Precious Moment - Bab 237 Perubahan Besar Oleh Pejabat Baru

Melihat tagihan yang dilaporkan, kekurangan yang terus-terusan, jika semuanya di gabungkan sudah seperti lubang yang besar.

Tifanny Wen mengerutkan alisnya, Tania Qin, Jessica Qin, Dan Yoel Qin, tiga ibu dan anak ini tidak berhenti muncul didalam pikirannya, seperti memberitahunya bahwa pasti ketiga orang ini, meskipun agak ragu, tetapi pengeluaran mereka itu tidak benar

Tifanny Wen meletakkan berkasnya dengan tenang, dengan tatapan dingin: “Tolong diatur, selanjutnya penggantian uang yang dilakukan perusahaan, semuanya harus melewati tanda tangan saya terlebih dahulu, tidak ada tanda tangan ku, semuanya tidak akan di ganti perusahaan.”

Tifanny Wen terdiam, kemudian kembali menambahkan ucapannya: “Manajer umum juga sama, minta dia untuk meminta tanda tangan ku dahulu.”

“Baik, Direktur.”

Keesokan harinya, Yoel Qin dengan senang datang ke perusahaan, suasana hatinya sepertinya sangat baik, kedua tangannya masuk kedalan kantung, dengan senyuman yang sulit dilupakan diwajahnya

Viana Chen pelacur itu lumayan juga, kemarin malam keterampilannya melayani orang benar-benar lengkap, tidak rugi dirinya membelikannya tas dan membawanya ke bar untuk minum, melakukan foreplay begitu banyak, haruskah lain kali mencoba yang lain....... huhh......

Yoel Qin mengeluarkan kertas faktur kemarin malam, setelah mengkonfirmasi junlahnya, dia menganggukan kepalanya, dan berjalan ke arah Dapartemen Keuangan.

Meskipun jumlah tagihannya sangat besar, tetapi Yoel Qin tidak perlu sakit hati, karena prinsipnya adalah bermain perempuan untuk kesenangannya, dan perusahaan yang mengganti seluruh biayanya.

Tetapi hari ini dirinya harus membayar dari sakunya sendiri, karena kemarin Tifanny Wen telah merubah aturan perusahaan, dan juga khusus menekankan pada Yoel Qin.

Hari ini Yoel Qin yang tidak mengetahui apa-apa, sama seperti biasanya, lansung berjalan ke Dapartemen Keuangan, dan dengan semena-mena meletakkan kertas faktur dengan keras pada konter.

“Penggantian.”

Pegawai Dapartemen Keuangan sudah terbiasa dengan Yoel Qin yang sering meminta penggantian uang yang aneh pada perusahaan, sebagian orang sebenarnya mengetahuinya tapi tidak mengatakannya, tetapi dia adalah Manajer umum, mereka hanya pegawai kecil bisa mengatakan apa?

Hanya saja kemarin Kepala Dapartemen Keuangan yang baru, tiba-tiba menambahkan aturan baru, dan pemberitahuan juga ditekankan bahwa manajer umum juga harus mencarinya untuk tanda tangan. Dengan peraturan ini, seluruh Dapartemen Keuangan menjadi senang, karena setiap kali Yoel Qin mengambil posisi, dia akan meminta pelunasannya karena bermain wanita pada perusahaan, seluruh Dapartemen Desain tidak heran mengapa banyak pegawainya yang pergi.

Melihat Yoel Qin yang akan meminta penggantian pengeluaran hari ini, ada beberapa orang yang diam-diam meliriknya, pegawai di konter seperti biasanya menerima fakturnya, setelah memeriksanya, dan melihat bahwa tidak ada tanda tangan Tifanny Wen, tatapan matanya muncul sedikit sindiran, kemudian meletakkan fakturnya dengan ekspresi minta maaf.

“Maaf, Manajer umum, faktur kamu ini tidak bisa dilunasi.”

“Ha? Apa yang kamu katakan? Kenapa tidak bisa dilunasi?” Yoel Qin mengerutkan alisnya, dan wajahnya menjadi suram.

“Maksud mu apa? Apakah kamu masih ingin berkerja?”

Pegawai perempuan itu sedikit menundukan kepalanya dan tatapannga sedikit menghina, tetapi dia tampak terlihat menyedihkan: “Ini adalah peraturan dari Direktur kemarin....... kamu tidak bisa menyalahkan ku......”

Setelah mengucapkannya, pegawai tersebut menunjuk pengumuman yang dipasang diatas dinding.

Yoel Qin menoleh kearah yang ditunjuk, seketika melihat pengumuman dari Tifanny Wen, saat melihat kalimat terakhir, seketika Yoel Qin menjadi kesal, apa yang di maksud dengan “Manajer umum harus meminta tanda tangannya untuk meminta pengembalian pengeluaran”?! Tifanny Wen ini sudah jelas sedang ingin menargetkan dirinya.

Yoel Qin yang sangat menjaga citranya ini, saat melihat pengumuman, merasa pegawai disekitarnya menatapnya dengan tatapan menghina, wajahnya sudah seperti tertutup awan hitam, kemudian mengambil kertas fakturnya dan berjalan kekantor Direktur.

Sedangkan didalan kantor, diatas meja ada bertumpuk-tumpuk berkas, Tifanny Wen dan Andreas Lu memerintahkan beberapa orang datang untuk memilahnya.

Sebenarnya Tifanny Wen tidak terlalu paham dengan masalah keuangan, oleh karena itu dia hanya melihat berkas yang sudah dipilah yang dikumpulkan padanya.

Setelah menemani mereka memilah, Tifanny Wen menjadi pusing, kemudian berdiri, kembali kedepan mejanya, dan meneguk secangkir kopi.

Awalnya Tifanny Ween ingin istirahat sebentar karena kepalanya sakit, kemudian lanjut berkerja, tetapi saat dia baru saja duduk dan minum seteguk kopi, pintu kantor terbuka dengan keras.

Suara yang sangat keras membuat para pegawau yang sedang memilah berkas terkejut dan mengangkat kepalanya, Tifanny Wen juga hampir menumpahkan kopinya keatas komputernya.

Tetapi setelah melihat orang yang masuk, para pegawai kembali lanjut memilah berkas, dan Tifanny Wen dengan kesal menatap Yoel Qin, awalnya yang berpikir ingin istirahat sebentar, sekarang melihatnya, kepalanya menjadi tambah sakit.

Yoel Qin setelah masuk pintu lansung berjalan dengan kesal kedepan Tifanny Wen, kemudian dengan keras memukul meja: “Tifanny Wen! Apa maksud mu?”

Tifanny Wen dengan tenang melihat kertas faktur ditangan Yoel Qin, dan telah menebak apa maksud kedatangannya, kemudian perlahan meletakkan cangkirnya, dengan nada bicara yang datar

“Manajer Qin, kamu dengan kesal masuk kedalam kantor ku dan bertanya pada ku dengan tidak sopan, aku ingin bertanya pada mu, apa maksud mu?”

Yoel Qin dibuat kesal dengan ucapan Tifanny Wen, kemudian kembali berkata: “Apa maksud mu dari pengumuman yang terpasang di Dapartemen Keuangan itu? Ingin melawan ku?!”

Tifanny Wen dengan tenang mengangkat tatapannya, kemudian menatap Yoel Qin: “Arti dari pengumuman? Tentu saja artinya sudah tertulis. Seorang manajer datang kesini untuk meminta ku mengajarkan bahasa?”

Melihat Yoel Qin yang seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi Tifanny Wen masih ingin untuk mencibirnya, dan lansung memotong ucapannya: “Jika manajer sudah tidak ada pertanyaan yang lain, silahkan manajer untuk kembali.”

Yoel Qin semakin dibuat kesal oleh kalimat per kalimat yang diucapkan Tifanny Wen, meskipun Tifanny Wen terus memanggilnya Manajer, tetapi Yoel Qin tidak merasakan rasa hormat pada dirinta, tetapi nada bicaranya terdapat maksud untuk menghinanya.

Tifanny Wen tidak ingin berurusan dengan Yoel Qin lagi, Yoel Qin juga tidak ingin melihat Tifanny Wen berpura-pura bodoh lagi, kemudian lansung memberikan kertas faktur pada Tifanny Wen: “Baiklah, aku malas menanggapi mu.”

“Pegawai di Dapartemen Keuangan telah mengatakannya, harus ada tanda tangan mu baru bisa dilunasi, cepat berikan tanda tangan pada ku.”

Tifanny Wen dengan mencibir tertawa sejenak, kamu malas menanggapi ku? Kamu mengatakannya seperti aku ingin bertemu dan mencemari mata ku, lihat saja sikap mu, apakah kamu mengira aku akan memberi mu tanda tangan?

Tifanny Wen melirik Yoel Qin, kemudian mengambil kertas fakturnya, kemudian dengan tenang berpikir, dan dengan tersenyum berkata: “Beli tas, alkohol, totalnya 300.000 yuan.”

“Manajer Qin, hidup mu ini benar-benar sangat santai, kalau boleh bertanya Manajer Qin, kemarin malam kamu bertemu dengan klien besar mana? Semalam mengeluarkan 300.000 yuan, kalau boleh bertanya lagi Manajer Qin, apakah ini untuk kepentingan perusahaan?”

Sebenarnya saat melihat pengeluaran membeli tas, Tifanny Wen sudah bisa memastikan bahwa Yoel Qin bermain perempuan lagi, apakah mungkin untuk kepentingan perusahaan? Dengan kepribadian Yoel Qin yang buruk ini, sudah pasti tidak mungkin.

Saat ini wajah Yoel Qin menjadi sangat suram, Tifanny Wen dengan tenang tertawa sejenak, dengan ejekan, dengan penghinaan yang kental, seketika Tifanny Wen menjadi berubah, dia mengangkat alisnya, kemudian dengan kesal membanting faktur keatas meja, dan berdiri menatap Yoel Qin dengan tatapan dingin.

“Kamu ini terlalu boros, keadaan perusahaan yang sedang buruk ini, kamu masih bisa makan minum dengan enak, dan masih berani datang kedepan ku untuk meminta pengembalian pengeluaran?”

“Apakah kamu menganggap perusahaan sebagai mesin uang mu?!”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu