Precious Moment - Bab 250 Tidak Membagi Pupuk ke Lahan Orang Lain

Melody Tsu melihat sikap Andreas Lu begitu jelas, setelah mengambilkan lauk beberapa kali, dia tidak melanjutkan lagi dan memakan nasi dengan kesal, saat melihat Andreas Lu dengan lembut memandang Tiffanny Wen yang makan dengan diam, makanan lezat di mulutnya juga hanya tersisa rasa masam.

Mungkin Jason Lu adalah orang yang paling tidak berdaya di meja ini, dia yang sebagai kepala keluarga, saat ini malah hanya diam-diam melihat semua orang di depan meja terlihat memiliki pikiran, aura cemburu yang tersebar di udara semakin kental sampai tidak bisa diabaikan.

Ini adalah urusan anaknya, dia yang sebagai Ayah juga tidak enak campur tangan dengan tegas, perlawanan istri dengan ibunya, dia lebih tidak bisa ikut campur……

Jason Lu yang biasanya cepat dan tegas dalam karirnya, akhirnya merasakan perasaan tidak berdaya yang dalam……

Suasana di depan meja makan perlahan-lahan menjadi sedikit canggung, Melody Tsu sangat tidak mudah baru bisa duduk dan makan bersama dengan Andreas Lu, benar-benar tidak rela kesempatan yang begitu sulit didapatkan disia-siakan begitu saja.

Melody Tsu berpikir cepat, ingin mencari sebuah topik pembicaraan dengan Andreas Lu, tiba-tiba dia mendapatkan ide, Melody Tsu terpikir hal tentang beberapa tanah daerah timur yang dibeli Louise Group beberapa hari lalu.

“Kak Andreas, beberapa hari lalu Louise Group mendapatkan beberapa tanah daerah timur ya?”

Sebuah kalimat membuat suasana meja makan menjadi lumayan hidup, Violet Shen dan Jason Lu mengangkat kepala dan melihat Andreas Lu, di dalam mata mereka dipenuhi kekaguman.

Bagaimanapun juga mereka juga termasuk orang berpengalaman, nilai tanah daerah timur Kota Luo, mereka juga tahu semua, bahkan di dalam mata mereka, kemungkinan berkembang di daerah timur juga sangat besar, jika dikembangkan dengan baik, pasti akan untung dan tidak rugi.

Mendengar perkataan Melody Tsu, tanah yang didapatkan Andreas Lu kali ini sepertinya tidak hanya satu saja, Jason Lu mengangkat kepala dan melihat anaknya, di dalam matanya tak terkendali muncul kekaguman dan sedikit rasa bangga terhadap diri, ternyata memang adalah anaknya, kemampuannya sudah mau membalap dirinya saat muda.

Andreas Lu mengabaikan tatapan ayahnya yang bangga terhadap diri, dia mengangkat kepala dan melihat Melody Tsu dengan datar, dia juga bisa menebak pikirannya, dia menjawab “Ehmm” dengan datar, termasuk sudah menjawab.

Terhadap sikap Andreas Lu yang dingin, Melody Tsu sudah terbiasa sejak awal, tetapi dia bukan orang yang begitu mudah menyerah, jika mengabaikan perasaan pribadi dirinya terhadap Andreas Lu, tanah ini penting bagi Perusahaan Besar Tsu, jika Perusahaan Besar Tsu dan Louise Group bisa bekerjasama mengembangkan, maka kekuatan Perusahaan Besar Tsu secara keseluruhan akan meningkat.

Melody Tsu sudah membuat keputusan di dalam hati, meskipun sikap Andreas Lu seberapa cuek, Melody Tsu juga pasti harus mendapatkan kerjasama kali ini.

Maka Melody Tsu juga tidak basa-basi lagi dan langsung masuk ke topik utama: “Kak Andreas, Perusahaan Besar Tsu ingin bekerjasama dengan Louise Group dan mengembangkan tanah-tanah itu bersama.”

Andreas Lu melihat Melody Tsu dengan datar, dia tidak terkejut sama sekali dengan jawabannya, lalu lanjut makan dengan anggun, dia sama sekali tidak merespon perkataan Melody Tsu.

Melihat Andreas Lu tidak memberikan respon terhadap perkataan dirinya, Melody Tsu sedikit khawatir, bagaimanapun juga, kerjasama ini masih sangat penting bagi dia, jangankan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan, jika dia mendapatkan proyek ini, kedudukan dia di Keluarga Tsu juga akan ada peningkatan yang pasti, juga akan membuat orang tuanya kagum terhadapnya.

Maka Melody Tsu mulai menyebutkan kepada Andreas Lu tentang keuntungan apabila bekerjasama.

“Kak Andreas, kalau kita bekerjasama, jalan untuk mengatasi masalah untuk sesama juga akan menjadi banyak, promosi dan pengembangan juga akan lebih cepat.”

“Bahkan berdasarkan reputasi kedua perusahaan, sampai saat itu meskipun tanah dikembangkan menjadi apa, orang yang bersedia investasi juga pasti tidak akan sedikit.”

Andreas Lu masih diam dan tidak berkata, sebenarnya di dalam hati dia sedikit merendahkan usul Melody Tsu, walaupun bekerjasama dengan Perusahaan Besar Tsu memang bisa meningkatkan efektivitas, tetapi kenyataannya, Louise Group sendiri tetap bisa menanggung semuanya, apalagi promosi dan investasi, hanya berdasarkan pengaruh Louise Group di dunia internasional, pasti tidak akan lebih buruk daripada dua perusahaan bekerjasama.

Maka perkataan Melody Tsu ini sedikit memaksa, terlebih lagi apabila sungguh bekerjasama, laba di akhir pasti akan dibagi, bagi Louise Group, malahan mengalami kerugian.

Melihat Andreas Lu masih tidak terpengaruh, Violet Shen juga merasa sedikit khawatir untuk Melody Tsu, dia diam-diam mengatai Andreas Lu tidak memiliki EQ sama sekali dan tidak bisa memberi kelonggaran, pada permukaannya malah membantu Melody Tsu: “Iya Andreas, Louise Group dan Perusahaan Besar Tsu sudah bukan pertama kali kerjasama, kalau kedua perusahaan bekerjasama, masing-masing bidang memiliki keunggulan, sampai saat itu pendapatannya pasti akan sangat objektif.”

“Dan juga, kan kata pepatah, tidak membagi pupuk ke lahan orang lain, Andreas, untuk apa Louise Group kalian bekerjasama dengan orang lain? Kita dan Keluarga Tsu setidaknya berhubungan baik, kerjasama dengan Melody, kedua keluarga maju bersama, bukannya sama-sama menguntungkan?”

Andreas Lu dan Jason Lu mengangkat kepala dan melihat Violet Shen, berdasarkan kemampuan Violet Shen, mereka tidak percaya dia tidak mengetahui kekuatan Louise Group, sekarang membicarakan sebanyak ini, bukannya demi membantu Melody Tsu.

Sebenarnya Andreas Lu sangat tidak suka dengan Melody Tsu, sejak kecil sampai dewasa tetap sama, saat kecil Melody Tsu suka datang mengganggu dia, jelas-jelas saat itu Andreas Lu tidak ingin menemani dia, tetapi dia malah terus mengikuti seperti permen yang lengket, karena tekanan dari Ibu, Andreas Lu terpaksa dibawa Melody Tsu bermain mainan yang kekanak-kanakan……

Sangat tidak mudah keluar negeri dan tidak perlu bertemu dia lagi……tak terduga sekarang baru pulang dari luar negeri malah menjadi semakin memusingkan……

Melihat Violet Shen langsung mengatakan hubungan kedua keluarga, Andreas Lu tahu jika hal ini diserahkan pada dirinya, pasti tidak semudah hubungan antara Louise Group dan Perusahaan Besar Tsu saja, maka Andreas Lu langsung melempar tanggung jawabnya: “Hal pengembangan tanah, aku menyerahkan semua hak kepada Fanny untuk mengurus, kerjasama atau tidak, Fanny yang tentukan.”

Violet Shen dan Melody Tsu melihat Tiffanny Wen di samping Andreas Lu dengan terkejut dan kompak, Melody Tsu terkejut sampai berkata: “Proyek yang begitu penting, kamu serahkan kepada Tiffanny Wen??”

Terhadap masalah mereka, Jason Lu dan Nenek Lu memilih diam dan mengamati, bagi Nenek Lu, yang penting Tiffanny Wen bisa masuk ke Keluarga Lu dengan utuh, untuk prosesnya, harus melihat kemampuan Andreas Lu.

Tiffanny Wen menangkap tanggung jawab yang tiba-tiba dilempar Andreas Lu, dia tidak tahu harus berbuat apa dan sangat terkejut.

Apa yang dimaksud menyerahkan semua hak kepada dirinya untuk mengurus? Satu menit lalu, dirinya masih belum mengetahui hal ini! Keluarga Lu dan Keluarga Tsu berhubungan baik, maka sulit diurus, jadi dilempar kepada dirinya yang disebut “orang luar” ini??!!

Tiffanny Wen hampir mati tersedak nasi, tetapi setelah berpikir sebentar baru menyadari, sepertinya ini adalah cara yang paling baik sementara ini, mungkin Andreas Lu tidak ingin bekerjasama dengan Melody Tsu, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, maka hanya bisa langsung melempar tanggung jawab kepada dirinya……

Tiffanny Wen yang sudah selesai berpikir, menyadari sepertinya Andreas Lu membuat keputusan dalam keadaan terpaksa, maka Tiffanny Wen memilih terus diam dan mengamati, menunggu perkataan Andreas Lu yang selanjutnya dengan diam.

Sedangkan Melody Tsu, melihat Tiffanny Wen tidak membantah dan bahkan langsung mengakui, Melody Tsu merasa perasaan dengki di dalam hatinya seperti sudah mau meledak, merasa Tiffanny Wen adalah sebuah musibah, tidak boleh ditinggalkan di sisi Andreas Lu.

Kebetulan, sekarang semuanya hadir, wajah Melody Tsu terlintas sebuah ekspresi jahat, dia memutuskan untuk menjeleki Tiffanny Wen, ekspresinya seketika menjadi tulus dan menasihati Andreas Lu: “Kak Andreas, keputusan ini kamu harus pikirkan lagi, masa kamu lupa masalah kebocoran rahasia yang terjadi saat waktu itu kedua perusahaan kita bekerjasama?”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu