Precious Moment - Bab 214 Sesaat merasa telah mempermalukan diri sendiri

Tiffanny Wen melihat Violet Shen yang tiba-tiba menjadi kebingungan itu, ingin manjelaskan, tetapi disela oleh Melody Tsu:”Tidak mungkin, barang ini adalah berharga di Keluarga Lu, dan sekarang harus bagaimana, sudah pecah menjadi tiga bagian, walaupun bisa menemukan perajin yang professional untuk diperbaiki, juga tidak mungkin kembali seperti dulu.”

Tiffanny Wen yang mulutnya tersudut itu, dan juga tidak berkata apa-apa, hanya melihat kedua orang itu berdebat , dia hanya ingin tahu berapa lama mereka bisa berdebat.

Andreas Lu yang sebenarnya tidak banyak berpikir ketika mendengar gelang itu putus, namun ketika mendengar Violet Shen yang mengatakan bahwa itu adalah barang berharga Keluarga Lu, sekejap saja, Andreas Lu menjadi berubah.

Tetapi melihat Tiffanny Wen yang begitu tenang, dan memahami kepribadian Tiffanny Wen itu Andreas Lu memilih untuk percaya pada Tiffanny Wen, dan berdiam menatap apa yang akan dilakukan Melody Tsu.

Violet Shen yang sebenarnya sedikit marah, lalu ditambah dengan Melody Tsu yang menambah kemarahannya, kemarahan yang menjadi sedikit lebih dalam, melihat Tiffanny Wen yang tidak ada respon itu, mengira dia merasa bersalah.

Menghembuskan nafasnya yang dingin, Violet Shen melanjutkan perkataannya yang licik:” Sayangnya Nyonya besar begitu mempercayai dan memberikan kamu gelang ini padamu, pada akhirnya kamu memakainya tidak sampai sebulan, kamu sudah merusaknya, dan kamu benar-benar mengecewakan hati nyonya besar itu.”

Tiffanny Wen yang sangat menyukai Nenek Lu, dan pada saat itu melihat Violet Shen mengancam dirinya dengan nenek, membuat dirinya menjadi sedih, dan memandangi Violet Shen dengan tatapan sinis.

Melody Tsu yang yang sedikit bangga melihat Tiffanny Wen itu Andreas Lu yang juga sedih di wajahnya, lalu berpikir dia telah menyalahkan Tiffanny Wen, dalam hati sangat bangga.

Awalnya hanya ingin merendahkan Tiffanny Wen di depan kak Andreas, tidak disangka mendapat bantuan dari Ibu Shen, kali ini Tiffanny Wen seperti rubah dimata Kak Andreas yang terjatuh.

Jika saja Nenek Lu tahu Tiffanny Wen menghancurkan gelang berharga Keluarga Lu yang dalam dua bulan itu, mungkin saja akan marah, dengan ini Kerluarga Lu, tidak akan lagi Nenek Lu yang memberikan Tiffanny Wen yang sebuah rubah pendukung, bukankah lebih mudah lagi bagi Ibu Shen untuk mengusir Rubah dari Kak Andreas?

Pada saat itu Kak Andreas, secara sendirinya menjadi miliknya sendiri.

Melody Tsu semakin bersemangat, dan bahkan sudah merencanakan pernikahan dengan Kak Andreas dengan gaya chinese atau keeropaan.

Meskipun Melody Tsu berharap Tiffanny Wen akan segera dikeluarkan dari Keluarga Lu, tetapi dia juga tahu harus melangkah sedikit demi sedikit, untuk citra Andreas Lu yang lebih baik, Melody Tsu akan segera ka atas dan Violet Shen akan bernyanyi dengan wajah merah putih.

“Tiffanny pada saat itu terjatuh, juga tidak sengaja…..”

Andreas Lu yang sebenarnya ingin terus melihat pertunjukan, tetapi melihat Melody Tsu yang mulai lagi berakting bukankah lebih aneh jika tidak mangatakan apa-apa?

Jadi Andreas Lu pun dengan lembut meletakkan tangannya di atas kepala Tiffanny Wen, dengan ekspresi yang menghibur Tiffanny Wen dengan penuh kasih sayang:”Kamu juga tidak perlu terlalu peduli, tidak ada masalah jika gelang itu jatuh, orangnya baik saja sudah bagus.”

Tiffanny Wen melihat Andreas Lu sedikit terkejut, dirinya sendiri menjatuhkan gelang berharga keluarga Lu, apakah kamu tidak sedikitpun sakit hati?

Tetapi Tiffanny Wen melihat Andreas Lu yang memancarkan sedikit kasih sayang, dia langsung mengerti, Andreas Lu sebagian besar hanya mengerti karakternya sendiri, melihat dirinya yang begitu tenang, sebagian besar sudah terlihat itu bukan barang Keluarga Lu mereka.

Anddreas Lu yang meskipun sangat mempercayai dirinya, bahkan jika dia bukan benar-benar menebaknya, sikap tegasnya dalam berdiri di sebelah dia, memberi Tiffanny Wen rasa aman yang sulit diungkapkan.

Tiffany Wen yang tampak suram dan terlihat sangat hancur itu, dengan wajah yang sedikit memerah, menghindar tatapan dari Andreas Lu, menundukkan kepala dan terus melihat gelang yang patah ditangan.

Namun kejadian jatuh dimata Violet Shen itu dan kemarahan Melody Tsu di dalam matanya, itu adalah tantangan pukulan keras.

Violet Shen yang marah dan tambah menjadi besar, dan mengarahkan senjatanya ke Andreas Lu:”Kamu lihatlah kamu yang tidak berbakti ini, itu adalah barang berharga Keluarga Lu! Begitu dia merusaknya dan kamu masih melindunginya? Apa dia ada sesuatu yang pantas untuk diberikan kepadanya?”

Andreas Lu yang mengangkat alisnya, dan mata yang penuh dengan cahaya, dan udara yang berangsur-angsur dingin, Violet Shen yang bagaimana tidak mengerti dengan anak sendiri, tidak percaya dia akan berani bertindak sendiri, dan menatap lurus ke Andreas Lu, udara yang berubah menjadi api dan es yang berlimpah-limpah.

Mendengar Andreas Lu yang diserang, Tiffanny Wen juga tidak tahu harus bagaimana, tidak bisa senang sesaat, mewakili Andreas Lu berkataa, ”Bibi, gelang ini milikku, bukan milik Keluarga Lu, dan tidak ada hubungannya dengan Andreas sedang melindungiku atau bukan.”

Violet Shen yang paham akan kesalahannya, kemarahannya malah tidak reda, dan terus menyerang:”Bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu? Meskipun gelang itu adalah pemberian Ibu Lu kepadamu. Tetapi, mau bagaimanapun itu juga adalah barang Keluarga Lu, barang sudah jatuh dan rusak, kamu tidak ada minta maaf sekalipun? Apa kamu benar-benar sudah menganggap milikmu?”

Melihat Tiffanny Wen yang tidak bisa membantu diri sendiri, Andreas Lu melihat kearah Tiffanny Wen beberapa menit, sebuah tatapan tidak berarti melihatnya.

Tetapi mendengar ucapan Violet Shen bagaimanapun juga Tiffanie Wen, Andreas Lu sedikit lega dan langsung menjadi lebih dingin.

Melody Tsu diam-diam disamping menyaksikan mereka bertiga sedang bertengkar, merasa suasananya sudah akan berakhir, dan juga sendiri tidak campur tangan, dan berdiri diam melihat permainan bagus Tiffanny Wen.

Dalam hatinya tidak sabar menunggu lelucon ini menjadi semakin besar, karena Tiffanny Wen akan tidak bisa berdiam saja.

Tiffanny Wen yang melihat Violet Shen yang sedikit marah, tidak tahu dia sebenarnya lagi gila, butuh berapa lama untuk menyerang lagi perkataannya:”Gelang asli ini bukan Keluarga Lu.”

Violet Shen yang masih belum memahami situasai yang sebenarnya dari Tiffanny Wen, bahkan semakin dijelasin semakin salah paham, dan semakin bergemetar, mengertakan gigi melihat Tiffanny Wen tidak”Aku belum pernah gadis yang tidak tahu malu, mengambil barang berharga Keluarga Lu, membalikan wajahmu dan menyangkalnya, dan menganggapnya sebagai milikmu, kamu benar-benar tidak dapat dipercayai, lihat bagaimana Andreas sangat menghargaimu!”

Tiffanny Wen yang mendengar ucapan tadi juga akhirnya paham, setalah sekian lama Violet Shen berbicara, semua seperti ayam dan bebek yang sedang berbicara, dan setiap perkataan adalah seperti kepala sapi terhadap mulut kuda yang tidak nyambung, dan itu hanya percakapan yang sia-sia.

Tiffanny Wen yang sudah mengerti, melihat Violet Shen, tertawa sebentar, dan mengejek:”Aku dan Nyonya Lu berbicara setengah hari ini semuanya seperti ayam dan bebek berbicara, Nyonya Lu yang sebenarnya tidak paham apa yang aku katakan.“

“Dari awal sampai akhir aku tidak pernah mengatakan, bahwa gelang ini diberikan Nyonya Lu kepadaku? Mengapa Nyonya Lu begitu yakin bahwa ini adalah barang berharga milik keluarga Lu?”

Violet Shen yang terdiam sesaat, dan mengingat perkataan barusan. Tiffanny Wen tidak mengakui kalau ini diberikan oleh nenek tua itu, seperti ini semua adalah angan-angannya sendiri.

Udara yang menjadi memalukan, Violet Shen yang sedikit lemah, dan amarahnya yang tidak sebesar dari awal mulanya, tetapi merasa sendiri sudah kehilangan muka, dan menatap Tiffanny Wen dengan wajah yang dingin:”Lalu apa maksudmu?”

Tiffany Wen yang menyudutkan mulutnya, dan berkata:”Gelang ini adalah peninggalan ibuku untukku , dia terjatuh dan aku wajar saja sedikit kehilangan, tetapi mengapa aku harus merasa bersalah?”

Saat itu juga Violet Shen dan Melody Tsu mengerti sepenuhnya yang dikatakan oleh Tiffanny Wen tentang makna kedua perkataan itu, wajah mereka berdua merasa sendiri panas dan sakit.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu