Cintaku Pada Presdir - Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
Sudah hilang dari dulu.
Aku bisa membohonginya, tetapi aku tidak bisa membohongi hatiku sendiri.
Perasaan bertahun-tahun, mana mungkin bilang hilang langsung akan hilang begitu saja.
Namun, aku sudah pernah jatuh cinta padanya, kehilangan terlalu banyak, juga terlalu banyak kekecewaan, keberanianku sudah habis.
Sekali lagi rasa sakit yang seperti kram ini, aku tidak bisa menahannya lagi.
Cheng Jinshi menatap mataku seolah-olah bisa melihat ke dalam hatiku.
Untuk waktu yang lama, dia dengan sombong menekuk kepalaku, bibir yang dingin itu terletak di dahiku, dan berkata: "Ningxi, aku tidak percaya."
Setelah begitu mudah ditebak oleh dia, tubuhnya menjadi sangat kaku untuk sementara waktu baru aku mendorongnya menjauh. "Terserah kamu percaya atau tidak."
Setelah berkata, aku melihat jam dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.
Aku berpikir, berdasarkan sifat Cheng Jinshi, dia ditolak olehku seperti ini, pasti akan segera pergi dari sini.
Benar saja, hanya beberapa menit kemudian, langsung terdengar suara pintu tertutup.
Hatiku merasa lebih lega, tetapi masih ada perasaan yang tidak bisa dikatakan.
Tanpa diduga, setelah aku selesai mengganti pakaian dan keluar dari kamar mandi, dia duduk di meja sarapan, dan menyuruh aku makan bersamanya.
Aku mengabaikannya, mengenakan sepatu dan keluar, ketika aku sedang menunggu lift, dia berjalan dengan tenang kesini, "Aku juga ingin pergi bekerja dan bisa mengantar kamu pergi. Jika kamu naik bus, maka kamu akan terlambat."
Aku diam-diam mengomelnya, terlambat juga karena kamu.
Namun, aku juga naik ke mobilnya karena waktu benar-benar sudah mepet.
Sepanjang jalan hanya terdiam, ketika sekitar dua atau tiga menit dari perusahaan, aku membiarkan dia untuk berhenti.
Ketika masih belum bercerai dengannya, aku kadang-kadang pergi ke Dongchen, dan beberapa karyawan mungkin tahu hubungan antara aku dan Cheng Jinshi, aku tidak ingin begitu berlagak muncul dengannya di pintu perusahaan.
——
Masalah tadi pagi, terutama kata-kata yang diucapkan olehnya, seharian terus berputar didalam hatiku, dan membuat konsentrasiku terganggu ketika sedang bekerja.
Sore hari, aku baru saja menyelesaikan pekerjaan yang aku hadapi, ketika aku ingin pergi ke kamar mandi, ponselku tiba-tiba berdering dan layar juga ikut menyala.
Yang masuk adalah sebuah pesan teks, aku mengambilnya dan melihat nomor ponsel, kemudian aku langsung berdiri dari kursi dan bahkan tidak membaca pesan, aku sambil memutar angka telepon sambil berjalan keluar.
Nomor orang anonim itu lagi!
Meskipun banyak hal telah diselesaikan, tetapi aku selalu merasa bahwa orang anonim ini pasti tahu banyak hal yang tidak aku ketahui.
Sebagai contoh, meskipun aku sudah tahu bahwa ibuku meninggal karena Song Jiamin, tetapi aku masih merasa tidak masuk akal, ketika orang anonim itu pertama kali mengirimkan aku sebuah foto, apa botol obat yang diberikan oleh ibu mertuaku Lin Zhi kepada ibuku itu?
Juga, pada hari Song Jiamin bunuh diri, foto Lin Zhi yang sedang menggendong seorang anak yang dikirim oleh orang anonim itu lagi, mengapa?
Aku memiliki terlalu banyak keraguan dan ingin tahu jawabannya dari dia.
“Du-----“
Tanpa diduga, telepon itu dapat terhubung!
Setiap kali didalam telepon berdering sekali, jantungku ikut berdetak semakin kencang, dan ada perasaan bahwa aku akhirnya semakin dekat dengan jawabannya.
Setelah beberapa lama berdering, ketika aku berpikir bahwa pihak lain tidak akan mengangkat lagi, pihak lain tiba-tiba mengangkat, dan suara itu rendah dan serak, "Nona Ning."
Aku mengepal tanganku dan bertanya apa yang selalu aku pikirkan berulang kali, "Siapa kamu? Siapa kamu?"
"Apakah itu penting? Yang penting adalah aku selalu bisa menyediakan apa yang kamu butuhkan pada waktu yang tepat."
Dia sepertinya sengaja menekan suaranya untuk berbicara, dugaanku, sepertinya dia adalah orang yang aku kenal, dan juga dia menghubungi aku dihari biasa berarti dia adalah orang biasa, jadi dia takut aku akan mengenal suaranya.
“Kamu……”
Kata-kataku belum selesai, telepon berhenti dan pihak lain mematikan teleponnya.
Aku meneleponnya lagi, tetapi sudah tidak bisa tehubung.
Aku sebaiknya membuka pesan teks untuk melihat, sebuah rekaman.
Setelah mendengarkan rekaman itu, seluruh tubuhku menjadi gemetaran karena takut, rekaman itu merupakan kolaborasi antara Su Shanshan dan Ning Zhenfeng yang ingin menemukan seseorang untuk memperkosaku.
Awalnya tidak ada bukti sama sekali, dan keluarga Su juga memiliki uang dan kekuatan, aku hanya bisa dengan bisu menyimpan tekanan ini, tetapi, akhirnya ada seseorang yang mengirimkan bukti ini untuk membantuku.
Tidak banyak orang yang mengetahui hal ini, tetapi karena inilah aku merasa kecil hati.
Aku mencoba memikirkan kembali, hal ini seharusnya hanya diketahui oleh Cheng Jinshi dan Zhou Ziyun.
Aku hanya merasa bahwa hidupku telah dipantau oleh orang anonim ini.
Hatiku sangat kacau, pergi ke kamar mandi, dan dengan gelisah kembali ke kantor.
Baru saja duduk, sebelum Wu Yin mengarahkan kepadaku, dia menyuruh rekannya Bai Yiyi, menyerahkanku sebuah dokumen dan meminta aku untuk mengirimkannya ke kantor Su Shanshan.
Menyebut nama Su Shanshan, aku merasakan kemarahan di dalam hatiku dan menggelengkan kepala dan menolak, "Aku tidak punya waktu, pergilah sendiri."
Bai Yiyi melipat tangannya dan memohon: "Tolong, kakak Ningxi, aku masih memiliki banyak kerjaan yang tersisa di tanganku dan tidak dapat mengirim dokumen, kamu juga tahu sifat presiden Su, jika dokumen ini tidak segera dikirim kepada dia, maka aku tidak tahu dia akan seperti apa memarahiku.”
Dia adalah seorang gadis yang baru saja lulus selama dua tahun, melihat dia sangat cemas membuatku teringat ketika aku pertama kali memasuki tempat kerja, aku tidak menahan lagi dan menerimanya.
Aku meraih dan mengambil dokumennya dan pergi ke kantor Su Shanshan, mengetuk pintu.
Ketika aku mengetuk pintu, aku memikirkan apa yang dia dan Ning Zhenfeng lakukan, aku menggigit gigiku dengan erat dan mengingatkan diri untuk terus tenang.
Suara Su Shanshan terdengar di dalam, "Masuk."
Aku membuang pikiranku, mendorong pintu ke dalamnya, dan menatap wanita yang membuat aku hampir diperkosa, aku berkata dengan dingin: "Ini adalah dokumen yang ingin dikirim Bai Yiyi."
Identitasku di perusahaan Dongchen sangat kacau, diluar sana, dikatakan bahwa PT. Zhou dikirim untuk berpartisipasi dalam proyek, tetapi faktanya aku melakukan pekerjaan campuran.
Selain dari proyek ini, kedua perusahaan itu saling bermusuhan, dan banyak dokumen penting, jika tidak ad perlu untuk dilihat, maka aku pun tidak akan membukanya, dari pada ketahuan oleh orang lain dan menjadi syarat mereka untuk mengancam kita.
Oleh karena itu, aku sendiri juga tidak tahu dokumen apa yang diminta Bai Yiyi untuk aku bawa.
Su Shanshan tampaknya telah kehilangan ingatannya. Ketika dia menatapku, dia bahkan tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun. Di pipi dengan riasan halus itu penuh amarah, "Ningxi, aku memperingatkanmu, kamu sebaiknya menjauh darinya!"
Aku memandangnya dengan cemooh, "Kenapa?"
Aku tidak berencana untuk memiliki hubungan dengan Cheng Jinshi lagi, tetapi dia begitu sombong dan terus mendekatinya, dan membuatku merasa jijik.
Dia membanting meja dan berdiri, dan berkata dengan keras, "Kamu bilang kenapa, karena Bibi Lin sangat menyukaiku, dan kami berdua juga berniat menikah."
Bibi Lin yang keluar dari mulutnya adalah ibu dari Cheng Jinshi.
Dengan santai aku berkata: "Benarkah, apakah Cheng Jinshi menyukaimu?"
Dia meremas rambutnya dengan tidak nyaman, dan wajahnya dingin, "Tentu saja suka! Jishi sudah berkata, dia hanya akan menikahiku, dan hanya bermain-main dengan orang lain."
Aku mengepalkan tanganku dan mengangkat suaraku, "bagaimama jika, dia tahu apa yang kau lakukan di belakang?"
Aku tidak ingin memperbincangkan hal ini di perusahaan, tetapi aku tidak bisa tahan dengan sikap sombongnya.
Seolah-olah dia adalah burung merak putih yang megah, dia lebih unggul daripada siapa pun.
Wajahnya tiba-tiba berubah, dan dia berjalan ke arahku dengan sepatu hak tinggi, mengangkat alisnya, dan dengan jijik berkata: "Kamu kira kamu siapa? Ingin memfitnahku didepannya?"
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyBeautiful Love
Stefen LeeMy Goddes
Riski saputroUnplanned Marriage
MargeryCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu