Precious Moment - Bab 25 Ibu dan Putrinya Yang Bodoh

Acara perjamuan tersebut berlangsung dua jam, di mana selama acara tersebut begitu banyak CEO yang terus menerus memberi salam dengan minum wine, Andreas Lu dan Tiffanny Wen mau tidak mau melayani mereka.

Tiffanny Wen sebagai perancang di bawah bendera perusahaan Louise Group, telah datang ke acara perjamuan ini, berdasarkan dari statusnya tentu saja dia tidak dapat melarikan diri.

Akhirnya acara perjamuan tersebut selesai, setelah mengantar sebagian besar tamu, Tiffanny Wen bernapas lega.

Walaupun sebagian besar tamu di layani oleh Andreas Lu, tetapi dirinya sebagai salah satu tokoh dari acara perjamuan tersebut, mau tidak mau harus terus berdiri di sisi Andreas Lu.

Dia satu harian mengenakan sepatu hak tinggi, kakinya sudah sedari tadi terasa pegal.

Di sisi lain Andreas Lu mengantar tamu terakhir, Tania Qin dan Jessica Qin datang mendekati.

"Wah, sudah dekat dengan CEO Louise Group, sungguh mudah di temukan oleh kita!" suara Tania Qin besar dan terdengar mencemooh.

Mendengar suara Tania Qin, Tiffanny Wen mengerutkan keningnya, kedua ibu dan anak ini seperti lem, mengikuti dirinya kemanapun dia pergi? bahkan sangat bau, membuat dirinya merasa mual.

"Untuk apa kalian datang?" dengan dingin Tiffanny Wen berkata, seharusnya saat ini mereka sudah pulang.

"Sudah menunggu begitu lama, tentu saja untuk mencarimu".

Tania Qin dan putrinya pun terpaksa, karena ingin mendaptakan apa yang mereka rencanakan, sehingga menunggu terus sampai acara ini berakhir.

"Bila untuk mendapatkan uang, huh, kalian tidak usah berharap lagi, dokumen pembagian warisan itu aku tidak akan menandatanganinya, dan juga tanah di kota Luo bagian timur itu pun kalian jangan harap akan mendapatkannya".

Tania Qin mendengar Tiffany Wen tetap bersikeras tidak akan menandatanganninya, dia sama sekali tidak marah, "tidak tanda tangan tidak apa-apa, tetapi kamu harus memenuhi satu persyaratan kami".

Walaupun berkata demikian, tetapi di daam hati Tania Qin berkata: huh, aku mempunyai cara agar kamu menurut untuk menandatanganinya.

Tiffanny Wen menjadi curiga, mengapa wanita ini begitu menurut? hatinya menjadi curiga apa yang sedang di rencanakan oleh wanita itu.

"Syarat apa?" dia bertanya dengan sdikit binggung tetapi dengan suara yang dingin.

"Syaratnya sangat mudah", dengan puas Tania Qin berkata, "karena kamu tidak bersedia mendegarkan kata-kata ayahmu, dan tetap ingin menjadi anak berbakti di mulut orang lain, kalau begitu kita pun tidak mempunyai cara lain. Kamu harus mundur dari sisi CEO Lu, berikan dia untuk adikmu, asalkan Jessica Qin menjadi Nyonya Lu, dia pasti dapat membujuk untuk membantu perusahaan ayahmu, asalkan masalah perusahaan telah terselesaikan, dengan begitu kamu tidak perlu menandatangani surat pembagian harta lagi".

Tadi, setelah Tiffany Wen pergi, Tania Qin dan Jessica Qin telah mempertimbangkan, lagi pula berdasarkan sifat Tiffanny Wen dia tidak akan dengan mudah tanda tangan, dan juga Hanson Wen telah sibuk semalaman, juga tidak mendapatkan bantuan dana sama sekali, bila terus begini status dan kehidupan mereka sebagai nyonya kaya dan nona dari keluarga kaya akan terancamm, daripada terus menerus menghabiskan waktu tanpa hasil dengan Tiffanny Wen, lebih baik langsung menggaet Andreas Lu yang kaya, dia pasti lebih bermanfaat dari pada Tiffanny Wen, dan juga sampai saatnya masalah perusahaan akan teratasi.

Dan juga Tania Qin sebagai seorang ibu, tentu saja dapat melihat tatapan putrinya terhadap Andreas Qin, tatapan itu penuh dengan cinta dan kekaguman, dan juga paras putrinya lebih cantik dari pada Tiffanny Wen, bila Jessica Qin berhasil mendapatkan Andreas Lu, bukankah samibl menyelam minum air.

Membayangkan semua ini, Tania Qin sangat gembira, bila Andreas Lu menjadi menantunya, dia adalah CEO Louise Group, dirinya tidak akan mengkhawatirkan status nyonya kaya lagi, maka selanjutnya dirinya akan terus berada di status yang lebih tinggi.

Mendegar perkataan mereka yang aneh ini, TIffanny Wen merasa binggung, dia curiga IQ kedua ibu dan anak ini telah di gigit anjing, ternyata bisa berpikir seperti ini!

Lalau dia terkikik sebentar, "walaupun aku besedia mengalah, kamu begitu yakin Andreas Lu akan menyukai Jessica Qin, dari sisi lain apakah IQ Jessica Qin pantas untuk menjadi Nyonya Lu?"

Mendegar Tiffanny Wen mengejek dirinya, Jessica Qin menjadi marah, "Tiffanny Wen, apa yang kamu katakan? IQ mu yang bermasalah!"

"Huh, menurutmu bila bukan masalah IQ apakah ada masalah lainnya?"

"Kamu...."

Tania Qin menarik-narik Jessica Qin, lalu dengan penuh percaya diri berkata: "kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, katakan saja kamu setuju atau tidak!"

Dia sangat percaya diri, melihat Andreas Lu pun dapat menyukai Tiffanny Wen yang seperti ini, putrinya lebih cantik jauh daripada Tiffanny Wen, asalkan Tiffanny Wen mundur, berdasarkan paras putrinya, bukankah untuk mendapatkan Andreas Qin adalah hal yang mudah?

Melihat kedua orang itu begitu mengharapkan untuk mendapatkan Andreas Lu, Tiffanny Wen langsung menunjukan wajah malas berbicara dengan dua orang yang ber IQ rendah tersebut, dia langsung memilih untuk meninggalkan mereka.

Lagipula dirinya dan Andreas Lu tidak memiliki hubungan apa-apa, terserah ibu dan anak itu mau berbuat apa, asalkan mereka tidak menganggu dirinya, yang lainnya terserah.

Melihat Tiffanny Wen yang tanpa berbicara pergi meninggalkan mereka, Jessica Qin menjadi curiga, "Ibu, apa maksudnya ini, dia setuju atau tidak?"

"Mana mungkin dia berani tidak setuju". wajah Tania Qin yang berubh, "anak pintar, kamu tunggu saja untuk menjadi Nyonya Lu!"

Tiffanny Wen keluar, melihat mobil dan Andreas Lu berdiri di depan pintu, dengan malas Andreas Lu bersandar di mobilnya, dia terlihat sedikit mabuk, walaupun di acara perjamuan tadi tidak ada orang yang berani memaksanya minum, tetapi pria itu beberapa kali mewakili dirinya untuk minum, Tiffanny Wen merasa berterima kasih padanya. Melihat tubuh pria itu yang lelah berdiri di sana, seperti sedang menunggu seseorang.

Dia ingin memutari mobil itu dan menaiki taxi kembali ke hotel, suara malas dan dalam pria itu memanggilnya, "ada apa, mengapa begitu tidak ingin bersama denganku?"

"Tidak, hehe, bagaimana mungkin? aku hanya sedikit lelah, ingin segera kembai ke hotel untuk berisitrahat, melihat CEO Lu juga lelah, aku tidak ingin mengganggu CEO Lu untuk pulang dan beristirahat....." kata-kata TIffanny Wen belum selesai di ucapkan, lalu di potong oleh sebuah suara perintah.

"Naik mobil!"

"Eng....." Tiffanny Wen memiringkan bibirnya, naik ya naik saja, lalu dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.

Mobil Rolls Royce telah melaju cukup jauh, baru terdapat suara di mobil itu.

Andreas Lu mengeluarkan beberapa daftar dan foto dan melemparkannya kepada Tiffanny Wen.

"Apa ini?"

"ini adalah beberapa orang pilihan, menurutmu bagaimana?"

Tiffanny Wen melihat data di tangannya, semuanya adalah artis wanita, model, dan beberapa model international, sama sekali tidak tertarik.

"Semua ini tidak sesuai untuk mewakili perusahaan kita". Tiffanny Wen langsung menolak semuanya.

Melihat Tiffanny Wen langsung menolak semua orang di daftar tersebut, Andreas Lu bertanya, "kalau begitu kamu ingin yang seperti apa?"

"yang kareakteristinknya cocok....."

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu