Cintaku Pada Presdir - Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
Dia mengangkat alisnya, " Tidak salah, aku cuman ada seorang kakak ipar, jangan banyak berharap seumur hidup ini aku akan memanggilmu kakak ipar!"
Kata-kata ini, sudah bukan pertama kalinya dia berkata seperti ini terhadapku.
Aku mengingat dengan sangat jelas, sebelum aku dan Cheng Jinshi bercerai kemarin ini, ketika aku pergi ke rumahnya menghadiri pesta ulang tahunnya, dia juga berkata begitu kepadaku.
Su Shanshan, atau Qin Yuming?
Aku sama sekali tidak ragu-ragu, "Kamu bilang Qin Yuming?"
"Ya."
"Sayang sekali, kakak iparmu ini sudah tidak ternama dan bernilai." Aku tersenyum dingin
Dia menjawabku tanpa mempedulikan apapun, "Huh, kamu pikir hanya dengan begitu kamu sudah menang?!"
Aku menatapnya seraya mengejek, "、Setidaknya, aku ada surat nikah, kakak iparmu tidak akan mendapatkannya seumur hidup ini. Kamu mungkin bisa bilang ke orang sekitar, bahwa Qin Yuming adalah kakak iparmu, dengan begitu, semua orang akan tahu kalau dia adalah simpanan."
"Haha."
Xue Ke yang berada disamping tidak bisa menahan diri untuk tertawa, sembari tertawa dia berkata, "Benar sekali, walaupun kamu tidak menganggap Xiao Xi ini sebagai kakak iparmu, tetapi dia tetaplah Nyonya kecil di keluarga Cheng. Tentu saja, jika kamu bersedia mengurus simpanan dan memanggil dia kakak ipar, Xiao Xi sangat bermurah hati, tentu saja dia akan berkenan."
Xue Ke tahu bahwa aku tidak berkenan, tetapi di hadapan Cheng Yang, dia sangat menjaga harga diriku.
Cheng Yang mendengar bahwa kita memanggil Qin Yuming sebagai simpanan, raut wajahnya membara marah, terlihat jelas bahwa dia melindungi Qin Yuming, dengan marah dia menatapku, "Ning Xi, jangan menyebut kata simpanan simpanan, kamu adalah simpanan yang sebenarnya. Kamu tidak pernah dengar ya? Dalam hal percintaan, orang yang tidak dicintai, itulah yang disebut orang ketiga."
Kata terakhir yang dia ucapkan itu, seperti tersayat sebilah pisau yang tajam, menusukku hingga berdarah.
Aku mencubit diriku sendiri dengan sangat keras, setiap kata demi kata kuucapkan, "Ohya? Kalau begitu biarkan abangmu bercerai denganku, jika tidak, pergi dari sini!"
"Aku katakan kepadamu, seumur hidup ini jangan harap kamu bisa bercerai dengan abangku!"
"Kenapa, kamu juga tahu kalau abangmu tidak rela bercerai denganku?"
"Kamu ini terkena penyakit Paranoia ya? Aku bilang ke kamu yah, abangku bukannya tidak rela bercerai, dia tidak mencintaimu, tapi dia juga tidak akan membiarkanmu pergi!" Cheng Yang berkata dengan angkuh, "Ning Xi, kamu sangat kasihan, memangnya kenapa kalau memiliki pernikahan, hati abangku tidak pernah ada untukmu!"
"Sudah selesai berbicara?"
Aku menahan sakit hati yang tertusuk ini, dan menahan emosi.
Dia tertawa kecil sejenak, menyondonglan badannya dan berkata disamping telingaku, "Manusia yang kasihan, apakah kamu sadar, kakak iparku terlihat mirip dengan seseorang?"
Sebelumnya aku melihat foto yang ada di grup forum, dan aku sadar, foto Qin Yuming dari salah satu sudut, sangat tidak asing.
Aku tidak bisa ingat mirip dengan siapa.
Tetapi di saat ini aku mendengar Cheng Yang berkata seperti ini, hatiku sangat memiliki firasat yang buruk, dan hanya mendengar dia berbisik dengan suara rendah ditelingaku, "Song Jiamin! Dulu kamu selalu merasa abangku sangat mencintai Song Jiamin kan? Tetapi, dia sama sekali tidak pernah menyentuh Song Jiamin, karena abangku hanya menganggap Song Jiamin sebagai penghibur hatinya......"
BOOM——
Otakku seakan dilempar sebuah bom, dibom sampai diriku jadi bodoh.
Bukan karena Qin Yuming mirip dengan Song Jiamin.
Tetapi......Song Jiamin mirip dengan Qin Yuming.
Bagian dalam tubuhku seakan terkena udara dingin musim dingin, sampai tulang rusuk pun seperti terhempas angin dingin.
Dia pernah demi Song Jiamin, dan memperlakukanku dengan lain, sampai saat ini ku ingat dengan jelas.
Disaat ini, aku diberitahu, bahwa Song Jiamin hanyalah sebuah penghibur hati.
Kemudian sikapnya terhadap Qin Yuming, sampai sebaik apa?
Hatiku tiba-tiba tercengang diam, apa yang ada dihadapanku ini semua terasa buram.
"Xiao Xi, Xiao Xi?"
Xue Ke mendorong lenganku, mengembalikan pikiranku.
Aku mengedipkan mataku, melihat Cheng Yang duduk didalam sebuah mobil sedan, dan mobil tersebut mendahuluiku secara pelan dari belakang, melewati jendela mobil, dan kulihat Lin Zhi juga ada di dalam mobil tersebut.
Semua perkataan itu, dikatakan oleh Cheng Yang, atau dikatakan Lin Zhi melalui mulut Cheng Yang, baru dikatakan kepadaku?
Aku tidak tahu apa tujuannya.
Aku memaksakan diri untuk tertawa, dan berkata kepada Xue Ke, "Yuk, kita pulang lihat An An, dia sudah bisa berjalan, lucu sekali."
Baru saja aku menyelasaikan ucapanku, sebuah mobil dengan gesit melewati kami, dan terus menuju ke arah kami dan ketika mendekat, terdengarlah suara rem mobil yang sangat menusuk telinga.
Song Jing turun dari mobil, gaya nya yang sering terlihat tidak serius seperti biasa sudah hilang, sebaliknya terlihat sangat serius, dan berkata kepada Xue Ke, "Kalian pergi ke Lan Cheng mencari Zhou Ziyun?"
"Kenapa kalau iya?" Xue Ke menatapnya dengan dingin.
"Kamu jangan mencari masalah denganku, bisakah untuk tidak mencarinya lagi?"
"Song Jing, dulu aku hanya merasa kamu orang yang asal-asalan, sekarang aku merasa kamu sangat berdarah dingin. Dia abangku! Atas dasar apa kamu menyuruhku untuk tidak mencarinya?!" Emosi Xue Ke membara.
Song Jing dengan sakit kepala menatapnya, "Dia adalah seorang pria, apa yang akan terjadi padanya? Dan juga, dia mengumpulkan niat untuk bersembunyi dari kalian, walaupun kalian mencari sampai ke akar, kalian juga tidak akan menemukannya!"
"Dan juga bukan urusanmu!!"
"Ok Ok Ok, bukan urusanku. Kedepannya jika kamu ingin mencari orang, aku akan menemanimu, kamu jangan mengajak Ning Xi lagi, Ok?" nada suara Song Jing berubah menjadi lembut dalam mengucapkan perkataannya.
Sekarang aku baru tahu, bahwa masalah ini ada hubungannya denganku, ake mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa?"
Song Jing memijit samping kepalanya, "Kakak ipar, kehilanganmu dalam beberapa hari ini, Kak Jin Shi sudah hampir gila. Dan setelah dia tahu bahwa kamu pergi ke Lan Cheng untuk mencari Zhou Ziyun, dia terlihat sudah seperti ingin membunuh orang! Jika dia sudah marah, aku juga tidak akan hidup dengan baik."
Aku sangat terkejut, sebelumnya aku tidak tahu bahwa Jin Shi demi mencariku, akan melakukan hal seperti itu.
Song Jing melanjutkan perkataannya, "Dia meneleponmu, ponselmu juga tidak aktif, menurutmu bagaimana dia tidak panik? Setelah panik, dia baru tahu kalau kamu mencari pria lain, bagaimana dia tidak marah?"
Pada dasarnya, aku seharusnya merasa bahwa dia berlaku seperti ini karena mempedulikanku.
Tetapi didalam benakku, perkataan yang dilontarkan oleh Cheng Yang, layaknya seperti sebuah kutukan, terus berputar mengelilingi otakku.
Orang yang benar-benar dia pedulikan, tidak mungkin aku.
Aku bertindak layaknya seperti tersenyum, "Seharusnya dia memang harus panik, anak kecil yang kehilangan mainannya, pasti juga akan mencari mainan itu."
"Apa?"
Song Jing tidak mengerti arti dari pembicaraanku.
Xue Ke langsung menariknya pergi, sambil berseru, "Kamu bisa tidak jangan sembarangan berbicara?!"
"Kenapa aku yang sembarangan berbicara? Bukannya kamu ingin mencari Zhou Ziyun, ayo, aku menemanimu pergi untuk mencarinya sekarang!" Song Jing mulai emosi, dengan wajah dingin dia masuk kedalam mobil.
"Song Jing kamu gila ya!!"
Song Jing bertindak seolah tidak mendengar suara amarahnya, meluruskan badannya di area stir, dan mengendarai pergi mobilnya dengan sangat laju.
Aku berdiri sejenak di depan pintu, mengemas kembali suasana hatiku, kemudian membalikkan badanku untuk kembali arah pintu rumah.
Walaupun An An masih kecil, tetapi dia dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang dewasa, aku tidak mau membawakan suasana hati yang negatif untuknya.
Aku membuka pintu rumah, menundukkan kepala sambil mengganti sandal, sambil berkata, "An An, mami sudah pulang."
Seisi rumah hening, disaat ini, An An biasanya tidak akan tidur.
Aku mengerutkan kening, setelah mengganti sandal aku berjalan menuju ruang tamu, melihat suasana sekeliling, bingung sejenak, dan mendadak jantungku berdetak kencang.
Lantai rumah berserakan, mainan milik An An, barang-barang yang ada meja teh, semua berantakan dilantai......
"Bibi Wang! Bibi Mo!"
Aku berteriak kencang, sambil berteriak, sambil berlari menuju keatas.
Tidak ada suara sahutan dari siapapun, hatiku serasa ingin lepas seketika, langsung berlari cepat ke arah kamar An An dan ruang bermain anak, tidak ada bayangan satu orang pun.
Kemana mereka pergi?
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomYama's Wife
ClarkAir Mata Cinta
Bella CiaoDemanding Husband
MarshallCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaUntouchable Love
Devil BuddyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu