Precious Moment - Bab 174 Investasi

Tiffanny Wen menyeret tubuhnya yang kelelahan ke kantor. Dua hari yang lalu, dia benar-benar berpartisipasi dalam pernikahan yang sangat mendalam dalam ingatannya. Sampai seluruh ingatannya pulih, ia selalu berakhir ketakutan saat memikirkannya.

Jennifer Xia menatap ekspresi Tiffanny Wen yang rumit dengan wajah bingung.

"Fanny, ada apa denganmu? Sejak kemarin pulang kamu langsung aneh begini?"

Bibir Tiffanny Wen memucat. Dia menggelengkan kepalanya dengan lemah, "Intinya karena sudah menghadiri pesta pernikahan yang tidak akan pernah aku lupakan."

"Hmm? Kenapa tidak akan terlupakan? Yang menikah itu bukannya sepupumu? Apa yang terjadi?"

Tiffanny Wen melambaikan tangannya dengan lemah. Terlihat jelas ia tidak ingin banyak bicara. Jennifer Xia pun langsung mengerti, ia pun patuh langsung berhenti berbicara. Jennifer Xia menundukkan kepalanya dan mulai mengantur dokumennya.

Pada saat ini, dering telepon yang dikenalnya berbunyi. Tiffanny Wen mengeluarkan telepon dengan wajah bingung, ia mengangkat alisnya sambil melihat peneleponnya. Sementara Jennifer Xia diam-diam menatap Tiffanny Wen, lalu bangkit jiwa gosip dalam hatinya.

"Hei, kamu tidak mungkin mengajakku makan lagi kan?"

"Fanny, kamu memiliki penglihatan yang baik, cepat datang ke sini bantu aku di lapangan..."

Tiffanny Wen merasa sedikit aneh begitu mendengar Luis Chu yang jarang sekali berhubungan dengannya. Tetapi, perkataannya di telepon itu membuat Tiffanny Wen sangat terkejut.

"Membantumu di lapangan? Karena penglihatanku bagus? Sedang apa kamu?"

Saat tahu Tiffanny Wen tidak mengerti, nada Luis Chu terdengar agak tidak berdaya: "Oh, Fanny, yang aku bilang pemilihan aktris pada waktu itu."

"Oh ~ itu ~" Tiffanny Wen langsung mengerti, dengan sengaja memperpanjang nadanya, kemudian dengan tegas menjawab: "Aku tidak mau pergi."

Suasana hati Luis Chu saat ini seperti sedang naik roller coaster. Dia baru saja naik, lalu turun lagi. Nada suaranya agak pahit, dia mulai bertindak seperti pria centil.

"Tidaklah, Fanny, kamu sudah bilang bisa pada waktu itu, selama aku yang membuat filmnya, ; Kamu akan menjadi konsultan kostum kru filmku selamanya, kenapa kamu bisa membohongiku yang polos dan sangat murni ini? Apa kamu masih punya hati nurani?"

Dukungan sunyi Tiffanny Wen, dia tahu, produk ini pasti akan datang ke set ini. Itu semua yang dikatakan saat masih muda...Dan sejauh menyangkut hatimu, yang hitam terlihat seperti bagian bawah panci, jika kamu belum melihat senyum berbahaya dan jahat ketika kamu menulis novel...DIrinya pasti akan memercayai kejammu itu...

Gumaman hanyalah sebatas gumaman saja. Tetapi bagaimana pun masalah itu, tetaplah masalah yang dirinya gali sendiri: "Kamu juga tahu kalau itu hanyalah konsultan pakaian. Hanya masalah pakaian saja. Dan dalam memilih orang...Aku tidak mau pergi."

Luis Chu sudah lama mengenal Tiffanny Wen di luar negeri. Tentu saja, dia tahu emosinya yang keras kepala, jadi dia terus bersikap seperti bayi tanpa mendesaknya.

"Fanny, bagaimana kamu bisa begitu tidak berperasaan, apa tidak bisa bekerja lebih keras sedikit."

"Dan Fanny, bukannya kamu memilih untuk membantuku juga saat kita di luar negeri pada saat itu? Fakta sudah membuktikan, penglihatanmu bagus. Pemeran yang dipilih saat itu, baik tempramen atau kepribadiannya, semuanya sangat konsisten dengan pengaturan peran dalam filmku."

"Jadi Fanny, kali ini aku teringat padamu lagi, 《Screet Door》adalah karya favoritku. Aku ini bukannya takut salah memilih pemeran yang baik, lalu menghancurkan karya ini, kamu tahu kan Jennifer sangat menantikan karya ini.”

"Kamu lihat aku begitu percaya padamu, apakah kamu benar-benar tega Fanny? Datanglah dan bantu aku, ya?"

Tiffanny Wen benar-benar tidak tahan akan Luis Chu yang menjadi begitu centil, ia merasa agak kesal. Melihatnya begitu memercayainya, ia pun hanya diam-diam memegang dahinya, dengan enggan menyetujuinya.

"Ya, ya, tunggu sebentarm aku akan pergi begitu menyelesaikan masalah pekerjaanku dulu di sini."

Luis Chu menunjukkan senyum yang sukses saat mendengar Tiffanny Wen akhirnya bersedia membantunya. senyum yang dalam itu dibarengi dengan nada bicara yang kuat, "Cepat datang, orang-orang sudah menunggu, tinggal kamu saja yang belum datang."

Tiffanny Wen merasa campur aduk begitu mendengar nada bicara Luis Chu yang begitu nostalgic. Ia merasa tak berdaya karena dirinya sudah menyetujuinya.

"Baiklah, baiklah, aku akan segera bertransformasi dan terbang ke sana."

"Bertransformasi?? Apa itu?"

"Kamu ini tidak pernah menonton kartun ya. Tunggu aku menyelesaikan pekerjaanku di sini, aku baru pergi ke sana."

Tiffanny Wen langsung menutup teleponnya setelah mengatakan ini. Luis Chu menutup telepon dengan senyum di wajahnya. Ia mendongak, lalu mendapati wajah orang-orang sudah menatapnya dengan tatapan aneh.

Karena mereka semua adalah orang yang dikenal, Luis Chu tidak memerhatikannya. Ia mengangkat alisnya dan tersenyum kepada mereka dengan senyum cerah, "Ada apa?? Apa kalian terpana karena ketampananku??"

Semua orang diam-diam memalingkan pandangannya....

Setelah menutup telepon, Tiffanny Wen mulai mengepak barang-barangnya, karena departemen desain dalam periode tidak begitu sibuk, jadi tidak ada banyak yang harus dilakukan olehnya. Dan Tiffanny Wen sebagai direktur tidak perlu meminta cuti kepada siapa pun, sehingga mudah sekali untuk keluar sesekali. Hanya saja takut terlihat oleh Hanita Gu dan mereka. Kalau sampai ketahuan, maka akhirnya akan terjadi keributan.

Jennifer Xia sudah mendengar gosip ini. Setelah melihat Tiffanny Wen menutup telepon, ia segera mulai membereskan barang-barang. Jiwa gosipnya terbakar dalam sekejap, bukankah ia akan pergi berkencan?

Meskipun hatinya sangat antusias, wajah Jennifer Xia masih tetap tenang. Dia mendekatinya karena penasaran, menatap Tiffanny Wen dan bertanya, "Fanny, telepon dari siapa? Kenapa bisa bertransformasi lalu terbang ke sana, dan sekarang kamu langsung mengepak barang-barangmu?"

"Bukan Luis Chu juga, Dark Knight yang kamu puja-puja. Dia memintaku untuk memilih pemeran untuk pemeran 《Secret Door》."

Begitu mendengar Dark Night atau 《Secret Door》, Jennifer Xia langsung antusias. Kedua matanya langsung fokus menatap Tiffanny Wen. "Fanny, apa kamu bisa mengajakku pergi ke sana."

Tiffanny Wen tersenyum dan mencubit hidung kecil Jennifer Xia, "Jennifer, aku bolos kerja dulu sekarang. Jika kamu pergi juga, siapa yang akan membantuku menutupi absenku ini?" Satu-satunya orang yang bisa aku percayai di seluruh departemen desain ini hanyalah kamu. Kalau ada sesuatu, tolong bantu aku mengurusinya, lalu jangan lupa telepon aku ya~"

Jennifer Xia cemberut dan merasa sedikit kecewa, tetapi ia sangat tersentuh saat melihat Tiffanny Wen sangat memercayai dirinya sendiri: "Kalau begitu, Fanny, kamu harus membantuku meminta tanda tangan Luis."

Tiffanny Wen menanggapinya dengan senyum, kemudian mengucapkan selamat tinggal kepada Jennifer Xia dan berjalan keluar dari kantor. Sepanjang jalan berjalan dengan mulus, ia tidak bertemu dengan Gu Zizin. Tetapi begitu pintu lift terbuka di lantai pertama, Tiffanny Wen melihat Andreas Lu dan Dave Gu berdiri di luar pintu lift.

Karena masih jam kerja, jadi orang yang berlalu lalang di Louise sangat sedikit. Tanpa sadar, Tiffanny Wen langsung tegang begitu meihat Andreas Lu.

Mata Andreas Lu melotot kaget, melihat penampilan Tiffanny Wen, jelas sekali ia akan pergi ke luar. Mau pergi ke mana di jam kerja seperti ini? Stella Lu mengajaknya berbelanja lagi?

"Tiffanny Wen, mau pergi ke mana?"

Tiffanny Wen terbangun dari lamunannya, ia langsung bertanya-tanya, dirinya akan melakukan yang berbahaya, perasaan bersalahnya mau diapakan? Setelah itu, dia berbicara dengan ringan.

"Untuk pemilihan aktor Luis Chu, ia memintaku untuk membantunya."

Setelah mendengar nama Luis Chu, Andreas Lu melintas jejak kewaspadaan di matanya, dengan tatapan matanya yang ringan, "Kalau begitu hati-hati di jalan."

Tiffanny Wen mengangguk, lalu meninggalkan lift dan berjalan lurus ke gerbang.

Di lift, wajah Andreas Lu sedikit kusam, dengan cahaya di matanya yang berkilauan. Setelah beberapa saat, bibir tipisnya bergerak sedikit. Suaranya sangat dalam, tidak terdengar amarah dari nada bicaranya.

"Dave, hubungi kru Luis Chu nanti. Beritahu mereka, aku ingin berinvestasi."

Dave Gu membeku sejenak, bayangan Tiffanny Wen pergi pandangan matanya, ia pun mengangguk.

"Baik, Tuan Ketiga."

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu