menyerah.
Keesokan paginya, terdengar suara buka pintu yang kecil, belakangan ini aku tidak bisa tidur dengan baik, sehingga sedikit gerakan saja membuat aku bangun.
Cheng Jinshi melihat aku di tempat tidur, sedikit terkejut, “Sudah pindah kembali?”
Aku menggosok mata aku, dan berkata dengan menyindir, “Apakah kamu kecewa karena yang berbaring di atas tempat tidur bukanlah Song Jiamin?”
Aku tidak pernah berani memikirkan apa yang telah dia dan Song Jiamin lakukan di bawah satu atap.
Memikirkan hal itu, membuat aku tidak bisa menahan rasa sakitku.
Mungkin karena dia telah menghabiskan malam di rumah sakit, bawah matanya tidak dapat menyembunyikan kelelahan yang telah dia alami, dia malas untuk menjelaskan kepada aku, dan dia segera mengeluarkan pakaiannya dari dalam lemari dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.
Aku melihat waktu, lalu aku segera bangun dan bersiap-siap untuk pergi bekerja, setelah sarapan aku keluar dari pintu, lalu dipanggil oleh Cheng Jinshi.
Dia mengeluarkan kunci mobil dari dalam sakunya, lalu berjalan keluar, “Aku akan mengantar kamu ke kantor.”
Aku sebenarnya ingin menolaknya, akan tetapi aku melihat kebencian di mata Song Jiamin, aku segera berubah pikiran, “Baiklah.”
Aku segera mengikutinya dan masuk ke dalam mobil.
Melihat macet parah di luar jendela mobil, aku tiba-tiba memikirkan kejadain kemarin malam, lalu bertanya: “Mobil Yang Yang, apakah kamu telah berhasil memeriksa siapakah yang telah mensabotasenya?”
Aku tidak berani memberitahunya secara langsung bahwa Song Jiaminlah yang telah melakukannya, karena aku tidak memiliki bukti, dia hanya akan merasa bahwa aku hanya ingin mencoreng nama baik orang yang dia sukai.
Dia mencubit bawah alisnya, “Tidak, tempat parkir mobil Yang Yang kemarin malam, tidak terdapat cctv.”
“Baiklah.”
Hatiku terasa gugup, rupanya dari awal Song Jiamin sudah merencanakan semua hal ini.
Selanjutnya, sepanjang perjalanan dipenuhi kediaman, suasana dia dalam mobil terasa kusam.
Sampai sewaktu aku turun dari mobilnya, dia baru membuka mulut dan berkata, “Ningxi, berhentilah dari pekerjaan kamu, jika kamu ingin bekerja, aku akan menempatkan kamu sebuah posisi di Dong Chen.”
Aku tidak tahu harus bagaimana lalu bertanya, “Mengapa?”
Sebelah kepalanya melihat keluar jendela, terdiam sejenak dan berkata, “Tidak apa-apa, pergilah bekerja, aku akan menjemput kamu pulang malam ini.”
Aku melihat dia dengan terkejut, segera menolaknya, “Tidak perlu, mobil aku di kantor.”
Perilaku mendadak-nya membuat aku kebingungan selama sepanjang hari.
Aku memarahi diriku secara diam-diam, walaupun aku sudah disakiti-nya beribu-ribu kali, hatiku masih saja tetap tersentuh oleh perkataannya.
Menjelang jam pulang kerja, rekan kerjaku Chen Yun bergegas memberitahu aku, bahwa malam ini departemen kita akan berkumpul untuk makan bersama, beberapa pimpinan juga akan berpartisipasi, siapa pun tidak boleh absen.
Aku hanya bisa menyetujuinya, sekelompok orang pergi ke restoran untuk makan malam, tidak boleh kekurangan alkohol, Meng Kai telah banyak minum, di setengah acara dia berjalan keluar untuk bernapas udara segar.
Langkah kakinya baru saja keluar, rekan kerja di sampingku mendorong lenganku dan berkata, “Lihatlah dia, CEO Meng telah banyak minum.”
Aku hanya bisa menyetujuinya, keluar dari ruangan, melihat tubuh Meng Kai menipu dia, dia hampir menabrak orang lain, dengan bergegas aku segera berlari untuk menopang dia berdiri, “CEO Meng, apakah Anda ingin mencari tempat untuk duduk?”
Dia meletakkan tangannya dia atas bahuku, napasnya dipenuhi bau alkohol yang cukup berat, “Baiklah.”
Kita berjalan di taman bunga restoran, setelah aku menopang dia untuk duduk di kursi, di saat aku bersiap-siap untuk melepaskan tanganku, tangan aku tiba-tiba dikencangkan.
Meng Kai memegang pergelangan tanganku dengan tegas, matanya yang merah, “Ningxi, aku...”
“CEO Meng!”
Aku berusaha keras untuk melepaskannya, dia tidak bergerak, matanya terlihat kalem dan sadar, dan tertawa dengan suara kecil, “Aku benar-benar berpikiran untuk mengejar kamu.”
Aku memandang dia dengan bodoh, setelah setengah sadar aku berkata, “Kamu sudah mabuk.”
Meng Kai bersandar di atas kursinya, mengangkat kepalanya dan menatap aku, “Ningxi, kamu tahu lebih baik daripada siapa pun, Cheng Jinshi ia tidak mencintaimu.”
Perkataan ini menusuk ke dalam hatiku, dia tidak mencintai aku, apakah begitu jelas, sehingga orang luar juga dapat mengetahuinya.
Aku mengontrol suasana hatiku, di saat aku hampir berbicara, pergelangan tangan aku ditarik dengan keras, sehingga kakiku menjadi lembek dan jatuh dan menabrak dada keras yang hangat.
Napas yang akrab membungkus diriku, setelah aku mengangkat kepala memastikan bahwa itu adalah Cheng Jinshi, aku mengerutkan kening dan berkata: “Bagaimana kamu bisa berada di sini?”
Tatapan mata Cheng Jinshi seperti telah diracuni, dengan rahang yang sesak dia berkata, “Sungguh tidak pernah terbayangkan bahwa CEO Meng mempunyai hobi untuk mencampuri urusan rumah tangga orang lain?”
Aku sibuk menjelaskan, “Dia sedikit mabuk.”
Meng Kai dengan santai menaikkan sudut bibirnya, “CEO Cheng, apakah yang aku katakan itu salah? Jika kamu benar-benar mencintai dia, mengapa kamu bisa menyembunyikan perkawinan dengannya selama empat tahun ini?”
Pertanyaan dia, membuat aku merasa gugup.
Betapa aku berharap aku bisa mendengar jawaban penolakan, akan tetapi aku tidak bisa melakukannya lagi selama seumur hidupku.
Suara Cheng Jinshi yang dingin, memperingati dan membuka mulut lalu berkata, “Meng Kai, ini tidak ada hubungannya dengan kamu, lebih baik jangan berani merebut barang aku.”
Dengan itu, dia menaruh tangannya di pinggang aku, dan berjalan menuju pintu masuk lift dengan cepat.
Dia yang tinggi dan memiliki kaki panjang, aku tidak bisa mengikuti langkah kakinya, sewaktu berjalan ke dalam lift aku telah terengah-engah.
Dia menatap aku dengan marah, dengan sedikit marah dia berkata, “Apakah ini maksud kamu dengan tidak usah menyuruh aku untuk menjemput kamu pulang, kamu akan pulang sendiri?”
Aku sambil menenangkan napas aku, sambil melihat ke arah lain, “Malam ini adalah pesta makan bersama kantor, jika aku tidak ikut berpartisipasi aku akan merasa kurang baik.’
Sebelumnya aku juga sering mengikuti acara makan bersama, tetapi yang berbeda adalah, kali ini aku tidak mengirimkan pesan singkat terlebih dahulu untuk memberitahunya.
Ketika lift sampai ke lantai pertama, dia segera menarik pergelangan tanganku untuk berjalan keluar, dengan marah dia menarik aku keluar, tanpa memikirkan apakah aku bisa mengikuti langkah kakinya.
Aku juga menjadi marah, “Cheng Jinshi, mengapa kamu tiba-tiba marah?”
Dia mengabaikan aku, berhenti di sisi mobil, membuka pintu mobil, dengan nada berat memerintah aku, “Masuklah.”
Aku melototi dia, dan masuk ke dalam mobil, baru saja aku mengaitkan sabuk pengaman, mobil sudah melaju keluar dengan cepat.
Aku sangat terkejut sehingga memegang sabuk pengaman aku dengan erat, “Apakah kamu sudah gila!!”
Dia tidak mempedulikan aku, seluruh tubuhnya memancarkan kedinginan, sama seperti sedang melampiaskan sesuatu, tanpa peduli.
Aku sama sekali tidak mengerti, dia yang begitu tenang, mengapa tiba-tiba bisa begitu marah.
Setelah mengingat kembali dengan seksama gambaran di restoran, Meng Kai tampaknya tidak mengatakan sesuatu yang cukup keterlaluan.
Yang keterlaluan hanyalah sebuah kebenaran perkataan itu, dia tidak mencintai aku.
Aku bahkan tidak marah, apa yang membuat dia marah.
Akan tetapi, aku tidak bisa mempertahankan hubungan aku dengan Meng Kai sebagai atasan dan bawahan, aku mengeluarkan ponsel dan mengirimkan pesan kepadanya untuk mengundurkan diri.
Baru saja dikrim keluar, Cheng Jinshi segera mengerem mobil, suara gesekan ban dan tanah membuat kebisingan yang cukup menusuk telinga, mobilnya telah diparkir di depan pintu dengan stabil.
Lalu memerintah aku, “Turunlah.”
Aku tidak bergerak, hanya menolehkan kepala aku dan melihat dia, “Jika ada masalah, bisakah kamu membicarakannya secara baik-baik?”
Di dalam matanya tidak ada sedikitpun kehangatan, dia tertawa menyindir dengan dingin, “Ningxi, apakah hubungan sebenarnya yang kalian miliki?”
Aku terbengong, “Apa?”
Sesaat kemudian, dia membalikkan badannya ke arah aku, satu tangannya menahan aku, satu tangannya lagi menurunkan kursi mobil ke bawah, napasnya yang panas menyemprot ke telingaku, “Maksudku, apakah kamu dan Meng Kai pernah melakukannya?”
Hanya saja hatiku terasa sedih dan hidungku terasa asam, dan penglihatan aku tiba-tiba menjadi kabur.
Aku mencintai dia dengan seluruh hatiku,, tetapi dia hanya karena perkataan Meng Kai yang setelah mabuk, sehingga dia mencurigai bahwa aku dan Meng Kai telah melakukan hubungan itu.....
Dia membuka ritsleting rok aku dengan satu tangan, suhu tangganya berubah menjadi semakin panas, gerakannya menjadi semakin tergesa-gesa dan ganas.
Dengan marah aku melihat dia dan berkata: “Apakah kamu sudah gila! Hubungan aku dan dia hanya sebatas atasan dan bawahan, lepaskanlah aku!”
Aku menjadi cemas dan marah, dia tidak hanya tidak melepaskan aku, malahan dia malah mencium ke bawah, dengan mulut dan lidahnya yang berjalinan, lebih kejam dibandingkan yang sebelumnya.
“Lepaskan? Maka kamu harus memberitahu aku, apa yang telah kalian lakukan selama dinas keluar negeri selama setengah bulan? Mengapa setelah kalian pulang kalian berpelukkan di depan rumah keluarga Cheng?”
Dia menempel di tulang selangka aku, dan menggigit aku dengan keras, nada interogasinya yang kejam dan berbahaya, panas napasnya menyelimuti kulit aku.
Tubuh aku menjadi lembek layaknya bukan diriku sendiri, di sebelah telinga aku terdengar lagi pertanyaannya yang bengis, “Bicaralah, sebenarnya hubungan apakah yang kalian miliki?”
Aku mengepalkan tanganku, dan berkata dengan menyindir, “Kamu tidak mempercayai aku, mengapa kamu harus bertanya lagi?”
Dia tampak marah dengan perkataanku, dengan tangannya yang kering dia memegang pinggang aku dan tubuhnya mendorong keras.
Aku dengan jelas dapat merasakan kekerasan di bawah perutku, dengan cemas aku menangis, dan berkata keluar, “Cheng Jinshi, kamu bajingan, aku tidak suka kamu menyentuh aku!"
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaBeautiful Lady
ElsaThe Great Guy
Vivi HuangCinta Yang Terlarang
MinnieLove and Trouble
Mimi XuWahai Hati
JavAliusCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu