Precious Moment - Bab 390 Lamar

Di malam hari, Andreaslu sedang berbaring di tempat tidur, berpikir bahwa berpisah karena sebuah dinding dengan Fanny, dan tersenyum. Tetapi teringat dampak kejadian ini terhadap diriku, dan berpikir bahwa kejadian yang terjadi pada Fanny waktu itu, dan Andreas Lu bertekad untuk menikahi Tiffanny Wen.

Tetapi teringat, apa yang Fanny katakana, harus melamar baru menikah, dalam hatiku seperti ada yang mengganjal

Mari pikirkan bagaimana cara untuk melamar terlebih dahulu!

Sudah dapat, Dave Gu punya banyak ide, besok tanya dia saja.

Keesokan harinya, Tiffanny Wen dan Andreas Lu sarapan, dan keduanya bergegas ke Louisse.

Begitu masuk pintu, mendengar resepsionis berteriak: “Selamat datang Ceo, Selamat datang Direktur!” keduanya mengangguk, dan bergegas masuk ke lift.

Setelah menekan lantai kantor CEO dan departmen desain, Andreas Lu berkata: “Nanti siang makan sendiri, aku ada sebuah rapat siang ini, dan aku akan menjemputmu pulang kerja nanti.”

Tiffanny Wen mengangguk, dan menyatakan bahwa dia mengerti.

Sesampai di lantai kerjaku, bergegas keluar.

Pada saat Andreas Lu melewati kantor Dave Gu, dia memanggilnya untuk datang ke kantornya.

Dave AGu awalnya mengira Andreas Lu ingin bertanya tentang masalah beberapa hari ini, jadi mengikutinya pergi.

Tetapi tidak menyangka apa yang Andreas Lu katakana, sangat terkejut.

“Melamar! Dan menyuruhku untuk membantumu mempersiapkannya?”

Andreas Lu mengangguk, dan berkata: “Hanya melamar kenapa kamu begitu terkejut?”

Tidak, Tuan Muda Ketiga, aku tidak terkejut kamu akan melamar nona Wen, yang aku terkejut adalah, aku telah membantumu beberapa hari ini, kamu pulang tidak memberiku izin liburan, malah menyuruhku untuk membantumu mempersiapkan lamaran!

Dave Gu merasa bahwa dia bias menyelamatkan dirinya sendiri, dengan cepat berkata: “Aku merasa masalah ini lebih baik kamu pikirkan sendiri!”

“Aku tidak tahu makanya mencarimu, cepat pikirkan, aku malam ini akan pergi melamar!” Kata Andreas Lu mengerutkan kening, dan berkata dengan cepat.

Dave Gu memandangi Andreas Lu yang tidak sabar, dan mengigit sudut bibirnya.

Baiklah, yang penting kamu bahagia!

Dave Gu hanya menerima tugas, dan berjanji kepada Andreas Lu untuk menyelesaikan tugasnya, kemudian meninggalkan kantor.

Sebelum pulang kerja, Dave Gu masuk, dan memasukkan semua yang telah dia persiapkan ke dalam folder, dan menyerahkannya kepada Andreas Lu.

Andreas Lu mengambilnya, dan memeriksanya dari awal hingga akhir, kemudian mengangguk dan berkata: “Nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput Fanny pergi ke tujuan, kamu bias menghubungi beberapa orang itu.”

Dave Gu mendengar, dan menunjukkan tanda bahwa dia mengerti, kemudian berbalik dan pergi.

Setelah pulang kerja, Tiffanny Wen dan Jennifer Xia telah berjanji, akan pergi ke kantor Andreas Lu untuk menunggu dia datang, Tiffanny Wen meregangkan pinggang, dan berdiri, melihat Andreas di depan pintu lift, bergegas berlari kearahnya.

“Sudahlah, ayo kita pergi!”

Andreas Lu menarik tangan Tiffanny Wen, kemudian berkata: “Fanny, hari ini kita pergi ke restoran itu makan barbekyu!”

Tiffanny Wen mendengar perkataannya, dan menatap Andreas Lu, kemudian berkata: “Bukankah kamu tidak makan barbekyu?”

“Oh, hari ini aku ingin makan!” jawab Andreas Lu dengan tenang.

Tiffanny Wen tidak berpikir banyak, hanya berpikir bahwa mungkin Andreas Lu telah lama tidak makan itu, dan ingin memulai memakannya.

Masih ada beberapa jarak dari took, tetapi Andreas Lu telah menghentikan mobilnya.

Tiffanny Wen menoleh melihat Andreas Lu, dengan ekspresi bingung.

“Kenapa, tidak masuk?”

Andreas Lu mendengar kata-kata itu, berkata sambil tersenyum: “Aku melihat kesana, tidak ada tempat parker, kamu pergi dulu, aku akan memarkirkan mobil dan pergi mencarimu!”

“Baiklah!”Tiffanny Wen tersenyum , dan membuka pintu kemudian berjalan keluar.

Andreas Lu melihat Tiffanny Wen turun dari mobil, dengan cepat mengemudikan mobilnya kesamping.

Tiffanny Wen melirik dan merasa baik-baik saja, dan berjalan masuk ke took.

Sebelum masuk, mendapati banyak orang disekitar sana, Tiffanny Wen terkejut, mengira ada kecelakaan yang terjadi, jadi dia mendorong orang-orang ke samping, dan berjalan masuk, kemudian seluruh tubuhnya terpana.

Hanya melihat, orang yang berada di sekitar itu, semua tersebar menjadi dua bagian, dan Andreas Lu yang tadinya memarkirkan mobil sekarang berada di tengah-tengah bunga yang berbentuk hati, dan memeluk sekuntum bunga mawar, dan sebuah tanda diatas kepalanya, dan tertulis: “Fanny, apakah kamu bersedia menikah denganku?”

Dan di belakang Andreas LU, berdiri begitu banyak orang yang dikenalnya.

Kak Stella, Jennifer, Dave Gu, dan pasangan bos barbekyu……

Melihat teman-teman akrab dan Andreas Lu, dengan sekuntum bunga mawar di tangan, dan mereka semua berdiri disana.

“Fanny, apakah kamu bersedia menikah denganku?” suara Andreas Lu menarik Tiffanny Wen yang melamun.

Melihat wajah Andreas Lu penuh kasih sayang di depannya, dan matanya yang penuh perasaan, Tiffanny Wen merasa hitungnya gatal, dan ingin menangis!

Stella Lu melihat Tiffanny Wen dengan taapan terharu, tidak berbicara, mengangkat alisnya, dan dengan cepat berkata: “Fanny, terima Andreas, bagaimanapun kamu sudah bersusah payah membantunya membooking tempat! Jika tidak menyetujuinya, maka akan rugi!”

Dan orang-orang di belakang bersorak dan berkata: “Benar! Cepat menyetujuinya!”

Tiffanny Wen tertawa, dan memandang Andreas Lu berkata: “Baik~ melihat atas kerja keras Kak Stella, setujui saja menikah denganku!”

Andreas Lu berkata, dengan cepat berjalan ke sisi Tiffanny Wen, dan berlutut satu kaki, dan mengambil keluar cincin dan mengarah ke Tiffanny Wen.

Orang-orang di belakang dengan cepat tertawa dan mengucapkan selamat, dan mengucapkan selamat dan berkah lainnya.

Dan Andreas Lu memeluk Tiffanny Wen dengan senyuman di wajahnya, dan menerima berkah mereka.

Tiffanny Wen memandang Andreas Lu dan tersenyum kesuksesan, dan sedikit bingunf dalam pelukannya.

Apakah aku menyetujuinya terlalu cepat, jika tidak mengapa merasa seperti ditipu? Meskipun telah menyetujui lamarannya, tetapi bagaimanapun ini adalah sebuah taktik, apakah Andreas Lu telah mempersiapkannya dari awal? Jangan-jangan aku ditipu?

Tapi Tiffanny Wen melihat wajah semua orang yang penuh senyuman, dan mengingat bahwa Andreas Lu baik padaku, semua yang telah dia lakukan di masa lalu, dan terdapat senyuman di wajah.

Benar! Menyetujuinya begitu saja! Lagipula diriku sendiri sangat terharu, bukankah begitu?

Stella Lu senyum memandangi dua wajah bahagia ini, mengerutkan bibirnya dan memperlihatkan senyuman, dan berkata kepada kedua orang ini: “Andreas! Aku telah merekam ini semua dari awal sampai akhir! Dan aku yang membantu berbicara, Fanny baru menyetujuinya. Jadi, apakah kamu harus memberikan aku sebuah keuntungan?”

Andreas Lu memandang Stella Lu tanpa berkata-kata, dan menggerakkan sudut mulutnya, berkata: “Tidak perlu kamu bantu mengatakannya, Fanny juga akan menyetujui bersama denganku!”

Stella Lu mendengarnya, mengangkat alisnya, dan berkata dengan jijik: “Cih, percaya diri sekali!”

Andreas Lu mendengus, dan memandang Stella Lu berkata: “Memang selalu percaya diri!”

“Baik baik, traktir kamu makan!” Stella Lu tidak tahan melihat ekspresi Andreas Lu yang begitu canggung, dengan cepat mengatakannya, kemudian berbalik dan pergi ke restoran barbekyu, pergi makan.

Tiffanny Wen melihar percakapan antara kakak beradik ini, dan tersenyum.

“Begitu percaya diri, apakah tidak takut aku tidak menyetujuinya?” Mengangkat kepala dan menatap Andreas Lu, dan balik bertanya.

Andreas Lu mendengarnya, menundukkan kepala, dan mendekati telinga Tiffanny Wen, dan berbisik: “Jika kamu tidak menyetujuinya, aku tidak keberatan untuk hamil dulu baru menikah!”

Tiffanny Wen mendengarnya, dengan cepat wajahnya memerah, dia menatap Andreas Lu jengkel, dan berbisik:”Tidak akan!”

Andreas Lu mendengarnya, dengan wajah tersenyum memandang Tiffanny Wen, tidak berkata apa-apa, hanya memeluknya erat, dan berkata seperti yang dijanjikan: “Fanny, aku akan melindungimu!”

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu