Cintaku Pada Presdir - Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
Aku mengerutkan kening, kepala eksekutif dari mana?
Kenapa aku tidak tahu.
Aku mencari asal suara dan ke sana, melihat Xiao Xu, desainer yang aku bimbing secara pribadi sedang berdebat dengan seorang wanita yang agak gemuk dan mengenakan sepatu hak tinggi.
Dan wanita ini, baru saja mengaku bahwa dirinya adalah kepala eksekutif.
“Presdir Ning, akhirnya kamu datang juga……dia bilang ingin memecatku, bukan hanya aku, masih ada beberapa desainer lagi, serta bagian pengembangan dan penelitian.” Xiao Xu marah hingga hampir menangis.
Aku menatap wanita agak gemuk itu dengan marah “Kamu siapa, berdasarkan apa teriak-teriak di perusahaanku?”
Wanita itu merangkulkan tangannya di depan dada, mengangkat dagu “Aku akan perkenalkan diriku, namaku Wu Qin, aku adalah kepala eksekutif yang diutus oleh Mo Lao, kamu adalah Ning Xi ya?”
“Apa, kenapa aku tidak tahu?”
Mo Lao tidak mengatakan apa pun, tapi tanpa sebab mendatangkan seorang kepala eksekutif.
Wu Qin tersenyum penuh kemenangan “Mo Lao memiliki saham sebesar 30%, tidak keterlaluan bukan kalau mengutus seorang kepala eksekutif ke sini?”
Aku berusaha mengendalikan emosiku “Tidak keterlaluan, tapi tolong kamu juga jangan sesuka hati menyentuh karyawanku.”
“Karyawanmu? Aku beritahu kamu, kami sudah investasikan uang, para karyawan ini juga mengandalkan uang dari kamu untuk membiayai mereka.” Sikapnya seperti sangat jijik “Saat ini, seharusnya perusahan menghemat biaya, aku bilang pecat maka mereka harus langsung pergi!”
“Aku tidak setuju.” Sikapku tegas sekali.
Yang dia pecat, semuanya adalah staf inti di perusahaan, jelas sekali sedang mencari masalah.
Dia mulai tertawa, ekspresi wajah juga berubah “Kamu tidak berhak untuk tidak setuju, jika tidak, kembalikan investasi sebesar seratus miliar itu!”
“Kamu……”
Aku marah hingga ingin memukul orang, dia jelas-jelas tahu, sudah berlalu selama beberapa hari sejak suntikan dana itu, kami pasti sudah mulai menjalankan proyek itu.
Dalam sekejap, sama sekali tidak mungkin mengeluarkan uang sebesar seratus miliar.
“Xiao Xi, kamu ikut aku ke sini!”
Tiba-tiba Ning Zhenfeng kemari, menarik lenganku dan menyeretku masuk ke dalam ruang kantorku.
Masuk ke dalam ruang kantor, karena terlalu marah nafasku juga terengah-engah “Bagaimana Mo Lao bisa mengutus orang ke sini? Aku mau pergi menemui Mo Lao, aku mau pergi menemui Mo Lao, dia boleh mengutus orang ke sini tetapi jangan mengutus orang seperti ini!”
Sekali lihat sudah tahu kalau Wu Qin tidak memiliki pengalaman dalam manajemen.
Orang seperti ini, menjadi kepala eksekutif, cepat atau lambat pasti akan mengacaukan perusahaan.
Ning Zhenfeng menuangkan segelas air hangat untukku “Apa gunanya kamu menemui Mo Lao, karena dia mengutus Wu Qin ke sini, pasti sudah sangat memahaminya.”
“Lalu harus bagaimana, apakah kamu akan membiarkan dia terus begini? Aku rasa dia memiliki niat lain.”
Aku bahkan merasa, Wu Qin memecat para karyawan itu karena aku.
Tapi, aku sama sekali tidak mengenalnya sebelum hari ini.
Ekspresi wajah Ning Zhenfeng suram, membujuk “Sabar dulu, tunggu proyek kita ini masuk pasaran, jika menjadi proyek hot seperti proyek sebelumnya, maka kita memiliki hak untuk menegosiasikan persyaratan dengan Mo Lao.”
Hatiku terbakar api amarah, tapi kami berdiri di posisi yang tidak menguntungkan, mau tidak mau harus mengalah.
Aku menggenggam erat telapak tangan, bertanya “Apakah sungguh akan memecat para karyawan itu?”
“Sekarang hanya bisa begini.” Kata Ning Zhenfeng, membuka pintu kantor, sambil membujuk berkata “Kamu tenangkan diri dulu, sebisa mungkin jangan ada konflik dengan Wu Qin, sekarang hal yang paling penting adalah berusaha agar perusahaan bisa bertahan.”
Selesai bicara, dia menutup pintu.
Spontan aku melempar kunci mobil di tangan ke meja kerja, titik di atas pelipis terus berdenyut karena marah.
Sama sekali tidak ada cara untuk melawan.
Karena apa yang dikatakan Ning Zhenfeng benar, perusahaan bisa bertahan atau tidak itu yang terpenting.
Aku tidak membiarkan diri sendiri putus asa terlalu lama, setelah menyesuaikan suasana hati, segera mulai menindaklanjuti kemajuan proyek.
Penyebab dari semua ini adalah karena diriku tidak cukup kuat.
Jika aku ingin mengubah situasi saat ini, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah membuat diri sendiri menjadi lebih kuat.
Baru tidak dikendalikan oleh semua ini.
Dua hari berikutnya, Wu Qin selalu datang ke ruang kantorku untuk mencari kesalahan, aku sibuk sekali, sama sekali tidak berniat menghiraukannya.
Dia seperti orang jahat yang terus membuat kekacauan, melihat aku mengabaikannya, baru perlahan-lahan pergi.
Dan seluruh perusahaan dibuatnya menjadi penuh keluhan di mana-mana.
Tapi aku teringat dengan kata-kata Ning Zhenfeng, satu demi satu aku menahannya.
Yang benar-benar membuat aku marah adalah dia bahkan ingin memecat Chen Xuan, jelas sekali dia sedang mencari keributan denganku.
Pagi hari, aku sedang memastikan rencana publisitas proyek, dari luar terdengar suara teriakan yang tajam.
Aku menutup dokumen proyek lalu berdiri, hanya melihat bekas jari di pipi Chen Xuan, dan Wu Qin masih terus memarahinya “Memangnya kenapa kalau aku menyuruhmu bantu aku menuangkan segelas kopi? Kamu bahkan berani melawan?”
Chen Xuan melototinya dengan mata memerah “Aku adalah asisten Presdir Ning, bukan asistenmu! Apa lagi, aku sangat sibuk, apakah kamu tidak bisa menyuruh asistenmu menuangkannya?”
Siapa pun bisa melihatnya, Wu Qin sengaja mempersulit Chen Xuan.
Dengan kata lain, dia sedang memikirkan segala cara untuk mempermalukanku.
“Kamu! Sekarang juga kamu pergi!” Wu Qin dengan arogan memerintahkan.
Chen Xuan tertegun “Apa maksudmu?”
“Apa maksudnya? Kalau begitu aku katakan lebih jelas lagi, kamu sudah dipecat! Pergi……”
“Praakkkk!”
Aku penuh amarah berjalan ke sana, mengangkat tangan langsung menampar Wu Qin, tidak bisa bersabar lagi “Wu Qin, mau pergi juga kamu yang pergi duluan, sekarang juga kamu segera pergi”
Wu Qin membelalakkan mata, maju ke depan mau memukulku, tapi dihentikan oleh karyawan lain, berteriak dengan marah “Ning Xi, apa yang kamu katakan?”
“Aku mengatakan suruh kamu pergi.” Aku menatapnya dengan dingin.
Wu Qin marah hingga menghentakkan kaki, lalu seperti teringat sesuatu, dengan sombong mengatakan “Suruh aku pergi, itu juga harus melalui persetujuan Mo Lao baru bisa, jika kamu berkemampuan maka buat dia menyetujuinya.”
Dia selesai bicara, sambil menggoyangkan pinggul kembali ke ruang kantornya.
Chen Xuan ikut aku masuk ke dalam kantorku, berterima kasih padaku, sebaliknya aku malah merasa bersalah, aku yang tidak memiliki kemampuan untuk melindungi karyawan sendiri.
Setelah dia keluar, aku mengambil ponsel untuk menghubungi Mo Lao, hasilnya tidak bisa terhubung.
Pada jam tiga sore, aku baru mengangkat kepala dari pekerjaanku, makanan yang dipesan Chen Xuan tadi siang untukku sudah dingin.
Aku sedikit lapar, keluar dari ruang kantor, jarang sekali bisa tidak melihat sosok Wu Qin, suasana hati juga lebih baik.
Aku melangkahkan kaki menuju lift, awalnya berencana membeli roti untuk mengisi perutku, tidak menyangka, saat melewati sebuah kafe, melihat Wu Qin melalui jendela kaca.
Yang membuatku lebih terkejut adalah wanita yang duduk di hadapannya.
Hanya wajah samping saja, aku tetap bisa mengenalinya.
Qin Yuming.
Ternyata Wu Qin kenal dengan Qin Yuming.
Aku mengeluarkan ponsel langsung menelepon Chen Xuan, terburu-buru mengatakan “Chen Xuan, kamu segera cari kontrak investasi yang kita tandatangani dengan Mo Lao, cari tahu sebenarnya siapa yang bertanggung jawab atas perusahaan pihak sana, apakah ada keterikatan apa-apa dengan kita sebelumnya.”
Aku cemas sekali, menyelesaikan kalimat ini hampir dalam satu tarikan nafas.
Mo Lao begitu mendadak berinvestasi.
Wu Qin terus menentangku dari segala sisi.
Ponsel Mo Lao tidak bisa dihubungi.
Wu Qin dan Qin Yuming saling mengenal.
Beberapa hal ini dikaitkan bersama, dalam hatiku spontan memiliki sebuah tebakan buruk.
Aku masuk ke dalam kafe, memesan sepotong kue dan kopi, makan dengan tidak fokus.
Sepuluh menit kemudian, aku menerima telepon balik dari Chen Xuan.
“Presdir Ning, penanggung jawab dari perusahaan pihak sana, tidak ada keterikatan apa-apa dengan kita, namun, investor sebenarnya di perusahaan itu adalah seorang warga negara Inggris, detailnya siapa, tidak bisa diselidiki.”
Aku mendengar kalimat terakhir itu, tiba-tiba memegang erat ponsel, ruas-ruas jari juga memucat.
Warga negara Inggris.
Qin Yuming adalah warga negara Inggris!
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaPerjalanan Selingkuh
LindaYama's Wife
ClarkLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAir Mata Cinta
Bella CiaoCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu