Precious Moment - Bab 272 Berkemah Bersama

"apa?!"

Melihat tatapan kaget dan binggung Jennifer Xia, Tiffanny Wen tahu bahwa dia belum memberi tahunya mengenai hal ini sejak dia kembali terakhir kali.

Api penasaran di hati Jennifer Xia membara, dan tatapan keingintahuan di matanya menjadi semakin kuat. Tiffanny Wen tanpa daya menutupi wajahnya. Sekarang bagaimana dia bisa menjelaskan kepada Jennifer bahwa dirinya sudah mengeakui hubungannya dengan Andreas Lu, sekarang....

Tiffanny Wen terdiam, walaupun dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, walaupun sekarang mau mengatakan bahwa dirinya dengan Andreas Lu tidak ada apa-apa hal ini justru semakin mencurigakan.....

Tiffanny Wen yang sudah mengerti keadaan ini, akhirnya tidak terus menutupinya, dia mengangkat kepalanya, matanya justru terlihat lebih lega, dan dia menatap Jennifer Xia dengan tenang.

Melihat Tiffanny Wen yang berubah dengan begitu cepat, Jennifer Xia tiba-tiba langsung mengerti, diam diam dia memindahkan tatapan matanya, lalu memutar tubuhnya dan pergi keluar, antara sengaja dan tidak sengaja bergumam: "aduh, ini sulit sekali, sekarang kekurangan satu buah tenda."

"Tetapi, kurang satu sepertinya juga tidak apa-apa, karena tenda ini untuk dua orang tinggal punya, yang besr bisa untuk tiga orang."

Suara Jennifer Xia tidak besar juga tidak kecil, tetapi di dalam ruangan kantor itu hanya ada Tiffanny Wen dan dirinya, mendegar Jennifer Xia dengan sengaja berkata seperti ini, Tiffanny Wen jelas tahu maksud dari Jennifer Xia, wajahnya menjadi merah.

"Sekarang masih ada waktu untuk membeli satu tenda lagi kan."

Jennifer Xia tersenyum nakal, dan menepuk dadanya.

"Tenang saja Fanny, aku akan membantumu untuk membeli satu buah tenda lagi."

Selesai berkata, Jennifer Xia langsung keluar dari departemen design.

Melihat Jennifer Xia yang pergi keluar, Tiffanny Wen merasa ada sesuatu yang aneh, tetapi dia tidak tahu apa itu.

Tanpa berdaya Tiffanny Wen menghelakan napas dan melihat jam, dan tidak banyak waktu tersisa untuk waktu keberangkatan yang dijadwalkan.Tiffany Wen datang ke tempat parkir di halaman belakang Louis Group, mencari bus, membantu membereskan barang-baran, dan siap untuk berangkat setelah memastikan bahwa tidak ada kesalahan. Namun, dia tidak melihat Jennifer Xia kembali.

Semua orang di departemen desain naik bus dan mengobrol dengan penuh semangat.Namun, Tiffany Wen masih melihat Jennifer Xia kembali, dan bahkan Andreas Lu pun tidak terlihat.

Saat Tiffany Wen ingin menelepon Andreas Lu, muncullah Rolls Royce yang familiar.Tiffany Wen baru saja akan bertanya mengapa Andreas Lu datang begitu terlambat, ketika Jennifer Xia melompat dari kursi belakang dan membawa barang yang besar.

Begitu dia keluar dari mobil, dia melihat Tiffany Wen menatapnya dengan ekspresi bingung di wajahnya. Dia tertegun dan kemudian menjelaskan, "Kubilang aku akan membeli tenda, tapi aku bertemu dengan CEO Lu di pintu departemen desain. Karena jarak ketoko lumayan jauh, CEO Lu takut aku akan kembali terlambat, jadi dia memberikanku tumpangan. "

Meskipun Tiffany Wen tidak tahu kenapa Jennifer Xia ingin menjelaskan, tapi setelah mendengar penjelasan dari Jennifer Xia, tanpa sadar Tiffany Wen menghela nafas lega dan mengangguk ke Jennifer: baguslah kamu sudah kembali, ayo naik bus."

Jennifer Xia melirik Andreas Lu dan tersenyum kepada Tiffany Wen: "Fanny, aku akan pergi meletakan tenda ini dulu."

Selesai berkata Jennifer Xia langsung beralari ke belakang bus, Tiffanny Wen menatap Jennifer Xia dengan wajah binggung, dia merasa hari ini ada sesuatu yang aneh dengan jennifer?

Meski bingung, Tiffany Wen tetap berjalan naik ke bus, tapi sebelum dia melangkah, dia ditarik oleh Andreas Lu: "Kamu mau kemana?"

Tiffany Wen memandang Andreas Lu dengan tatapan bingung: "tentu saja, ini busnya. Kalau tidak, kita akan mau pergi ke mana?"

Andreas Lu tesenyum: "ada kamu maka ada mobil khusus. Apakah kamu masih membutuhkan bus?"

Tiffany Wen tahu apa yang dimaksud Andreas Lu, tapi dia memilih untuk berpura-pura bodoh: "Aku direkturnya, jadi aku harus mengatur segalanya."

Dan di belakangnya, setelah meletakkan tenda, Jennifer Xia diam-diam naik ke mobil: "Supir,semua orang sudah naik. kita sudah bisa berangkat, Direktur akan mengikuti kita"

Setelah melihat waktu, pengemudi itu mengangguk, menutup pintu dan menyalakan mobil.

Mendengar suara mobil dinyalakan, Tiffany Wen menoleh karena terkejut dan melihat ke arah bus yang berangsur-angsur berangkat. Namun di dalam mobil, Jennifer Xia dengan tenang melambaikan tangan kepada Tiffany Wen. Tentu saja, Tiffany Wen tidak bisa melihatnya.

Melihat bus yang mulai menjauh, Andreas Lu menyungingkan senyum nakal: "masih tidak mau ikut, nanti kita tidak dapat mengikutinya, aku hanya mengenal jalan pulang ke rumah lho."

Tiffanny Wen menatap Andreas Lu dengan tajam, dia hanya bisa mengikuti Andreas Lu, karena baginya acara ini sangat berarti, akhirnya dengan kesal Tiffanny Wen naik ke dalam mobil Andreas Lu.

Namun karena merasa telah ditipu oleh Andreas Lu, Tiffany Wen hanya memandang ke luar jendela dan menolak untuk mengatakan sepatah kata pun kepada Andreas Lu.

Melihat Tiffany Wen yang kesal Andreas Lu hanya terkekeh tak berdaya dan fokus mengendarai mobil.

Empat jam kemudian, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.Ketika mereka melihat Tiffany Wen dan Andreas Lu berkumpul, banyak karyawan menunjukkan ekspresi terkejut, tetapi Theresia Wen sebagai kepala desainer dan CEO Louise, semua orang dapat menerimanya, tentu saja, tidak berani mengatakan apapun.

Setelah beberapa saat, semua orang membawa beberapa barang, lalu berjalan ke pegunungan, tetapi hanya Andreas Lu dan Tiffany Wen yang tidak membawa apa-apa.

Omong kosong siapa yang berani meminta mereka untuk membawa sesuatu? Aura Andreas Lu mencakup 360 derajat dalam radius satu meter. Tidak ada yang berani mendekat kecuali Tiffany Wen.

Danau Maple adalah sebuah danau kecil alami, dihubungkan oleh sebuah sungai kecil, tidak jauh di atasnya terdapat sebuah sungai, tempat ini terkenal karena danau tersebut dikelilingi oleh daun maple merah di musim gugur. Di musim gugur, daun maple merah terpantul di kolam bening, dan daun maple mengalir menyusuri sungai, tenang dan penuh vitalitas hidup.

Banyak sekali pekemah suka berkemah di sini.

Namun yang membuat Tiffany Wen dan rombongannya merasa aneh adalah daun maple yang berwarna merah dan musim gugur yang cerah yang merupakan puncak musim berkemah Danau Maple setiap tahun.Namun, sesampainya di Danau Maple, mereka tidak melihat satu pun orang yang berkemah.

Daun maple merah terhampar di tanah, seperti karpet merah menyambut kedatangan orang-orang ini.

Tiffany Wen mengerutkan kening dan melihat ke arah pohon maple yang sunyi. Dia merasa bahwa itu merah dan menyilaukan. Dia bergumam, "Itu sangat aneh, berdasarkan masa lalu, ini adalah waktu yang paling populer di Danau Maple. Kenapa sekarang, selain kita, tidak ada pekemah lain. "

"Aduh, Fanny." Jennifer Xia datang ke sisi Tiffanny Wen dan mendegar dia bergumam sendirian, lalu menepuk bahu Tiffanny Wen: "Mungkin saja ini adala keberuntungan kita, kebetulan hari ini tidak ada orang yang berkemah, dengan begitu kita bisa menikmatinya sendiri."

Tiffany Wen merasa perkataan Jennifer Xia masuk akal. Meski masih merasa sedikit aneh, dia tidak tahu kenapa. Jadi dia mengambil salah satu dari dua tenda di tangannya.

"Ya, mungkin aku yang terlalu banyak berpikir. Mari kita siapkan tenda dulu, lalu kita bisa mempersiapkan bumbu dan memulai piknik."

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu