Cintaku Pada Presdir - Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
Aku mengepalkan tanganku dengan erat, "Apapun itu tentang anakku, apakah aku perlu menjelaskannya kepadamu?"
Qin Yuming tersenyum menyeringai dan sedikit mencondongkan badannya ke depan, "Buat apa berlagak seperti Ibu yang agung, jika kamu benar-benar ingin bercerai, kamu seharusnya gugurkan anak itu!"
Aku tiba-tiba menjadi sangat marah dan langsung menamparnya dengan tanganku!
"Aku hamil dan melahirkan anak sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Siapa dirimu ingin mengontrolku?!" Aku tidak bisa menahan kejengkelanku.
Satu-satunya batasan kesabaranku adalah anak.
Tidak ada siapapun yang bisa menyakiti anakku.
Qin Yuming tertegun sejenak, matanya berkedip tajam, tetapi mungkin karena Cheng Jinshi ada di sini, jadi Qin Yuming menelan kesakitannya dengan tenang dan matanya berair, "Kamu ..."
Aku memandangnya dengan sinis, "Qin Yuming, aku sangat menyukai kemunafikanmu sekarang, karena tidak peduli bagaimana aku memukulmu, kamu hanya bisa bereaksi dan berekspresi menyedihkan dan tidak bisa melawan."
Berpikir seperti ini sudah bisa membuatku mengeluarkan emosiku.
Saat Cheng Jinshi melihat tindakanku, dia berjalan mendekat dan melihat dengan cermat pipi Qin Yuming, kemudian mengerutkan kening dan menatapku, lalu berkata dengan serius, "Haruskah bertindak seperti itu?"
Sama sekali tidak bertanya mengapa aku memukulinya dan bertanya langsung, di dalam hatinya, Qin Yuming benar-benar seperti wanita yang licik.
Aku mengabaikan rasa sakit di hatiku dan menatap mata Cheng Jinshi yang gelap, dan berkata dengan nada mencibir, "Cheng Jinshi, ternyata kamu adalah orang yang tidak bisa memegang omonganmu. Bukankah kamu mengatakan bahwa wanita ini sudah pergi ke luar negeri?"
Cheng Jinshi terkejut, aku tersenyum menyeringai, "Pria bajingan dengan wanita licik benar-benar sangat cocok. Jangan muncul di depanku lagi di masa depan dan mengotori mataku!"
Setelah selesai berbicara, aku masuk ke dalam mobil.
"Nyalakan mesin." Aku berkata pada Chen Xuan.
Chen Xuan menyalakan mesin dan hendak pergi, terdengar suara Qin Yuming dari jendela yang terbuka, "Dia ingin menggugurkan anak itu, aku membujuknya agar tidak melakukan hal itu... Jadi, dia memukulku. Kamu jangan marah, jika ada kesempatan, aku akan mencoba membujuknya lagi ... "
Aku benar-benar tercengang mendengar perkataannya, wanita ini mudah sekali berbohong.
Memutarbalikkan fakta seperti ini, sama sekali tidak merasa bersalah.
Wajah Cheng Jinshi tiba-tiba menjadi pucat, kemudian bergegas maju dan menepuk jendela mobil, lalu bertanya dengan tegas, "Apakah kamu akan menggugurkan anak itu?!"
Hatiku tiba-tiba menegang, seolah-olah tidak mendengar perkataannya, lalu aku berkata kepada Chen Xuan, "Ayo jalan."
Karena Cheng Jinshi telah mempercayainya, aku tidak perlu lagi berbicara apapun.
Tapi Cheng Jinshi sangat dekat dengan mobil, Chen Xuan tidak berani menginjak pedal gas sama sekali, "Presdir Ningxi ..."
“Jika kamu punya nyali, coba saja gugurkan anak itu!” Cheng Jinshi sangat marah, raut wajahnya berubah, suaranya dingin dan brutal.
Aku tertawa dalam amarahku dan menggelengkan kepala, lalu menurunkan jendela mobil dan melihatnya, mengangguk perlahan, tanpa ada emosi dalam suaraku, "Meskipun aku menggugurkannya, apa yang bisa kamu lakukan padaku? Aku bukanlah bagian dari keluarga Cheng, dan bukan juga pengasuh janin untukmu dan wanita itu! "
Cheng Jinshi sangat marah dan mengertakkan giginya, kepalan tangannya tiba-tiba menghantam mobil, membuat hatiku bergetar.
Cheng Jinshi mundur setengah langkah, mengulurkan tangannya dan melonggarkan dasinya dengan kasar, seluruh wajahnya tampak dingin dan kejam, "Ningxi , kamu ingat ini, bayi di dalam perutmu saat ini, bukan hanya milikmu seorang..."
Chen Xuan mengambil celah dari langkah mundur Cheng Jinshi dan menginjak pedal gas, lalu mobil melaju pergi.
Aku tidak dengar jelas kata-kata terakhirnya.
Hanya saja jantung seperti telah ditusuk oleh seseorang.
Terasa sedikit sakit.
Aku tidak memperhatikan kelanjutan masalah ini.
Tidak peduli apakah itu penahanan Cheng Yang, atau Cheng Jinshi dan Qin Yuming ...
Aku tidak ingin peduli lagi.
Bagaimanapun juga, kami akan bercerai.
Meskipun Cheng Jinshi tidak setuju, aku juga hanya perlu menunggu selama dua tahun. Setelah berpisah selama dua tahun, dia tidak mungkin tidak setuju lagi.
Aku menghela nafas dan mengulurkan tangan membelai perutku.
Sayang, ibu akan berusaha menjadi kuat, menjagamu dan abang dengan baik.
——
Seiring bertambahnya usia anak di perutku, aku merasa diriku tidak bisa bekerja dengan baik dan lebih mudah mengantuk.
Dua bulan lagi, anak ini akan lahir.
Memikirkan hal ini, aku sangat menantikannya, aku merasa bahwa tidak peduli seberapa menderitanya diriku, semua itu sepadan.
"Xiao Xi, hanya dua bulan lagi tersisa, kamu beristirahatlah dengan baik di rumah. Jangan datang lagi ke perusahaan untuk bekerja. Terlalu melelahkan harus bolak balik, pekerjaan juga memakan tenaga."
Hari ini, Ning Zhenfeng masuk ke kantorku dan berkata padaku.
Aku bahkan tidak memikirkannya, "Tidak perlu, lagipula, perusahaan ini sudah dekat dengan rumah."
Aku ingin mempromosikan proyek kerjasama dengan Shen Yanting secepat mungkin.
Ning Zhenfeng menatapku dengan sedih, dan berkata dengan ramah: "Tubuhmu penting atau pekerjaanmu penting? Selain itu, jika kamu tidak memikirkan dirimu, kamu harus memikirkan anakmu, benar kan?"
Hatiku terasa hangat, Ning Zhenfeng sepertinya sudah lama tidak memedulikanku.
Setelah sekian lama, aku pun sudah lupa kapan kali terakhir.
Aku menutup sketsa desain dan setuju, "Baik."
Memang benar, bagiku, anak adalah yang paling utama.
Lagipula, bila benar-benar terinspirasi, aku juga bisa membuat gambar desain di rumah.
Ning Zhenfeng tersenyum penuh kasih, "Ayah mendatangkan seorang ahli gizi senior untuk menjaga pola makan dan kehidupanmu sehari-hari. Kamu di rumah saja menenangkan pikiran, biarkan aku yang mengurus masalah perusahaan."
"Baik, kalau begitu aku akan merepotkanmu."
Aku berbicara dengan sopan, dengan rasa yang sulit diabaikan.
Bagaimanapun juga, kejadian masa lalu selalu menjadi duri di hatiku dan terlalu sulit untuk dihilangkan.
Setelah hari itu, aku mulai merawat bayi di dalam kandunganku dengan tenang di rumah dan menemani An An, aku mengabaikan semua urusan di dunia luar.
Hidup begitu damai, tetapi hatiku tetap tidak bisa tenang.
Selalu ada perasaan bahwa akan ada perubahan yang besar.
Semua ini membuatku merasa seperti ketenangan sebelum badai datang.
"Ding dong-"
Saat aku bangun dari tidur siang dan menemani An'an membangun balok, bel pintu rumah tiba-tiba berbunyi.
Bibi Wu pergi membuka pintu dan bertanya, "Anda siapa?"
“Aku mencari Ningxi .” Pria yang menjawab ini, suaranya elegan dan enak di dengar.
Aku berpikir selama dua detik, kemudian tidak bisa menahan tawa, berdiri dan berjalan ke sana, melihat Shen Yanting yang berdiri di luar pintu, "Mengapa kamu datang kemari? Masuklah dan duduk."
Shen Yanting berjalan masuk dengan membawa beberapa kotak sarang burung premium di tangannya, "Aku datang menjengukmu, bagaimana keadaanmu?"
Aku tersenyum, "Lumayan baik."
Shen Yanting mengangguk, kemudian pergi menemani An An bermain, An an tidak takut dengan orang asing dan murah hati, dalam waktu yang singkat, An an sudah merangkak ke tubuh Shen Yanting.
Aku bergegas meminta Bibi Wu untuk menggendong anak itu, tetapi Shen Yanting tidak keberatan dan menggendong An An dengan gembira, lalu menatapku dengan tenang, "Xiao Xi, aku sudah melakukan tindakan serang balik ke Grup Dongchen."
"Oh ya?"
Akhir-akhir ini aku benar-benar tidak memperhatikan urusan di dunia luar dan aku bahkan jarang sekali menyentuh ponselku.
Shen Yanting mengangguk sedikit, "Um, produk Grup Dongchen telah menghadapi masalah besar di pasar Eropa."
Hatiku menjadi tegang, "Apakah sangat serius?"
"Lumayan serius, apakah kamu marah karena aku melakukan ini?"
Aku terkejut sejenak dan menggelengkan kepala, "Tidak, bagaimanapun, cara ini sudah biasa dilakukan di dunia bisnis."
Terlebih lagi, memang Cheng Jinshi yang menyerang Klein lebih dulu.
Persaingan di dunia bisnis semuanya harus mengandalkan kemampuan sendiri.
Logika memang berpikir seperti itu, tetapi dalam hati, aku mengkhawatirkan Cheng Jinshi dalam diam.
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThick Wallet
TessaRahasia Istriku
MahardikaDon't say goodbye
Dessy PutriSomeday Unexpected Love
AlexanderMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu