Cintaku Pada Presdir - Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
Bibi dengan yakin dia menjawab aku, tidak ada yang bisa menemukannya.
Aku juga merasa segan untuk menanyakan lagi, waktunya untuk makan, bibi menahan aku untuk makan siang.
Habis makan, ketika aku siap-siap mengambil barang-barang dan pergi, dia menatap aku dengan wajah yang sedih, seolah-olah ingin memberitahuku sesuatu.
Didalam hati aku, walaupun merasa sangat cemas karena tuduhan palsu itu, tetapi tidak bisa menganggap tidak melihatnya, kemudian duduk lagi, memegang tangan bibi, “Bibi, apa yang terjadi ? jangan sedih, didalam hatiku, kamu sama seperti ibuku.”
Aku berkata dengan jujur, selama ini bibi sangat baik dengan aku.
Aku bukan orang yang tidak tau balas budi, tetapi dia sangat baik dengan aku, aku tidak akan melupakan.
Tiba-tiba mata bibi menjadi merah, mengelengkan kepala, tersenyum dengan paksa, “ Tidak, tidak apa-apa.”
“ Pongpongpong _____ “
Habis dia berkata, pintu rumah diketuk dengan kuat.
Aku kira ini adalah paman yang pulang, berdiri ingin membuka pintu, bibi menarik tangan aku, dia menangis, menundukkan kepala, menundukkan kepala dan berkata : “ Jangan, jangan buka, mereka adalah rentenir, mereka datang mencari paman kamu untuk minta uang …… “
Suara ketukan pintu berhenti, dan digantikan suara teriakkan dan menjerit, “ Keluar ! Yang bernama Lin, kamu berani meminjam uang, jangan sembunyi dirumah ! sudah waktunya kamu bayar utang, kamu harus berikan aku jawaban yang pasti ! “
Aku mengerutkan kening, bertanya dengan intonasi yang rendah, “ mereka datang setiap hari ?”
Bibi mengangguk kepala, sambil berkata sambil menangis, “ sebelumnya seperti ini, Song Yang bilang dia akan akan memberikan uang sebesar 1 milyar rupiah sebagai hadiah tunangan, paman kamu dan mereka akan ulang membahas tentang waktu pembayaran, “
Siapa tau …… semalam Lin Yuelan pulang, mengatakan bahwa Song Yang memutuskan dia. Orang-orang ini tidak tau mendapatkan informasi dari mana, takut kita tidak membayar uang, kemudian mereka datang lagi.”
Teriakan di luar pintu tidak berhenti, tetapi malah kata kejam satu per satu datang. " Kamu tidak membuka pintu? Oke, aku akan menunggu disini. Apabila kamu terlambat membayar satu hari, tanganmu akan kami patahkan!"
Aku menjilat bibir, bertanya kepada bibi, “Berapa hari lagi menuju hari pelunasannya?"
Bibi menghelakan nafas, “ Lima hari …… “
Didalam jangka waktu yang pendek.
Aku berusaha berpikir harus bagaimana, Bibi berkata dengan suara tangisan : “Ningxi, kamu bisakah bantu pamanmu, aku tidak tau harus bagaimana lagi, aku tidak ingin menyusahkan kamu, tetapi aku tidak tau apa yang akan dilakukan oleh orang-orang tersebut … “
“ Bibi, aku bantu, aku bantu…. Kamu jangan nangis dulu.”
Walaupun, aku tidak tau harus bagaimana untuk membantu.
600 juta, bagi aku yang sekarang, bukan sebuah angka yang kecil.
Suara pintu mulai lagi, suaranya yang keras seperti ingin membongkar pintu.
Tetapi tidak lama kemudian, berhenti lagi.
Masalah ini dan kejadian membocorkan gambar desain, satu hal lebih mendesak dibandingkan dengan lainnya, menekan didalam hatiku, membuat aku tidak bisa bernafas.
Apabila bibi mengatakan tidak ada yang pernah menyentuh kartu ATM ini, Titik masuk paling memungkinkan, saat ini buntu
Aku sampai kerumah, berusaha ingin menenangkan diri sendiri di dalam rumah.
Malamnya, aku habis mandi dan ganti baju santai keluar dari kamar, melihat seorang pria sedang sibuk didalam dapur, melipat lengan bajunya keatas, menunjukkan lengannya yang berotot.
Karena dia tidak pernah masuk ke dalam dapur, jadi gerakannya terlihat sedikit berantakan.
Dibawah cahaya lampu yang lembut, gambaran yang belum pernah aku lihat dari dirinya.
Dia yang seperti ini, jarakku dengan dia seperti tidak terlalu jauh.
Detak jantung ku sepertinya berhenti sebentar, tidak tau apakah keprcayaan dia terhadap aku di pagi hari, atau aku yang tidak rela mengusir dia pergi, aku tidak bisa mengatakan kata-kata untuk mengusir dia.
Aku bertanya, “ Cheng Jinshi, bagaimana kamu selalu bisa masuk ke rumahku ?”
Pria itu mendongakkan kepala dan menatap aku, kemudian menundukkan kepala, dengan gerakan yang tidak terbiasa memotong sayur, dengan serius dia menjawab : “ memanjat dinding. “
Ya Tuhan memanjat dinding.
Aku mencurigai dia, disaat aku tidak fokus, mungkin dia mengambil kunciku, aku lari ke kamar dan mengkonfirmasi bahwa kunci cadanganku di dalam laci masih ada.
Ternyata, kunci masih ditempatkan dengan baik di laci.
Kunci rumah total ada tiga, dan dua lagi di aku sini, sisa satu kunci cadangan ada dengan pemilik yang kaya itu.
Bagaimana setiap kali dia bisa masuk kesini ? aku masih bingung.
Aku jalan ke dapur, ingin mengambil pisau yang ditangannya, karena takut dia memotong tangannya.
Dia tidak melepaskan tangan, “ kamu pergi nonton TV, Tunggu makan malam saja.”
Tanpa alasan, mataku merasa hangat, selama empat tahun menikah, dia tidak pernah memperlakukan aku dengan hangat.
Walapun sedikit telat, tetapi dia masih bisa dengan mudah menyentuh kelembutan di hatiku.
Aku menjilat bibir, “ biar aku saja.”
Ekpresi wajahnya menjadi dingin, suaranya yang tidak acuh kembali lagi seperti biasa, “ kamu bisa makan makanan yang bisa dibuat oleh Zhou Ziyun, tidak bisa makan yang aku buat ?"
Aku tertegun, “ kenapa kamu bisa tahu ?”
Sebelumnya, saat aku sakit maag, Zhou Ziyun hampir setiap hari masak untukku, tetapi, bagaimana Cheng Jinshi bisa tahu ?
Tiba-tiba aku teringat, sepertinya pernah dua kali, aku melihat mobil Cheng Jinshi parkir disekitar rumahku.
Aku kira ini adalah kebetulan saja, sekarang memikirkan lagi, sepertinya bukan.
Aku mendongak kepala melihat dia, “sebelumnya aku pernah melihat mobilmu, kamu sengaja melihat kami dari bawah di depan rumahku? ”
Dia berdehem, berkata dengan halus : “ ini hanya kebetulan saja, ada teman aku yang tinggal disekitar sini juga.”
Oh, baiklah.
Dia tidak mengijinkan aku untuk mengerjakan, dan dia tidak mengungkit tentang pembocoran gambar desain, aku pergi ke ruang tamu dan menonton TV.
。
Lagipula, Aku pernah memasakkan dia beberapa kali, dia masak untuk aku sekali saja, ini juga tidak keterlaluan.
TV sedang menayangkan film tentang kisah cinta yang sedang naik daun, yang dibicarakan adalah tentang teman main yang bertumbuh bersama, tetapi terjadi pertengkaran atara pria dan wanita, setelah mabuk dan melakukan seks bebas, wanita itu hamil tetapi tidak tega untuk mengaborsi, setelah dia keluar negeri selama tiga tahun, dia bawa anaknya kembali ke sini.
Karena anak ini, hubungan wanita dan pria melibatkan berbagai hal yang rumit, setelah memperbaiki kesalahan, mereka bersama lagi.
Anak didalam film ini sangat pintar dan imut, mengakibatkan rasa sesak dan tidak nyaman yang tidak jelas di hatiku.
jika, anakku yang meninggal masih ada, saat dia besar juga pasti sangat imut.
Aku akan mengeluarkan semua kasih sayang, mencintai dia.
Tetapi tidak ada jika.
“ Ningxi, mari makan. “ Cheng Jinshi berkata dengan suaranya tebal.
Aku berjalan datang, menatap dia, dan bertanya, “saat itu apa kamu merasa sedih ? disaat anak itu keguguran.”
Aku masih sangat melekat dengan pertanyaan ini, setiap kali mengingat waktu itu sikapnya yang tidak peduli, aku akan sangat membenci dia.
Dia tidak menyangka aku akan menanyakan pertanyaan ini, Tubuhnya yang besar dan tinggi menjadi kaku, memandang keluar jendela, berjalan ke sini, membungkukkan pinggangnya dan memeluk aku, “ kita masih bias punya anak lagi.”
Aku mendorong dia dengan pelan, berdiri jalan ke meja makan, menyeka air mata yang tidak tahu kapan itu keluar, “ tidak akan punya lagi.”
Tidak akan punya lagi.
Aku tidak mengijinkan diriku untuk mencintai dia lagi.
Setelah aku menyelesaikan semua masalah ini, aku akan meninggalkan tempat ini.
Tetapi aku yang disaat ini, tidak menyangka, kehidupanku, ditakdirkan harus terikat erat dengan dia.
Walaupun tidak ada rasa cinta, hanya sisa rasa benci, namun tidak bisa diputuskan.
Habis makan malam, saat dia pergi, dengan tatapan yang serius dia menatap aku, “kamu percaya denganku sekali lagi, bisakah?”
Aku menjilat, berkata dengan dingin: “ percaya kamu apa ? Setelah percaya untuk bersama denganmu lagi, Apa kamu akan mencintaiku ? Direktur Cheng, aku menjadi Nyonya Cheng sudah empat tahun, sudah berkorban terlalu banyak, tapi apa, yang aku dapat hanya penderitaan.
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiLove and Trouble
Mimi XuTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAsisten Bos Cantik
Boris DreyYour Ignorance
YayaKisah Si Dewa Perang
Daron JayCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu