Cintaku Pada Presdir - Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
Huh, dia masih punya muka untuk mengucapkan kata "memfitnah" ini.
Aku melihat wajahnya yang sombong dan merasa benar, membuat seluruh tubuhku gemetar oleh karena amarah, "Memfitnah? Apakah nona besar Su mengidap penyakit amnesia sementara? kemarin lusa kau baru saja berkomplot dengan Ning Zhenfeng, menyewa orang untuk memperkosaku, hari ini sampai matipun kau masih tidak mau mengaku?"
Aku benar-benar tidak mengerti, dia adalah seorang nona besar dari keluarga terpandang, kenapa bisa berbuat hal yang kejam dan tidak berperikemanusiaan seperti ini.
Kami sama-sama seorang wanita, dia seharusnya sangat mengerti, jika seorang wanita sudah diperkosa, akan meninggalkan trauma psikologis yang seperti apa.
Matanya agak sedikit bergetar, melihat ke tempat lain dengan tidak nyaman, lalu dengan cepat kembali melihat ke arahku, bagaikan baru saja mendengar lelucon yang konyol, "Aku menyewa orang untuk memperkosamu? Memang kau siapa?"
Aku mengangkat tanganku dan menamparnya dengan sangat keras, aku tidak bisa menahan jariku untuk tidak bergetar dan berteriak dengan suara rendah kepadanya : "Su Shanshan, kau jangan mengira keluarga kalian bisa berbuat seenaknya! Negara ini adalah negara hukum!"
Dia tidak menyangka kalau aku akan memukulnya lagi, setelah terpana selama dua detik, dia akhirnya mengayunkan tangannya ke arahku dengan sangat marah dan memakiku dengan keras, "Kau siapa, berani-beraninya memukulku berulang kali?"
Aku sudah menduga kalau dia akan membalasku, jadi aku mencengkram tangannya yang ingin memukulku dengan sekuat tenaga dan berkata sambil menggertakkan gigiku, "Memang aku bukan siapa-siapa di mata keluarga kalian, tetapi aku juga tidak bisa diperlakukan dengan seenaknya oleh kamu."
Seperti kata pepatah, 'Yang tidak memakai sepatu tidak takut terhadap yang memakai sepatu', aku adalah seseorang yang tidak memiliki ibu dan juga tidak memiliki "ayah", tidak peduli sehebat apa keluarga Su, bagiku tidak ada yang harus ditakuti dari mereka.
Dia menarik tangannya kembali dengan sekuat tenaga, satu tangannya diletakkan di pinggangnya, "Kau bilang aku menyewa orang untuk memperkosamu, buktinya mana? Jika tidak ada bukti aku bisa menuntutmu karena sudah memfitnahku!"
Dia menatapku dengan tenang, terlihat seperti sudah sangat yakin, asalkan dia tidak mengaku, maka aku juga tidak bisa berbuat apa-apa.
"Seperti yang sudah kuduga, nona besar Su tidak akan mengaku begitu saja."
Aku tertawa dengan dingin lalu mengeluarkan ponselku dan membuka pesan pendek itu, memutar rekaman di depan umum, setelah aku melewati basa-basi yang ada di awal rekaman, suara Ning Zhenfeng dan Su Shanshan terdengar dengan jelas di ruangan kantor yang besar ini.
"Nona Su, kumohan pada anda, lepaskan keluarga Ning, kerja sama dengan direktur Xu sangatlah penting bagi keluarga kami, anda tidak mengijinkan perusahaan manapun untuk bekerja sama dengan kami, kalau begitu cepat atau lambat kami akan bangkrut!"
"Anda adalah Ning....Ning Zhenfeng kan? Karena anda meminta untuk bertemu denganku, kemungkinan anda juga sudah tahu kenapa keluarga kami berbuat seperti itu bukan?"
"Tahu, saya sudah tahu, semua karena Ningxi gadis bodoh itu yang sudah membuat anda marah dengan memukul anda, tetapi ini adalah salahnya, tidak ada hubungannya dengan keluarga kami! Dari semenjak 4, 5 tahun yang lalu, dia sudah pergi meninggalkan keluarga Ning!"
"Oh? Kalau begitu direktur Xu tidak bersedia bekerja sama dengan anda mungkin karena dia tidak melihat ketulusan anda, sehingga membuat direktur Xu tidak senang, saya mempunyai satu saran yang tidak dewasa, apakah anda mau mendengarnya?"
"Silahkan anda katakan, silahkan...."
"Menurut saya Ningxi lumayan cantik, jika anda memberikannya kepada direktur Xu untuk satu malam, meskipun direktur Xu semarah apapun, kemarahannya pasti akan mereda, keesokan harinya dia pasti akan mengirimkan perjanjian kontrak kerjasama ke keluarga Ning."
........
Meskipun dari awal dia sudah tahu kalau ini perbuatan Ning Zhenfeng, meskipun ini bukan yang pertama kalinya dia mendengarkan rekaman ini, hatinya tetap saja merasa sakit.
Dia adalah ayahku, meskipun dia tidak sayang padaku, tetapi kami tetap memiliki pertalian darah, bagaimana bisa dia berbuat hal seperti ini.
Setiap kali mengingat hal ini, aku akan selalu merasa curiga, apakah Ning Zhenfeng benar-benar adalah ayah kandungku.
Bahkan aku sedikit berharap kalau suatu hari nanti dia akan memberitahuku kalau sebenarnya dia bukanlah ayah kandungku.
Mungkin dengan begitu hatiku malah akan merasa sedikit lebih baik, masih bisa berharap kepada cinta seorang ayah.
"Ningxi! Hapus rekamannya!!"
Suara kemarahan Su Shanshan yang mencapai puncak memanggilku kembali dari lamunanku, saat aku baru saja sadar dari lamunanku, dia sudah menerjangku dan langsung merebut ponselku.
Jarinya memencet layar ponselku dengan panik, pasti dia sedang menghapus rekamannya, aku hanya mengangkat ujung bibirku dan menatapnya dengan dingin dan tenang.
Setelah meghapusnya, dia melempar ponselku ke lantai dan menepuk-nepuk tangannya bagikan baru saja memegang barang yang kotor, menaikkan bibirnya dengan bangga, "Ningxi, aku tidak pernah bertemu dengan wanita sebodoh dirimu, ini yang kau maksud dengan bukti bukan? Tetapi sayang sekali, sudah tidak ada lagi."
Aku tiba-tiba tertawa dengan keras, "Su Shanshan, apakah kau tidak tahu kalau di dunia ini ada yang namanya duplikat?"
Aku sudah tahu cara-cara liciknya, jadi sebelum aku memutar rekaman itu, aku sudah menyimpannya ke dalam cloud storage.
"Kau! Dasar kau wanita licik, ternyata kau berani mempermainkanku?"
Setelah itu, dia dengan sepatu hak merahnya itu sekali lagi menerjang ke arahku dan mencengkram kerah bajuku, menekuk wajahnya dan berkata : "Hapus rekamannya, segera hapus sekarang juga!"
Aku menatapnya dan berkata dengan dingin, "Hanya dalam mimpimu."
Dia menatapku dengan sadis seperti orang gila, tidak tahu dia mendapatkan tenaga yang begitu besar dari mana, tiba-tiba dia mendorongku ke lantai, satu tangannya mencekik leherku, tangannya yang satu lagi menarik rambutku, "Ku beritahu, jangan berharap untuk melakukan apapun terhadapku, jika ayah dan ibuku tahu, mereka tidak akan melepaskanmu!"
Ekor tulang belakangku terbentur dengan keras ke lantai, sakit sekali sampai air mataku mengalir keluar, darahku membeku dan nafasku juga terasa sedikit sulit.
Aku tentu saja tidak akan membiarkannya berbuat seperti ini, aku mengangkat kakiku dan menendangnya serta berteriak : "Lepaskan aku!"
"Hapus copy-an rekamannya! Jika tidak kita berdua jangan berharap untuk bisa hidup dengan tenang!"
Dia memperingatkanku dengan garang lalu mengangkat tangannya dan menampar pipiku serta meninggalkan goresan yang indah dengan kukunya di wajahku, membuatku merasakan perih dan sakit.
Aku tidak pernah tahu kalau ada orang yang sudah berbuat jahat masih bisa begitu galak seperti ini!
Aku mengambil nafas yang dalam, dan berpura-pura berkompromi dengannya : "Baiklah, aku hapus, jika kau masih tidak tenang, aku bisa memberitahumu aku menyimpannya di mana, kau bisa menghapusnya sendiri."
Gerakan tangannya tidak mengendur, tetapi dia membungkukkan badannya dan berkata, "Katakan, kau simpan di mana?"
Saat dia tidak waspada, aku juga menjambak rambutnya, lalu saat dia mengendurkan tangannya karena merasa sakit, aku juga melemparnya ke lantai, "Su Shanshan, kau jangan bermimpi, aku tidak akan mau jatuh di tanganmu berkali-kali."
Dahinya terantuk ke atas meja dan terluka, seketika lukanya mengeluarkan darah, ditambah lagi bekas tamparan di wajahnya, cukup terlihat seperti habis dianiaya.
Detik selanjutnya, ekor matanya melirik ke belakangku dan dia tiba-tiba merubah ekspresinya, dia setengah berlutut di atas karpet dan menutupi dahinya, air matanya mengalir dengan deras, "Aku sudah bilang, aku tidak akan mengungkit-ungkit lagi masalah kau memukulku dulu.... Kau masih mau aku bagaimana lagi?"
"Di sini tidak ada orang lain, kau jangan berakting...."
Aku belum selesai berbicara, tiba-tiba ada sesuatu yang menutupi tanganku dan menarikku dari lantai dengan keras, aku tertegun, begitu aku menoleh, aku langsung melihat wajah Cheng Jinshi yang muram.
Dan juga wajah ibu Shanshan yang marah, dia berlari ke samping Shanshan dan berjongkok, berkata dengan sayang dan panik, "Sayangku, apa yang terjadi padamu, cepat bangun, biarkan ibu melihatmu."
Su Shanshan duduk di atas sofa, memeluk ibunya dengan terisak-isak dan mengadu : "Bu, dia memukulku....karena masalah yang waktu itu, bukankah ibu yang memerintahkan agar tidak ada yang boleh bekerja sama dengan keluarga Ning bukan, dia mengira aku yang melakukannya, tadi dia masuk kemari dan memukulku!"
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Secret Love
Fang FangMi Amor
TakashiPredestined
CarlyBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesBack To You
CC LennyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu