Cintaku Pada Presdir - Bab 27 Terpergok Berzinah
Bab 27 Terpergok Berzinah
Pikiranku berputar ribuan kali, akhirnya, dengan teganya aku menggigit ujung lidahnya, mulut langsung tersebar dengan cepat bau amis darah.
Dia mengeluarkan suara ‘Shh’, gerakannya sedikit terpaku, melirikku dengan penuh kemarahan.
Aku mencari kesempatan untuk melepaskan diri, memelototi dia: “apakah kau anjing jantan! Kalau mau berhubungan seks turun ke bawah cari Song Jiamin, dia pastinya sangat ingin berhubungan denganmu!”
Dia menarik dasinya dengan keras dan tergesa-gesa, gerakannya tampak semacam pesona yang tidak terungkap, tapi seluruh tubuhnya memancarkan aura yang dingin.
“Ning Xi, aku hanya mau memperingatkan kamu, kamu adalah milikku, tidak boleh terjalin hubungan apapun dengan pria lain.”
Mendengar itu, aku ingin tertawa, dan aku juga benar-benar tertawa, bertanya kembali dengan menyindir, “Milikmu? Apakah kamu mabuk di pagi hari ini, kita sudah cerai, tidak ada hubungan lagi di antara kita, jadi kamu tidak berhak mengatur aku.”
Kenapa dia bermesraan dengan Song Jiamin, tapi masih saja ingin mengatur aku.
Jangankan ada hubungan apa antara aku sama Zhou Ziyu, walaupun benar ada apa-apa antara aku dan dia, itu juga tidak ada hubungannya dengan Cheng Jinshi.
Ekspresinya semakin buruk, matanya memantulkan bola api, tiba-tiba, melirik perutku, mengucapkan sekata demi sekata, “di sinimu, terisi keturunanku, jadi masalahmu berhubungan denganku.”
Aku menelan ludah, tidak sangka dia bisa sebangsat ini, aku mengelus perut, berkata: “dia juga tidak berhubungan denganmu.”
Selesai berkata, aku tidak ingin mendebat masalah ini lagi dengan dia, melangkah ke samping ranjang, berencana untuk tidur.
“semalam kamu keluar, bersama dia?” suaranya yang jelas berbunyi lagi.
Aku duduk di samping ranjang, merapatkan bibir, melihat ke dia, “iya.”
Tangannya yang bertumpu di tepi jendela mengerat, seperti sedang berusaha menahan kemarahan, kata yang dikeluarkan langsung menusuk hatiku, “apakah kamu tidak bisa hidup tanpa pria?”
Aku menarik nafas dalam-dalam, bagai tidak terdengar perkataannya tadi, wajah memasang senyuman, “semalam kamu menarik aku dari tempat tidur, bertanya apakah aku melukai anak kesayanganmu, kemudian menampilkan drama cinta bersama Song Jiamin, aku merasa sangat tertekan, ingin keluar melonggarkan tekanan di hati, akhirnya hampir ditabrak mobil, dan terjatuh… …”
Aku berusaha berkata dengan santai, menyambung: “kalau bukan ada pria di dalam foto itu yang segera mengantar aku ke rumah sakit, aku bahkan tidak yakin apakah anakku masih ada, sekarang, kamu malah mencurigakanku, Cheng Jinshi, apakah kamu kira hatiku tidak akan terluka, HAH?”
Selama berkata, mataku tidak tahu kenapa menjadi kabur, hidungku tersumbat, aku menundukkan kepala dan memejamkan mata, ingin menahan agar air mata tidak keluar.
Aku merasa setiap kata yang aku keluarkan, seperti sedang ingin memberi tahu Cheng Jinshi, lihatlah, di saat aku memerlukan kamu, kamu selalu menemani orang lain.
Fakta memang seperti begitu.
Atmosfir hening lumayan lama, aku hampir curiga bahwa hanya ada aku sendiri di dalam kamar, dia tiba-tiba bersuara ringan, tapi aku agak kehilangan fokus, jadi tidak terdengar jelas kata-kata yang diucapkan dia.
Aku mengangkat kepala ingin bertanya kepada dia, terdengar suara ringan pintu kamar, kamar terasa kosong, dia telah pergi.
Esok hari, aku bangun tidur langsung keluar, aku juga tidak sarapan di rumah, karena Song Jiamin lagi-lagi pindah kembali ke rumah.
Aku tiba di perusahaan Ning sekitar jam 09.00 pagi, tapi saat aku telpon kakak sepupu, Lin Yuelan, dia malah belum bangun, aku pun mencari café di sekitaran perusahaan Ning, duduk sambil menunggu dia.
Saat dia sampai, aku melihat sekilas waktu, sudah merupakan jam istirahat perusahaan Ning, aku pun mentraktir dia makan siang, kemudian baru pergi ke perusahaan Ning.
Produk utama perusahaan Ning adalah makanan ringan, kemarin Ning Zhenfeng memberi tahu aku masih ada jabatan kosong di departemen pemasaran dan departemen humas.
Aku langsung memberi tahu Lin Yuelan, dia sendiri memilih departemen pemasaran.
Mungkin karena Ning Zhenfeng sudah lebih awal memberi tahu, proses wawancara dan rekrut berlangsung lancar.
Lin Yuelan tidak ikut aku pulang, tinggal di sana untuk mengenali tempat dan suasana, aku menyapa dia dan langsung pergi.
Baru berjalan sampai lift, ada seorang perempuan yang mengenakan seragam kerja berjalan kemari, “Nona Ning, hari ini ayah anda ingin makan malam bersama anda, bisakah?”
Aku tebak mungkin dia adalah asisten Ning Zhenfeng, menolak dengan santai, “maaf, tidak bisa.”
Aku tidak harap Ning Zhenfeng mengira, membantuku bisa mengganti rugi luka yang telah dia tanam di hatiku dan ibu,
Lagipula, kalau bukan karena lima ratus juta, dia bahkan sudah lupa bahwa dirinya sendiri masih memiliki seorang anak perempuan.
Keluar dari lobi, entah kenapa jalan raya macet panjang, tidak bergerak sama sekali.
Aku hanya bisa berputar satu keliling, sampai belakang baru panggil taksi, tapi ketika melewati sebuah toko, terlihat Song Jiamin keluar dengan seorang pria sambil tarik-menarik.
Reaksi tubuhku lebih cepat dari otak, langsung bersembunyi di samping mobil, terdengar suara Song Jiamin berkata dengan polos: “ada apa menyuruhku keluar di jam segini?”
Pria itu mencubit pinggang dia, “beri aku sedikit uang, kemarin taruhan judi kebesaran, aku sudah kehabisan uang.”
Aku terbengong melihatnya, tiba-tiba teringat pembicaraan Song Jiamin dengan pihak di belakang telepon di rumah sakit, jangan-jangan… …ini adalah pria di balik telepon itu.
“aku juga tidak ada uang.” Song Jiamin menghindar dari cubitannya, nada suaranya tidak baik, “lain kali jangan cari aku lagi kalau tidak ada masalah, sepertinya Cheng Jinshi sudah curiga dengan aku.”
“Haish, jangan cari alasan lagi Song Jiamin, apakah kamu berencana memutuskan aku karena sudah mendapatkan Cheng Jinshi?”
Pria itu berhenti, sambil berbicara sambil memiringkan badan, dari sudut pandangku dapat terlihat kartu tanda pekerja yang bergantung di depan dada, tidak sangka, dia adalah pekerja perusahaan Ning.
Aku mengeluarkan handphone, memotret sebuah foto, terdengar lagi suara Song Jiamin membantah: “sembarang bicara apaan kamu.”
Pria itu bersikap seperti preman, “jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan, dulu kamu tidak suka Cheng Jinshi karena dia tidak kaya, kemudian pergi bersama pria tua itu, pria itu kaya, tapi tenaganya tidak kuat kan? Sekarang, Cheng Jinshi muda dan kaya, kamu pasti tidak sabar ingin memutuskan aku, bukankah begitu?”
Song Jiamin bagai terbaca pikirannya oleh orang lain, menutupi kemaluan dengan marah, “diam kamu!”
Pria itu juga tidak peduli lagi, “marah, aku kasih tahu kamu, seumur hidup ini kamu tidak akan bisa meninggalkan aku, kalau tidak, bahkan ke neraka pun aku akan menarikmu barengan!”
……
Setelah mereka berjalan jauh, aku belum kembali sadar dalam beberapa saat, aku sama sekali tidak sangka, dulu Song Jiamin sudah hampir menikah dengan Cheng Jinshi, tapi dia malah tetap belum putus dengan pria ini.
Kemungkinan sesuai dengan perkataan pria ini, Song Jiamin ingin putus dengannya dan hanya bersama dengan Cheng Jinshi, tapi pria itu adalah pria yang benar-benar bangsat.
Balasan di kehidupan ini sangat tidak adil.
Mengenai perkataan Song Jiamin tentang kecurigaan Cheng Jinshi terhadap dia, bahkan aku saja tidak percaya, apalagi pria itu.
Aku memandang arah mereka pergi, sudut bibir sedikit melengkung, balik badan dan kembali lagi ke perusahaan Ning.
Karena aku barusan membawa Lin Yuelan kemari, kali ini tidak ada yang menghalang aku masuk, aku langsung pergi ke kantor departemen humas mencari manajernya, mencari tahu tentang pria itu.
Dia adalah karyawan lama perusahaan Ning, juga kenal aku, dia langsung menunjukkan dokumen informasi tentang pria itu.
Aku sambil melihat, dia sambil berkata: “dia adalah pria nganggur yang digaji perusahaan, sepertinya punya hubungan dari mantan istri presiden Ning, dia sudah bekerja sekitar dua tiga tahun di sini, ayahmu mungkin sudah lupa dengan dia.”
Aku mengangguk, “baiklah, aku sudah tahu.”
Menarik sekali, memelihara selingkuhan sendiri dia perusahaan kami.
Manajer humas bertanya: “perlu dipecat?”
Aku menutup dokumen itu, bangun dari sofa, “jangan dipecat dulu, jangan beritahu dia juga kalau aku memeriksa tentang dia.”
Tidak mudah untuk ditemukan, bagaimana mungkin dipecat begitu saja.
Novel Terkait
Predestined
CarlyWaiting For Love
SnowBeautiful Love
Stefen LeeMr Huo’s Sweetpie
EllyaSi Menantu Buta
DeddyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu