Precious Moment - Bab 7 Bagaimana Jika Menjadi Kekasihku?

"Oh, bunuh diri untuk membayar atas perbuatannya?"

Tiffanny Wen menaikkan alisnya dan tertawa berkata, "kalau begitu apakah dia sudah mati? Jika sudah mati, aku akan memaafkan dia!"

"Kamu....." Seketika wajah Greyson Tsu menjadi pucat dan berkata, "mengapa kamu bisa begitu kejam?"

"Aku kejam?" Hati Tiffanny Wen seperti tertancap belati, tubuhnya gemetar dan melanjutkan, "Heh, sekejam apa pun aku, tidak akan mengalahkan kekejaman Wenny Zhou."

Dulu ketika baru saja memasuki perkuliahan, dia, Wenny Zhou dan satu wanita lainnya tinggal bersama di asrama.

Dia merupakan anak dari keluarga kaya, ditambah wajahnya yang cantik serta sifatnya yang ramah. Membuat dirinya dikelilingi banyak anak-anak dari keluarga kaya.

Sedangkan Wenny Zhou datang dari perdesaan, introvert dan suka mengikutinya kemana saja.

Pada saat itu dia berpikir bahwa dia memiliki sahabat yang mengerti dirinya dan merasa senang.

Tetapi setelahnya dia baru mengetahui, sahabatnya ini demi mendapatkan pria kaya, memanfaatkan dia dan merebut kekasih dia.

"Sudah cukup Tiffanny Wen. Semua merupakan kesalahan aku, karena kamu, selama satu tahun ini Wenny tidak mau bertemu denganku. Aku tahu kamu membencinya, tetapi dia tidak pernah melupakan kamu...."

Mendengar Greyson Tsu yang membela Wenny Zhou wanita jalang itu membuat Tiffanny Wen menjadi marah dan berkata, "kamu juga sudah cukup Greyson Tsu! Aku kembali bukan untuk mendengarkan penjelasan apa yang terjadi di antara kamu dan Wenny Zhou. Aku tidak tertarik dengan urusan kalian. Sejak hari dimana kita berpisah, kita sudah menjadi orang asing. Kedepannya jika kamu bertemu denganku, berpura-puralah tidak mengenaliku, aku juga tidak ingin memiliki hubungan apa pun lagi denganmu."

Setelah selesai berbicara, Tiffanny Wen langsung membalikkan badannya.

Satu tahun merupakan waktu yang tidak panjang dan juga tidak pendek, tapi cukup mengeluarkan dia dari hatinya.

Dia selalu menjadi seseorang yang bisa melepaskan apa yang bukan miliknya, dia tidak munafik.

Melihat sikap dia membuat Greyson Tsu seketika marah dan berkata, "Tiffanny Wen, keadaan sudah menjadi seperti ini, apalagi yang kamu sombongkan? Kamu tidak memiliki posisi apa pun di dalam Keluarga Wen, gadis yang awalnya disayang dibuang begitu saja, masih berpura-pura terlihat begitu suci. Wanita seperti mu sudah pasti munafik, setiap hari bisa mengatakan mencintai aku tetapi hanya satu kesalahan aku saja kamu tidak bisa memaafkannya. Sekarang aku menyadari bahwa kamu juga tidak terlalu mencintai aku, kamu pasti hanya memanfaatkan aku untuk lepas dan jangkauan ibu tirimu bukan?"

Mendengar perkataan yang begitu konyol membuat Tiffanny Wen tertawan, "Betul, benar sekali. Benar sekali ucapanmu itu. Aku memang memanfaatkan kamu untuk lepas dari jangkauan keluargaku. Jika bukan karena kamu mengingatkan aku, aku sudah lupa bahwa kamu masih memiliki nilai untuk dimanfaatkan."

"Tiffanny Wen, kamu ingin mati?"

Greyson Tsu menatapnya dengan marah, kedua tangannya menjepit dagu Tiffanny Wen dengan kuat.

Tiffanny Wen melepaskan tangannya tanpa rasa takut dengan suara yang semakin dingin berkata, "Greyson Tsu, kamu sadar apa yang sedang kamu lakukan? Aku benar-benar menganggap kamu itu siapanya aku ya? Lagi mencoba memarahi aku?"

Greyson Tsu melototi Tiffanny Wen dan berkata, "jalang, dulu mengapa aku bisa melihatmu! Jika dibandingkan dengan Wenny, kamu tidak sebanding dengan satu jari kakinya. Wanita sepertimu hanya cocok menjadi alas kaki untuk dia!"

Perkataan kasar yang digunakan untuk mempermalukan dia tertancap di hati Tiffanny Wen.

Tetapi dia tidak mempedulikannya berkata, "sama. Dulu aku bisa melihat pria seperti kamu karena aku buta. Aku asal mencari satu pria lain pun pasti lebih baik darimu."

"Jalang, coba katakan sekali lagi?"

Greyson Tsu menggertakkan giginya dan menarik dia.

Tiffanny Wen tidak menyangka pria ini akan bermain tangan, papan nisan ibunya yang awal berada di pelukannya terjatuh di lantai.

Aula hotel banyak tamu yang berlalu lalang, ada beberapa yang melihat ke arah mereka karena bertengkar. Begitu melihat ada barang terjatuh di lantai, semuanya berbondong-bondong melihat.......

"Yak! Apa itu?"

"Sepertinya papan nisan orang yang sudah meninggal."

"Tidak mungkin, mengapa ada orang yang sembarangan membawa itu?"

Banyak suara bisikan yang terdengar di sekitarnya, ekspresi Tiffanny Wen sedikit berubah, mengambil papan nisan yang terjatuh dan mengeceknya. Takut akan adanya kerusakan.

Greyson Tsu yang berada di samping berkata dengan tatapan aneh, "Tiffanny Wen, apakah kamu sakit? Kamu tidak merasa sial membawa barang ini?"

Tiffanny Wen menatapnya dengan mata memerah dan penuh kebencian.

Greyson Tsu tertawa mengejek berkata, "kelihatannya kamu sudah diusir oleh ayahmu. Bahkan papan nisan pun tidak ditolerir. Atau tidak begini saja......melihat hubungan kita di masa lalu, aku memberikan kalian tempat tinggal, lalu kamu menjadi kekasihku, bagaimana?"

Kalimat kurang ajarnya itu membuat Tiffanny Wen semakin marah. Tanpa basa basi dia langsung menamparnya dengan kencang.

"Pergi, brengsek!"

Dia berteriak marah hingga badannya bergetar.

Pada saat ini juga, manajer hotel, Lucas Zhao tiba-tiba datang membawa dua petugas penjaga keamanan datang kemari.

Lucas Zhao mendapatkan informasi bahwa ada orang yang membawa papan nisan datang ke hotel.

Ini merupakan bisnis jika ada orang yang datang membawa papan nisan tentu akan sangat sial.

Awalnya dia tidak percaya, tetapi begitu dia melihat papan nisan yang ada di pelukan Tiffanny Wen, raut wajahnya seketika berubah dan berkata, "permisi nona, maaf, bisakah Anda membawa barang ini keluar? Jika dengan perkataan ini menyinggungmu, aku minta maaf. Tapi hotel kami banyak pengunjung yang berlalu lalang, ini dapat menganggu kenyamanan pengunjung..........sangat tidak baik."

Tiffanny Wen tentu saja juga mengetahui tidak baik.

Tetapi sekarang dia tidak ada tempat untuk pergi, jika menaruh papan nisan ibunya di Kelurga Wen, bisa saja papan nisan ibunya dijadikan sebagai kayu bakar. Dia tidak rela ibunya yang sudah meninggal pun mendapatkan perlakuan seperti itu.......

"Nona, Anda jangan membuat saya berada di dalam kesulitan. Jika tidak, aku hanya bisa mencari orang untuk mengusir kamu."

Lucas Zhao membujuk dengan ekspresi yang serba salah.

Greyson Tsu memilih berdiri di samping dan melihatnya dengan dingin. Sedangkan orang-orang sekitar menatapnya dengan tatapan menghina.

Siapa pun tentu tidak bersedia tinggal satu hotel dengan orang yang sudah meninggal, siapa tahu akan bermimpi buruk?

Di depan sekumpulan orang tersebut, masuklah seorang pria ke dalam hotel tanpa ada yang menyadari.

Setelan jas hitam yang membungkus dirinya dengan sempurna, aura tubuhnya terlihat seperti kaum bangsawan. Wajahnya yang tampan, sepasang mata yang hitam seperti ada jurang di dalamnya dan tatapannya yang tajam.

Pria ini terlewat sempurna, tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Terdengar bisikan-bisikan para wanita dari tempat yang dia lalui, melihatnya sekilas saja seolah-olah sudah kehilangan setengah jiwanya.

Tiffanny Wen sama sekali tidak menyadarinya, dia hanya memeluk papan nisannya dengan kuat dan ingin membalikkan badan untuk pergi.

Baru saja berjalan dua langkah, terdengar suara rendah yang menembus keramaian berkata, "siapa yang mengatakan dia tidak boleh membawa papan nisan untuk tinggal di hotel?"

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu