Cintaku Pada Presdir - Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
"Hah, urusan keluarga? Kalian berdua sudah bercerai, keluarga dari mana ini?" Zhou Ziyun menyeretku ke arah lebih dekat dengannya dan berkata dengan marah: "Dan Ning Xi sekarang menghamilkan anakku, apakah ada hubungannya denganmu ?! "
Wajah Cheng Jinshi menjadi sangat buruk, dia menatapku dengan tenang, "Aku hanya bertanya padamu, apakah kamu mau pergi?"
Emosiku masih terjebak dalam keputusasaan yang baru saja aku alami, sekali mendengar dia menanyakan pertanyaan ini, aku langsung tercengang.
Pergi?
Aku melihat ke bawah dan merasa hatiku dingin. "Tuan Cheng, apa yang dia katakan benar, kita tidak ada hubungan apapun, mengapa aku harus pergi bersamamu?"
"Apakah kamu mendengarnya? Ning Xi sedang menghamilkan anakku dan hanya ada hubungan denganku, aku adalah ayah dari anaknya dan akan menjadi suaminya!"
"Pong!"
Ketika Zhou Ziyun dengan marah menyatakan hubungan kami dengan Cheng Jinshi, Cheng Jinshi tiba-tiba marah, dan sebuah tinju yang keras menghantam ke wajah Zhou Ziyun.
Satu kali masih tidak cukup, ketika aku belum sempat menanggapinya, dia menghantam dua kali lagi dan setiap tinjuannya tepat kena di wajahnya.
"Cheng Jinshi, apa yang sedang kamu lakukan?!"
Aku mengira Zhou Ziyun akan melawan, tetapi dia tidak bergerak sama sekali, dan dia menahan tiga tinjuan tersebut.
Mulut Zhou Ziyun berdarah, dan bahkan dua baris giginya penuh dengan darah, namun dia tidak menunjukkan sedikit pun rasa sakit, tetapi dia sambil tersenyum dingin dan bertanya pada Cheng Jinshi, "Apakah kamu sudah puas?"
Aku berusaha melepaskan tangan Cheng Jinshi yang memegangku dengan erat dan berkata, "Lepaskan aku!"
Cheng Jinshi memancarkan aura dingin seperti es, dan ujung bibir tipisnya menunjukkan kemarahan, "Apakah kamu hari ini harus pergi bersamanya? Benarkah?"
"Ya!"
Aku peduli dengan luka Zhou Ziyun dan aku menjawab tanpa berpikir.
Setelah aku mengatakan begitu, mata Cheng Jinshi perlahan-lahan menjadi dingin.
Belenggu di pergelangan tanganku tiba-tiba dilonggarkan, tidak tahu mengapa, tampaknya ada sesuatu yang sepenuhnya pergi dari tubuhku.
Tetapi aku tidak punya waktu untuk menjaganya, aku segera pergi untuk melihat luka Zhou Ziyun, memegang bahunya dan berkata: "Apakah kamu baik-baik saja? Ayo kita pergi ke rumah sakit."
"Ya," Zhou Ziyun berkata dengan suara rendah.
Aku membawanya berjalan keluar, ketika berjalan tiba di pojok, hatiku bergerak dan aku tidak bisa menahan untuk tidak melihat ke belakang.
Aku melihat bahwa tatapan mata Cheng Jinshi dingin seperti es yang membeku, jatuh langsung ke aku, dan sinar matahari yang menyilaukan sepertinya memberinya lapisan cahaya dingin dan sikap acuh tak acuh.
Ada perasaan sakit di hatiku yang membuatku nyaris tidak bisa bernapas.
Xueke juga mengikutiku, membantu untuk mendirikan Zhou Ziyun.
Mobil Zhou Ziyun berhenti di lantai bawah perusahaan, aku mengambil kunci darinya dan membawanya ke rumah sakit.
Setelah tiba di rumah sakit, Xueke masih ada urusan lain dan pergi.
Aku sendirian menemani Zhou Ziyun masuk, dan setiap kali dia yang membawaku ke rumah sakit, ini adalah pertama kalinya aku membawa dia ke rumah sakit.
Dokter mengobati lukanya dan melakukan CT Scan, setelah memastikan bahwa tidak ada masalah lagi, baru memberitahu kami untuk mengambil obat.
Setelah mengantarnya pulang, aku melihat lukanya yang merah dan bengkak, aku merasa sangat bersalah, "Cheng Jinshi terlalu impuls, aku minta maaf untuknya, dia benar-benar tidak seharusnya memukulmu."
Dia duduk di sofa dan suaranya agak sedih, "Jika kamu mengatakan ini, aku akan merasa bahwa kamu selalu menganggap Cheng Jinshi sebagai orang dalam, dan aku hanyalah orang luar."
"Aku tidak bermaksud seperti ini."
Ketika tadi aku mengatakan begitu, aku tidak terlalu banyak berpikir, aku hanya merasa bahwa aku harus meminta maaf kepadanya.
Dia tertawa pelan, karena tersentuh lukanya, dia berteriak pelan, "Sudahlah, aku hanya bercanda denganmu."
"Tunggu aku sebentar."
Aku pergi ke dapur dan ingin memasak telur untuk oleskan ke wajahnya, tetapi aku tidak menemukan telur.
Jadi aku pergi ke kamar mandi, mengambil baskom untuk mengisi air panas, dan mengambil handuknya.
Kemudian, setelah berjalan ke ruang tamu, aku celupkan handuk ke dalam air panas dan peras kering, aku berkata kepadanya, "Letakkan saja handuk panas pada lukamu, jadi lukamu bisa sembuh lebih cepat."
"Kamu yang bantu aku saja."
Mungkin orang yang terluka lebih tidak kuat, ini adalah pertama kalinya dia meminta bantuanku.
Aku tertawa, "Aku juga tidak berencana untuk membiarkanmu lakukan sendiri, kamu tidak dapat melihat lukamu sendiri, bagaimana kamu meletakkan handuknya?"
Sambil berkata, aku berjalan ke tepi sofa dan dengan lembut menekan handuk ke lukanya, "Setelah selesai ini, aku akan pergi ke supermarket di depan pintu masuk perumahanmu untuk membeli makanan dan memasak bubur untukmu."
Kekuatan Cheng Jinshi sangat besar dan gigi Zhou Ziyun berdarah dipukul olehnya, diperkirakan dia akan sakit jika makan nasi.
Zhou Ziyun perlahan-lahan berbaring di sofa dan berkata: "Jika aku tahu bahwa terluka akan mendapatkan perlakuan baik seperti ini, aku rela untuk terluka setiap hari."
"Apa yang kamu katakan ini?"
Dia terluka sekali sudah cukup membuatku merasa bersalah.
Handuk di tanganku menjadi dingin, aku menarik tanganku kembali dan bersiap untuk merendam kembali ke air panas. Tetapi pergelangan tanganku tiba-tiba ditarik olehnya, aku langsung jatuh ke dadanya. "Ada, ada apa ini?"
"Ning Xi, kamu sangat baik padaku, itu karena aku terluka, atau karena Cheng Jinshi yang melukaiku?"
Dia memegang pergelangan tanganku dan tidak mengizinkanku untuk pergi darinya, sepasang matanya yang penuh dengan kasih sayang menatapku,.
Aku tidak pernah melakukan tindakan intim dengan pria selain Cheng Jinshi, aku merasa sedikit tidak nyaman dan tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaannya ini.
Aku hanya bisa menghindari tatapan matanya dan buru-buru berkata: "Aku, aku pergi membeli makanan."
"Dua alasan ini sama-sama ada, benar?"
Dia bersikeras dengan jawaban pertanyaan ini.
Aku tahu aku harus menjawabnya, setelah pikir-pikir, "Benar, tetapi alasan yang paling penting adalah kamu terluka karena menyelamatkanku."
Aku berutang padanya, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana membayarnya.
Dia tiba-tiba bangun dan menjatuhkan ciuman hangat di dahiku, lalu berkata dengan pelan, "Bukan untuk menyelamatkanmu, tetapi untuk diriku sendiri."
Aku tercengang dan terus mendengarkannya: "Jika kamu mengalami kecelakaan, maka aku tidak dapat memaafkan diriku sendiri, jadi menyelamatkanmu juga untuk diriku sendiri, kamu tidak perlu memiliki beban. Sudahlah, kamu pergi membeli makanan, berhati-hatilah ketika menyeberang jalan."
Perkataannya membuatku sedikit terharu .
Aku sekali lagi berpikir, jika aku tidak terlebih dahulu bertemu dengan Cheng Jinshi, maka aku pasti akan jatuh cinta pada Zhou Ziyun dan aku seharusnya akan sangat bahagia jika bersama dia.
Bukan seharusnya, tetapi pasti.
Aku pergi ke supermarket untuk membeli sedikit makanan, dan membeli barang seperti susu, sehingga dia bisa mengisi perutnya ketika dia sendirian di rumah.
"Ning Xi, apakah kamu sibuk? Aku membicarakan sesuatu denganmu."
Aku baru saja berjalan ke depan gerbang perumahan Zhou Ziyun, aku melihat Qin Yuming turun dari mobil Audi dan sepertinya sudah lama menunggu.
"Maaf, aku masih ada urusan lain."
Aku tidak ingin memiliki hubungan dengannya.
Dia tidak terburu-buru, senyumnya lembut, "Aku tidak akan banyak menunda waktumu dan aku benar-benar ingin mengatakan sesuatu kepadamu, kamu juga seharusnya tertarik, ayo kita mencari suatu tempat untuk berbicara, boleh?"
"Baiklah." Aku berkata.
Aku tahu bahwa dia tidak akan dengan mudah membiarkanku pergi, dan aku juga penasaran apa yang ingin dia katakan kepadaku.
Di sebelah kanan gerbang perumahan ada sebuah kedai kopi, aku menunjuk ke situ dan berkata, "Ayo kita berbicara di sini."
"Boleh."
Tujuan kami berdua bukan untuk minum, jadi kami hanya sembarangan memesan minuman.
Setelah pelayan pergi, Qin Yuming memandangi perutku dengan tatapan penuh berarti dan bertanya dengan terus terang, "Apakah kamu hamil?"
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelDewa Perang Greget
Budi MaIstri Pengkhianat
SubardiIstri kontrakku
RasudinMore Than Words
HannyHusband Deeply Love
NaomiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu