Precious Moment - Bab 271 Berita Besar

Tiba di perusahaan, Tiffanny Wen membawa tasnya masuk ke dalam kantor.

Begitu masuk ke dalam kantor, dengan wajah tegang jennifer Xia mendekatinya, berkeliling memutari Tiffanny Wen satu kali, dan memperhatikan dari atas ke bawah.

Tiffanny Wen merasa tidak bebas dengan tatapan mata Jennifer Xia, dengan sedikit mengerutkan alis dia mencubit-cubit wajah Jennifer Xia: "Jennifer apa yang sedang kamu lakukan, mengapa aneh sekali."

Setelah yakin Tiffanny Wen baik-baik saja, dengan kesal Jennifer Xia bercagak pinggang, dengan wajah kesal dia berakata kepada Tiffanny Wen: "Kamu masih mengatakan aku aneh, kamu juga tidak berpikir bahwa kamu tiba-tiba menghilang, aku hampir mencari semua tempat tetapi tetap saja tidak menemukanmu."

"Ya sudah bila kamu tiba-tiba menghilang, tetapi teleponmu pun tidak dapat di hubungi, pakaian dan tasmu masih di belakang panggung, kalau bukan CEO Lu yang mencarimu, aku khawatir kamu diculik dan hampir saja aku menelepon 110."

"Kamu tahu akhirnya aku dan asisten Gu yang mengurus semua konferensi ini, aku sungguh tidak menyangka CEO Lu ternyata bisa pergi mencarimu bahkan tidak datang ke konferensi ini, bahkan dia langsung meninggalkan konferensi ini."

"Sayang sekali Fanny tidak melihatnya, setelah acara konferensi ini selesai, saat itu wajah Melody Tsu dan juga asistennya sangat jelek."

"Oh iya Fanny, akhirnya CEO Lu di mana menumukanmu? Mengantarmu pulang? akhirnya pakaian dan tas mu aku berikan kepada asisten Gu."

Jennifer Xia terus menerus melontarkan pertanyaan, Tiffanny Wen hanya tersenyum dengan canggung, dia tidak mungkin memberitahu Jennifer bahwa Andreas Lu menemukannya di dalam kamar mandi bukan, bahkan dirinya langsung di bawa Andreas Lu ke rumahnya, bila sampai di ketahui oleh Jennifer maka dirinya bisa mati di lilit oleh rasa penasaran Jennifer.

Bibir Tiffanny Wen berkedut, beberapa keringat dingin mengalir, "Tidak, karena kemarin malam aku pulang terlalu malam, sedikit masuk angin, dan kemarin ketika sebelum rapat kepalaku pusing, sehingga aku pergi ke tangga untuk istirahat, akhirnya aku pingsan."

"Ketika aku tersadar aku berada di rumah sakit, aku tidak meliahat Andreas Lu, dokter mengatakan aku demam, lalu Dave Gu ke rumah sakit membawa tas dan pakaianku, mengenai telepon, ketika pingsan ponselku jatuh di tangga dan rusak...."

Mendengarkan penjelasan Tiffanny, Jennifer Xia terlihat jelas tidak percaya, dengan curiga dia menatap Tiffanny Wen, tetapi setelah berpikir-pikir tidak ada yang salah, lalu dia meletakan tangannya di dahi Tiffanny Wen.

"kemarin kamu demam? Apakah hari ini sudah baik, bila belum sehat, jangan pergi berkemah dulu, kalau sampai sakit lagi tidak baik."

Tiffanny Wen tersenyum dan menyentuh hidung Jennifer Xia, di matanya terlihat rasa bersalah, Tiffanny Wen tahu Jennifer Xia mengkhawatirkan dirinya, tetapi dirinya harus merahasiakan hubungannya dengan Andreas Lu, Tiffanny Wen pun tidak tahu sebenarnya apa yang dia takutkan, mungkin hatinya merasa tidak enak terhadap sesuatu.....

"Tenang saja Jennifer, sekarang aku baik-baik saja, bahkan demi mencegah sesuatu yang tidak di inginkan, aku membawa obatku."

Melihat Jennifer Xia yang tidak tenang, Tiffanny Wen tahu Jennifer Xia menghakwatrikannya, hatinya terasa hangat, Tiffanny Wen menundukan kepalanya dan meletakan kepalanya di dahi Jennifer Xia, tersenyum dengan hangat: "tidak apa-apa Jennifer, kamu lihat aku, sudah baik seperti semula kan, dan juga untuk mencegah aku sudah membawa obatku, tidak apa-apa."

"Dan juga Jennifer, ini adalah kegiatan pertama yang kita rencanakan, bila aku melewatinya, bukankah aku akan merasa menyesal."

Jennifer Xia memonyongkan bibirnya, dengan wajah kahwatir menatap Tiffanny Wen, akhirnya dia pun dengan tidak berdaya menghelakan napas: "Baiklah, tetapi Fanny, kamu jangan memaksakan diri."

Tiffanny Wen terbengong, dia seperti pernah mendegar kalimat ini, seperti seseorang pernah berkata kalimat ini kepadanya....

"Ehm, tentu saja."

Jennifer Xia melihat senyum cemerlang Tiffanny Wen yang tiba-tiba, cahaya matahari yang masuk dari jendela besar semakin membuat wanita itu terlihat suci bersinar, Jennifer Xia seperti melihat Tiffanny Wen bagaikan bidadari yang turun ke bumi, cahaya yang menusuk mata itu membuatnya tidak dapat terus melihatnya, diam diam dia memindahkan tatapan matanya.

"Baiklah kalau begitu, bila tidak aku harus terus mengkhawatirkanmu, aku bilang ya, bila kamu kembali membuatku khawatir, aku akan menangis dengan sangat besar."

Tiffanny Wen merasa tidak bisa menangis ataupun tertawa: "Baik baik baik, demi Jennifer ku yang lucu, aku tidak akan membuatmu kahwatir."

Jennifer Xia berdehem, merasa suasana di kantor terasa sedikit aneh, akhirnya dia merubah topik pembicaraan: "oh ya Fanny, aku memiliki sebuah berita hebat,apakah kamu mau mendengarnya."

Tiffanny Wen membuka tasnya, karena dia ingat sebelum dia pingsan ponselnya jatuh di luar kamar mandi, tidak tahu apakah Andreas Lu ada memungutnya atau tidak.

Walaupun Tiffanny Wen sama sekali tidak tertarik terhadap berita besar yang Jennifer katakan, tetapi melihat mata Jennifer Xia yang bercahaya, Tiffanny memiringkan kepalanya dengan wajah penasaran melihat Jennifer Xia.

"Berita besar apa?"

Sikap Jennifer Xia yang sedikit acuh tak acuh terhadap Tiffanny Wen membuatnya mendengus tidak senang, tapi tetap berkata: "Hanita Gu itu,perusahaan mereka tampaknya adalah Boutiqoue Groups . "

"Dulu Hanita Gu menarik orang-orang kita, sekarang sebagian besar di pecat, pagi ini mereka datang dan masih berharap untuk kembali bekerja, tetapi mereka semua di tahan oleh satpam dan tidak boleh masuk."

Tiffanny Wen yang awalnya tidak tertarik terhadap berita besar yang Jennifer Xia sebut itu, sekarang begitu mendengar Jennifer Xia mengatakan berita ini dia merasa berita ini benar-benar besar, matanya langsung bercahaya: "mengapa mereka di pecat?"

Jennifer Xia perlahan melemaskan bahunya dan memiringkan bibirnya: "Tidak tahu, mereka bilang setelah di tahan di pintu oleh satpam, lalu dengan wajah sedih mereka pergi."

"Tetapi, semua ini sudah sepantasnya mereka rasakan, dulu lupa akan kebaikan kita, sekarang di pecat, masih berani kembali, bodoh!"

Melihat tatapan marah Jennifer Xia, Tiffanny Wen menggelengkan kepalanya tak berdaya. Mengenai alasan mereka dipecat, Tiffanny Wen merasa pasti ada hubungannya dengan Andreas Lu, karena dia bukanlah orang yang mau dirugikan begitu saja....

Setelah tersadar, Tiffanny Wen menyadari dirinya memikirkan hal lainnya, dia kembali membongkar tasnya, tetapi dia tetap tidak menemukan ponselnya, Tiffanny Wen dengan tak berdaya menghelakan napas, sepertinya harus menunggu setelah berkemah baru bisa membeli ponsel baru, tetapi daftar nomor telepon yang ada di dalam ponselnya....

Tiffanny Wen merasa sedih, tetapi teringat hari ini akan pergi berkemah, dia berusaha menyemangati dirinya: "Jennifer kamu pergi tanya supir bus yang sudah di pesan, kapan mereka akan itba, lalu suruh mereka memeriksa lagi apakah tenda dan barang lainnya sudah di beli semua, tunggu bus datang pindahkan semua barang-barang masuk ke dalam bus, lalu kita sudah bisa pergi."

Jennifer Xia menganggukan kepala, penuh dengan semangat dan pengharapan berkata: "tenang saja Fanny, hal itu tidak perlu kamu pesan, semua orang sudah mempersiapkannya, sebentar lagu busnya akan tiba, sekarang semua orang sedang memeriksa barang-barang dan tenda."

Mata Tiffanny Wen penuh dengan rasa puas dan penantian, tiba-tiba dia seperti teringat akan sesuatu, dan memutar kepala melihat Jennifer Xia: "Oh ya, ketika kembali apakah aku ada bilang bahwa Andreas Lu akan ikut pergi, apakah tendanya cukup?"

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu