Cintaku Pada Presdir - Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
"Ya, itu semua dari aku." Dia melonggarkan rahangku dan menatapku dengan kecewa. "aku pikir, aku pikir kamu kamu telah melupakan semuanya, Apa yang terjadi sekarang? Sekarang kamu memberi tahu aku, jika kamu kembali kepadanya, yang aku lakukan selama ini sebenarnya untuk apa?"
Aku menggelengkan kepalaku dan menatapnya, sempat tidak tahu harus bilang apa, "Bukan, Mengapa kamu tidak memberitahuku secara langsung? Mengapa?"
Aku tidak percaya sama sekali.
"Apakah itu masih penting? Ning Xi, kamu harusnya tahu lebih jelas daripada aku, Kalau kamu bersama Cheng Jinshi lagi, itu hanya siksaan! Apakah yang dia lakukan selama bertahun-tahun kepadamu belum cukup untuk membunuhmu?"
"Aku karena anak ..."
Dia menatapku dengan wajah tidak rasional, "anak? Kita juga bisa punya anak, Sekarang aku akan merawat anak di perutmu, Aku akan membawamu pergi dari sini, oke?"
"Zi Yun, ini berbeda, Sama sekali berbeda."
Aku tahu, Dia tidak akan bisa mendengarkan penjelasan apapun dariku sekarang.
"Kenapa berbeda?" dia menggeram, Mengapa, mengapa aku berbuat begitu banyak untukmu, kamu masih menolak untuk menerima aku, dimana letak kelebihan Cheng Jin kalau dibandingkan dengan aku?
Aku semakin merasa bersalah, merasa semakin buruk, "Aku minta maaf padamu ..."
"Karena kamu ingin kembali kesana, kamu kembali saja, Lihat bagaimana ibu mertuamu akan menyiksamu nanti!"
Setelah dia selesai berteriak, banting pintu dan keluar.
Aku diteriaki begitu olehnya, langsung gemetaran di sekujur tubuhku , melihat kekacauan yang terjadi pada diriku, aku hanya bisa diam dan menangis.
Aku tidak ingin menyakiti Zhou Ziyun, tetapi aku telah melakukannya.
Aku mengerti rasa sakit hatinya, karena aku sudah pernah mengalaminya.
aku mengeluarkan ponselku dan ingin meneleponnya, tetapi aku tidak tahu harus berkata apa.
Begini juga baik, dia tidak akan menggantung harapannya untukku, Dia dapat memiliki hidupnya sendiri dan pantas mendapatkan wanita yang lebih baik.
Semakin berpikir begitu, aku semakin menderita, aku merasa bersalah kepada Zhou Ziyun dan anakku, Keduanya menyiksaku.
Aku menelepon ke studio, aku tidak akan pergi bekerja hari ini, aku akan mengerjakan gambar desain di rumah saja.
Aku benar-benar dalam kondisi buruk, Pergi ke studio hanya dapat memengaruhi kondisi kerja orang lain.
Lebih baik di rumah saja.
Aku melihat kepingan kaca dan air di lantai, tetapi tidak ingin membersihkannya, aku seperti mayat hidup, hanya diam melamun di rumah.
Sekali bengong sampai sepanjang hari, tidak merasakan lapar atau haus dan hanya duduk melamun di sofa, bahkan posisi duduk juga tidak berubah.
Sepertinya aku sudah lama tidak merasa jatuh seperti ini.
Aku tidak tahu kapan ternyata di luar sudah gelap, aku melihat ke langit-langit dengan merasakan kepalaku pusing, bertanya-tanya apakah aku berbeda dengan orang yang sudah mati.
Ketika aku hampir tertidur, Zhou Xueke tiba-tiba menelepon dan terdengar nada emas dengan suara tangisan, "Xiao Xi, terjadi sesuatu pada kakakku!"
Setelah beberapa detik kemudian otakku yang lambat ini mulai merespon, aku duduk tegak dari sofa dengan panik, "apa yang terjadi ?!"
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, Aku di dekat rumahmu, Sekarang aku akan menjemputmu, Ayo kita pergi bersama." Kata Xueke.
"Oke, aku akan turun dan menunggumu di gerbang komplek."
Tutup telepon, aku bahkan tidak terpikir untuk mengganti pakaianku, aku meraih ponselku dan bergegas keluar.
Aku berjalan keluar dari komplek dan berdiri tidak lebih dari dua menit, Mobil Xue Ke rem mendadak dan berhenti di depanku, Wajahnya terlihat penuh kepanikan "Cepat naik."
Aku segera membuka pintu mobil dan masuk, aku segera memakai sabuk pengaman, Dia menginjak gas dan mobil sudah melaju lagi.
"Apa yang terjadi?" aku bertanya dengan cemas.
Xue Ke jarang panik begitu, Tampaknya sangat serius.
Dia mengepalkan kedua tangannya di kemudi, "Aku juga baru saja mendapat telepon, Salah satu teman sekelasku melihat Zhou Ziyun berkelahi di klub " YeSe ", katanya kakakku sampai menghancurkan tempat itu."
Aku merasa tegang, aku hanya berharap segera sampai ke tempat itu dan melihat apa yang terjadi.
Ketika kami tiba di sana, sebelum Xue Ke menghentikan mobilnya, aku melihat sekelompok orang di sekitar sana mengelilingi seorang pria yang berbaring di tanah, tidak dapat melihat jelas siapa yang berbaring di tanah, Tetapi setelah sesaat, aku bisa memastikan bahwa itu adalah Zhou Ziyun.
"Berhenti, Xue Ke!" Aku berteriak.
Ketika Xue Ke berhenti, kami bergegas menembus kelompok orang di sekitarnya, "Permisi, permisi."
Setelah itu melihat Zhou Ziyun yang sudah dipukuli sampai babak belur, tangannya masih memegang botol minuman, Dia hanya berbaring di tanah, Kemeja putihnya berlumuran darah dengan ukuran berbeda, yang tampak mengerikan.
Aku dengan cepat berjongkok dan bertanya dengan panik, "Zhou Ziyun, Zhou Ziyun, kamu baik-baik saja?"
Dia membuka matanya sedikit, menatapku dalam keadaan mabuk dan menutup matanya lagi.
Aku segera mengatakan kepada Xue Ke, "bawa dia ke rumah sakit dulu."
"Um."
Ketika kami berdua bersiap untuk mengangkatnya, tetapi seorang pria datang untuk menghentikan kami.
Dia memiliki tato di lengannya, tampangnya terlihat tidak mudah diprovokasi, sambil merokok dan berkata, "kalian kenal dia?"
Tanpa sadar aku mencoba menghindari bau asap rokok dan mengangguk,
"ya."
"Dia mabuk dan menghancurkan mobil saudaraku, menurut kamu bagaimana kita mengatasi masalah ini?" Dia berkata.
Aku mengerutkan kening, "Mobil mana yang dia hancurkan?"
Pria itu menjatuhkan ujung rokoknya ke tanah dan menunjuk ke sebuah mobil sport di belakang. "Lihat mobil itu sampai hancur begitu."
Aku melihat ke arah mobil yang ditunjuk , "kalau kami memang harus bertanggung jawab, kami pasti akan bertanggung jawab, Sekarang kalian memukulnya sampai seperti ini, aku harus membawanya ke rumah sakit dulu."
"Kenapa kalian memukul orang sampai seperti itu? Sampai separah itu? Kalian juga harus bertanggung jawab kalau sampai terjadi apa-apa!" Xue Ke tidak bisa menahan diri ketika dia melihat Zhou Ziyun dipukuli seperti ini.
"Oh, emosi kamu tinggi juga ya? Bawa dia ke rumah sakit, boleh saja, kalian ganti rugi dulu, atau tidak ada yang bisa pergi dari sini," kata pria bertato itu dengan tegas dan keras.
Aku hanya ingin secepatnya membawa Zhou Ziyun ke rumah sakit, "berapa yang harus kita ganti?"
"Dua juta." Dia membuka mulut besarnya.
"Kamu mimpi sana! Mobilmu mungkin tidak murah, tetapi jika dihancurkan, tidak perlu semahal itu juga, kan? Aku tidak bisa, Aku akan meminta seseorang untuk memperbaikinya untukmu." Xue Ke tahu banyak tentang mobil.
"Tidak apa-apa, Mari kita habiskan waktu dan menunggu di sini." Pria bertato itu mengangkat bahu, dan kelompok orang di sekitarnya juga merespons.
Mereka tidak akan berkompromi sama sekali.
Aku mengeluarkan ponsel dan memutar nomor telepon polisi, "Halo, apakah ini kantor polisi? Aku ingin melaporkan sesuatu, aku sekarang di klub Ye Se, Seseorang ........."
Sebelum aku selesai berbicara, ponselku direbut oleh pria bertato itu, dilemparkan ke tanah dan hancur, dan layar ponsel sampai terbelah.
Aku melototinya, "apa yang kamu lakukan ?!"
"Aku yang harus bertanya apa yang ingin kamu lakukan? Panggil polisi? Kalau kamu berani, coba telepon polisi sekali lagi!" Pria bertato itu dengan marah membentak kami.
Xue Ke mengangkat kakinya dan mulai menendangnya, tolong jaga mulutmu ya !
Pria bertato itu menghindar, meludah, menunjuk ke arah Zhou Ziyun, dan mulai memarahi, "persetan, kalian berdua memang pantas dipukul seperti dia!"
"#suara botol# "
Aku tidak tahu kapan Zhou Ziyun sudah berdiri, Dia menatap pria bertato dengan mata merah, meraih botol bir di tangannya, dan tiba-tiba memukul kepala pria bertato itu.
Ketika semua orang belum sempat merespons, dia menggunakan pecahan botol untuk menggores lengan pria yang bertato, dan darah segera mengalir keluar.
"Persetan dengan kalian!" Kerumunan orang segera menyerbu datang.
Novel Terkait
The Richest man
AfradenPerjalanan Selingkuh
LindaThick Wallet
TessaPredestined
CarlyCinta Di Balik Awan
KellyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu