Cintaku Pada Presdir - Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang

Dia mengangkat alisnya, " Tidak salah, aku cuman ada seorang kakak ipar, jangan banyak berharap seumur hidup ini aku akan memanggilmu kakak ipar!"

Kata-kata ini, sudah bukan pertama kalinya dia berkata seperti ini terhadapku.

Aku mengingat dengan sangat jelas, sebelum aku dan Cheng Jinshi bercerai kemarin ini, ketika aku pergi ke rumahnya menghadiri pesta ulang tahunnya, dia juga berkata begitu kepadaku.

Su Shanshan, atau Qin Yuming?

Aku sama sekali tidak ragu-ragu, "Kamu bilang Qin Yuming?"

"Ya."

"Sayang sekali, kakak iparmu ini sudah tidak ternama dan bernilai." Aku tersenyum dingin

Dia menjawabku tanpa mempedulikan apapun, "Huh, kamu pikir hanya dengan begitu kamu sudah menang?!"

Aku menatapnya seraya mengejek, "、Setidaknya, aku ada surat nikah, kakak iparmu tidak akan mendapatkannya seumur hidup ini. Kamu mungkin bisa bilang ke orang sekitar, bahwa Qin Yuming adalah kakak iparmu, dengan begitu, semua orang akan tahu kalau dia adalah simpanan."

"Haha."

Xue Ke yang berada disamping tidak bisa menahan diri untuk tertawa, sembari tertawa dia berkata, "Benar sekali, walaupun kamu tidak menganggap Xiao Xi ini sebagai kakak iparmu, tetapi dia tetaplah Nyonya kecil di keluarga Cheng. Tentu saja, jika kamu bersedia mengurus simpanan dan memanggil dia kakak ipar, Xiao Xi sangat bermurah hati, tentu saja dia akan berkenan."

Xue Ke tahu bahwa aku tidak berkenan, tetapi di hadapan Cheng Yang, dia sangat menjaga harga diriku.

Cheng Yang mendengar bahwa kita memanggil Qin Yuming sebagai simpanan, raut wajahnya membara marah, terlihat jelas bahwa dia melindungi Qin Yuming, dengan marah dia menatapku, "Ning Xi, jangan menyebut kata simpanan simpanan, kamu adalah simpanan yang sebenarnya. Kamu tidak pernah dengar ya? Dalam hal percintaan, orang yang tidak dicintai, itulah yang disebut orang ketiga."

Kata terakhir yang dia ucapkan itu, seperti tersayat sebilah pisau yang tajam, menusukku hingga berdarah.

Aku mencubit diriku sendiri dengan sangat keras, setiap kata demi kata kuucapkan, "Ohya? Kalau begitu biarkan abangmu bercerai denganku, jika tidak, pergi dari sini!"

"Aku katakan kepadamu, seumur hidup ini jangan harap kamu bisa bercerai dengan abangku!"

"Kenapa, kamu juga tahu kalau abangmu tidak rela bercerai denganku?"

"Kamu ini terkena penyakit Paranoia ya? Aku bilang ke kamu yah, abangku bukannya tidak rela bercerai, dia tidak mencintaimu, tapi dia juga tidak akan membiarkanmu pergi!" Cheng Yang berkata dengan angkuh, "Ning Xi, kamu sangat kasihan, memangnya kenapa kalau memiliki pernikahan, hati abangku tidak pernah ada untukmu!"

"Sudah selesai berbicara?"

Aku menahan sakit hati yang tertusuk ini, dan menahan emosi.

Dia tertawa kecil sejenak, menyondonglan badannya dan berkata disamping telingaku, "Manusia yang kasihan, apakah kamu sadar, kakak iparku terlihat mirip dengan seseorang?"

Sebelumnya aku melihat foto yang ada di grup forum, dan aku sadar, foto Qin Yuming dari salah satu sudut, sangat tidak asing.

Aku tidak bisa ingat mirip dengan siapa.

Tetapi di saat ini aku mendengar Cheng Yang berkata seperti ini, hatiku sangat memiliki firasat yang buruk, dan hanya mendengar dia berbisik dengan suara rendah ditelingaku, "Song Jiamin! Dulu kamu selalu merasa abangku sangat mencintai Song Jiamin kan? Tetapi, dia sama sekali tidak pernah menyentuh Song Jiamin, karena abangku hanya menganggap Song Jiamin sebagai penghibur hatinya......"

BOOM——

Otakku seakan dilempar sebuah bom, dibom sampai diriku jadi bodoh.

Bukan karena Qin Yuming mirip dengan Song Jiamin.

Tetapi......Song Jiamin mirip dengan Qin Yuming.

Bagian dalam tubuhku seakan terkena udara dingin musim dingin, sampai tulang rusuk pun seperti terhempas angin dingin.

Dia pernah demi Song Jiamin, dan memperlakukanku dengan lain, sampai saat ini ku ingat dengan jelas.

Disaat ini, aku diberitahu, bahwa Song Jiamin hanyalah sebuah penghibur hati.

Kemudian sikapnya terhadap Qin Yuming, sampai sebaik apa?

Hatiku tiba-tiba tercengang diam, apa yang ada dihadapanku ini semua terasa buram.

"Xiao Xi, Xiao Xi?"

Xue Ke mendorong lenganku, mengembalikan pikiranku.

Aku mengedipkan mataku, melihat Cheng Yang duduk didalam sebuah mobil sedan, dan mobil tersebut mendahuluiku secara pelan dari belakang, melewati jendela mobil, dan kulihat Lin Zhi juga ada di dalam mobil tersebut.

Semua perkataan itu, dikatakan oleh Cheng Yang, atau dikatakan Lin Zhi melalui mulut Cheng Yang, baru dikatakan kepadaku?

Aku tidak tahu apa tujuannya.

Aku memaksakan diri untuk tertawa, dan berkata kepada Xue Ke, "Yuk, kita pulang lihat An An, dia sudah bisa berjalan, lucu sekali."

Baru saja aku menyelasaikan ucapanku, sebuah mobil dengan gesit melewati kami, dan terus menuju ke arah kami dan ketika mendekat, terdengarlah suara rem mobil yang sangat menusuk telinga.

Song Jing turun dari mobil, gaya nya yang sering terlihat tidak serius seperti biasa sudah hilang, sebaliknya terlihat sangat serius, dan berkata kepada Xue Ke, "Kalian pergi ke Lan Cheng mencari Zhou Ziyun?"

"Kenapa kalau iya?" Xue Ke menatapnya dengan dingin.

"Kamu jangan mencari masalah denganku, bisakah untuk tidak mencarinya lagi?"

"Song Jing, dulu aku hanya merasa kamu orang yang asal-asalan, sekarang aku merasa kamu sangat berdarah dingin. Dia abangku! Atas dasar apa kamu menyuruhku untuk tidak mencarinya?!" Emosi Xue Ke membara.

Song Jing dengan sakit kepala menatapnya, "Dia adalah seorang pria, apa yang akan terjadi padanya? Dan juga, dia mengumpulkan niat untuk bersembunyi dari kalian, walaupun kalian mencari sampai ke akar, kalian juga tidak akan menemukannya!"

"Dan juga bukan urusanmu!!"

"Ok Ok Ok, bukan urusanku. Kedepannya jika kamu ingin mencari orang, aku akan menemanimu, kamu jangan mengajak Ning Xi lagi, Ok?" nada suara Song Jing berubah menjadi lembut dalam mengucapkan perkataannya.

Sekarang aku baru tahu, bahwa masalah ini ada hubungannya denganku, ake mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa?"

Song Jing memijit samping kepalanya, "Kakak ipar, kehilanganmu dalam beberapa hari ini, Kak Jin Shi sudah hampir gila. Dan setelah dia tahu bahwa kamu pergi ke Lan Cheng untuk mencari Zhou Ziyun, dia terlihat sudah seperti ingin membunuh orang! Jika dia sudah marah, aku juga tidak akan hidup dengan baik."

Aku sangat terkejut, sebelumnya aku tidak tahu bahwa Jin Shi demi mencariku, akan melakukan hal seperti itu.

Song Jing melanjutkan perkataannya, "Dia meneleponmu, ponselmu juga tidak aktif, menurutmu bagaimana dia tidak panik? Setelah panik, dia baru tahu kalau kamu mencari pria lain, bagaimana dia tidak marah?"

Pada dasarnya, aku seharusnya merasa bahwa dia berlaku seperti ini karena mempedulikanku.

Tetapi didalam benakku, perkataan yang dilontarkan oleh Cheng Yang, layaknya seperti sebuah kutukan, terus berputar mengelilingi otakku.

Orang yang benar-benar dia pedulikan, tidak mungkin aku.

Aku bertindak layaknya seperti tersenyum, "Seharusnya dia memang harus panik, anak kecil yang kehilangan mainannya, pasti juga akan mencari mainan itu."

"Apa?"

Song Jing tidak mengerti arti dari pembicaraanku.

Xue Ke langsung menariknya pergi, sambil berseru, "Kamu bisa tidak jangan sembarangan berbicara?!"

"Kenapa aku yang sembarangan berbicara? Bukannya kamu ingin mencari Zhou Ziyun, ayo, aku menemanimu pergi untuk mencarinya sekarang!" Song Jing mulai emosi, dengan wajah dingin dia masuk kedalam mobil.

"Song Jing kamu gila ya!!"

Song Jing bertindak seolah tidak mendengar suara amarahnya, meluruskan badannya di area stir, dan mengendarai pergi mobilnya dengan sangat laju.

Aku berdiri sejenak di depan pintu, mengemas kembali suasana hatiku, kemudian membalikkan badanku untuk kembali arah pintu rumah.

Walaupun An An masih kecil, tetapi dia dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang dewasa, aku tidak mau membawakan suasana hati yang negatif untuknya.

Aku membuka pintu rumah, menundukkan kepala sambil mengganti sandal, sambil berkata, "An An, mami sudah pulang."

Seisi rumah hening, disaat ini, An An biasanya tidak akan tidur.

Aku mengerutkan kening, setelah mengganti sandal aku berjalan menuju ruang tamu, melihat suasana sekeliling, bingung sejenak, dan mendadak jantungku berdetak kencang.

Lantai rumah berserakan, mainan milik An An, barang-barang yang ada meja teh, semua berantakan dilantai......

"Bibi Wang! Bibi Mo!"

Aku berteriak kencang, sambil berteriak, sambil berlari menuju keatas.

Tidak ada suara sahutan dari siapapun, hatiku serasa ingin lepas seketika, langsung berlari cepat ke arah kamar An An dan ruang bermain anak, tidak ada bayangan satu orang pun.

Kemana mereka pergi?

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu