Cintaku Pada Presdir - Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
Xueke menungguku di depan rumah, setelah mobil berhenti dengan stabil, dia berjalan membuka pintu mobil, melihatku sejenak, pada akhirnya berharap semua akan menjadi lebih baik, membalikan badan dan membantuku mengeluarkan koper dari bagasi belakang.
Barangku dan kedua anak jika ditambahkan sebenarnya cukup banyak.
Pada awalnya aku berencana untuk mengeluarkan barang yang dibutuhkan selama dua hari saja, namun Xueke tidak setuju, dia berkata:” Kamu sudah datang, lebih baik kamu menemaniku tinggal disini berapa saat dengan tenang, aku takut tinggal sendirian di villa ini.”
Sebenarnya dia sangat berani, perkataannya ini hanya supaya aku menghilangkan kekhawatiran dan tinggal disini.
Aku pun menganggukan kepala dan berkata,"Baiklah.”
Malam itu, Bibi Wu memasak untuk kami.
Setelah makan, Xueke membawa Anan ke halaman belakang untuk mengendarai mobil mainan, Xueke membelinya pada sore itu, yang sangat disukai oleh Anan.
Aku dan Bibi Wu bersama-sama memandikan Beibei, Beibei sangat bersemangat, kedua matanya yang besar memandang ke kiri dan ke kanan, sedang mencari Anan.
Aku menggendongnya turun ke bawah pergi ke halaman untuk melihat Anan, Anan memegang remote control di tangannya, kedua tangannya yang kecil menekannya dengan sembarangan.
Aku menunjuknya sambil berkata kepada Beibei,” Lihat, bukankah kakakmu sangat keren?”
"Bam----”
Ketika aku baru mengatakannya, Anan mengendarai mobil dan menabrak tembok halaman.
Kecepatan mobil anak-anak sangat lambat, ditambah dia mengenakan sabuk pengaman, Anan sama sekali tidak ada apa-apa, tidak hanya tidak takut, dia dengan tenang memikirkan bagaimana memundurkan mobil.
Ekspresinya yang masih kecil ini namun terpancar sedikit bayangan dari Cheng Jinshi.
Xueke melihat sambil tertawa,"Anan, teknikmu payah sekali!”
Setelah mengatakannya, dia berlari membantu Anan untuk mengubah arah mobilnya.
Melihat mereka berdua, mood ku pun menjadi lebih baik.
Bermain hingga pukul delapan, Anan baru dengan wajah yang merah turun dari mobil, Xueke menggendongnya naik ke atas untuk mandi.”
Kembali dipenuhi penolakan, hingga pada akhirnya jam sepuluh baru kembali ke kamar.
Xueke sama sekali tidak merendah. Ketika mengatakannya di telepon, benar-benar sebuah villa yang kecil, empat kamar, satu kamar digunakan untuk menjadi ruang belajar, sisa tiga kamar ditempati oleh kedua anak itu di satu kamar, Bibi Wu satu kamar dan aku dan dia tinggal di satu kamar.
Namun aku sangat suka tinggal bersamanya di satu kamar, seakan saat ini bisa kembali ke masa belajar dahulu.
"Coba katakan, apa yang terjadi?”
Xueke keluar setelah selesai mandi di kamar mandi, dia duduk sebentar di sisi tempat tidur dan akhirnya bertanya.
Aku sambil berbaring di tempat tidur dan membuka status teman-teman, mendengar pertanyaannya, terkejut singkat dan dengan nada yang singkat berkata,” Bercerai.”
Xueke mengambil ponselku dan dengan tidak percaya berkata,” Apa yang kamu katakan? Secepat ini sudah bercerai lagi?”
"Ya, aku juga merasa sangat cepat.”
Aku berusaha membuat ekspresi yang tidak peduli.
Xueke berbaring di sampingku, membuka mulutnya dan dengan sedih berkata,” Xiaoxi, di hadapanku, kamu tidak perlu susah payah untuk berpura-pura lagi.”
Aku terkejut.
"Aku lebih tahu dari siapapun, sebaik apapun kamu berpura-pura, aku sama sekali tidak akan percaya kamu tidak sedih sama sekali.” Dia mengelus rambutku, dengan wajah yang jernih.
"Baiklah, ada sedikit rasa sedih namun hanya sedikit saja.”
Ya, hanya sedikit saja.
Xueke masih tidak percaya, turun dari tempat tidur, dan berkata” Tunggu aku.”
Setelah mengatakannya, dia berlari keluar secepat asap, tidak sampai dua menit kemudian dia sudah kembali.
Di tangannya dia memegang sebotol anggur merah dan dua gelas anggur, duduk di sofa di samping jendela,” Minum sedikit ya, sudah lama tidak minum anggur bersama.”
Aku turun dari tempat tidur, tanpa alas kaki berjalan mendekat,” Baiklah.”
Jika tidak minum sedikit anggur, malam ini aku takut tidak akan bisa tidur.
Walaupun aku berpura-pura tidak mempermasalahkannya, namun bagaimanapun juga aku bercerai.
Surat perceraian pun diberikan oleh orang luar kepadaku.
Benar-benar tidak berperasaan.
Aku menengadahkan kepala meneguk habis segelas anggur, bersandar di sofa dan sambil melihat Xueke bertanya:” Bagaimana kamu dan Song Jing?”
"Bisa seperti apa, hanya seperti itu saja.”
Xueke sedikit cemberut dan kemudian tersenyum pahit dengan bibir melengkung:” Menurutmu, apakah kita terlalu menyedihkan, dua saudari yang terpaku pada kedua kakak beradik itu.”
Aku dan dia memiliki perasaan seperti kakak dan adik dan Cheng Jinshi dan Song Jing adalah saudara dekat.
Ketika dikatakan memang sangat menyedihkan.
"Ganti pria yang disukai saja, Song Jing playboy itu akan sangat sulit untuk merebut hatinya.” Aku membujuk sambil meminum anggur.
Namun karena kesulitan yang aku dapatkan dalam asmara, sehingga tidak ingin Xueke merasakan hal yang sama denganku.
Xueke meletakkan gelas anggur itu di atas meja kaca, menaikkan alis dan berkata:” Bagaimana denganmu, apakah kamu bisa mengubah pria yang kamu sukai?”
"Aku…”
Aku ditanya hingga tidak bisa menjawab.
Aku hanya mencoba supaya diri sendiri tidak lagi mencintai Cheng Jinshi.
Namun aku sepertinya sama sekali tidak pernah memikirkan untuk bisa mengganti pria yang aku sukai.
"Lihatlah, bahkan kamu tidak bersedia untuk mencobanya. Aku merasa, aku lebih berani darimu, aku sejak awal sudah mencobanya.”
Xueke tersenyum,” Aku sudah mengganti banyak pacar, sudah mencoba satu putaran baru menemukan, aku benar-benar tidak bisa menyukai pria yang lain.”
“….”
“Xiao Xi kamu lebih penakut dariku, kamu tidak berani untuk pergi mencoba, bahkan satu kesempatan pun tidak kamu berikan kepada dirimu sendiri.” Xueke berkata.
Aku tidak berbicara, kembali meminum alkohol segelas demi segelas.
Pada satu detik sebelum mabuk sepenuhnya, terngiang perkataan Xueke barusan di dalam pikiranku---” Bahkan satu kesempatan pun tidak kamu berikan untuk dirimu sendiri.”
Aku bukannya tidak ingin memberiku kesempatan, namun aku sudah memberi pria itu terlalu banyak kesempatan.
"Seperti sebuah mimpi di luar jangkauan….”
Keesokan harinya, aku terbangun dengan suara ponsel yang tidak berhenti berdering, dengan kabur meraba ponsel di samping tempat tidur, tanpa melihat siapa yang memanggil dan langsung menjawab dengan memejamkan mata,” Halo.”
"Xiao Xi, kemarin malam tiba-tiba ada uang seratus miliar yang masuk ke rekening tanpa ada keterangan, apakah kamu tahu dana apa ini?” Terdengar suara bingung Ning Zhenfeng.
Aku pun langsung tersadar, membuka mata, sudut bibir bergerak dan berkata,” Tahu.”
"Dana apa ini?”
"Uang ganti rugi perceraian.”
Cheng Jinshi benar-benar tidak sabar, kemarin baru saja menandatangani surat cerai dan malamnya sudah mengirimkan uangnya.
"Apa? Uang perceraian? Ning Zhenfeng agak kaget.
Aku dengan pahit berkata,” Cheng Jinshi yang mengirimnya, aku sudah bercerai dengannya.”
Dia sama sekali tidak terkaget akan berita ini seakan semua orang sudah tahu ini adalah masalah cepat atau lambat saja.
Hanya aku sendiri sajalah yang masih menggantungkan harapan pada pernikahan ini.
Ning Zhenfeng dengan perhatian bertanya,” Kalau begitu dimana kamu sekarang? Dimana kedua anak kecil itu?”
"Aku dan anak-anak sedang berada di rumah Xueke, cukup ok, anda tenang saja.”
Setelah mengatakannya, aku memutuskan pembicaraan, melihat Xueke yang masih tertidur, aku pun dengan langkah ringan bangun dan membersihkan diri.
Berjalan hingga di depan tangga, ketika sedang turun tangga, aku melihat Bibi Wu berlari mendekat dengan wajah yang panik, ketika melihatku, dia pun menunjuk ke lantai bawah,” Nona Ning ada polisi yang datang.”
Aku mengerutkan kening, apa yang dilakukan polisi kesini?
Apakah ada perkembangan baru pada kasus kebakaran itu.
Aku dengan penuh rasa penasaran turun kebawah, di ruang tamu kedua polisi menunjukan lisensinya dan bertanya,” Anda Ning Xi kan?”
"Ya.”
"Korban kasus kebakaran Lin Zhi, kondisinya sudah membaik dan ingatannya sudah pulih dengan perlahan. Saat ini dia menuduh anda pada malam itu masuk ke kediaman keluarga Lin untuk melakukan pembakaran, mohon kerjasamanya untuk melakukan interogasi di kantor polisi.”
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataDon't say goodbye
Dessy PutriCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHis Soft Side
RiseHis Second Chance
Derick HoCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu