Precious Moment - Bab 216 Mengkhianati perusahaan

Andreas Lu duduk di kursi kantor dengan tangan di dagunya dan diam-diam menatap Melody Tsu yang terlihat cemas. Mendengar dia memanggil dirinya dengan namanya bukan “Kak Andreas”. Andreas Lu merasa akan ada sedikit keseriusan.

Melihat alis Andreas Lu berangsur-angsur berkerut, Melody Tsu tahu bahwa dia sedang menunggu kata-kata berikutnya, Melody Tsu memberi isyarat kepada Taylor Yang untuk menyampaikan informasi tersebut kepada Andreas Lu, dan kemudian menjelaskan: "Proyek ini, kami belum mempublikasikannya tetapi sudah di jiplak orang lain. "

"Semalam, saingan Louis, Boutiqoue Groups dengan Yunyin Group, telah mengadakan konferensi pers dan mengatakan bahwa mereka bekerja sama, dan bahkan proyek dan rencananya sama persis dengan kita."

"Meski itu plagiarisme dan kami mengetahuinya dengan baik, kami belum mengungkapkan informasi apa pun kepada orang luar. Oleh karena itu, proyek kami harus segera diakhiri, kalau tidak kerugiannya akan semakin besar."

Andreas Lu diam-diam melihat dokumen yang diberikan Melody Tsu kepadanya, dan situasinya benar seperti apa yang dikatakan Melody Tsu. Namun, justru Melody Tsu yang mengusulkan untuk melaksanakan proyek tersebut dengan cara yang sederhana.Sekarang proyek tersebut telah dijiplak dan dirilis lebih dulu, ia datang mengakui terlebih dahulu.

Andreas Lu mengerutkan kening, mencoba mencari tahu informasi itu lagi , dan tiba-tiba melihat beberapa detail kecil di file itu, matanya berkedip, dan dia mengangkat kepalanya untuk melihat Melody Tsu.

Melody Tsu sedikit risih dengan tatapan mata Andreas Lu yang tenang, tapi dia tidak tahu kenapa, jadi Melody Tsu terus menatap Andreas Lu dengan percaya diri.

"Kamu yang bertanggung jawab sebagian besar proyek kali ini. Sekarang terjadi sepert ini, meskipun proyeknya tidak lama dibuka, investasinya tidak terlalu banyak, tetapi kali ini kamu Luis akan memberikan penjelasan kepada kami Perusahaan Besar Tsu."

Andreas Lu masih menatap mata Melody Tsu dengan tenang, alisnya tidak terulur sepanjang waktu. Melihat Melody Tsu ingin menjelasan, dia menoleh ke Dave Gu dan berkata, "Dave, panggil Tiffanny Wen kesini. "

Mengetahui keseriusan situasinya, Dave Gu mengangguk sebagai jawaban dan melangkah keluar dari ruangan.

Andreas Lu memandang Melody Tsu dengan tenang: "Nona Su, orang akan sampai sebentar lagi, lebih baik duduk sambil menunggu."

Setelah mengatakan, Andreas Lu bangkit dari kursi kantor dan berjalan ke sofa di sampingnya, Melody Tsu dan Taylor Yang mengikuti dari belakang.

Di sisi lain, Tiffanny Wen memandang Dave Gu di depannya dan penasaran: "Asisten Gu, apa yang terjadi? Mimik wajahmu tidak begitu bagus."

Dave Gu menggelengkan kepalanya dengan ringan: "Nona Wen, Direktur Lu memintamu menyamperinnya, Nona Su juga sedang menunggu."

Melihat Dave Gu di depan Tiffanny Wen sudah tahu bahwa Andreas Lu memanggilnya, tetapi ketika mendengar Melody Tsu juga ada di sana, itu pasti itu terkait dengan proyek.

Namun melihat Dave Gu yang agak serius, Tiffanny Wen langsung merasakan firasat buruk di hatinya.

Mungkinkah ada yang salah dengan proyek tersebut?

Mungkinkah kebocoran informasi, dan membuat orang lain maju duluan ...

Tiffanny Wen tidak berani berpikir lagi, segera berdiri, dan mengangguk pada Dave Gu: "Maaf merepotkan Asisten Gu, ayo pergi."

Dave Gu mendorong kacamatanya dengan lembut, dan mengikuti Tiffanny Wen keluar, meninggalkan Jennifer Xia sendirian, duduk di depan mejanya dan memperhatikan punggung mereka yang menjauh.

Di lift hanya ada dua orang, Tiffanny Wen dan Dave Gu. Suasananya agak membosankan. Tiffanny Wen melihat ke angkat lantai yang bertambah, dan berkata dengan ringan: "Asisten Gu, kali ini Andreas Lu mencariku untuk menyamperinnya karena proyek bukan?"

"Melihat wajahmu begitu serius, apakah ada sesuatu yang berubah? Maukah Asisten Gu bisa memberitahuku terlebih dulu, biar aku tahu."

Suasana di lift terdiam sejenak, Dave Gu berpikir beberapa detik, lalu berkata sedikit: "Proyek, dijiplak."

Dengan kalimat yang mengejutkan, Tiffanny Wen terpana, Dia selalu berpikir bahwa paling banyak informasi terbocorkan sedikit, dan dia menjadi sasaran, tetapi tidak terduga bahwa dijiplak? ? ! !

Saat tiba, Dave Gu melihat ekspresi Tiffanny Wen sesuai yang di pikirkan. Dia menghela nafas dan mengingatkan: "Direktur Wen, sudah sampai, ayo kita ke ruangan dulu dan lihat apakah hasil diskusi Direktur Lu dan yang lainnya. "

"Namun, Direktur Wen, kamu harus siap secara mental."

Kalimat terakhir Dave Gu benar-benar membuat Tiffanny Wen terlihat tercengang, persiapan? Persiapan mental apa? Apakah diganggu oleh Melody Tsu atau Andreas Lu?

Dave Gu, kalimatmu yang tak jelas ini telah membuat dirimu semakin tidak memiliki perasaan.

Tiffanny Wen merasa difitnah di dalam hatinya, tapi dia bersiap untuk yang terburuk di hatinya, mengikuti Dave Gu, dan berjalan menuju ruangan Andreas Lu.

Dave Gu mengetuk pintu dua kali dan langsung mendorong pintu: "Tuan Muda Ketiga, Miss Su, Direktur Wen telah sampai."

Andreas Lu mengangkat alis ringan: "Biarkan dia masuk."

Saat memasuki pintu ruangan, Tiffanny Wen langsung merasakan penindasan yang kuat, bukan dari orang, tetapi dari atmosfer.

Suasana di seluruh ruangan sangat tertekan dan berat, entah kenapa agak dingin.

Merasakan suasana tertekan, serta tatapan mata Melody Tsu penuh keraguan, ketidakpuasan dan sedikit menyalahkan.Meski Andreas Lu masih terlihat tenang, tetap ia merasa tidak tenang.

Melody Tsu sedang duduk di atas sofa kulit hitam. Saat dia melihat Tiffanny Wen masuk, alisnya berkerut. Nadanya tajam dan bertanya: "Projek kerja sama antar dua perusahaan telah di curi, tidak ada yang mau kamu katakana?”

Tiffanny Wen belum sepenuhnya beradaptasi dengan suasana yang berat. Dia ditanyai oleh Melody Tsu bahkan sebelum dia berdiri diam. Dia menatap Melody Tsu dengan heran, sedikit mengernyit, dan sedikit tidak senang: "Nona Su, kamu mencurigai aku?"

Melody Tsu bersandar di sandaran sofa, menyilangkan tangan dan mencibir: "Aku tidak mengatakan itu. Kamu adalah orang utama yang bertanggung jawab atas proyek ini. Semua rencana perusahaan kami berhubung dengan kamu."

Tiffanny Wen melihat sikap Melody Tsu yang tidak bisa menahan diri untuk tidak emosi. Sikapnya sangat buruk. Kamu Melody Tsu tidak mengatakan kecurigaan, tetapi kamu terus berputar-putar perkataan, bukankah kamu terlihat seperti tersangka terbesar?

Tiffanny Wen melihat bahwa Melody Tsu begitu agresif begitu dia datang, menganggap dia Tiffanny Wen orang yang mudah di ganggu?

Tiffanny Wen tidak lagi berbicara omong kosong, dan semua pemikiran yang di dalam lift dilupakan, dan dia langsung mengatakan kepada Melody Tsu: "Karena kita berdua kerja sama, kedua belah pihak akan memikul tanggung jawab atas masalah itu, dan kerugian tidak sedikit, kenapa Nona Su berpikir bahwa Louis yang salah? Apakah karyawan Perusahaan Besar Tsu tidak pantas di curigai? "

Melody Tsu dengan dingin menatap Tiffanny Wen tidak berani menjawab: "Jangan katakan bahwa orang pertama yang menjiplak adalah orang yang memiliki banyak hal denganmu dan Louis. file proyek ini, semua file inti, aku hanya menindaklanjuti dan menangani semuanya di tanganku, sama sekali tidak pernah melewati tangan orang lain selain aku dan kamu, serta asisten kita."

"Kalau begitu maksudmu, aku mengkhianati perusahaanku?"

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu