Precious Moment - Bab 208 Cemburu Terhadapnya

Beberapa hari ini, Tiffanny Wen seperti biasa pergi bekerja di Louise Group. Jennifer Xia yang melihat Tiffanny Wen yang lebih sering muncul, menjadi sedikit terkejut. Dia mengulurkan kepala dari belakang komputer dengan ragu bertanya: “Fanny, akhir-akhir ini kamu tidak pergi ke menemui tim lagi?

Tangan Tiffanny Wen menari di atas keyboard, kepala dan matanya lurus ke monitor: “Karena aku bertugas dalam hal busana, dan sekarang tim juga sudah berada di jalur yang benar, secara tidak langsung, tidak ada hal yang harus aku lakukan.”

“Jadi sekarang aku tidak perlu lagi setiap hari ke sana, jika terjadi sesuatu mereka akan meneleponku.”

“Oh ~” Jennifer Xia menganggukkan kepalanya dan menarik kepalanya kembali. “Jadi sekarang kamu akan bekerja secara normal?”

“Yah ...” Tiffanny Wen mengeluarkan sepatah kata yang terhitung sebagai jawaban.

Jennifer Xia tahu bahwa Tiffanny Wen sudah hampir gila sekarang karena mengetik dokumen ini. Dia juga tidak lanjut menganggunya.

Jennifer Xia awalnya ingin bertanya kepada Tiffanny Wen apakah ada orang yang mengejarnya baru-baru ini, dan bagaimana hubungannya dengan Presiden Lu...

Tetapi melihat ini, Jennifer Xia tahu bahwa dia tidak bisa menanyakannya. Dia juga belum melupakan perjanjian dengan Luis Chu. Tapi beberapa hari ini, jika bukan Tiffanny Wen pergi ke timnya pasti dia dimintai tolong melalui telepon. Membuat semangat gosip Jennifer Xia tidak bisa terbakar lagi.

Siang hari, untuk menebus lamanya tidak makan bersama Jennifer Xia, Tiffanny Wen mentraktir Jennifer Xia untuk makan ayam panggang di pedesaan yang selalu Jennifer sukai.

Ketika Jennifer Xia dan Tiffanny Wen berjalan keluar dari lift, mereka mendapati bahwa semua orang di departemen desain tampaknya sedikit bersemangat.

Tiffanny Wen dan Jennifer Xia berjalan, mendengarkan diskusi yang tak berenti di sekitar.

“Hei... wanita cantik tadi sepertinya adalah putri dari Perusahaan Besar Tsu."

“Bukan sepertinya, tapi kenyataannya memang begitu. Sepertinya dia datang ke Louise Group sebagai perwakilan dari Perusahaan Besar Tsu untuk melakukan kerja sama.

"Bukankah Keluarga Lu dan Keluarga Tsu adalah teman? Tuan Lu dan Nona Tsu juga dari kecil telah bersama. Mereka sangat cocok."

“Sepertinya kamu sudah keluar jalur, bermain bersama saat kecil dengan kerja sama memiliki hubungan apa?”

“Apakah kamu bodoh? Tidak mungkin mereka tidak memiliki perasaan sama sekali, karena mereka sejak kecil telah bersama, prianya berbakat wanitanya cantik. Walau bagaimanapun kerja sama ini pasti mendapatkan hasil yang baik.”

……

Ketika dia sampai di kantor, barang-barang telah dikumpulkan, tetapi sekarang Tiffanny Wen sedang duduk di depan meja dengan wajah rumit dan penampilan linglung.

Entah mengapa, ketika mendengar percakapan itu, Tiffanny Wen merasa sangat tidak nyaman, terutama terhadap kalimat, “Mereka telah bersama dari kecil dan sangatlah cocok, tidak mungkin mereka tak saling memiliki perasaan.” Tiffanny Wen mau tak mau terpikirkan betapa manisnya Melody Tsu ketika dia memegang lengan Andreas Lu dan memanggilnya “Kak Andreas”, hal itu yang membuat Tiffanny Wen merasakan ngilu yang tak bisa dijelaskan di hatinya.

Jennifer Xia dan Tiffanny Wen berjalan bersama, dan tentu saja secara alami dapat mendengar kata-kata itu. Melihat alisnya Tiffanny Wen yang mengerut. Membuat Jennifer merasa aneh.

Jiwa gosip Jennifer Xia yang telah lama diam, menyala dalam sekejap. Dengan senyum licik, dia berlari ke Tiffanny Wen, berbaring di atas meja dan menatap Tiffanny Wen: “Ada apa Tiffanny? Mendengar Presiden Lu cocok dengan wanita lain, apakah kau cemburu?”

Pertanyaan tajam Jennifer Xia membuat wajah Tiffanny Wen memerah untuk sesaat, tapi dia tidak mau mengakuinya. Dia sedikit mengibaskan rambutnya, “Apa yang sedang kamu tebak, kenapa juga aku harus cemburu padanya?”

Jennifer Xia menaikkan alisnya: “Oh~, benarkah tidak~?”

Nada panjang yang sengaja dilontarkan oleh Jennifer Xia membuat Tiffanny yang dari malu menjadi kesal. Dia melempar boneka yang ada di sampingnya ke arah Jennifer Xia.

Di sisi lain, ruang konferensi.

Rincian kerja sama antara Andreas Lu dan Melody Tsu secara garis besar telah diselesaikan. Semua yang berada di sekitar mereka adalah para direktur perusahaan Detail akhir ditentukan dengan cepat, dan prosesnya sangat lancar.

Setelah rapat, para direktur perusahaan pergi dan meninggalkan Andreas Lu dan Melody Tsu serta asisten mereka.

Melody Tsu dengan hati-hati memeriksa isi dokumen itu, dan setelah memastikan bahwa tidak ada kesalahan, dia mengangguk dan menyerahkannya kepada asisten di samping.

Mengangkat kepalanya dan menatap Andreas Lu, wajahnya tampak serius: “Kak Andreas, siapa yang bertanggung jawab atas proyekmu?”

“Kerja sama ini sangat penting bagi Perusahaan Besar Tsu dan Louis Group. Aku harus menganggapnya serius. Aku ingin memastikan bahwa perusahaan lain itu kompeten.”

Andreas Lu mengangkat matanya sedikit. Melody Tsu kemudian menatap perjanjian itu, dan dengan santai menjawab, “Untuk sementara dipimpin oleh Hanita Gu, direktur departemen desain."

Melody Tsu sedikit mengangguk. Bahkan, dia sama sekali tidak memiliki sedikitpun kesan terhadap Hanita Gu. Yang dia ingin tahu sekarang adalah di mana Tiffanny Wen berada. Ketika dia bertanya Tiffanny Wen terakhir kali, dia hanya mengatakan bahwa dia bekerja di Louis Group, tetapi tidak menyebutkannya secara detail. Jadi kali ini, Melody Tsu secara sadar mencari sosok Tiffanny Wen. Namun, manajemen senior semua departemen tidak melihatnya.

Tetapi menurut firasatnya sendiri, Melody Tsu yakin bahwa Tiffanny Wen tidak mungkin hanya menjadi karyawan kecil, karena dalam hal itu, Andreas Lu tidak akan pernah memandangnya.

Melody Tsu, yang mengira Tiffanny Wen baru saja keluar, menambahkan: “Lagi pula kerja sama ini telah disepakati, sekarang tak ada lagi yang harus dilakukan, bagaimana jika kamu menemaniku keliling kantor? Sekalian melihat orang yang bertanggung jawab.”

Andreas Lu sedikit mengernyit. Awalnya dia ingin menolak secara langsung, tetapi sosok Tiffanny Wen tiba-tiba telihat. Senyum muncul dari sudut mulutnya.

“Baik.”

Mata Melody Tsu sedikit melebar, dan wajahnya penuh rasa tidak percaya. Bahkan, dia telah siap ditolak begitu kata-katanya diucapkan. Tapi yang mengejutkan Melody Tsu, Andreas Lu setuju.

Dalam kesenangan itu, Melody Tsu hampir tidak bisa menahan perasaan ingin bergegas dan memeluk Andreas Lu. Untung saja, dia ingat bahwa sekarang sedang di dalam perusahaan dan terpaksa harus ditahan.

Kemudian dia mengikuti Andreas Lu dan pergi ke departemen desain dengan penampilan yang tenang dan elegan.

Benar saja, kali ini, Melody Tsu bertemu Tiffanny Wen di departemen desain, tetapi dia tidak pernah berpikir bahwa dia juga seorang direktur departemen desain.

Namun, melihat kinerja sutradara Gu yang pertama kali dipilih oleh Andreas Lu, Bisa saja posisi Tiffanny Wen sebagai direktur hanya atas nama saja dan tidak memiliki kemampuan yang sesuai sama sekali. Ada kemungkinan ini semua paksaaan dari Andreas Lu agar dia masuk.

Melody Tsu, yang berpikir telah tahu segalanya, menatap Tiffanny Wen dengan lebih licik, dan menyambut Tiffanny Wen dengan terkejut: “Nona Tiffanny, ternyata kamu bekerja di departemen desain.”

Melihat Melody Tsu yang menyapanya dengan antusias, orang-orang yang tidak tahu pasti berpikir kalau mereka berdua sangat akrab.

Melihat mata Melody Tsu yang berbinar, Tiffanny Wen waspada dan selalu merasa bahwa dia sedang merencanakan sesuatu yang buruk...

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu