Precious Moment - Bab 209 Hal Buruk Yang Jatuh Dari Langit

Melihat bahwa Putri Tsu juga mengenal Tiffanny Wen, orang-orang di departemen desain merasa terkejut. Mereka berdua adalah wanita cantik. Melihat mereka berdiri berdampingan seperti sekarang benar-benar jadi enak dipandang.

Pada saat ini, Hanita Gu juga menyadari adanya keributan di luar, juga terdengar beberapa kata dari Putri Tsu, Hanita sedikit mengeryit: "Apakah Nona Tsu datang ke departemen desain?"

Memikirkan hal ini, Hanita Gu bangkit, membuka pintu dan berjalan keluar.

Begitu keluar, terlihat Tiffanny Wen dan Melody Tsu berdiri berdampingan. Melody Tsu berdiri berdampingan dengan wajah antusias. Sepertinya mereka sedang mendiskusikan sesuatu. Tetapi karena adanya suara bising di luar, Hanita Gu tidak bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.

Melihat bahwa Andreas Lu berdiri diam di samping dengan tatapan matanya ke arah Tiffanny Wen. Hanita Gu berjalan menuju Andreas Lu dengan rasa ingin tahu dan bertanya, "Direktur Lu, ada urusan apa Anda dan Nona Tsu datang ke departemen desain?"

Andreas Lu membalikkan kepalanya dan memandang Hanita Gu: "Kerja sama dengan Keluarga Tsu kali ini, aku berencana menjadikanmu sebagai penanggung jawab atas proyek ini, dan juga dengan khusus mengajak Nona Tsu melihat-lihat.

Wajah Hanita Gu dipenuhi kegembiraan seakan ada cahaya bintang yang berkelap-kelip di matanya.

Kerja sama antara Keluarga Tsu dengan Andreas Lu dapat dikatakan sebagai salah satu proyek utama tahun ini. Tak di sangka, Andreas Lu akan memilih dirinya sebagai penanggung jawab.

Kemudian, Hanita Gu menatap mata Tiffanny Wen dan merasa bangga.

Tak di sangka bahwa Direktur Lu masih melihat kemampuannya. Dia bahkan menyerahkan proyek kerja sama Keluarga Tsu kepada dirinya sendiri. Tampaknya Andreas Lu sangat tidak puas dengan apa yang telah dilakukan Tiffanny Wen dengan dua kegiatan sebelumnya. Cepat atau lambat dia akan mengusir Tiffanny Wen dari departemen desain.

Tapi tak lama bagi Hanita Gu merasa senang, perkataan dari Melody Tsu membuatnya terpukul.

"Kak Andreas, menurutku, lebih baik membiarkan Kak Tiffanny yang bertanggung jawab."

"Lagi pula, Kak Tiffanny dan aku saling kenal dan akan lebih mudah untuk saling berhubungan."

Tiffanny Wen sesaat merasa tercengang. Meskipun dia selalu waspada terhadap Melody Tsu, apalagi melihatnya sangat antusias seperti tadi bukanlah hal yang baik. Tapi dia tak menyangka bahwa Melody Tsu akan sangat kejam, dia seperti langsung menggali jurang dan membiarkannya jatuh.

Dan juga, bukannya aku dan dirinya tidak terlalu akrab? bukannya hanya bertemu sekali saat pesta? hanya sekali bertemu sudah menjadi akrab? bahkan memanggilku Kak Tiffanny?

Seperti Tiffanny Wen yang terkejut, Hanita Gu juga kewalahan oleh perubahan mendadak Melody Tsu. Bahkan sebelum dia punya waktu untuk menghilangkan kesenangannya tadi. Tiba-tiba saja dia harus merasa canggung. Perlahan, timbul rasa benci dan marah.

Perasaan Hanita Gu benar-benar bercampur aduk saat ini, ya seperti inilah pasang surut kehidupan. Dia marah dan kesal namun tak dapat menunjukkannya, hanya bisa menahan dan memaksakan senyum di wajahnya.

Tiffanny Wen yang sedikit merasa canggung pun tertawa: "Aku pikir lebih baik membiarkan direktur Gu yang bertanggung jawab untuk masalah yang begitu penting. Direktur Gu memiliki kualifikasi tinggi, kemampuan profesional yang kuat, visi yang unik, melihat hal-hal dalam banyak aspek, dan pandai berkomunikasi .....dia bisa melakukannya."

Tiffanny Wen menyebutkan banyak kelebihan dari Hanita Gu, setelah berbicara Tiffanny memberikan isyarat kepada Andreas Lu agar membantunya.

Tiffanny Wen benar-benar tidak ingin berhubungan dengan Melody Tsu. Entah kenapa, melihatnya, Tiffanny Wen selalu merasa seperti melihat versi hebat dari Jessica Qin. Dia manja dan pintar akting, hanya saja dia lebih pintar dan bermatabat dibandingkan Jessica Qin. Tiffanny Wen merasa bahwa jika dia sampai terjerat dengannya, jika bukan terjebak mungkin dia akan diganggu sampai mati.

Melody Tsu secara alami menyadari tindakan Tiffanny Wen. Melihat Tiffanny yang meminta bantuan kepada Andreas Lu, Melody memancarkan cahaya liciknya dan dengan pelan berkata: "Kak Tiffanny terlalu merendah, Louis Group tak mungkin memperkerjakan sembarang orang, aku percaya, Kak Tiffanny bisa melakukannya."

Andreas Lu menyadari isyarat dari Tiffanny Wen. Ketika dia memikirkan sebuah rencana, Melody Tsu menambahkan kalimatnya, matanya berbinar dan senyum licik terlintas sebentar di wajahnya.

"Baik begini saja, biarkan Direktur Wen bertanggung jawab atas proyek ini."

Kejadian ini sangatlah mengejutkan bagi Tiffanny Wen dan Hanita Gu.

Benar-benar tidak memberi Tiffanny Wen kesempatan untuk menolak. Andreas Lu dan Melody Tsu berbalik dan berjalan ke lift.

Melihat punggung Andreas Lu menghilang di depan pintu, Tiffanny Wen dan Hanita Gu satu per satu kembali sadar.

Hanita Gu merasa sangat kesal, pekerjaan baik yang baru saja berada di tangan, tiba-tiba saja melayang pergi?? dia maju ke hadapan dengan senyum paksa berkata: "Selamat, Direktur Wen."

Selesai mengatakan Hanita Gu juga berbalik, pergi, dan menutup pintu kantor.

Meninggalkan Tiffanny seorang diri, dengan wajah pahit, dia tahu bahwa nanti tidak ada kesempatan baginya dengan Hanita Gu untuk kembali seperti dulu.

Juga tidak tahu apa yang dipikirkan Andreas Lu. Apakah dia berusaha membalas dendam pada dirinya sendiri atau apa? Tiba-tiba saja mendengarkan kata-kata dari Melody Tsu.

Jika begitu sukanya dengan teman masa kecilmu, aku tidak perlu sampai menjadi tameng untuk dirimu, langsung menerima niat baik dari ibumu bukankah adalah hal yang baik untuk semua orang? Kenapa suka menantang diri sendiri??!!

Semakin memikirkannya, semakin dia merasa marah. Dia tidak tahu dari mana datangnya perasaan yang tiba-tiba itu.

Tiffanny Wen memaksakan senyumannya dan kembali ke kantor. Bertepatan dengan ditutupnya pintu kantor, Tiffanny Wen merasa lesu, tubuhnya serasa seperti terong yang dipukul keras

Dengan tak semangat, dia merebahkan tubuhnya ke atas meja. Dia seperti kucing yang kehilangan makanan kalengnya.

Setelah bergabung dalam keributan tadi Jennifer Xia pun kembali ke kantor, dan melihat Tiffanny Wen yang sedang tak bersemangat.

Dengan wajah yang penasaran, dia mendatangi Tiffanny Wen, mengulurkan tangan dan menyentuh wajah marah itu: "Ada apa Fanny, hanya dengan ke toilet sebentar kamu sudah mendapatkan proyek yang besar. Kenapa wajahmu cemberut seperti ini?

Tiffanny Wen sedikit memiringkan kepalanya dan menghindari jari-jari Jennifer Xia. Nada suaranya penuh dengan depresi: "Jangan diungkit lagi, Ini semua karena proyek. Jika aku tahu bahwa hal ini akan terjadi, aku lebih baik mati menahan pipis....tidak, seharusnya aku pergi menemui tim hari ini...."

Jennifer Xia memandangi Tiffanny Wen dan menghiburnya: "Ya sudah Fanny, kamu sekarang adalah pemimpin proyek, dan seharusnya kamu merasa bahagia. Kamu lihat Direktur Gu, dia ingin menjadi penanggung jawab proyek tapi tidak bisa."

Tetapi aku tidak ingin......

Tiffanny merasa sangat kesusahan, semakin Jennifer menghiburnya, dia semakin sakit kepala: "Ah, Jennifer kamu bukannya tidak tahu, kali ini aku benar-benar sedang mencari bahaya...kamu tidak melihat bagaimana ekspresi Hanita Gu tadi, dia sudah seperti ingin melahapku hidup-hidup..."

"Dia yang ingin menjadi penangung jawab ... Tapi aku tidak ingin ..."

Jennifer Xia mengecutkan bibirnya, dan dengan lembut berkata: "Bagaimana... jika kalian berdiskusi... kamu biarkan dia..."

Tiffanny Wen memandang Jennifer Xia seolah-olah sedang melihat anak yang sangat polos: "Jennifer , kamu terlalu naif. Tidak perlu berpikir bahwa Andreas mudah untuk dibujuk. Mengingat bagaimana situasi antara aku dan Direktur Gu. Jika aku ke sana sekarang dia hanya akan mengira aku sedang mempermainkannya."

Jennifer Xia masih ingin memberi saran, tapi dia takut setelah diberikan saran oleh teman dekatnya itu dia merasa ingin melompat dari sini. Dengan cepat ia berdiri dan berkata: "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, Jennifer kamu kerjalah dulu."

Jennifer Xia melihat ekspresi Tiffanny yang terpaksa tersenyum, tahu bahwa Tiffanny membutuhkan waktu untuk sendiri, diapun kembali ke mejanya.

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu