Precious Moment - Bab 305 Kejutan spesial

Melihat mata Luis Chu yang penuh dengan harapan, seperti seorang pengemis yang meminta tulang, Tiffanny Wen tersenyum pelan : “Tentu saja boleh, ini adalah hadiah untukmu, karena aku telah memberikannya kepadamu, tentu saja itu sudah menjadi milikmu, kamu tidak perlu menanyakan kepadaku."

Meskipun apa yang dikatakan Tiffanny Wen itu benar, namun Luis Chu selalu ingat bahwa ketika dirinya sendiri berada di luar negeri, ia membuka hadiahnya langsung di depan Carlos Xiao dan beberapa orang lain tanpa menanyakan persetujuaannya, akibat kejadian tersebut, Tiffanny Wen marah sampai berhari-hari.

Dengan perasaan berat, Luis Chu mengangkat bahu : "Hati seorang wanita susah ditebak."

Meskipun Luis Chu mencibir, namun ia sudah lama menantikan hadiah ini. Meskipun hadiahnya tampak tipis, namun tatapan bangga Tiffanny Wen telah memberitahunya bahwa hadiah ini pasti merupakan sebuah kejutan.

Luis Chu tidak sabar untuk membuka kotak hadiah, dan kemudian mendapati sebuah kotak CD tergeletak di sana dengan tenang.

Begitu ia melihat CD itu, Luis Chu tertegun sejenak, tetapi setelah melihat sampulnya dengan jelas, matanya bersinar dan menatap Tiffanny Wen dengan penuh ketidakpercayaan : Aku tidak menyangka Fanny dapat menemukan CD ini, ia telah mencarinya sejak lama, tetapi karena sudah terlalu lama tidak diterbitkan, bisa dikatakan barang berharga, dan Fanny malah bisa mendapatkannya.

Luis Chu mengambil CD itu dan tercengang, ia membolak-balikkan CD itu dan membukanya untuk memastikan keutuhan CD, kegembiraan di hati saya tidak dapat diredam untuk waktu yang lama, seketika ia tidak tahu harus berkata apa, namun karena terlalu banyak orang yang hadir, ia malu untuk menampilkan kegembiraannya. Selain itu, cahaya lampu di ruangan pribadi relatif lebih gelap, sehingga semua orang tidak bisa melihat ekspresinya atau menebak suasana hatinya yang sebenarnya.

Oleh karena itu, di mata orang lain, Luis Chu saat ini terlihat "kaget" tanpa berhenti melihat CD itu, matanya penuh dengan ketidakpercayaan.

Wenny Zhou yang melihat reaksi Luis Chu itu, mengira dirinya telah menebak dengan benar bahwa Tiffanny Wen sama sekali tidak menyiapkan hadiah, dan hanya membeli sesuatu di jalan, lalu mengemasnya dan memberikannya kepada Luis Chu.

Wenny Zhou sudah lama mengamati dari samping, bukankah dia sedang menunggu kesempatan untuk memfitnah Tiffanny Wen?  Dan sekarang kesempatannya telah datang, bagaimana mungkin dia akan melewatkannya begitu saja?

Wenny Zhou memberi tatapan hina, kemudian tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah seolah-olah terkejut : "Fanny, kami semua tahu bahwa kamu sangat sibuk akhir-akhir ini, tetapi hari ini adalah hari ulang tahun Sutradara Chu, bagaimana bisa kamu memberikan kado seadanya saja?"

Tiffanny Wen menatap Wenny Zhou dengan dingin, sama sekali tidak merasa terancam oleh sikap liciknya, dia hanya merasa tidak senang melihat sikap munafiknya, namun karena hari ini adalah hari ulang tahun Luis Chu, Tiffanny Wen pun memutuskan untuk tidak meladeninya, karena jika terjadi perselisihan, hanya akan menyusahkan semua orang.

Karena melihat Tiffanny Wen yang tidak bereaksi, Wenny Zhou pun mengira Tiffanny Wen merasa malu, dia pun terus menasihati seperti seorang kakak yang baik : "Fanny, jika kamu benar-benar tidak tahu harus memberi kado apa, kamu bisa bertanya padaku, bagaimanapun, kita sudah berteman baik selama bertahun-tahun, aku pasti akan membantumu."

Mendengar ucapan Wenny Zhou yang tidak tahu malu itu, Tiffanny Wen pun tersenyum menghina : "Benar-benar terima kasih atas kebaikanmu. Tetapi, aku tidak mampu menjadi teman baikmu."

Mendengar penolakan Tiffanny Wen, para pendukung Wenny Zhou yang bodoh itu mulai tidak tahan, dan merasa bahwa Tiffanny Wen sangat angkuh hanya karena kedekatannya dengan Sutradara Chu, mereka pun mulai memfitnahnya, tetapi dengan cara yang tidak sepintar Wenny Zhou.

"Bagaimanapun hari ini adalah hari ulang tahun Sutradara Chu, sekalipun sebagai teman, kamu tetap harus menghargainya, bagaimana bisa kamu hanya memberikan CD seperti ini sebagai kado?"

"Hei, jangan berprasangka buruk, lihatlah kemasan CD nya, tampak begitu klasik, apakah mungkin ini adalah karya yang sudah tidak dirilis lagi?"

"Lalu mengapa jika sudah tidak dirilis lagi? Berapakah nilai karya yang lama itu sekarang?"

Mendengar suara orang-orang di sekitarnya, yang lebih banyak berkata buruk dibandingkan yang baik, Tiffanny Wen memilih untuk tidak berdebat dengan mereka, dia pun hanya duduk diam, sambil menonton penampilan sekelompok badut.

Tampaknya ketika dia tidak bersama para kru, Wenny Zhou sudah berhasil mengambil hati mereka, sehingga ada begitu banyak orang yang mendukungnya. Meskipun dia tidak takut karena dia tidak berbuat salah, namun dia merasa sedih, melihat sekelompok orang yang tidak tahu apa-apa dan memilih untuk mempercayai perkataan seseorang begitu saja.

Tiffanny Wen merasa kasihan pada orang-orang itu, dia seolah-olah sedang melihat sosok dirinya yang dulu begitu polos.

Ketika Luis Chu berhenti dari kesenangannya, dia baru menyadari bahwa semua orang sedang memfitnah Tiffanny Wen, dia pun tanpa sadar melirik ke arah Wenny Zhou, yang sedang bersembunyi di balik kerumunan, sambil tersenyum, kemudian Luis Chu yang mengetahui tentang hubungan antara Wenny Zhou dengan Tiffanny Wen, sudah bisa menebak penyebabnya.

Sehingga Luis Chu pun tersenyum ringan, dan mulai membela Tiffanny Wen.

"Aku rasa semua orang tampaknya sudah salah paham, kado yang diberikan Fanny ini bisa dikatakan sangat berharga."

"Jangan berpikir bahwa sepiring CD kecil ini tidak berharga. CD ini bukan hanya koleksi favoritku dari karya Alexandra Bruto yang paling dibanggakan selama hidupnya, tetapi ini juga adalah koleksi kenangan yang sudah lama tidak dirilis lagi, ketika pertama kali dirilis, jumlahnya hanya lima puluh tiga album yang dirilis secara global, dan sekarang meskipun masih sangat berharga namun sudah tidak dipasarkan lagi."

Mendengar penjelasan Luis Chu, semua orang di dalam ruangan itu pun terdiam, ada yang tampak tidak yakin sambil melihat CD kecil itu, bahkan ada yang berpikir bahwa Luis Chu hanya berusaha membantu Tiffanny Wen, sehingga mengarang cerita sedemikian rupa.

Ketika semua orang tampak curiga, tiba-tiba terdengar suara gemetar dari seseorang : "Sutradara Chu, apakah kado yang diberikan Nona Wen ini adalah koleksi dari Alexandra Bruto yang berjudul Immortal Glory and Honor?"

Luis Chu memandang ke arah suara itu dengan heran, dan ternyata dia adalah Donald Dong, pemeran pria kedua di filmnya, dia tidak menyangka akan bertemu dengan sesama penggemar, dan dia merasa senang : "Ya, dan ini bahkan belum dibuka segelnya, aku baru saja membukanya."

Donald Dong berdiri dengan bersemangat, sambil menatap Luis Chu dengan mata bersinar, penuh harapan : "Sutradara Chu, bolehkah aku melihatnya?"

“Tentu saja.” Setelah berkata demikian, Luis Chu pun dengan bangga menyerahkan CD itu padanya.

Setelah Donald Dong mengambil CD tersebut, dia memandangnya dengan penuh cinta, sambil terus bergumam : "CD ini dirilis pertama kalinya pada lima belas tahun yang lalu, dan Alexandra Bruto meninggal enam belas tahun yang lalu, berarti ini merupakan album peringatan satu tahun kepergiannya yang dirilis secara terbatas, dengan harga lebih dari seribu US Dollars, dan terakhir kali CD ini dilelang di Paris setahun yang lalu, dengan nilai transaksi sebesar satu juta tiga ratus enam puluh ribu US Dollars. "

Ketika Luis Chu mendengar penjelasan Donald Dong, dia melangkah maju dengan semangat, kemudian saling bahu membahu, tiba-tiba tampak begitu dekat satu sama lain : "Hei, aku tidak menyangka, kamu tahu begitu banyak tentangnya, tampaknya kita adalah sesama penggemar."

Donald Dong mengangguk dengan sedikit bersemangat : "Aku juga tidak menyangka, bahwa Sutradara Chu adalah penggemar Bruto."

"Hei, pergilah ke rumahku malam ini, dan mari kita menikmatinya bersama."

"Bolehkah?"

"Tentu saja, zaman sekarang sesama penggemar itu bagaikan sahabat karib, setelah selesai pekerjaan malam ini, mari kita pergi bersama."

Semua orang tampak curiga dengan penjelasan Luis Chu, namun penjelasan Donald Dong lebih meyakinkan bagi mereka, bagaimanapun, topik yang paling ramai dibicarakan beberapa saat yang lalu adalah CD termahal yang memecahkan rekor dunia.

Seketika, semua mata tertuju pada CD di tangan Donald Dong, dan tidak ada yang peduli dengan percakapan aneh antara Luis Chu dan Donald Dong. Mereka memandang CD itu dengan takjub, "CD termahal di dunia" ini sedang berada di depan mata??!!

Tiffanny Wen melirik sekilas Wenny Zhou, dan ketika Wenny Zhou merasakan tatapan mata Tiffanny Wen, wajahnya terasa panas seketika.

Dia tidak tahu keberuntungan apa yang dimiliki Tiffanny Wen, sehingga dia bisa mendapatkan CD itu, tetapi untungnya, perhatian semua orang sekarang hanya pada CD itu, dan tidak ada yang memperhatikan dirinya.

Ketika melihat ekspresi suram Wenny Zhou, kilatan cahaya melintas di mata Tiffanny Wen, dia pun mendengus dingin, tetapi memilih untuk tidak membalas ejekannya. Diam-diam dia mengalihkan pandangannya kembali pada CD itu, sejujurnya, dia sendiri tidak tahu bahwa CD ini begitu mahal.

Dia hanya mendapatkannya secara kebetulan di luar negeri, dan karena sebelumnya pernah mendengar Luis Chu menyebutkan bahwa dia menyukai artis itu, maka Tiffanny Wen tiba-tiba teringat akan CD ini, dan kemudian meminta temannya untuk mengirimkannya kemari.

Tiffanny Wen masih terdiam sambil mengangkat bahu, dengan ekspresi acuh tak acuh : Tidak peduli seberapa mahal harganya, selama Luis Chu menyukainya.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu