Precious Moment - Bab 386 Tidak cocok, aku akan mengubahnya

Tiffanny Wen tercengang mendengarnya, bayangan punggung ini terlalu hebat, begitu banyak, hanya aku sendirian, ini juga terlalu besar.

memikirkan ini, Tiffanny Wen tidak bisa tidak bertanya: “Bayangan tubuh ini sangat besar, kamu hanya memanggil aku seorang, apakah terlalu gegabah?”

“Tidak mungkin, aku ingin meninggalkan kekurangan dan penyesalan dalam hasil karya, aku tahu kamu bisa melakukannya!” Luis Chu menatap Tiffanny Wen, dengan sungguh-sungguh.

Melihat tatapan Luis Chu yang penuh kepercayaan, Tiffanny Wen memperkuat hatinya sendiri. Dengan pasti dia berkata: “Baik, aku akan membuat karya yang kamu inginkan, aku tidak akan mengecewakan kamu!”

“Jangan terlalu mendesak, yang kita punya adalah waktu dan uang, kamu hanya perlu tenang dan memikirkan cara yang paling baik, aku berharap kamu dapat melakukannya hingga akhir!” Luis Chu tersenyum.

“Baiklah, aku tahu, bisakah kamu memberi tahu aku beberapa tindakan pencegahan?” Tiffanny Wen bertanya kepada Luis Chu.

“Sudah siang, ayo kita pergi makan, tidak mungkin mendengar aku berbicara dengan perut kosong! Aku adalah seorang pria, tetapi kamu adalah seorang wanita tidak boleh membuat kamu kelaparan!” Luis Chu tersenyum, mengejek.

“Sudah siang? Benar membahas hingga lupa waktu, tetapi ketika kamu mengatakan ini, aku malah merasa lapar!” Tiffanny Wen berkata tkamu sepakat.

“Benar lapar, kamu ingin makan apa? Kita pergi?”

“Iya~memang benar tidak tahu, bagaimana kalau makan mie, ingin pergi warung mie sapi, ayo kita pergi!” Tiffanny Wen berpikir sejenak, lalu berkata.

“Hanya makan mie, pagi tadi bukannya ingin minum bir?” Luis Chu merapikan bulu mata, berkata dengan penuh senyuman.

“Tidak, nanti masih harus melakukan design baju, makan mie dulu, warung mie letaknya tidak jauh, kita boleh pergi berjalan, selesai makan kita boleh membahas!” Tiffanny Wen tersenyum tkamu tidak peduli, lalu membalikkan badan dan berjalan keluar.

“Kamu ini! Apakah membahas pekerjaan lebih penting!” Luis Chu menghembus nafas, mengikuti langkah Tiffanny Wen.

Louise Group.

Andreas Lu sepanjang pagi ini sering melihat telepon, bahkan mendengar bawahan membahas pekerjaan pun, wajahnya sangat jelas sedang melamun.

Dave Gu menatap Andreas Lu, berpikir sejenak.

Dave Gu melihat karyawannya telah pergi, dan berjalan masuk, tertawa mengejek: “Aku bilang, kamu ini kenapa, sepanjang hari ini kamu melamun terus, jangan-jangan karena khawatir terhadap Tiffanny Wen?”

Andreas Lu mendengar itu, mengerutkan dahinya, berkata: “Kerjakan pekerjaan kamu, jika tidak ada kerjaan jangan ikut campur!”

“Baik, aku tahu, tetapi, aku bilang, jika sangat khawatir telepon saja dia!” Dave Gu mengangkat tangannya dan menyerah, tetapi tetap menasihati Andreas Lu, setelah berbicara tidak peduli apa responnya, menutup pintu dan keluar.

Andreas Lu mendengar Dave Gu berkata, mengeluarkan ponsel, membuka layar, lalu menelepon Tiffanny Wen, berpikir sejenak, lalu meletakkan ponselnya kembali ke atas meja.

Mengapa harus aku yang menelepon terlebih dahulu, dia pergi mencari temannya, untuk apa mengkhawatirkannya!

Tiffanny dan Luis Chu di warung mie makan mie dengan senang, tetapi tidak tahu untuk apa dia bingungkan!

Setelah selesai makan, Tiffanny Wen lanjut membahas masalah tentang pakaian dulu dengan Luis Chu, hingga lupa jika masih ada orang di sini!

Sangat cepat, waktu berlalu oleh suara diskusi di antara keduanya.

Mereka berdua tidak memperhatikan cuaca, tetapi dari kejauhan Andreas Lu, melihat warna langit yang semakin lama semakin malam, akhirnya tidak dapat menahan diri untuk menelepon Tiffanny Wen.

WENG----WENG-----

Tiffanny Wen yang sedang mendengar Luis Chu berbicara dikagetkan oleh suara bunyi telepon, melirik telepon, melihat adalah Andreas Lu menelepon dia, dan menutupnya.

Lanjut mendengarkan Luis Chu mengenai masalah film.

Memutuskannya, dia berani menutup telepon aku!

Wajah Andreas Lu berubah dingin, lalu menelepon kembali.

WENG----WENG---

Lalu menutup telepon lagi.

Andreas Lu tidak percaya pada kenyataan ini.

WENG----WENG-----

Tiffanny Wen melihat telepon yang asik berdering, sedikit merasa kesal, sebenarnya apa yang orang ini inginkan?

Tiffanny Wen mengambil telepon dan berniat untuk memutus telepon, lalu mendengar Luis Chu berkata: “Dengar lah! Mungkin ada masalah mendadak, dia menelepon terus.”

Tiffanny Wen merasa tidak enak hati dan tersenyum terhadap Luis Chu, mengambil ponsel, dan berjalan-jalan di luar.

Tiffanny Wen membuka telepon, menggeram, dengan marah meletakkan telepon di telinganya: “Apa yang sebernarnya yang kamu inginkan? Menelepon terus!”

Andreas Lu yang mendengar telepon yang awalnya memiliki nada marah, dalam hatinya sedikit jengkel, tertawa dingin, berkata: “Ada apa? Kamu lihat jam berapa? Kamu keluar seharian, sebuah telepon juga tidak sama sekali tidak ada kabar?”

Dalam sekejap Tiffanny Wen dikagetkan oleh kata-kata Andreas Lu, melihat cuaca di langit sedikit gelap, suasana marah sudah pudar.

“Kenapa? Tidak berbicara lagi? Aku tidak menelepon kamu, apakah harus menunggu hingga kamu tidak pulang?” Andreas Lu mengeluarkan suara huh dengan ringan, melanjutkan ejekannya.

“Bagaimana mungkin! Bukankah aku hanya terlalu mendalam membahas masalah ini, terlalu fokus, dan lupa!” Tiffanny Wen sendiri binggung, sedikit canggung.

“Lupa, aku tebak kamu sedang bersenang-senang dengan Luis Chu kan?” Andreas Lu berkata dengan nada cemburu yang terdengar dari balik telepon.

Tiffanny Wen mendengarnya, dalam sekejap mengetahui masalah yang terjadi, ternyata marah karena aku bersama dengan Luis Chu!

Tiffanny Wen merasa lucu, ternyata Andreas Lu cemburu!

Tidak hanya buka mulut berkata: “Baiklah, aku akan kembali sekarang!”

“Heh, bukannya mengatakan sesuatu kepadaku! Aku tutup dulu.” Setelah Andreas Lu selesai berbicara, tanpa menunggu balasan Tiffanny Wen, lalu menutup telepon.

Tiffanny Wen tersenyum dan menggelengkan kepala, berjalan kembali kedalam, sudah seharusnya untuk pulang.

“Mengapa? Apakah ada masalah mendesak?” Luis Chu duduk di kursi, membuka mulut dan berkata.

Tiffanny Wen menganggukkan kepala, matanya terbesir sinar kilat, atasan aku sedang marah, kelihatannya ada masalah mendesak!

“Itu, hari ini sampai disini dulu, hari sudah menjelang malam, kamu juga harus kembali, jika ada masalah, kita bertelepon?” Luis Chu melihat Tiffanny Wen memiliki masalah mendesak, maka membuka mulut untuk mengakhiri pembahasan masalah hari ini.

“Baik, selesai design, maka aku akan mengirimkan drafnya, jika kamu merasa cocok, maka pakailah, tidak cocok, aku akan mengubahnya lagi!” Tiffanny Wen menganggukkan kepala tkamu mengiyakan.

“Baiklah, tetapi ada beberapa masalah harus berjumpa baru dapat dibicarakan, lain kali kita bahas jika memiliki waktu!” Luis Chu berdiri, lalu membuka mulut berkata; “Kamu boleh pergi dulu jika kamu ada masalah terdesak, satu hari telah sia-sia”

“Tidak telat, hari ini sangat senang mendapat tawaran dari kamu! Dan sangat berterima kasih atas tawaran yang kamu keluarkan!” Tiffanny Wen berkata, dengan terburu-buru berkata.

“Oh, kalau begitu lain kali kita mengobrol lagi!” Luis Chu berkata sambil teresenyum.

“Baik, kalau begitu pergi dulu!” Tiffanny Wen selesai berkata, membalikkan badan dan berjalan keluar.

Melihat Tiffanny Wen berjalan keluar, Luis Chu menggoyang kepala dan menghembus nafas, nampaknya Tiffanny Wen dan Andreas Lu hubungan mereka sangat baik! Baru saja berpisah sehari sudah menelepon menyuruh pulang.

Benar, Luis Chu mendapati orang yang menelepon Tiffanny Wen adalah Andreas Lu.

Tiffanny Wen berjalan di jalanan, lalu menelepon Andreas Lu.

WENG----WENG-----

Andreas Lu melirik telepon sebentar, mengeluarkan suara huh sebentar, dan memutuskan telepon.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu