Precious Moment - Bab 246 Temani Aku Pulang ke Kediaman Tua Untuk Makan

Pada akhirnya, ibu Valerie dibawa Andreas Lu ke rumah sakit yang dia investasi, setelah mengalami masalah kali ini, di dalam lubuk hati terdalam Tiffanny Wen, suatu tempat sudah terjadi perubahan yang sangat besar pada pandangannya terhadap Andreas Lu, hanya saja Tiffanny Wen yang sekarang masih tidak peduli. Untuk situasi toko bunga itu, dia tidak tahu.

Karena Tiffanny Wen yang sekarang adalah Direktur departemen desain Louise Group, juga adalah Direktur keuangan Perusahaan Wen, walaupun sebagian besar keuangan Perusahaan Wen sudah menjadi normal, tetapi karena ada faktor tidak pasti seperti Yoel Qin, maka Tiffanny Wen masih tidak berani melepaskan Perusahaan Wen dengan mudah.

Maka, Tiffanny Wen mengaktifkan mode ganda, bolak-balik antara Louise Group dan Perusahaan Wen, tetapi jarak kedua perusahaan tidak termasuk dekat.

Walaupun setelah kelompok “orang baru” waktu itu masuk ke departemen desain Louise Group, seluruh lingkungan, suasana, dan efektivitas kerja lumayan membaik, meski ada Tiffanny Wen atau tidak sebenarnya tidak masalah, tetapi terhadap Perusahaan Wen, Tiffanny Wen yang memang tidak terlalu paham dengan bidang keuangan, seketika menjadi Direktur, dia harus menanyakan akun lama dan menata kesalahan, juga harus mengurus dana dan membatasi aliran kas, lebih harus selalu mencegah Yoel Qin diam-diam melakukan perbuatan-perbuatan kecil yang aneh.

Perlahan-lahan, Tiffanny Wen juga menjadi sedikit tidak nafsu makan, semalam ini masih mengetik keyboard, setiap hari Stella Lu yang memaksa Tiffanny Wen tidur.

Pada akhirnya, Stella Lu benar-benar tidak tahan lagi, semalam ini, sudah tidak tahu ke berapa kali memaksa Tiffanny Wen tidur, suara keyboard yang berisik sudah mau menjadi mimpi buruk Stella Lu.

“Andreas Lu! Kamu sedang menyiksa istrimu! Lihat sudah jam berapa! Fanny masih kerja! Louise Group kalian begitu kekurangan karyawan! Ingin aku berikan beberapa karyawan dari Caulaise tidak!”

Setelah berkata, Stella Lu langsung mematikan telepon, meninggalkan Andreas Lu menatap ponsel dengan sangat suram, lalu dia pergi mencari Dave Gu……

Tiffanny Wen tentu saja tidak tahu segala hal yang terjadi ini, dia hanya tahu saat dia mengetik data di dalam kegelapan, Stella Lu pergi ke toilet dengan agresif, setelah kembali, akan memaksa dia pergi tidur seperti biasanya……

Hari kedua, Tiffanny Wen datang ke perusahaan dengan lelah seperti biasanya, setelah bertanya kepada Jennifer Xia tentang kondisi garis besar departemen desain, dia bertemu Dave Gu datang mencari dirinya.

Tiffanny Wen melihat Dave Gu yang ekspresinya lelah dengan sedikit terkejut: “Asisten Gu, tadi malam kamu tidak tidur dengan baik?”

Dave Gu melihat Tiffanny Wen dengan sedikit mengeluh, tetapi setelah melihat kantong mata hitam yang sama di bawah mata Tiffanny Wen, dia menghela nafas di dalam hati dengan tidak berdaya: “Nona Wen, CEO Lu mencarimu.”

Walaupun tidak tahu mengapa ekspresi Dave Gu berubah menjadi tidak berdaya setelah melihat dirinya dengan mengeluh, pikiran pertama Tiffanny Wen adalah apakah Andreas Lu mengerjai Dave Gu, lalu ingin mengerjai dia.

Melihat Dave Gu perlahan-lahan menjauh, Tiffanny Wen mengejar dengan cepat sambil membawa ransel.

Saat tiba di kantor CEO, dia melihat di depan Andreas Lu sudah berdiri seorang wanita yang tinggi dan kurus, wanita itu memakai seragam profesional, menunjukkan postur tubuh yang bagus dan rambut panjang bergelombang warna cokelat, wajahnya juga sangat cantik……

Tidak tahu mengapa, Tiffanny Wen baru masuk dan melihat Andreas Lu sedang berbicara dengan wanita itu, Tiffanny Wen langsung menjadi waspada dengan tidak jelas.

Melihat Tiffanny Wen masuk, melihat wajah dia sekarang lebih lesu daripada beberapa hari lalu saat makan, Andreas Lu sedikit merasa terkejut, di dalam hati juga sedikit menyalahkan diri.

Jika bukan Kakak menelepon di tengah malam, dirinya mungkin masih tidak tahu kondisi Tiffanny Wen sekarang……apakah wanita itu tidak akan mencari dirinya jika belum sampai di saat tidak kuat lagi?

Mengapa begitu keras kepala……

Andreas Lu menyalahkan diri di dalam hati, tetapi ekspresinya masih terlihat tenang dan serius.

“Direktur Wen, dia adalah Desie Dong, aku pindahkan dari departemen lain Louise Group, dia adalah profesional di bidang keuangan, sepenuhnya bisa dipercaya.”

“Aku tahu kamu tidak bisa melepaskan Perusahaan Wen, tetapi kamu yang keahliannya tidak cocok pasti akan sulit dalam mengurusnya, maka aku mengutus Nona Dong datang membantumu, kedepannya kamu tidak perlu bolak-balik lagi.”

Melihat Andreas Lu ternyata begitu perhatian, di dalam hati Tiffanny Wen pasti tidak mungkin tidak ada sentuhan sama sekali, dan mendengar Andreas Lu bilang Nona Dong dipanggilkan untuk dia, Tiffanny Wen merasa lega dengan tidak jelas dan mengangguk, karena ada orang luar, dia menjawab dengan formal: “Terima kasih CEO Lu.”

Setelah berkata, Tiffanny Wen mengalihkan pandangan kepada Desie Dong: “Desie Dong, Nona Dong ya? Aku Tiffanny Wen, sangat senang bisa berkenalan denganmu.”

Desie Dong mengangguk kepada Tiffanny Wen dengan sopan dan menggenggam tangan kanan Tiffanny Wen yang diulurkan: “Direktur Wen, aku sudah lama mengagumimu, selamat bekerjasama.”

“Selamat bekerjasama, Nona Dong”

Melihat mereka berhubungan dengan baik, Andreas Lu juga sudah merasa tenang: “Dave Gu, tolong kamu bawa mobil antar mereka ke Perusahaan Wen, setelah Nona Wen selesai mengurus, aku masih ada urusan tentang departemen desain ingin mencari dia.”

Dave Gu mengeluh di dalam hati, mengapa harus menyuruh dirinya bawa mobil antar mereka dengan kondisi seperti ini, tidak takut dirinya tidak fokus dan terjadi kecelakaan?

Di dalam hati sedang mengeluh, tetapi Dave Gu tidak pernah berani menunjukkannya di wajah, dia tetap hanya mengangguk dan mengiyakan: “Baik, Tuan Muda Ketiga.”

Setelah berkata, dia langsung membawa Tiffanny Wen dan Desie Dong keluar dari kantor CEO.

Terhadap orang yang diutus Andreas Lu, meski asal ataupun kemampuannya, Tiffanny Wen bisa mempercayai sepenuhnya, karena Andreas Lu sudah bilang dia adalah profesional dalam bidang keuangan, jika begitu Tiffanny Wen juga tahu tidak ada yang perlu dijelaskan oleh dirinya lagi.

Karena sebelum pergi Andreas Lu menyuruh Dave Gu menunggu dirinya, juga bilang ingin membicarakan tentang urusan departemen desain saat kembali, walaupun Tiffanny Wen juga tidak tahu sebenarnya Andreas Lu mencari dirinya untuk apa, tetapi Tiffanny Wen merasa seharusnya ada suatu urusan yang lebih bersifat rahasia.

Maka, Tiffanny Wen langsung membawa Desie Dong ke departemen keuangan Perusahaan Wen, dia langsung mengangkat Desie Dong sebagai Wakil Direktur departemen keuangan dengan cepat.

“Wakil Direktur Dong, karena aku tidak terlalu mengerti terhadap bidang keuangan, maka ada beberapa hal yang detail aku juga tidak terlalu paham, tetapi kamu boleh bertanya kepada departemen keuangan Louise Group yang ikut aku kemari.”

“Awalnya setiap pengeluaran harus aku tanda tangani baru bisa mendapat pengembalian uang, sekarang harus merepotkan Wakil Direktur Dong, tetapi yang harus diwaspadai Wakil Direktur adalah, karena di Perusahaan Wen ada seorang pengacau selalu meminta pengembalian uang atas pengeluaran pribadi, jadi tolong Wakil Direktur bedakan, untuk sekumpulan hal yang lain, tentu saja sepenuhnya dialihkan kepada Wakil Direktur……”

Tiffanny Wen menjelaskan sekumpulan hal kepada Desie Dong dengan cerewet, setelah merasa sudah cukup, dia langsung meninggalkan Perusahaan Wen bersama Dave Gu.

Setelah meninggalkan Perusahaan Wen, Dave Gu dan Tiffanny Wen bergegas kembali ke Louise Group dengan buru-buru, saat membuka pintu kantor Andreas Lu lagi, Tiffanny Wen merasa sangat lega.

Tiffanny Wen juga tidak tahu mengapa, dia secara alami merasa mungkin karena sudah tidak ada beban yang sangat besar dari Perusahaan Wen, maka bisa merasa sangat santai.

Setelah membuka pintu, Tiffanny Wen merasa gembira dengan tidak jelas dan langsung bertanya: “Andreas Lu, kamu bukannya bilang ada urusan departemen desain ingin membicarakan denganku?”

Andreas Lu mengangkat kepala dengan datar dan melihat Tiffanny Wen: “Malam ini, temani aku pulang ke Kediaman Tua untuk makan.”

Tiffanny Wen terlihat sangat bingung, bukannya bilangnya berhubungan dengan departemen desain? Ini apa hubungannya dengan departemen desain?

Dan dirinya sungguh tidak ingin pergi ke Kediaman Tua lagi, sikap ibu Andreas Lu, dirinya juga tidak gila, untuk apa pergi menjadi perisai Andreas Lu……

Tiffanny Wen baru ingin menolak, mata Andreas Lu terlintas sesuatu, seperti sudah mengetahui pikiran Tiffanny Wen sejak awal, dia menambahkan dengan santai: “Nenek merindukanmu, dia menyuruhku membawamu.”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu